FOLLOW IG @thalindalena
Dia hanya sebagai istri pengganti, tapi dia berharap merasakan bulan madu impian seperti pasangan suami istri pada umumnya. Tapi, bagaimana jika ekspetasi tidak sesuai dengan realita. Justru ia merasakan neraka pernikahan yang diciptakan oleh suaminya sendiri, hingga membuatnya depresi dan hilang ingatan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Selama 1 minggu ini Lio ke suatu tempat, menenangkan hati dan pikiran dari segala rasa sakit dan kecewa yang sudah diberikan Sierra.
Wanita yang sangat dia cintai, dan dikira tulus, ternyata malah menorehkan luka lebar di hatinya. Tidak menyangka dan tidak mengira, selama ini Sierra terlihat sangat mencintainya, tapi kenyataannya, semua itu hanya tipuan belaka.
Mengapa laki-laki menjadi bodoh ketika berhadapan dengan wanita? Karena kuatnya nafsu ingin memiliki dan menguasai. Ketika nafsu berkuasa, akal sehat menjadi lumpuh. Itulah yang sedang dialami Lio saat ini. Ketika dia sudah mencintai, maka dia rela melakukan apa pun untuk kekasihnya, meski hal konyol sekalipun.
"Jangan biarkan dia mendapatkan Job!! Hacurkan karier-nya! Dan tarik semua sahamku dari perusahaan orang tuanya!" Lio memberikan perintah kepada asistennya melalui sambungan telepon.
Lio menyesap rokoknya dengan dalam, menghembuskan asapnya melalui hidung dan mulut secara bersamaan. Kemudian menenggak minuman beralkohol dari botolnya langsung. Dia hampir gila dan frustrasi karena Sierra, tapi untung saja akal sehatnya masih sedikit berjalan dengan baik.
"Baik, Tuan. Itu hal mudah, dan akan segera aku selesaikan. Tapi, Anda harus segera kembali ke London, karena perusahaan membutuhkan Anda."
"Aku tahu! Jadi jangan memerintahku!" Lio menjawab datar dan dingin, lalu memutuskan sambungan telepon secara sepihak.
"Lara kau baik-baik saja?" Dana menghampiri Lara yang tengah duduk seorang diri di taman bunga, belakang rumah mewah tersebut.
Lara mendongak menatap Danna.
"Aku baik, tidak perlu khawatir." Lara menjawab sekenanya, pandangannya kembali lurus ke depan, menatap beberapa lebah madu yang hinggap dari bunga satu ke bunga lain untuk mencari nektar. Tidak hanya ada lebah, tapi juga banyak kupu-kupu dengan berbagai jenis.
"Boleh aku duduk?" Tanpa menunggu jawaban, Danna langsung duduk di samping Lara.
Lara menggeser posisinya.
"Lara, aku ..."
"Aku tahu kalau kau ikut membenciku. Sekarang tidak ada lagi yang bisa aku percaya di dunia ini kecuali diriku sendiri," potong Lara dengan suara sendu.
"Tidak Lara, aku tidak pernah membencimu."
"Aku mana tahu isi hatimu!" Lara beranjak berdiri, menjauhi Danna.
Danna menghela nafas kasar, ternyata sulit sekali mendekati Lara. Wanita itu sepertinya sudah terlanjur sakit hati padanya, pasalnya saat pertama kali masuk di dalam rumah itu, sifatnya sama seperti yang lain, menghujat dan membenci Lara. Jadi tak khayal kalau Lara tidak akan percaya kepadanya.
Malam harinya.
Lara yang sudah tidur nyenyak di dalam kamar di bangunkan oleh Kepala pelayan.
"Lara, cepat ke dapur, Tuan Lio ingin makan malam," ucap Kepala pelayan dengan nada tegas ketika Lara baru membuka pintu kamar.
"Jam berapa ini?" tanya Lara, nyawanya belum kumpul.
"Tidak peduli jam berapa! Kau harus segera melakukan tugasmu!" sentak kepala pelayan karena merasa kesal karena Lara tak sigap.
Dengan mata mengantuk, Lara melangkah cepat menuju dapur. Dalam hati merutuki kepala pelayan yang suka memerintah seenak jidatnya, tapi juga memaki Lio habis-habisan.
Sampai kapan dia terjebak dalam kandang singa ini?
Sampai dapur, langkah Lara terhenti secara tiba-tiba, tubuhnya menegang dan wajahnya memucat ketika melihat Lio duduk di kursi meja makan dengan ekspresi mengerikan saat menatapnya.
'Kenapa wajahnya tampak kusut?' pikir Lara di dalam hati, memperhatikan wajah tampan Lio yang biasaya terlihat segar dan menawan, tapi kali ini terlihat pucat dan terdapat lingkar hitam di bawah mata.
'Mungkin dia kelelahan bercinta dengan kekasihnya. Ck! Untuk apa aku memikirkannya!' Lara merutuki dirinya sendiri di dalam hati. Meskipun di lubuk hatinya yang paling dalam merasakan sakit yang amat besar, membayangka Lio bercinta dengan wanita lain.
jadi agak gimna gitu 😵💫😵💫😣😣
Semoga Logan tw kebenaran yg terjadi tentang pelayang itu
Klo sebetulnya pelayan itu bukanlah seorang pelacur,seperti apa yg di katakan oleh ortu Logan
Lagian, pembantu itu kan krn dijual pamannya akhirnya jadi wanita malam, bukan maunya sendiri.
Pembantu ini karena lara dan lio bertemu dlm keadaan dia jadi pelacur bkn mksd hati lara mau merendahkan pembantu muda ini hny saja knp pembantu muda ini dgn mudahnya tergiur rayuan logam apalg smp mau ditiduri sm
Logam itu yg membuay lara benci sm kelakuan pembantu muda ini seandainya pembantu muda ini bs mempertahankan harga dirinya meskipun dia dlnya mantan pelacur mungkin lara msh bs mempertimbangkannya