Di usianya yang masih muda dia dinyatakan tidak bisa berkultivasi, semua orang menyebutnya sebagai sampah, pecundang. Tapi siapa yang mengira, setelah menjalani hidup di bawah bayang bayang hinaan dan makian selama bertahun-tahun dia akan mendapatkan sebuah berkah.
Menemukan sebuah peninggalan yang mengubah seluruh jalan hidupnya, peninggalan dari sesosok yang kemudian ia anggap sebagai guru.
Selalu berusaha menjadi lebih kuat, demi mempertahankan yang namanya keluarga. Melindungi orang tua dan juga orang terkasihnya.
Ini adalah perjalanan pemuda Klan Zhou, bernama Zhou Fan. Dengan pedang pusaka di punggungnya yang ia temukan di makam kuno, dia mengarungi dunia kultivator. Mulai mengukir namanya sebagai Legenda Petarung.
Pantengin terus kisah perjalanan Zhou Fan menuju puncak, jadilah saksi sebuah legenda tercipta...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayap perak, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Lawan Tangguh
Langkah kaki Zhou Fan terhenti saat di depannya nampak ada seekor beast yang memandang kearahnya dengan nafsu membunuh yang pekat.
"Kera sumbang..." Zhou Fan berkata dengan nada terkejut, ia tentu bisa mengenali jenis beast yang satu ini, selain memiliki bulu yang berwarna merah terang beast ini juga sering mengeluarkan suara yang sangat tidak enak didengar, dikarenakan suaranya itulah beast ini dinamai kera sumbang.
Bukan karena jenis beast didepannya itu yang membuat Zhou Fan terkejut, tetapi karena beast kera sumbang termasuk beast tingkat 3 yang setara dengan seorang petarung master.
Zhou Fan menyadari jika ia bertarung dengan kera sumbang, meskipun Zhou Fan sudah mengeluarkan kekuatan penuhnya, ia tidak akan bisa mengalahkan kera sumbang karena perbedaan kekuatan yang amat besar.
Zhou Fan berfikir bagaimana cara dirinya bisa meloloskan diri dari kera sumbang.
"Aku tidak boleh mati sekarang, aku harus mencari cara untuk melarikan diri," ucap Zhou Fan yang mulai terlihat bingung.
Kera sumbang yang melihat musuhnya celingukan, langsung melompat dan mengayunkan lengannya kearah tubuh Zhou Fan.
Tetapi serangan kera sumbang dapat dihindari dengan mudah oleh Zhou Fan.
"Huft..."
Melihat serangan yang diberikannya tidak mengenai lawan kera sumbang hanya mendengus.
Setelah menghindari serangan kera sumbang Zhou Fan memaki kera sumbang karena telah menyerangnya pada saat ia tidak siap.
"Oi kera sialan, kenapa kau menyerangku saat aku belum siap, dasar kera pengecut!" ucap Zhou Fan kesal.
Seolah mengerti makian yang di ucapkan oleh Zhou Fan ditujukan kepadanya, kera sumbang kembali menyerang Zhou Fan dengan cepat.
Melihat kera sumbang yang mendekat ke arahnya dengan cepat Zhou Fan pun hanya berkata acuh.
"Oh, sudah mulai serius." Zhou Fan berkata dengan nada acuh, tapi di dalam fikirannya ia terus memikirkan cara agar bisa meloloskan diri dari kera sumbang.
Tanpa terasa Zhou Fan sudah bertukar beberapa serangan dengan kera sumbang.
"Sungguh hebat, beast setingkat dengan petarung master memang sangat kuat, mungkin sekarang aku belum bisa mengalahkanmu, tapi jika aku bisa meloloskan diri akan aku pastikan kau tidak akan bisa seperti ini lagi jika bertemu denganku lagi." Zhou Fan membatin dengan pandangan tak teralihkan dari lawannya.
Zhou Fan memang menyadari, melawan seekor beast tingkat tiga yang setara dengan petarung tingkat master bukanlah hal yang mudah, apa lagi ia pada saat ini hanya tingkat petarung pemula Bintang 9 yang memiliki kekuatan setara dengan petarung mahir bintang 6.
Kini kondisi Zhou Fan sudah mengalami luka luka setelah bertukar serangan dengan kera sumbang, tetapi dipihak lawan belum sama sekali terkena serangan yang diberikan oleh Zhou Fan, sebelum mengenai tubuh kera sumbang serangan yang diarahkan oleh Zhou Fan sudah lenyap dengan hanya lambaian tangan kera sumbang.
Zhou Fan terlihat sudah tidak mampu lagi untuk bertukar serangan dengan kera sumbang.
"Apa aku gunakan bubuk pelumpuh yang kubuat saja untuk pengalihan?" Zhou Fan teringat bahwa ia memiliki bubuk racun, meskipun tidak mematikan tetapi bubuk pelumpuh itu dapat melumpuhkan seseorang di tingkat petarung pemula selama satu jam.
