Sudah jatuh tertimpa tangga itu lah pepatah yang pantas untuk Raya saat ini.
Pengabdian seorang istri tapi tak sedikit pun di hargai oleh Fadil sang suami.
Tak hanya sampai di situ derita Raya,Fadil menalak nya di saat dia baru selesai keguguran dan secara terang-terangan sang suami membawa selingkuhan nya kerumah.
Perasaan Raya hancur mentalnya di hajar habis-habisan oleh sang suami dan mertua yang menyalahkan nya atas kematian sang anak.
Bagaimana kelanjutan kisahnya.
Apakah Raya mendapatkan pengganti sang Suami atau justru memilih menyendiri?
Akan kah ada solusi untuk Raya setelah mengalami siksaan batin ini?
Yuuk baca di novel terbaru ku ibu susu untuk Mikhayla...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Obat memberhentikan Asi
"Baru pulang kamu!" ketus Haris saat melihat Hilda yang baru pulang di saat tengah malam.
"Udah deh mas,aku nggak mau kita ribut mulu cuma gara ini mas,aku capek mau istirahat!"
"Hil aku juga nggak mau ribut Hil tapi kamu yang nggak pernah ngertiin aku Hil,kita ini suami-istri"
"Stop mas! aku mau mandi dulu,kamu lanjut tidur aja"
Lagi-lagi Haris hanya bisa menghela nafas panjang dengan kelakuan istri nya ini.
Haris mencoba menutup mata nya kembali karena memang sudah larut malam.
****
"Mau ke mana kamu?" tanya bu Rita yang melihat Raya sudah berdandan rapi.
"Ke apotik bu"
"Apotik,buat apa? Beli Tespek!" ejek bu Rita sambil terkekeh kecil.
"Beli obat sakit kepala bu" jawab Raya asal.
"Sok sakit kepala kamu,saya yang seharusnya sakit kepala karena punya menantu bodoh seperti kamu!"
"Bu" tegur Angga
"Kamu ya selalu membela dia,apa kamu suka pada perempuan bodoh itu Ngga" tuduh bu Rita
"Ibu apa-apaan sih bu,aneh banget deh"
"Ibu yang seharusnya bilang kamu itu aneh, setiap hari belain dia mulu,sadar ngga dia ipar kamu nggak pantas kamu bela"
"Aku tau kok mbak Raya ipar aku bu, nggak perlu di perjelas dan aku menganggap mbak Raya seperti kakak ku sendiri" kesal Angga
"Nggak seharusnya kamu punya perasaan sama perempuan bodoh itu,apa kamu mau jadi bodoh juga seperti dia"
"Saya permisi bu" pamit Raya cepat dia tidak mau sang mertua salah sangka pada nya karena dia murni menganggap Angga sebagai adik ipar nya.
"Mbak Raya aku antar" pekik Angga
"Angga duduk! Selesai kan sarapan kamu"bentak bu Rita membuat Angga terdiam.
"Mau jadi anak durhaka kamu ha"omel bu Rita lagi
Raya menghela nafas panjang entah kenapa hidup nya bisa seburuk ini.
Raya naik angkutan umum tetapi saat di lampu merah Raya justru melihat mobil sang suami dan terlihat jelas ada perempuan di sebelah nya yang sedang bersandar di bahu Fadil,dada Raya seketika bergemuruh,Raya melihat kiri kanan ingin rasa nya turun dari angkot tersebut dan mengejar ke arah mobil tapi Raya trauma akan kecelakaan nya kemarin.
Raya mengambil ponsel nya dan menghubungi nomer Fadil tapi tidak aktif.
Raya merasa putus asa,apa sang Suami benar-benar mengkhianati nya?
Angkot berjalan kembali membuat Raya semakin gelisah.
Raya turun dari Angkot dengan langkah gontai,kaki nya terasa lemah jantung nya berdetak kencang,Dunia nya seakan hancur saat ini.
Raya berjalan menuju Apotik dengan lesu.
"Cari apa mbak?" tanya karyawan apotik
"Saya mau obat untuk memberhentikan Asi mbak,Ada? Tanya balik Raya dan diangguki karyawan toko tersebut
"Sebentar ya mbak saya ambil kan"
"Mbak Raya" panggil Haris yang tidak sengaja bertemu Raya di sana.
"Mas Haris"
"Mbak Raya sakit?" tanya Haris
"Nggak mas,ada yang saya cari,mas Haris sendiri mau beli apa?"
"Beli obat sakit kepala mbak,dari semalam saya pusing"
"Wajah mas Haris kelihatan pucet"
"Iya mbak, akhir-akhir ini banyak banget masalah"
"Mbak ini obat nya" ucap karyawan toko memberikan pil pada Raya dan di lihat oleh Haris.
"Mas Haris saya duluan ya" pamit Raya setelah memberikan uang pada pelayanan toko.
"Mbak Raya sendirian?"
"Iya mas, duluan" ujar Raya lagi segera keluar
"Mbak tadi obat apa ya kalau boleh tau?" tanya Haris
"Itu obat untuk memberhentikan Asi pak,sering di gunakan pada ibu yang anak nya meninggal dunia"jawab sang pelayan membuat Haris terkejut.
"Jadi Raya masih memiliki Asi, pantas saja hari itu baju nya basah" gumam Haris
"Bapak cari obat apa?"
"Nanti saja mbak, nggak jadi" ujar Haris segera keluar mencari Raya.
"Mbak Raya....."Pekik Haris
"Mbak tunggu" ujar nya lagi membuat Raya heran kenapa Haris mengejar nya.
"Kenapa mas?"
"Mbak saya ingin bicara bisa?"
"Bicara saja mas"
"Tidak di sini mbak"ucap Haris membuat Raya mengerutkan keningnya.
"Maaf saya lancang tapi saya benar-benar harus bicara sama mbak Raya" mohon Haris
"Kita cari tempat mbak" ajak Haris dan diangguki Raya.
semoga lekas sehat kembali Thor...