Adu keberuntungan pasangan anak manusia yg saling berkaitan.
Yudha , Dania , Julian, dan Shafira. Mereka harus berurusan dengan dilema percintaan mereka.
Dari yang awalnya di jodohkan oleh pihak keluarga sampai cinta terpendam karena takut mengutarakannya .
Kisah cinta mereka membawa mereka ber empat pada kisah di masa lalu yang membahayakan mereka.
Akankah kisah cinta mereka berakhir bahagia atau malah justru sebalik nya.
Kisah ini penuh dengan konflik dan penghianatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yunita dania, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
COUPLE IN LOVE #PART13
Di sepanjang perjalanan pulang Dinda hanya menatap
dengan tatapan kosong sambil sesekali menyeka air
matanya. Sesekali juga Yudha melirik dengan ekor
matanya gadis yang kini duduk kaku di sebelahnya tanpa
sepatah katapun.
"Dia kenapa sih...?? Belum pernah gue lihat dia sampai
kayak gini ? Kenapa jadi gue ikut ngerasa sedih yah ??"
berbagai pertanyaan muncul di benak Yudha.
Setelah beberapa lama mobil itu melaju di jalanan ibu
kota yang padat merayap akhirnya mobil Yuda
memasuki halaman parkir sebuah rumah mewah
mereka. Dengan sigap Yudha langsung bergegas
membukakan pintu mobil gadis itu lalu memapah tubuh
Dania berjalan masuk ke dalam rumah.
"Ya ampun !! Bu Dania kenapa Pak Yuda ?" tanya Bi
Mumun yang muncul sambil berlari kecil dari arah dapur
menyadari dua majikannya pulang dengan pakaian
bawah yang kini sudah mulai agak mengering.
"Bi tolong ambilkan handuk dan buatkan teh hangat
yaahh buat Dania.." pinta Yuda halus .
"Baik Pak..." Bi Mumun bergegas pergi dengan cepat.
Yuda menyandarkan kepalanya pada bagian belakang
sofa ruang tamunya , lalu melirik Dania sekilas gadis itu
masih menatap ke arah lain dengan tatapan yang
kosong.
Merasa agak lelah Yuda kemudian mulai memejamkan
mata. Tak menunggu lama Bi Mumun kembali dengan
membawa dua gelas teh hangat dan dua buah handuk di
tangannya. Setelah itu kembali lagi ke dapur tanpa
banyak pertanyaan yang ia lontarkan seolah sangat
amat mengerti dengan situasi saat ini.
"Apa ini udah jadi takdir aku yaah Yud !!" suara Dania
yang sedikit bergetar membuat mata Yuda yang tadi
terpejam kembali melirik gadis di sebelahnya dengan
seksama.
" Saya juga gak tau, tapi setau saya apa yang kita alamin
ini udah jadi jalan takdir kita yang harus kita jalanin Dan ,
sesulit apapun itu !" kata Yudha menatap Lekat mata
Dania yang kini juga menatap kearahnya dengan sendu.
"Apa pernikahan aku sama kamu juga udah jalan takdir ??
Apa kita sama sekali menghindar dari takdir itu Yud ???"
tanya Dania lagi seolah ada sesuatu yang sangat besar
mengganjal di hatinya.
Yudha hanya memberi tanda anggukan di kepala tanpa
jawaban apapun. Rasanya tiba-tiba ada yang
menyejukan hatinya ketika mendengar pertanyaan itu
langsung.
"Takdir selalu membawa kita ke suatu hal yang lebih baik
kan dan Saya percaya itu , sekalian takdir itu buka
sesuatu yang paling kita inginkan" kata Yuda
menyenderkan kepalanya kembali pada sofa.
Hening tak ada suara dari keduanya , hany ada suara
jarum jam yang terus berdetak memecahkan kesunyian
diantara mereka yang sibuk dengan pikiran
masing-masing.
"Aku mau mulai semua takdir ini dari awal Yud.
Semuanya, tanpa terkecuali !! " Yudha menatap Dania
yang kini juga menatap ke arahnya pandangan mereka
bertemu ada rasa sejuk di dalamnya .
"Takdir hidup aku , takdir pernikahan kita !!" Lanjut Dania
yang kini menundukan mukanya menahan tangis.
"Apa kamu mau ??" kali ini pernyataan Dinda yang
terkesan blak-blakan itu benar-benar membuat jantung
Yuda seakan hendak bergeser dari tempatnya semula.
Ada perasaan aneh tapi Yuda tak tau itu. Ada keraguan
di hatinya saat ini.
"Kamu gak lagi sakit kan ? Bisa kamu ulang pernyataan
yang tadi ??" Yudha kali ini ingin memastikan apa yang di
dengarnya barusan bukan lah lelucon belaka.
"Kata-kata sakral kayak gitu harusnya kamu dengerin
baik-baik tau. Mana bisa aku ulang sekali lagi gimana
sih" kali ini Dania yang asli sudah kembali , tanpa
menoleh ke arah Yudha , Dania bangkit dari duduknya
berjalan cepat ke arah kamarnya . Namun dengan jelas
Yudha bisa melihat Rona merah muda di pipi gadis itu.
Hal konyol itu sanggup membuat kedua ujung bibirnya
menarik keatas dengan sempurna. Senyum merekah di
pipi Yuda yang tampak manis , senyuman kebahagian
yang sudah lama redup kini muncul kembali tanpa
Yudha sadari.
***
"Kak Shafira tunggu aku donk " sisi menarik tangan
Shafira cepat.
"Kenapa Si ? kenapa mereka benci sama aku , apa salah
aku sebenarnya sama mereka ?" Tanya Shafira dengan
Air mata yang membanjiri pipinya.
"Bukan kakak yang salah Kak , tapi mereka. Kak Shafira
gak usah terlalu menanggapi mereka " pinta Sisi.
"Tapi bukan hanya sekarang mereka kayak gini tapi
setiap ketemu sama aku Si , bahkan sekarang mereka
sudah mulai ikut menghina ibu aku yang aku sendiri
selama ini gak pernah tau ibu aku seperti apa , tapi
kenapa dengan mudahnya mereka memberikan
tanggapan yang buruk tentang ibu aku Si!!" kali ini Air
mata Shafira kembali menetes suaranya terbata
menahan sakit hati yang teramat dalam.
"Apa ini karena Julian Si ? Apa semua ini ada
hubungannya sama rencana pertunangan aku sama
Julian?"
"Kak...udah donk !!" Sisi memeluk Shafira erat yang kini
Isak tangisnya semakin terdengar menggema di lorong
villa itu.
"Apa selama ini semua air mata kamu karena aku ,apa
tangis kamu itu karena aku juga Shafira !!" batin Julian
menatap Shafira dari balik tembok . Tangisan itu
membuat ruang di dalam hatinya semakin menyempit
membuatnya sulit bernafas.
"Aku gak cinta Dia Si...gak sama sekali !!" suara Lirih
Shafira sanggup terdengar dari tempat persembunyian
Julian yang masih menatap nanar pada dua gadis yang
kini berpelukan itu.
DEEGGG !!!
Sebuah batu besar seakan memukul ulu hati Julian saat
ini setelah mendengar pernyataan Shafira , ada
kekecewaan yang amat besar di hatinya.
"Jadi buat apa perhatian kamu ke aku selama ini
Shafira ??" bisik Julian sebelum pergi meninggalkan
Shafira dan Sisi dengan rahangnya yang mengantup
menahan kekesalan yang seakan telah sampai di
ubun-ubunnya.
TO BE CONTINUE.....