NovelToon NovelToon
Legenda Long Chu

Legenda Long Chu

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Wuxia / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali
Popularitas:7.9M
Nilai: 4.6
Nama Author: Jajajuba

"Aku akan mengingat wajah kalian semua, Dan tunggu pembalasanku!" Ucap Chen Long sebelum kematiannya..

Jiwanya melesat dan bermigrasi ke tubuh bayi yang baru meninggal dan dia susupi, Hingga bayi dan jiwanya dapat hidup kembali

Ambisinya terpantik untuk menjadi Dewa Pedang yang tak terkalahkan bersama dengan ingatan masa lalu tentang Kitab Pedang Dewa dengan mengukir namanya dalam legenda yang tak terlupakan, Long Chu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jajajuba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Duo ganda beraksi

"Kita mundur saja" bisik patriark tengkorak putih kepada tetua yang ada disampingnya. "Aku yakin, kekuatan Wen Hao bukan berada di bintang tiga. Dilihat dari serangan sebelumnya. Jika perbedaan satu tingkat tidak akan terlalu mencolok. Tapi, kau melihatnya sendirikan?" Katanya lagi.

"Baik patriark. Aku akan meminta yang lain untuk mundur" sahut tetua itu.

Xiao Dai menyapukan pandangannya ke sekeliling, tidak akan dia biarkan satu lalat yang sudah berkerubun lari tanpa cacat.

Sedangkan Wen Hao menghadapi sepuluh orang yang berada di tingkat pendekar Raja bintang dua seorang diri. Dengan kemampuan yang tidak diragukan lagi. Tanpa gentar dia menghadang dan menangkis setiap serangan yang mencoba menguji kekuatan pertahanannya.

Wash. Tiga pisau energi terkontrol cukup baik. Entah mengapa Wen Hao bisa melakukan hal itu, padahal dia belum berada di tingkat kaisar. Meski hanya bentuk pisau yang bisa digunakan. Namun hal itu tidak mengubah ketenangan Wen Hao.

Karena baginya, tidak ada diantara lawannya yang bisa menggunakan hal itu. Wen Hao melemparkan tiga pisau itu ke arah tiga orang, lalu dia menarik diri ke samping melepaskan ujung pedang yang mencoba membelah tubuhnya. Setelah itu dia memberikan tendangan yang cukup kuat, tendangan yang mampu membuat pendekar Raja bintang dua terlempar cukup jauh.

Datang lagi serangan dari belakang. Dia melompat cukup tinggi dan memutar tubuhnya berkali-kali untuk menghindari seraya memberikan serangan dengan pedang yang entah sejak kapan berada ditangannya. Pedang itu mengkilap terkena sinar matahari. Memantulkan cahayA dari bawah putihnya.

Set sat!

Dua orang tergores ujung pedang milik Wen Hao dan terpaksa mundur cukup jauh ke belakang. Maju tujuh orang lagi. Menghadang.

"Aku sangat terkesan dengan keahlian bertarung yang kau miliki, Wen Hao! Entah dari mana kamu mempelajarinya. Serahkan itu semua! Jika kau ingin hidup?" Gou Hu berkata dan mengancam, namun hal itu tak dianggap oleh Wen Hao.

Wush! Baaam! Sebuah serangan yang terlihat nyasar dilancarkan oleh Xiao Dai, dia menyerang beberapa orang yang hendak melarikan diri dari pertempuran itu. Namun hanya ada dua orang yang terkena serangan diadakannya itu. Namun dia sudah menandainya dengan benar. Siapa sebenarnya yang lari.

Dia tidak mengejar karena bisa saja ada jebakan yang menunggunya di bawah sana. 'Lebih baik aku membantu Wen Hao' batinnya. Kemudian dia melompat berputar di udara dan mendarat di samping Wen Hao. "Apa kau ingin bertarung bersama?" Wen Hao bertanya dengan senyuman di wajahnya yang tidak terlalu tampak, sebab ada janggut dan kumis yang menutupi mulutnya.

"Sudah lama bukan kita tidak pernah bertarung bersama, kau tenang saja! Aku tidak akan menjadi beban untukmu" kata Xiao Dai. Dia merasakan masa mudanya kembali.

Ketika mereka berdua masih sangat muda dan selalu bersama seperti seorang pasangan kekasih. Dan banyak yang mengejek mereka di sekte serta mengatakan mereka berdua pasangan sejenis. Tapi mereka berdua mana peduli dengan rumor yang beredar. Mereka menjalani apa yang mereka mau. Hingga datang seorang perempuan yang penasaran dengan mereka berdua dan menjadi penguji kebenaran rumor itu. Tentunya itu cikal bakal istri dari Xiao Dai yang menjadi ibunya Xiao Shu yang sudah menjadi dewi di surga.

"Ayo tunjukan kepada mereka bagaimana duo terhebat dalam sejarah sekte Fajar Senja ketika beraksi" ucap Wen Hao yang menyerang orang dihadapannya.

Wen Hao menarik pedang sebelum mengulur ke depan. Xiao Dai melakukan hal yang sama pula. Mereka berdua mengkombinasikan serangan ganda kepada tujuh orang yang masih terjaga dengan baik dan masih belum terjilat oleh pedang.

