Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Teman kencan
Hari ini Nia terlihat lebih murung dari pada kemarin,Maya tau betul penyebab sahabat nya ini murung.
"Masih gak ada kabar dari Mira,Ni?" Tanya Maya mendekati Nia yang sekarang sedang duduk di kantin sambil meneguk segelas air.
"Dia benar-benar kabur May. Aku sudah bingung bagaimana cara melunasi hutangnya,pak Alan bilang tidak akan memberikan bunga jika aku mampu membayar semua nya" jawab Nia mengeluh
Nia merutuki dirinya sendiri yang terlalu percaya pada orang lain mulai dari Carla dan Fahmi serta Mira saat ini, beberapa kali Nia selalu memaki dirinya sendiri karena sudah bertindak bodoh. Sekarang, temannya tersebut sudah kabur entah ke mana dan tak bertanggung jawab atas hutangnya yang memakai nama Nia Jelas, sekarang pihak Bank minta Nia yang melunasi nya.
"Aku bingung harus pinjam uang pada siapa untuk melunasi hutang itu May" keluh Nia lagi,jika tidak di lunasi otomatis Nia akan membayar beserta bunganya.
Saat sedang merenung dan melamun, tiba-tiba teman Nia yang lain datang seraya menyerukan namanya dengan nyaring. Nia terkejut, hingga dia hampir menjatuhkan gelas di tangannya.
"Ada apa sih, Sar?" Nia bertanya dengan nada sebal. Temannya yang bernama Sari itu hanya cengengesan saja melihat wajah sebal Nia.
"Tumben jutek bener Ni,nggak kaya biasanya?" tanya Sari
"Habis di tipu dia" sahut Maya
"Di tipu siapa?" tanya Sari kaget
"Teman satu kost nya"
"Gila kepala ku rasa mau pecah May, berdenyut memikirkan hutang orang lain" oceh Nia
Maya menceritakan pada Sari apa yang terjadi pada sahabat nya ini.
"Memang berapa total hutang nya Ni?" tanya Sari penasaran
"50 juta"jawab Maya membuat Sari sedikit terkejut
"Lumayan banyak ya Ni,tapi kaya' nya dia sudah merencanakan nya deh Ni, karena dia memberikan kamu kost supaya kalian bisa dekat gitu,iya nggak May?" tanya Sari
"Menurut aku juga gitu Sar,cuma Nia nya aja yang nggak sadar, bahkan aku sudah beberapa kali memperingati nya"
"Kamu sih Ni mudah di manfaatkan orang lain" ucap Sari dan di anggukki Maya setuju karena memang Nia orang nya pemurah.
"Mungkin aku bisa bantu kamu untuk membayar kan nya Ni" ucap Sari,Maya dan Nia langsung kaget mendengar itu. Nia pun menggeleng langsung.
"Aku gak mau merepotkan mu Sar, ini salah aku" Nia menolak.
"Jangan sungkan, Ni, sekarang aku bantu kamu tapi lain kali mungkin kamu yang bantu aku"Sari berkata tapi Nia tetap menggeleng dia tak mau orang lain ikut terbebani dengan hutang ini.
"Aku nggak kasih kamu uang Ni,tapi bantu kamu dengan pekerjaan,gimana?"tawar Sari
"Aku sudah bekerja Sar, nggak mungkin kan bekerja di tempat lain"ucap Nia yang tak mengerti
"Gini,Adik mama ku butuh teman kencan"
"Maksud kamu??"
"Bukan negatif Ni,jangan salah paham dulu" potong Sari cepat
"Ada satu pekerjaan untukmu, hanya untuk semalam saja. Dan bayarannya lumayan besar Ni, mungkin bisa untuk membayar separuh hutang teman mu itu dan minta pada pak Alan untuk dispensasi separuh nya lagi sampai kamu mendapatkan uang, pasti pak Alan mau lah,nanti aku yang akan menghadap pak Alan langsung untuk menjelaskan nya" ucap Sari tiba-tiba. Nia langsung menatap Sari dengan tatapan curiga dan kaget.
"Kamu gak berpikiran untuk menjualku kan Sar?" tanya Nia,Sari mendesis pelan mendengar itu.
"Enggaklah Ni, kamu kira aku Gigolo apa." Sari menjawab diakhiri dengan dengusan pelan membuat Maya sedikit terkekeh.
"Kemarin itu Om Ben memintaku mencari seorang kenalan yang bisa menemaninya makan malam di acara reuni SMA-nya. Mungkin kamu mau?" ujar Sari. Kening Nia mengernyit mendengar itu.
"Om? Om kamu kah?" tanya Nia bingung. Sari pun mengangguk dengan semangat.
"Iya, dia adik Mama nomer dua. Om Ben baru bercerai dengan istri nya dua tahun yang lalu,dan mereka satu sekolah jadi sudah pasti istri nya akan datang, istri nya sudah menikah dengan rekan bisnis om Ben,jadi Om Ben nggak mau di bilang belum bisa move on dari dia jadi Om Ben minta aku cari kenalan untuk menemani nya" jelas Sari
"Cuma menemani kan, nggak macam-macam?" tanya Nia memastikan
"Iya..Om Ben butuh gandengan Ni,nanti aku minta bayaran kamu 25 juta biar hutang nya bisa separuh terbayar" jelas Sari
"Tunggu Sar,emang om Ben nya kamu mau bawa aku"
"Gak usah mikirin itu. Bagaimana? Mau apa enggak?" tanya Sari tak sabar. Nia diam beberapa saat, berpikir dulu.
"Terima saja Ni, hitung-hitung bisa bayar hutang Mira kan" bujuk Maya yang juga kasihan melihat nasib sahabat nya ini,dia tak bisa membantu banyak jika hanya sebatas lima juta pasti akan Maya pinjamkan untuk Nia.
"Hanya makan malam saja kan? Emh, mungkin aku bisa," jawab Nia agak ragu. Sari langsung tersenyum lebar mendengar itu.
"Bagus,Nanti akan aku hubungi Om Ben terlebih dahulu pasti dia senang karena sudah dapat gandengan" ucap Sari. Dengan semangat dia mengambil ponsel mahalnya dan menghubungi seseorang.
"Tenang saja aku jamin Om Ben nggak mungkin macam-macam padamu. Hanya menemaninya makan malam saja sampai acara reuninya selesai," ujar Sari dan Niatersenyum mendengar itu, dan tak lupa mengucapkan terima kasih.
