NovelToon NovelToon
Gadis Bayaran Tuan Duren (Duda Keren)

Gadis Bayaran Tuan Duren (Duda Keren)

Status: tamat
Genre:Romantis / Fantasi / Tamat / Duda / Romansa-Tata susila
Popularitas:2.6M
Nilai: 4.9
Nama Author: Kopii Hitam

Aina Cecilia
Seorang gadis yatim piatu yang terpaksa menjual keperawanannya untuk membiayai pengobatan sang nenek yang tengah terbaring di rumah sakit. Tidak ada pilihan lain, hanya itu satu-satunya jalan yang bisa dia tempuh saat ini. Gajinya sebagai penyanyi kafe tidak akan cukup meskipun mengumpulkannya selama bertahun-tahun.

Arhan Airlangga
Duda keren yang ditinggal istrinya karena sebuah penghianatan. Hal itu membuatnya kecanduan bermain perempuan untuk membalaskan sakit hatinya.

Apakah yang terjadi setelahnya.
Jangan lupa mampir ya.

Mohon dukungannya untuk novel receh ini.
Harap maklum jika ada yang salah karena ini novel pertama bagi author.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kopii Hitam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

GBTD BAB 11.

Waktu berjalan begitu cepat, Aina menjadi lebih kuat mengingat perutnya yang sudah semakin membesar.

Menurut dokter usia kandungan Aina sudah memasuki bulannya. Tinggal menunggu hari saja, Aina akan bertemu dengan baby nya.

Aina tampak bahagia, duka nestapa selama ini berubah menjadi anugerah yang tak ternilai harganya. Apalagi sejak dia tau jenis kelamin baby yang di kandungnya.

"Sayangnya Mama sehat-sehat ya di dalam, jangan nakal! Sebentar lagi kita akan bertemu, Mama sayang kamu Nak,"

Aina mengelus perutnya pelan, gerakan sang baby yang aktif membuatnya tersenyum dan terkekeh dengan sendirinya. Seakan sang baby mengerti maksud ucapannya.

Bastian datang dan duduk di hadapan Aina. Dia ikut senang melihat wajah Aina penuh senyum, tidak seperti biasanya yang selalu murung dan menangis.

Sejak mengetahui kehamilan Aina tempo hari, Bastian tak pernah meninggalkan Aina sendirian. Dia tau betapa sulitnya gadis itu menghadapi semuanya tanpa sosok seorang suami.

Meskipun dia juga tau Aina tak akan pernah membalas perasaannya, dia mencoba menerimanya dengan ikhlas. Setidaknya dia bisa menjadi saudara laki-laki untuk Aina.

"Kenapa senyum-senyum sendiri?" tanya Bastian mengagetkan Aina.

"Tidak apa-apa, sepertinya keponakanmu sudah tak sabar ingin keluar secepatnya. Tendangannya sangat kuat, membuat dadaku sesak." jawab Aina terkekeh.

Bastian ikut terkekeh mendengar ucapan Aina. Dia tau baby itu akan menjadi penawar untuk luka yang Aina tanggung selama ini.

"Hahahaha, bagus dong. Aku sudah tidak sabar ingin melihat wajahnya. Apa dia cantik seperti Mamanya, atau tampan seperti Om nya ini?" gurau Bastian, dia belum tau jenis kelamin baby Aina, Aina tidak mau memberitahunya.

"Kita lihat saja nanti." jawab Aina yang selalu membuat Bastian penasaran.

Di waktu yang bersamaan, Arhan baru saja pulang dari Korea bersama Hendru.

Airlangga sudah memberikan tanggung jawabnya kepada Arhan untuk mengelola perusahaan mereka yang ada di sana. Dengan begitu Arhan bisa melupakan masa lalunya secara perlahan.

Sejak tiga bulan terakhir Arhan memang menetap di Korea bersama Hendru. Meskipun begitu, dia tidak pernah melupakan Aina sedikitpun. Nama gadis itu masih terukir indah di dalam hatinya.

"Ma, Pa, malam ini Arhan dan Hendru akan pergi ke luar kota. Ada yang ingin Arhan pastikan di sana." ucap Arhan sembari menikmati makan siangnya.

"Loh, apa kamu tidak capek? Kamu baru saja pulang, kenapa pergi lagi?" tanya Leona menautkan alisnya.

"Tidak Ma, seorang pria tidak boleh berkata capek. Itu kan yang selalu Papa ajarkan pada Arhan?" tegas Arhan sembari melirik ke arah Airlangga.

"Ya, kamu benar. Itu baru namanya pria sejati. Papa mendukungmu untuk hal baik, tapi tolong jangan mengulangi kesalahan yang sama!" pinta Airlangga.

"Papa tenang saja, Arhan sudah berubah. Pengalaman mengajarkan Arhan tentang banyak hal. Jika saja waktu bisa diulang, Arhan tidak akan pernah melakukan kesalahan itu." jawab Arhan yakin.

Setelah makan siang usai, Arhan masuk ke dalam kamarnya untuk beristirahat. Dia ingin tidur melepas penat sembari menunggu malam tiba.

Arhan membaringkan tubuhnya di atas ranjang, kedua tangannya terlipat di bawah kepalanya.

"Aina, bagaimana kabarmu sekarang? Apa kamu sudah melahirkan?"

"Pasti saat ini kamu dan suamimu tengah bahagia menanti kehadiran buah hati kalian."

"Aku ingin bertemu denganmu sekali saja. Aku merindukanmu, sangat merindukanmu."

"Meskipun aku tau kamu sudah memiliki suami, tapi rasa itu tidak pernah hilang sedikitpun. Melihatmu bahagia saja, itu sudah cukup bagiku."

