cerita ini bermula dengan pertemuan antara pemeran utama wanita dan pria yang bertemu di bangku sekolah menengah pertama
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Uppa24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 18
Tidak lama kemudian bagas pun sudah siap
“syafira...... Udah siap belum?.... Kayaknya teman kamu sudah ada di depan” ucap bagas meneriaki syafira yang masih berada di kamarnya
“aduh ...... Tunggu gas aku lagi cari dompet....... ” ucap syafira mencari-cari dompetnya
"Dasar ceroboh dan pelupa....... Kau tak akan mendapatkan dompetmu walaupun seumur hidup mencarinya di kamar...... Hufttt " ucap bagas menghela napas panjang
"Turunlah..... Dompetmu ada di mobilmu ..... Dasar ceroboh.... " Ucap bagas keluar dari rumah dan pergi ke garasi mobil
"Heheheeh..... Kalau begitu ambilkan....... Bagas ......" Ucap syafira
"Bagas..... "
"Aduh kemana bocah itu pergi....... " Ucap syafira yang bergegas keluar kamar dan menuruni tangga sembari menegok kiri kanan mencari keberadaan bagas
"Bagas ......."
Bagas yang mendengar itu pun berkata
"Aku di garasi mobil ....... Tunggu di situ ...... " Ucap bagas berteriak
Syafira yang mendengar itu kemudian duduk di sofa menunggu bagas sedangkan Aisya dan Aidan berada di depan rumah syafira
"Bagas lama...... Hadeh......." Ucap syafira mengeluh
"Sabar ...... Dasar baru juga semenit kau sudah tidak sabaran....... Kasian suamimu nanti harus latihan atlet tiap hari karenamu...... Hahahaha" ucap bagas yang berjalan ke arah syafira sembari meledeki perempuan manis yang ada di depanya
"Aku adalah makhluk paling sabar bagas...... Awas saja kalau nanti kau yang jadi suamiku maka akan ku buat kau tak berhenti berlati tiap hari..... Hahahaha....." Ucap syafira kembali meledek
"Kalau begitu bagaimana kalau kita ke kantor sipil sekarang..... Supaya latihanku bisa di mulai besok..." Ucap bagas memberika dompet syafira yang posisinya saat itu dimana syafira yang terduduk di sofa sedangkan bagas yang membungkukan badanya ke arah syafira sembari menyentuh dagu syafira mengunakan dompet
"Dasar picik ....." Ucap syafira sebal dan membalas perbuatan bagas dengan menarik dasi pria itu yang membuat bibir mereka tinggal berjarak 2 cm
" Lalu aku akan membuatmu menjadi lelaki paruh baya 10 tahun lebih cepat ..... " Ucap syafira sembari menatap bagas yang bibir mereka berjarak 2 cm
Bagas yang memang menyukai syafira membuat detak jantungnya seketika berdetak kencang dan membuatnya mendorong dirinya agar bibir mereka dapat bersentuhan
"Ettsss.... Dasar bajingan ....... " Ucap syafira menjauhkan bibirnya dan dengan sigap menahan bibir bagas dengan jari telunjuknya agar tak bersentuhan
"Tidak apa-apa lagian kan, sebentar aku akan mengajakmu ke kantor sipil..... " Ucap bagas meluruskan badanya
"Ayo...." Ucap bagas mengulurkan tanganya
"Hah..... Kau serius bagas....." Ucap syafira panik
"Iya........ " Ucap bagas
"Apa kau sadar....... " Ucap syafira
"Yah aku sadar..... Cepatlah mereka sudah menunggu di luar ...." Ucap bagas mengisyaratkan tentang Aisya dan aidan yang menunggu di luar
"Oh..." Ucap Syafira menyambut tangan bagas dengan pipi yang memerah akibat dia yang salah paham
Bagas dan syafira pun berjalan menuju Aidan dan Aisya yang sudah menggunya sedari tadi di mobil
"Maaaf..... " Ucap syafira yang tidak enakan dengan mereka karna menunggu hampir setengah jam
"Yah tidak apa-apa..... Naiklah " ucap Aisya
Syafirapun membuka pintu mobil dan seketika itu Aidan berkata
"Aisya turunlah dan bertukar tempat dengan Bagas..... " Ucap Aidan
"Tapi..." Ucap Aisya di selah oleh Aidan
"Cepatlah...." Ucap Aidan
Aisya pun bertukar tempat dengan bagas dan Mereka pun berangkat dengan Aisya duduk di belakang bersama syafira dan bagas di depan bersama Aidan.
