Kematian kakak Debora, Riska, sungguh membuat semua keluarga sangat berduka.
Riska, meninggal saat melahirkan anak pertamanya. Tubuhnya yang lemah, membuat dia tidak bisa bertahan.
Karena keadaan, semua keluarga menginginkan Debora, menggantikan
posisi kakaknya yang sudah meninggal, menjadi istri kakak iparnya.
Debora terpaksa menerima pernikahan itu, karena keponakannya yang masih bayi, perlu seorang Ibu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2.
Esok harinya.
Debora menggeliatkan tubuhnya yang terasa penat, dan kemudian reflek bangkit dari berbaringnya.
Dia tersadar kalau dirinya ketiduran, karena saking capek dan lelah.
Debora melihat gaun pengantin yang masih melekat pada tubuhnya, dia belum berganti baju dari semalam.
"Astaga!" gumamnya kaget sendiri, melihat dirinya yang masih berpakaian pengantin.
Dia pun perlahan turun dari tempat tidur, dan tiba-tiba kembali terkejut, melihat tiga orang wanita berpakaian Pelayan, berdiri tidak jauh dari tempat tidur.
"Si..siapa kalian? kenapa kalian ada di dalam kamarku!" sahutnya dengan mata terbelalak.
"Selamat pagi Nyonya, kami ingin membantu anda membersihkan diri!" sahut salah satu Pelayan tersebut.
"Kami di perintahkan Tuan untuk melayani anda!" sahut Pelayan yang lain.
"Silahkan Nyonya, mari kami bantu untuk membuka pakaian anda!" sahut yang lain lagi.
"Tidak perlu, biar aku sendiri saja!" sahut Debora menolak bantuan Pelayan kakak iparnya tersebut.
"Maaf Nyonya, kami di tugaskan khusus untuk mengurus anda, kami tidak bisa keluar dari kamar anda, sebelum selesai mengurus anda!" sahut salah satu Pelayan itu.
Debora menghela nafas, perintah kakak iparnya sepertinya tidak boleh di abaikan.
"Baiklah, Ayo bantu aku!" kata Debora akhirnya mengalah.
Debora diam saja apa yang di lakukan oleh para pelayan itu.
Setelah gaun pengantinnya di buka, Debora kemudian masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Ternyata di kamar mandi, bathtub sudah diisi dengan air hangat.
Debora tidak perlu sibuk lagi untuk mengisi bathtub, dia pun masuk dan berendam ke dalam bathtub.
"Apakah air hangatnya tidak terlalu panas, Nyonya?" tanya seorang pelayan itu dari depan pintu kamar mandi.
"Iya, cukup, hangatnya sudah pas!" sahut Debora.
"Baik Nyonya, kami sudah membersihkan kamar anda, kami permisi Nyonya!" sahut pelayan itu lagi.
"Iya!" jawab Debora.
Setelah itu, Debora tidak mendengar suara lagi dari dalam kamar tidur.
Debora tidak ingin berendam terlalu lama, dia ingin melihat keponakannya, yang sekarang sudah menjadi putranya.
Kakak Debora, Riska, melahirkan seorang putra yang lucu, dia sudah melihat bayi itu.
Mulai sekarang tugasnya menjadi seorang Ibu muda, yang belum berpengalaman.
Semoga dia bisa menjadi Ibu yang diinginkan putra kakaknya tersebut, dan akan merawat bayi itu sampai besar.
Debora menghela nafas panjang, dia tidak pernah terpikir menjadi seorang Ibu secepat ini.
Selama ini dia fokus bekerja, walau gajinya tidak begitu tinggi, tapi dia mencintai pekerjaannya.
Dia bisa hidup sendiri tanpa bergantung pada orang tuanya, dan tidak mengandalkan kekayaan orang tuanya.
Sedari kecil, Debora tidak terlalu di perhatikan oleh ke dua orang tuanya, karena dia memiliki tubuh yang kuat dan sehat.
Semua perhatian orang tuanya tertuju kepada kakaknya, Riska.
Riska sedari kecil sering sakit-sakitan, jadi perhatian orang tuanya, harus lebih extra pada kakaknya tersebut.
Riska, akhirnya menjadi gadis yang sangat istimewa dalam keluarga mereka.
Debora yang sering kesepian, tidak terlalu memikirkan perhatian orang tuanya, yang terlalu berlebihan pada kakaknya.
Debora memutuskan, akan menyelesaikan sendiri masalah apapun yang di hadapinya, tidak akan pernah meminta bantuan kepada orang tuanya.
Agar ke dua orang tuanya lebih fokus merawat dan memperhatikan kakaknya, Debora memutuskan pindah ke kota kecil untuk sekolah dan kuliah di sana.
Akhirnya Debora pisah dari orang tuanya, sejak dari usia tiga belas tahun.
Tinggal di asrama sekolah, dan setelah melanjut masuk ke Universitas, barulah Debora menyewa sebuah apartemen kecil dari hasil kerja part-timenya.
Bersambung.....