Jika digunakan untuk beast tingkat 3 yang setara dengan petarung tingkat master, mungkin bubuk pelumpuhnya tidak berefek sama sekali, tapi yang membuat Zhou Fan berfikir dapat lolos dengan bubuk pelumpuh ini adalah aroma yang dikeluarkan oleh bubuk ini sangat menyengat dan itu akan mempengaruhi indra dari kera sumbang dan Zhou Fan dapat meloloskan diri.
***
Flashback
"Apa yang harus kulakukan dengan ampas pill yang gagal ini..." Zhou Fan berkata dengan nada bingung saat ia melihat tumpukan ampas pill yang sudah menggunung.
Saat Zhou Fan berlatih membuat pil untuk pertama kalinya, Zhou Fan banyak mengalami kegagalan dan hasil dari kegagalan itu adalah ampas pill yang mempunyai bau sangat menyengat.
Zhou Fan kemudian mengeluarkan Kitab emperor dari dalam cincin penyimpanan, ia berniat mencari resep pil yang membutuhkan ampas pillnya sebagai bahan.
setelah lama mencari Zhou Fan pun menemukan sebuah cara untuk memanfaatkan ampas pill.
Ampas pill dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membuat sebuah bubuk pelumpuh, yaitu dengan cara melebur ampas pill itu sampai cair dan menjadi satu, kemudian dikeringkan supaya bisa menjadi bubuk.
Zhou Fan pun melakukan seperti yang ditunjukkan oleh kitab emperor, ia tidak melewatkan satupun petunjuk kitab emperor.
Saat melebur ampas pilnya tiba tiba Zhou Fan mencium aroma yang sangat menyengat, ia bahkan tak mampu untuk tidak memuntahkan isi perutnya.
Saat Zhou Fan mencari sumber aroma menyengat itu, ternyata berasal dari aroma ampas pill yang sudah menjadi cair.
Dengan menahan rasa mualnya, Zhou Fan kembali meneruskan tahapan membuat bubuk pelumpuh.
Zhou Fan mengkristal cairan ampas pill itu dengan bantuan petunjuk kitab emperor.
Setelah beberapa saat Zhou Fan sudah berhasil membuat beberapa kantong bubuk pelumpuh.
"Mungkin ini akan berguna saat aku terdesak, jika tidak bisa melumpuhkan lawan setidaknya dapat mengacaukan indra lawan." Zhou Fan berkata sambil melihat kantong yang berisi bubuk pelumpuj.
Flasback of
***
Zhou Fan mengeluarkan sebuah kantong dari dalam cincin penyimpanannya.
Saat Zhou Fan membuka sedikit kantong itu dapat tercium aroma yang sangat menyengat.
Zhou Fan menyeringai saat ia membayangkan efek dari bubuk pelumpuh mulai bekerja.
Tanpa menunggu waktu lama Zhou Fan melemparkan bubuk tersebut ke arah kera sumbang.
Boom...
Suara ledakan dari kantong bubuk pelumpuh, Zhou Fan sudah memberikan pemberat pada setiap kantong bubuk pelumpuh, jika dilemparkan ke atas kantong itu akan meledak saat bertubrukan dengan sesuatu.
Udara disekitar kera sumbang menjadi beraroma sangat menyengat, kepulan asap menyebar kemana mana.
Kera sumbang yang berada di tengah kumpulan asap mulai tidak nyaman dengan aroma menyengat.
"Groar..." Kera sumbang berteriak marah.
Beberapa saat kemudian kumpulan asap mulai lenyap, udara pun sudah kembali normal, sudah tidak lagi tercium bau menyengat.
Kera sumbang yang sudah berhasil menghilangkan kumpulan asap itupun mencari keberadaan Zhou Fan.
"Groar..." Kera sumbang kembali berteriak marah saat ia tidak menemukan keberadaan Zhou Fan di sekitarnya.
***
Di dalam gua, Zhou Fan duduk dengan pakaian compang camping, rambut berantakan, serta luka di sekujur tubuhnya.
Setelah melempar kantong yang berisi bubuk pelumpuh, Zhou Fan segera bergegas pergi kembali ke gua, jika memutuskan untuk menunda kepergiannya mungkin ia tidak akan bisa kembali ke gua ini.
Zhou Fan sekarang sedang memulihkan tenaga dalamnya dengan memakan pill pemulihan yang ia buat sendiri.
Setelah beberapa saat, Zhou Fan menyelesaikan pemulihannya, sekarang ia sudah bisa berjalan normal meskipun butuh istirahat beberapa waktu, untuk menyembuhkan luka dalamnya.
"Mungkin untuk beberapa hari kedepan aku akan diam di gua dan berkultivasi saja." Zhou Fan memutuskan untuk memulihkan diri di gua selama beberapa hari.
"Masih beruntung aku bisa meloloskan diri dari kera sialan itu, lihat saja setelah aku mampu, aku akan buat kera sialan itu melarikan diri seperti tikus, tapi aku tidak akan melepaskanmu hidup hidup." Zhou Fan berkata dengan nada kesal.
Dan itu pasti putri tuan kota, awalnya aja marah2 tapi cuma modus untuk menutupi rasa malu ngintip cowo mandi ... SIAPA YG CABUL...???