Rehan merupakan putra bungsu dari pasangan pengusaha konglomerat perusahaan terkemuka baru saja pindah kekota Batam setelah selama dua tahun tak tinggal bersama orang tuanya karena permasalah dengan sang ayah.
tujuannya pindah adalah untuk mencari pengalaman dan membangun sebuah perusahaan yang akan di gunakan untuk balas dendam dengan sang ayah yang meremehkan nya hingga berujung kabur dari rumah. beruntung ibu nya yang baik memberikan perusahaan yang di ambang kebangkrutan. sebuah jalan telah tercipta. mampu kah Rehan membalaskan dendam kepada sang ayah.? seperti apa perjalanan nya.? simak cerita di bawah ini.!
cerita ini adalah fiksi maaf apabila ada kesamaan nama krakter atau tempat.
semua cerita ini hanya khayalan semata tanpa ada niat menyungung siapapun. maaf sebesar besarnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isam M.badrul hisyam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 10 TEKANAN PEKERJAAN DI PERUSAHAAN
sehabis pulang sekolah Rehan segera pergi ke perusahaan. pada hari biasa ia hanya bisa jadi satu atau dua jam untuk menyelesaikan pekerjaannya. sebagian di urus oleh paman bara dan di bantu beberapa orang bawahan ibunya. Rehan saat ini masih mengikuti jadwal sekolah yang pulang menjelang sore hari. padahal di sekolah lamanya ia biasa pulang sebelum jam 12, perbedaan aturan dan kurikulum sangat berpengaruh.
hal ini membuat rehan untuk mengubah sistem pembelajaran, agar jam pulang menjadi makin cepat sama halnya dengan sekolah lamanya. namun ia memiliki kendala yang banyak, seperti tidak memiliki power yang bagus untuk membicarakan perubahan yang di inginkan. kini Rehan hanya perlahan melalukan rencana yang sudah ada di pikirannya.
di samping itu, kondisi perusahaan lagi dalam masa transisi kepemimpinan dan juga ada bayak pekerjaan yang belum ia selesaikan.
di ruang kerja. Rehan membaca beberapa berkas yang harus hari itu juga ia pelajari dan tanda tangani. di luar rungan, ada sebuah rungan yang lumayan besar dan tidak memiliki pintu. mirip dengan ruangan resepsionis di mana Reva dan ibu salsa yang merupakan sekertaris sebelumnya, dan sedang mengerjakan tugasnya. ruangan itu adalah rungan sekertaris.
Rehan menekan bel di mejanya. dengan segera Reva masuk kedalam rungan, dan berdiri menghadap di depan meja rehan.
"ia tuan muda, ada yang bisa saya bantu.?
ujar Reva.
semua berkas ini sudah selesai aku tanda tangani. sekarang aku ingin lihat apa saja yang sudah kamu pelajari beberapa hari ini.
balas Rehan.
Reva yang mendengarkan hal itu pun terkejut.
ia tidak menyangka hal seperti ini, akan terjadi secepat ini. ia berdiri dengan gugup.
dengan cepat rehan bertanya, mengenai beberapa produk yang ada di perusahaan.
Reva yang baru sehari bekerja itu sama sekali tidak bisa berkutik, dengan pertanyaan rehan yang begitu banyaknya.
"sebagai sekertaris kamu harus mengetahui hal-hal umum untuk perencanaan, manejemen, kerjasama dan sebagainya. tugas mu bukan hanya itu. kedepannya kamu harus bisa membuat kegiatan jam kerja yang fleksibel. kemampuan komunikasi juga perlu di perbaiki lagi. jika seseorang bertanya, jangan hanya diam, jika tidak bisa menjawab.
namun cobalah untuk mengakali jawaban yang bisa kamu berikan." ujar rehan menatap Reva.
"baik tuan muda. jawab Reva sembari menundukkan kepalanya."
Reva benar benar tertekan dengan cara pengujian rehan padanya.
kritik yang di berikan juga membuat mentalnya down.
Rehan lanjut berbicara panjang lebar. namun Reva yang sudah mentalnya down sama sekali tidak mendengarkan rehan yang berbicara panjang lebar.
Reva apa kamu mendengar ku.?
Reva."
suara keras rehan, membuat Reva tersadar.
"oh iya, tuan muda saya mendengarkannya."
Rehan hanya menghela napas, ia tahu jika Reva sama sekali tidak mendengarkan nya.
hal ini membuatnya sedikit kesal.
"yasudah, sekarang kamu kembali ke mejamu.
ujar rehan pada Reva."
Reva hanya mengangguk kan kepalanya. namu Reva tidak kembali kemejanya melainkan pergi ke toilet.