Rentetan suara pedang yang beradu begitu memekakkan telinga, langkah kaki yang selalu berpindah tempat membuat debu kian meninggi. Suasana yang mencekam semakin kelam diselingi teriakan kesakitan yang didapatkan.

Tidak ada diantara mereka yang mengangkat tangan untuk menyerah. Dua tumbang, empat orang masih bertahan dengan segala kekuatan.

Semua yang pada awalnya akan menjadi keberuntungan kini berubah menjadi kemalangan. Tidak ada yang mengira, misi anak gagal total. Meski dapat membuaT perpecahan dalam Sekte Fajar Sakti, namun hal itu tidak sebanding dengan finansial yang mereka terima. Ini kerugian yang nyata.

Bahkan untuk hidup sudah tidak ada harapan lagi. Dan mungkin akan menjadi cerita dimana sekte Gagak Hitam gagal memangsa.

Wen Hao mengeluarkan teknik kebanggaannya ketika berhadapan langsung dengan Gou Hu yang juga mengeluarkan teknik andalannya.

"Gerakan ketiga, seni Pedang bayangan, bayangan ilusi!" Gumam Wen Hao. Pedang di tangannya berubah menjadi hitam dan membuaT ilusi yang tak bisa di tentukan yang mana yang asli.

Gou Hu mengeratkan giginya. 'Dimana sebenarnya Wen Hao tua ini belajar jurus ilusi, aku tidak pernah mendengar di alam ini ada teknik yang seperti itu' Dia tau kekuatan tempur Wen Hao sudah jauh meninggalkannya, ditambah dengan teknik andalan yang hampir semua orang di bumi timur itu tau, hampir nihil baginya menang. Tapi, jika tidak melawan dia akan semakin malu, setidaknya dapat memberikan goresan akan lebih untung

"Gerakan ketiga, Gagak hitam mencuri mangsa!" Dia berseru dengan lantang. Seraya melonjakan tubuhnya menerjang Wen Hao yang juga sama-sama menghunuskan pedang.

Sreeeng! Pedang mereka beradu, kecepatan pedang bayangan memang tidak diragukan. Itu Bisa menipu mata yang kurang fokus. Mata Gou Hu menari-nari mengikuti pergerakan pedang yang entah mana yang asli.

Argh! Argh! Dua goresan di bahu kiri dan perut membuat Gou Hu berteriak kencang. Bukan goresan biasa, tapi itu cukup dalam dan mengeluarkan darah yang banyak.

Gou Hu menahan tubuhnya dengan pedang agar tidak terjatuh dengan mulut yang bersimbah darah dia berkata. "Akan ada yang datang untuk membalaskan dendamku, dan dia juga yang menginginkan sesuatu yang ada padamu" ucap Gou Hu terbatuk dengan segumpal darah keluar dari mulutnya dan dia pun dijemput kematiannya..

Sementara itu, Xiao Dai yang melawan dua orang juga telah berhasil menusukkan pedangnya ke tubuh salah satu lawan. Ketika dia menarik pedangnya ada teriakan yang luar biasa nyaring bagai lolongan serigala yang terpisah dari kawanannya.

Yang satunya mundur perlahan. Namun nasi yang sudah jadi bubur harus dimakan jangan dibuang. Tak menyiakan kesempatan. Xiao Dai memberikan pukulan terkuatnya. "Gerakan kedua, Seni tapak penghancur!"

Dibantu dengan kekuatan kaki yang kokoh, dia melentingkan tubuhnya ke depan dengan telapak tangan yang mengarah ke punggung lawan.

Baaam! Orang itu langsung terseok di parit dan berakhir dengan kematian pula.

Kemenangan memang didapatkan tapi wajah tetap murung, jika melihat kebelakang ada sebuah sekte netral yang makmur tapi sekarang sekte itu porak-poranda akibat pertarungan.

Para tetua yang juga berhasil hidup melawan penjajah terduduk dengan nafas yang kembas kempis. Serta murid yang terluka begitu banyak. Bahkan mati juga lebih dari yang terluka. Ini kerugian yang sangat nyata bagi sekte.

Seorang pemuda dengan gagahnya duduk diatas tumpukan mayat. Dia bagai sosok arogan yang ingin dipandang tinggi, jika ada yang mengusik maka akan mati. Banyak yang takut mendekatinya ketika mendapati sorot mata yang tajam dari pemuda itu. Bahkan tingkat prajurit pun lemah mental menatapnya..

1
Anom Wibisono
Luar biasa
mus taan
Buruk
Egen
osh sensei... ketemu lagi 😁
Egen
Thor, gmn nasib Wen Hao
Egen
Chen long thorrr ... chenlooong
Egen
paruh baya rentang usia 40-50 thn Thor... usia 100 Thn mah aki aki super
chtiana 75
Luar biasa
chtiana 75
Lumayan
miyuu
lucunya, sehat selalu adek😍
Ikram Dicky
ngawur
Ikram Dicky
🤔🤔🤔
Ikram Dicky
nyimak aj ni ceritax yg ngga jelas
Ikram Dicky
aisss
miyuu
Luar biasa
Ikram Dicky
aisss
Ikram Dicky
lnjuttttt
Egen
seruww nih
Ikram Dicky
ngawur autorx 🤣🤣
Ikram Dicky
mantap
Agus Rahmat
agak keder
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!