Dalam pergulatan batin yang mengganggu pikirannya, perlahan akhirnya Arhan tertidur. Tidak hanya tubuhnya saja yang lelah, tapi pikirannya lebih lelah dari itu.

Di bawah sana, Airlangga dan Leona masih asik mengobrol membahas masalah Arhan. Keduanya tidak bisa tenang memikirkan masa depan putra mereka.

"Pa, apa sebaiknya kita carikan saja jodoh untuk Arhan. Mama takut Arhan berbuat ulah lagi." ucap Leona.

"Tidak perlu Ma, Arhan sudah dewasa. Dia bisa menentukan jalan hidupnya sendiri. Apa Mama tidak takut kejadian dulu terulang lagi?"

"Kita sudah melakukan kesalahan satu kali, jangan mengulanginya lagi!"

"Dulu kita berharap dia akan bahagia bersama Tasya, tapi kenyataannya apa yang terjadi? Tasya meninggalkan Arhan begitu saja, bahkan dia berselingkuh di belakang Arhan. Papa tidak ingin Arhan terluka lagi, biarkan dia memilih jalannya sendiri!"

"Tapi Pa...,"

"Cukup Ma, jangan memperkeruh keadaan! Jika Arhan mau, dia bisa saja mendapatkan seratus wanita dalam sekejap. Dia tampan, kaya, siapa yang tidak tergila-gila padanya. Tapi semua ini perkara hati, jika hatinya sudah memilih, maka biarkan dia menentukannya sendiri!"

"Terserah Papa saja kalau begitu."

Leona bangkit dari duduknya dan berjalan menuju kamar. Dia mengerti maksud ucapan suaminya. Tapi dia juga sangsi mengingat kesalahan yang pernah dilakukan Arhan sebelumnya.

Di kota B, Aina sedang duduk di atas panggung dengan perut buncitnya. Dia masih ingin bekerja sebelum nantinya mengambil cuti setelah melahirkan buah hatinya.

Sepengetahuan orang-orang Aina sudah menikah, Bastian terpaksa memberi status palsu agar Aina tidak menjadi cemoohan masyarakat luas.

Pukul 9 malam, nyanyian Aina tiba-tiba terhenti. Dia memegangi perutnya dan terduduk di dasar panggung.

Aina menjerit menahan sakit seperti dihujam seribu tusukan. Semua pengunjung berteriak histeris melihat pemandangan itu. Tak terkecuali dengan Bastian, dia berlari menghampiri Aina.

"Aina, apa yang terjadi?" tanya Bastian panik.

"Bas, tolong aku! Sakit sekali." rintih Aina bercucuran keringat dingin.

"Sepertinya Aina mau melahirkan, cepat bawa ke rumah sakit!" teriak seorang wanita pengunjung kafe.

Mata Bastian membulat mendengar itu, dia dengan cepat mengangkat tubuh Aina dan membopongnya ke dalam mobil. Bastian meminta bantuan kepada salah seorang pelayan untuk menyetir mobilnya.

"Bas, tolong aku! Aku sudah tidak kuat lagi." rintih Aina, tangisannya pecah di dalam mobil yang tengah melaju menuju rumah sakit.

"Sabar Aina, kamu harus kuat demi baby mu. Sebentar lagi kita sampai."

Bastian semakin panik melihat kondisi Aina, dia bingung karena tak tau harus berbuat apa.

Aina mencengkram lengan Bastian sekuat tenaga. Rasa sakitnya sudah tak bisa dibendung lagi.

Di waktu yang bersamaan, Arhan merasakan sesuatu yang janggal di dalam hatinya. Jantungnya berdegup kencang, bahkan dadanya terasa sangat sesak.

"Hendru, perasaanku tidak enak. Apa terjadi sesuatu pada Aina?" tanya Arhan, keduanya sudah berada di dalam perjalanan menuju kota B.

"Itu mungkin perasaan Tuan saja." jawab Hendru.

"Tidak, perasaan ini berbeda. Aku merasakannya Hendru. Aku yakin Aina sedang dalam masalah."

"Tambah kecepatan mobilnya, aku tidak ingin terjadi hal buruk pada Aina!" perintah Arhan, hatinya tidak tenang memikirkan Aina.

"Baik Tuan,"

Hendru menambah kecepatan mobil yang dikendarainya, mobil itu melaju bak kilat. Untung saja jalanan malam itu tidak terlalu ramai, jadi keduanya bisa cepat sampai di kota B.

1
Jue Juliza Johnson
Luar biasa
Jonosiis
makin lama makin males baca ya .yg punya tekanan tensi tinggi g usah baca novel ini bikin emosi aja
Ris Mawati
ceritanya bagus
Nicky Nick
terlmbat lu nai mknya jgn sok
Nicky Nick
ayo arhan lihat kedpn pst kamu kaget deh
Bunda Puput
Luar biasa
feri marlinda
yg jelas author nya yg bertele-tele
Yohana Kanta
males aina bego
Eva Juliana
Luar biasa
Yohana Kanta
aina ribet
Katrien Gorung
penasaran
Juni Yati
sprtinya ceritanya asik
Mlly Ferli
menarik ceritanya
masnia masnia
lanjut dong ceritanya
Siti Aminah
baru nyimak thor...semoga cerita ny bgs
masnia masnia
lanjut
masnia masnia
jantung aku yg tegang. lanjut
masnia masnia
/Good/
༻♛A̷͙ͭͫ̕ḑ̴̞͛̒ỉ͔͖̜͌r̴̨̦͕̝a̤♛༺
seru😀
Debbie Teguh
kalo tuan saga mah ud teriak, kamu mau mati yaa!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!