Mereka pun menikmati perjalan tersebut tanpa ada kecanggungan sampai akhirny di mana ketika mereka mampir di sebuah pantai di negara A, bubuk kecemburuan mulai ada dimana bagas dan Aisya cemburu dan takut melihat Syafira dan Aidan yang seperti sangat akrab satu sama lain.
“Syafira temani aku kesana untuk membeli makanan “ ucap bagas mengajak Syafira Untuk menemaninya agar Syafira tidak bisa begitu dekat dengan Aidan.
“hais..... Ayolah..... Harus kah aku menemanimu..... Hey kau sudah besar bagas....” ucap Syafira
"Ayolah..... " Ucap bagas melirik ke arah Aisya dan seketika itu syafira berkata
"Baiklah.... aisya tunggu sebentar yah.... Kami ingin membeli makanan....." Ucap syafira yang mengerti
“ok kami berdua nunggu kalian di sini kok” ucap Aisya
Saat Syafira pulang dari menemani bagas. Syafira melihat Kemesraan Aidan dan Aisya yang membuatnya sedih di dalam hatinya namun, Syafira berpikir mereka berdua adalah pasangan yang serasi seharusnya dia tidak sok akrab dengan Aidan tadi hanya karna ingin mencairkan suasana dan harusnya ia sadar Aidannya dan Aidan yang sekarang bukanlah miliknya tapi milik sahabatnya
Jadi Syafira yang menyadari hal itu mencoba mencari kesibukan lain dengan mengajak bagas berjalan berdua denganya.
“Bagas di sini indah banget yah “ ucap Syafira
“iya Syafira apalagi kalau di temenin sama calon istri aku.... Beh tempatnya makin tambah indah” ucap bagas sembari tersenyum ke arah Syafira
“hahahhh.... Dasar brengsek...... Aku ogah menjadi istrimu..... Bagas hermawan..... Hahaahah.....” ucap syafira tertawa
“hey...... Apa salahnya.... Lagi pula aku seorang ahli waris keluarga hermawan..... Tidak kah kau ingin menjadi nyonya .... ” ucap bagas menyombongkan dirinya
"Haduh apa kau lupa... Aku anak satu-satunya papa ku ..... Sebutan nyonya itu tidak ada apa-apanya...." Ucap syafira menyentil dahi bagas
"Aduh.... Jangan menyesal... Apalagikan kau tau bagasmu ini di kejar-kejar wanita .... Hahaha...
" Ucap bagas mengelus dahinya
"Hah menyesal..... Hey bung aku sahabatmu...." Ucap syafira
"Baik lah... " Ucap bagas yang tertampar dengan kata sahabat
"Up cup cup..... Apa kau sudah menyerah...." Ucap syafira mengejek bagas
"Dasar nenek sihir.... " Ucap bagas melemparkan pasir pantai ke arah syafira
"Bagas sialan ...." Ucap syafira yang kesal
“hahahhh. .... ok dhe jangan marah nanti kalau marah kau bisa mirip kura-kura laut..... Nenek tua...” ucap bagas kembali meledek
“ awas kau yah..... Dasar brengsek” ucap syafira memungut pasir dan mengejar bagas yang mulai berlari
“ayo kejar kalau bisa” ucap bagas berlari dan tak lupa mengejek syafira
“bagas sialan......”
Di sisi lain Aidan yang memperhatikan mereka dari tadi mulai memiliki perasaan cemburu melihat kedekatan bagas dan Syafira
“masa Sih aku cemburu lihat mereka....mereka Cuma sahabat .... Lagi pula aku yang akan menjadi suaminya.....”. ucap Aidan dalam hatinya yang terbakar api cemburu
“Aidan lagi memikirkan apa sih kok serius banget” ucap Aisya
“aku memikirkan urusan kantor....” ucap Aidan tanpa memalingkan padangannya dari mereka berdua
“ohh...... Apa kamu lapar !!....” ucap Aisya berusaha mencari perhatian Aidan karna melihat Aidan yang tidak melihat ke arahnya lagi
“ emmm .... Tidak.... Tapi kalau kau ingin makan... Yah sudah, panggil mereka....” ucap Aidan yang dingin ke Aisya
“baiklah .....” ucap Aisya
"Hey kalian..... Sudahlah ..... Ayo kita pergi mencari makan...... " Ucap Aisya berteriak ke arah mereka berdua
"Baik lah ...." Ucap syafira
Syafirapun berlari ke arah mereka dan saat syafira dekat dengan Aidan dan Aisya tiba-tiba saja Syafira terkilir dan hampir terjatuh namun, untunglah Aidan langsung menangkapnya.
