Kaisar Petir (Chen Yuan)

Sebulan kemudian Chen Yuan, Lin yu dan Bai hu menghabiskan sebulan perjalanan untuk mencapai daratan tengah dan akhirnya mereka telah sampai di daratan tengah dan kini mereka berada di sebuah kota kecil yaitu kota emas, walau kota itu kecil tapi jika di tempatkan di daratan timur kota itu berukuran sama dengan kota besar.

sedangkan Chen Yuan dan Lin yu sudah ada di restoran mereka susah memesan makanan untuk mereka dan hanya tinggal menunggu sedangkan Bai hu tidur di pangkuan Chen Yuan.

"hmm kota ini masih sama seperti dulu tidak ada yang berubah hanya lebih besar sedikit dari yang dulu, sepertinya tidak banyak hal berubah setelah kematian ku, sebaiknya aku menuju sekte pedang dewa terlebih dulu karna hanya tempat itu yang dekat dari sini sekalian aku ingin ber temu dengan Yan Bu, semoga saja pak tua itu masih hidup" gumam Chen Yuan dalam hatinya, Yan Bu merupakan patriak sekte pedang dewa yang juga merupakan teman baik Chen Yuan sewaktu dia menjadi pendekar pedang petir, Chen Yuan juga lah yang memberikan banyak teknik berpedang pada sekte pedang dewa milik nya yang membuat mereka berteman.

setelah makanan datang Chen Yuan dan Lin yu langsung saja menyantap makanan nya karna Chen Yuan berencana ingin menginap di kota ini untuk semalam karna dia akan menuju sekte pedang dewa dan membutuhkan waktu seminggu untuk ke sana.

setelah selesai makan dan membayar Chen Yuan keluar dari restoran itu bersama Lin yu dan Bai hu mereka menuju penginapan tapi tiba-tiba Chen Yuan merasakan ada yang sedang mengawasinya dari atas langit.

"siapa dia, ranah nya sudah mencapai ranah kaisar agung walau di tekan aku bisa merasakan nya, apa jangan-jangan ada yang sudah mencapai ranah kaisar agung di daratan ini tapi hal itu mustahil mengingat betapa sulitnya sumberdaya di sini" gumam Chen Yuan dia dapat merasakan kalau ada beberapa pasang mata yang sedang mengawasi pergerakan nya, namun aneh nya mereka sama sekali tidak melakukan apapun terhadap Chen Yuan.

sedangkan Chen Yuan hanya bersikap seperti biasa dia hanya melanjutkan perjalanannya dan pura-pura tidak tau jika dia sedang di awasi.

Setelah mereka sampai di sebuah penginapan dan Lin yu memesan dua kamar Chen Yuan langsung masuk kamar nya dan membangunkan Bai Hu.

"Apa tuan juga merasakan nya" tanya Bai hu yang baru bangun dan hanya di angguki oleh Chen Yuan.

"Tuan sepertinya mereka bukan berasal dari benua naga ini karna bagaimana pun segel yang menyegel benua naga memang membuat siapapun tidak bisa naik ranah di atas kaisar suci kecuali memiliki sumberdaya yang melimpah " ucap Bai hu dan Chen Yuan hanya terdiam dia juga berpikiran seperti itu tapi apa tujuan mereka datang ke benua naga ini.

"Tuan sepertinya mereka sedang mengincar mu, karna mereka terus memperhatikan mu untung saja kau mahir dalam formasi jadi mereka tidak bisa melihatmu di dalam kamar ini, sepertinya ada orang yang membocorkan tentang mu bagai mana pun petir emas dan juga api Pelahap adalah sesuatu yang di inginkan siapapun" jelas Bai hu.

"hmm hanya satu orang yang bisa melakukan hal itu dan hanya satu orang yang tau jika aku masih hidup yaitu Pak tua Mo Xian, sepertinya dia sudah mempersiapkan semua ini, karna hanya dia yang tau tentang api Pelahap dan di tambah dengan aku membunuh Mo Han aku yakin dia sudah tau" gumam Chen Yuan yang membuat kesimpulan.

"jadi merek mengincar ku tapi tidak masalah, hanya beberapa ranah kaisar agung itu adalah hal mudah untuk ku, apa lagi mereka di tekan hingga ranah kaisar suci puncak" ucap Chen Yuan.

"Tuan memang benar akan gak itu tapi yang menjadi permasalahan nya adalah mereka dari mana jika mereka dari benua angin dan juga berasal dari kekuatan besar maka akan sedikit merepotkan jika kita ke benua angin karna di benua itu tidak memiliki batasan, kita juga tidak tau kekuatan terkuat di benua angin, jika mereka berasal dari benua lainya hal itu hanya akan membuat repot karna kita pasti akan di buru" ucap Bai hu dengan serius dan hal itu membuat Chen Yuan hanya terdiam.

"Apa yang kau katakan ada benar nya, sepertinya kita akan sibuk setelah keluar dari benua naga ini, tapi tidak masalah mereka yang datang sendiri pada ku jadi aku akan menyambut mereka dengan baik" ucap Chen Yuan yang hanya di balas anggukan oleh Bai hu.

"Tuan aku merasakan aura binatang suci di sekitar sini, tapi aku tidak tau pasti binatang apa, mungkin tuan tertarik mau bagai manapun tuan membutuhkan kekuatan besar suatu saat nanti karna tujuan tuan yang belum pasti" ucap Bai hu tiba-tiba.

"Ya aku juga merasakan nya tapi aneh nya kenapa ada binatang suci di sini, dulu ketika aku berada di daratan ini aku tidak pernah merasakan nya tapi sekarang tiba-tiba saja ada" kata Chen Yuan.

"tidak masalah akan hal itu tuan, fokus utama kita sekarang adalah membentuk kekuatan, dan ras yang paling setia merupakan ras binatang, tuan juga tau akan hal itu, kami para binatang suci maupun ras lain nya pasti akan terus mengikuti tuannya hingga tuan kami mati" ucap Bai hu yang di balas anggukan oleh Chen Yuan dia tau akan hal itu, dia juga tidak akan membantah akan hal itu.

"sudah lah besok kita pikirkan itu, sekarang lebih baik kita beristirahat, besok sepertinya kita akan sedikit bertempur, hitung-hitungan pemanasan sebelum melakukan pembantaian " ucap Chen Yuan yang di angguki oleh Bai hu mereka kemudian memilih untuk beristirahat.

sedangkan di atas langit ada beberapa sosok yang sedang memperhatikan penginapan tempat Chen Yuan berada merek adalah orang-orang yang di rasakan oleh Chen Yuan dan juga Bai hu.

"Apa dia orang nya tapi, Mo Xian mengatakan jika orang itu masih berada di ranah kaisar tapi apa dia sudah di puncak ranah kaisar suci, sepertinya Mo Xian menipu kita" ucap salah satu dari mereka.

"sudahlah setelah kita menghabisi nya dan mengambil petir emas dan api Pelahap dari dalam tubuhnya kita memiliki kesempatan untuk memberi pelajaran pada Mo Xian" balas teman nya dan mereka terus mengawasi ke arah kamar Chen Yuan, entah apa yang merak pikirkan dengan tidak menyerang secara langsung dan memilih untuk berdiam diri sambil menunggu, mungkin mereka berpikir jika Chen Yuan bukan lah musuh yang sulit untuk di hadapi oleh karna itu mereka membiarkannya untuk sementara.