Diculik dan hendak dijual organ tubuhnya membuat Eva salah jalan dengan meminta pertolongan kepada pria asing yang rupanya seorang Mafia Berdarah Dingin??
Tinggal bersama kumpulan orang-orang bringas yang hobi berbisnis ilegal di Mansion D'Alle. Mansion milik seorang mafia berdarah dingin bernama Damiano Shaw D'Allesandro— pria dengan ambisi yang ingin menguasai 3 wilayah terbesar milik mafia terkenal dan memperluas kekuasaannya.
Pertemuannya dengan Eva malah membuatnya menemukan arti kehidupan yang sesungguhnya. Lalu bagaimana nasib Eva? Hidup bersama lima keluarga mafia yang masing-masing memiliki kisah dan dendamnya tersendiri. dibunuh dan membunuh! menyiksa, merebut, memaksa, seks, kriminal.
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MY MR.MAFIA — BAB 04
PRIA BAIK ATAU JAHAT??
Sebuah mayat tergeletak tak bernyawa tepat di belakang pria bertubuh kekar itu. Eva melihat dengan jelas darah mengalir di sana.
Dengan bibir gemetar, wanita itu mulai melirik dan melihat kembali ke sosok pria di depannya saat ini. “Ka-kau... Bukan orang baik?” tebak Eva seraya menggeleng.
Safir grey itu masih mendingin. “Why?” suaranya yang serak dan berat benar-benar membuat Eva merinding, lebih menautkan dari berjalan di kegelapan malam.
Hanya bisa menelan ludah, wanita cantik dengan kaos putih robek di bagian lengan kanan itu mulai berjalan mundur secara perlahan. Mata indahnya yang panik, bergerak memperhatikan dua mobil dengan masing-masing pria berwajah dingin.
Dengan napas memburu, Eva tak akan bodoh dengan memilih ikut ke orang yang sama-sama penjahatnya bukan. Shaw menyeringai kecil hingga tak terlihat. Pria itu masuk ke dalam mobil bersamaan dengan Will.
Tanpa memperdulikan keadaan Eva saat ini, dua mobil tadi melaju ringan. “Apa dia akan selamat?!” tanya Will dengan tebakan mengejek.
“None of my business. (Bukan urusanku).” Jawab singkat dan dingin Shaw seraya menatap lurus ke arah jendela di sampingnya sambil merokok.
Sementara Eva yang masih di tempat tadi, dia melihat ke arah mayat yang tergeletak di sana dengan jantung berdegup kencang. “Kenapa... Kenapa banyak sekali penjahat???” gumam Eva tak percaya bahwa dia malah bertemu dengan orang-orang gila yang lebih gila lagi.
“Hi ladies! Mau kabur lagi huh?”
Eva segera berbalik dan melihat penjahat yang sama, yang ingin menjual organ tubuhnya itu. Tentu saja dia terkejut hingga mencoba mencari sesuatu di sana dan hanya ada koper kerja milik reporter itu.
Eva segera mengambilnya untuk dijadikan senjata sebisa mungkin. “Mundur kalian!!" gertaknya sembari mengayunkan koper itu ke arah para pria tadi.
“You fucking Bitch!!” kesal salah satu pria yang sempat kena tampar sebelumnya.
Mereka melihat ke arah jasad sang reporter lalu menyeringai kecil. “Jadi kau membunuhnya hah??” pikir para pria tadi yang mengira bahwa Eva membunuh pria malang itu.
Seolah tak peduli akan pikiran dari para penjahat tadi, Eva masih berjaga-jaga hingga kedua pria menyerang bersamaan dan membuat Eva tak bisa berkutik saat koper dari tangannya berhasil diambil. “Now what?!” ujar pria itu menatap marah.
Mereka sudah membuang waktu sebelum para polisi datang bertugas malam.
“LEPASKAN AKU.... HAAAA!!!! HELP ME, PLEASE!!! SIAPAPUN...” Teriak Eva mencoba meronta, namun kali mereka lebih menyeretnya dengan kasar dan membawanya pergi.
Sungguh, keadaan seperti itu membuat Eva teringat akan kejadian di masa lalunya. Salah satu pria hendak menyuntikkan sebuah obat bius. Eva menggeleng cepat dan meronta berteriak sekencang mungkin hingga suaranya terdengar serak.
Jlebb!!! Jarum suntikan itu masuk ke dalam leher Eva, hendak di tekan agar obat biusnya masuk, tiba-tiba— Darr!! Darr!! Darr!!
Tembakan dari belakang membuat para pria tadi tergeletak di tanah dalam keadaan peluru bersarang di masing-masing kepala mereka. Tentu saja sedikit darah berciprat mengenai Eva.
Dalam waktu bersamaan, wanita itu tergeletak di tanah dengan lemas saat obat bius tadi berhasil masuk sedikit. Eva melihat samar-samar dari siluet seorang pria gagah, memakai mantel panjang dengan sebuah pistol di tangan kirinya.
Pria itu memperhatikan Eva beberapa detik, hingga ia melangkah pergi meninggalkannya begitu saja setelah ia mengambil secarik kertas dari sebuah mantel Eva yang keberadaannya berbeda dengan si wanita itu sendiri saat ini.