“ee..... makasih yah” ucap syafira canggung dan melepaskan dirinya dari pelukan Aidan
“iya sama-sama.... Apa kamu baik-baik saja ” ucap Aidan khawatir
“Syafira kamu ngak ada yang luka atau yang patah kan..." Ucap bahas yang juga panik
“ngak kok Bagas aku baik-baik aja..... tapi sepertinya kakiku terkilir” ucap syafira yang merasakan sakit di kaki kirinya
"Apa masih bisa berjalan!!..." Ucap bagas
"Masih sih kan cuman terkilir...." Ucap Syafira
"Baiklah..." Ucap bagas mengulurkan tanganya untuk memapah Syafira
Namun, ketika syafira melangkah ia merasa kakinya sangat sakit
"auu..." Ucap syafira kesakitan
Aidan yang mememperhatikan syafira dari belakang tanpa berkata-kata langsung mengendong syafira
"Aidan turunkan aku.... Aku masih bisa berjalan.... Dasar sialan..." Ucap syafira memberontak di pelukan Aidan
"Bisa kau tenang..... Kalau kau jalan itu akan menghambatku yang sedang kelaparan.... Apalagi aku harus menyetir untuk sampai ke restoran.... Jadi diamlah dan menurut
...." Ucap Aidan yang terus berjalan
Bagas yang melihat syafira yang di gendong Aidan hanya bisa melihat karna menahan cemburu begitupun Aisya
Sesampainya di depan pintu mobil Aidan langsung berkata
" Bagas tak apa kan kau duduk di belakang bersama Aisya biar Syafira duduk di depan bersamaku..... Lagi pula kakinya sedang sakit.... Syafira buka pintu mobilnya..." Ucap Aidan
"Hey kau punya tangan kan buka sendiri..." Ucap Syafira melihat ke arah Aidan dengan sebal
"Baiklah .." ucap bagas membuka pintu mobil dan duduk di belakang bersama Aisya
"Hey lihatla nyonya.... Aku sedang mengendongmu..." Ucap Aidan
Syafira yang mendengar itupun membuka pintu mobil.
Aidan pun memasukan syafira ke mobil tanpa menurungkan syafira dari gendongannya, Karna Aidan yang memiliki tubuh yang tinggi membuatnya menunduk ketika memasukkan Syafira ke dalam mobil yang membuat mereka hampir berciuman karna di posisi itu syafira tak berhenti melihat ke arah Aidan
"Hey nona apa kau ingin memeluk terus " ucap Aidan yang lehernya di peluk syafira
"Eh .... Enak saja..." Ucap syafira yang tersadar dari lamunannya
" Katakan saja kalau kau ingin memeluk ku lama-lama .... Tak usah menyangkal.... Hahaha" ucap Aidan tertawa sembari memandangi wajah syafira yang membuatnya tak sadar memajukan wajahnya ke arah syafira yang saat itu mengalihkan pandanganya dari syafira
"Dasar sialan" ucap Syafira berbalik dan seketika itu membuat Aidan tak sengaja mencium keningnya yang seketika itu menbuat mereka membeku karna sama-sama kaget
"Uhuk-uhuk " suara batuk Aisya
Aidan dan syafira yang menyadari itupun langsung menjaga jarak .
"Hey aku sudah lapar..." Ucap Aisya yang cemburu akan hal barusan
"Sorry-sorry Aisya...." Ucap Aidan yang langsung menutup pintu mobil dan berlari menuju tempat duduknya di sebelah syafira
Syafira yang masih kaget dengan hal itu membuat pipinya memerah dan itu membuatnya seperti terbakar
Setengah jam pun berlalu dan merekapun sampai di sebuah restoran. Dan merekapun memesan makanan