"di dalam toilet Reva menangis."
hiks hiks, bagaimana bisa aku mengahadapi tekanan seperti ini. baru juga sehari bekerja aku di suruh untuk mengetahui semua tentang perusahaan.
setidak nya berikan aku waktu beberapa hari untuk mempelajari satu persatu.
beginilah perkerjaan sekertaris.?
mengapa tidak seenak yang di film-film bisa duduk santai. jalan jalan keluar kota bertemu beberapa kolega dan sebagainya.
ujar Reva dengan nada sedih.
cukup lama Reva di toilet meluapkan perasaan yang tertekan itu. setelah cukup tenang ia kembali kemeja kerja nya.
Reva duduk sembari mengelap pipinya yang agak basah, ibu salsa yang melihatnya dengan kasihan.
"tuan muda bicara apa saja dengan mu.
mengapa kamu langsung ke toilet begitu keluar dari sana.? apa dia memarahi mu.?
tanya ibu salsa.
"ah tidak, dia hanya bertanya beberapa hal seputar berkas yang ia tanda tangani di mejanya. aku hanya ke toilet karena kebelet buang air kecil bu." jawab Reva.
ibu salsa mengetahui Reva bohong padanya.
pipinya yang basah menandakan ia habis menangis di toilet.
namun ibu salsa tidak memaksa Reva untuk menceritakan apa yang terjadi padanya.
"pekerjaan sekertaris memang berat. ia harus memastikan tercapainya citra perusahaan melalui pengelolaan komunikasi perusahaan dengan pihak eksternal dan internal.
mengadministrasi kan dokumen perusahaan,
hubungan antar lembaga, dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hukum,
korporasi serta menjamin ketersediaan informasi kepada stakeholder." jelas ibu salsa.
Reva mendengar kan perkataan ibu salsa dengan serius.
"selain itu, seorang sekertaris harus mempunyai pribadi yang sabar, tekun, disiplin, jujur, teliti, dan berpenampilan baik.
personaliti yang baik, akan membuat citra perusahaan nya baik juga. mungkin ini terdengar berat bagimu yang baru pertama kali berkerja sebagai sekertaris. namun dalam beberapa waktu ke depan aku akan membantumu menjadi sekertaris yang sebenarnya." sambung ibu salsa.
iya Bu. saya mengerti, hanya saja, saya tidak tahu tuan muda langsung menanyakan hal- hal seperti itu.
padahal saya baru sehari bekerja, ini membuat saya tertekan sekali. ujar Reva dengan mengungkapkan dengan sendirinya apa yang terjadi di ruangan tadi.
ibu salsa akhirnya tahu mengapa sebenarnya Reva menangis. tanpa ia paksa Reva sudah mengatakan dengan sendirinya.
"jadi begitu ya, saya juga belum terlalu tahu tentang sifat tuan muda.
namu berdasarkan penjelasan pak bara, ia memang orangnya keras dan disiplin jadi kamu harus mulai terbiasa. mulailah berkomunikasi yang baik dengan tuan muda.
ku kenal sebenarnya orang nya baik, namun ada beberapa hal yang terkesan menyebalkan bagi orang lain. seperti yang kamu alami saat ini."
"ia Bu, saya akan mencoba nya nanti.terimaksih atas nasehatnya Bu."
sama sama, yasudah sekarang tolong kerjakan berkas ini lakukan dengan perlahan,
jika ada yang bingung langsung tanyakan pada saya, jangan sungkan.
Reva menganggukan kepalnya. ibu salsa menyerahkan beberapa berkas pada Reva.
dengan segera Reva menerima berkas itu dan membacanya. sementara ibu salsa kembali menatap monitor di depannya.
beberapa saat kemudian Rehan keluar dari ruangannya. wajahnya begitu datar, dan ia sama sekali tidak melihat kearah meja di mana Reva dan ibu salsa bekerja.
padahal Reva dan ibu salsa memberi hormat padanya. ia dengan segera masuk kedalam lift dan turun kelantai 1.
tak berselang lama, paman bara keluar dari lift satunya. ia berjalan menuju ruangan Rehan sembari tersenyum kearah Reva dan ibu salsa, lalu masuk kedalam ruangan.
baru juga Reva dan ibu salsa menatap monitor di meja, paman bara keluar dari rungan rehan.
ibu salsa, kemana tuan muda.?
tanya paman bara.
yang berjalan menghampiri meja sekertaris.
"oh, tuan muda baru saja keluar dan masuk kedalam lift." jawab ibu salsa.
"begitu ya."
paman bara menghela napas, wajahnya begitu panik mendengar jawaban ibu salsa.
"memangnya ada apa pak bara.?
kenapa anda terlihat begitu panik." tanya ibu salsa.
" ah tidak ada apa apa, kalo gitu saya permisi ingin menyusul tuan muda. balas paman bara."
paman bara bergegas masuk kedalam lift.
ibu salsa dan Reva melihat paman bara dengan tatapan kebingungan.
namun mereka kembali fokus ke monitor yang ada di meja.
up dable up dong thor
masa masih mikir mau ketemu sama siapa..
tapi klo tulis seorang gadis ,, pas klo di bilang Siswi..
walau gadis n wanita itu sama2 perempuan. tapi konteks nya beda.. itu menurut aye.