“See you again.” Ucap suara dari sosok pria penyelamatnya tadi yang melangkah pergi di kegelapan malam.
Eva mengenali suara itu, suara yang baru saja dia dengar dan dimasukkan ke dalam ingatannya. Suara dari seorang pria bermata grey yang ia temui beberapa menit lalu. Tak berdaya, ia mulai memejamkan matanya, bersamaan dengan kepergian pria tadi yang sudah tak terlihat.
...***...
New York — D'Alle Mansion
Seorang wanita tua berusia sekitar kepala 5 itu baru saja turun dari mobil mewahnya yang memasuki gerbang sebuah Mansion besar dan mewah.
Wanita itu menyunggingkan senyum kecil seraya membuka kacamata hitamnya. Balutan dress hitam di atas lutut dengan jaket mantel kulit hitam, menunjukkan belahan dadanya yang terlihat jelas tatto mawar berduri di sisi atas dada kirinya yang cukup besar. “Hhaaaa— ” Ia menarik dan membuang napas panjang.
“Welcome back, Kate!” saat seorang remaja laki-laki yang baru saja keluar dari rumah mewah dan memeluknya layaknya seorang ibu sendiri.
“Senang melihatmu juga Kit!” spa Bali wanita itu dengan senyuman lebar nya.
“Di mana yang lain?” tanya nya sembari melirik ke arah pintu masuk rumah mewah tersebut.
“Ada urusan masing-masing yang harus mereka selesaikan. Ayo!” ajak remaja bernama Kit (17th) itu kepada wanita tua bernama Kate Moonstone (52th).
Sambil berjalan, Kate mengeluarkan sekotak rokok dan mengambilnya satu. Jujur saja, dia wanita tua nakal pecandu alkohol, rokok dan seks.
.
.
.
Kembali ke Birmingham. Eva membuka kelopak matanya yang terasa berat, perlahan dia membukanya hingga terpampang jelas dekorasi sebuah ruangan asing yang saat ini dia lihat. Meski sulit untuk membuka mata karena rasa kantuknya, Eva mulai mendengar suara-suara asing dari dua orang pria yang saling berbincang serius. Entah membahas apa? Yang pasti mereka terdengar bak orang penting dengan bisnis mereka.
Dengan sangat-sangat terkejut, dia langsung terduduk meski kepalanya sakit. “Ssshhhh.... Ahhh—” Desahnya seraya menggosok lehernya yang terasa kemang akibat tusukan dari jarum suntik.
“Aku pergi dulu.” Ucap salah satu pria yang mulai beranjak pergi.
Saat itulah Eva menoleh dan melihat seorang pria dengan santainya duduk bersandar sambil merokok. “Morning ladies.” Sapanya tanpa senyuman dan masih asik merokok namun mata grey nya mulai menatap ke arah Eva.
Untuk sesaat wanita itu tertegun melihat ketampanan serta karismatik dari pria itu. Mengenakan sebuah kemeja putih dengan jas hitamnya, serta jamban tipis yang menambah ketampanannya sebagai seorang pria Barat.
Shaw menyedot rokoknya untuk terakhir kali sebelum dia memadamkannya hingga asap mengepul di udara saat dia membuang napas panjang.
“Bagaimana aku bisa di sini dan.... ” Eva mulai sadar akan keadaan nya yang hanya memakai bra dan celana dalam saja. Sontak ia menutupinya dengan kedua tangannya sebisa mungkin. Tak ada selimut di tempat kecil itu.
“Where are my clothes? (Dimana pakaian ku)?” tukas Eva menatap tajam ke pria yang berdiri dengan wajah datar sembari mengancingkan kembali jas nya.
“In the trash (Di tempat sampah).” Jawab singkat Shaw yang saat ini menatapnya. Mengamati Eva dari atas ke bawah sambil menyeringai kecil.
“Ap-apa yang kau lihat huh??” ujar wanita itu mencoba menutupi dirinya dengan degupan kencang. Dia benar-benar ketakutan semalaman penuh.
“Tenang Nona, aku tidak tertarik dengan payudara kecil.” Ucap Shaw tanpa senyuman sambil mengambil satu batang rokok lagi dan mengapitnya di antara dua bibirnya sebelum akhirnya dia menyalakannya dengan korek.
Eva terkejut mendengar ucapan terus terang itu. Kecil yang Shaw maksud adalah, dia lebih suka payudara berukuran besar yang kebanyakan wanita jaman sekarang minati. Sedangkan milik Eva ukuran normal.
You know!
msh ada musuh2 shaw sprt Alfie cham, Mr. chester & ayah shaw Adrian egort.
eva & shaw sdh sepakat mau pny baby 😁😍😀😁🫢🤭
bener² pasangan ini
nyosor aja terus si shaw 🤣
akhirnya will & gina menikah..
apakah shaw akan sanggup membunuh ayah nya sendiri si adrian ..
dan shaw sll bisa menenagkan eva 🥰😘😍🫢🤭
kalo ga jodohin aja sama Kate yakan hehee 🫶