Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
...
Syahid dan nayla sudah sampai di KUA, namun pak RT bingung saat menanyakan pada nayla yang ternyata masih memiliki orang tua, karna pernikahan tidak akan sah jika memakai wali hakim.
Mereka sudah di rias, syahid memakai jas yang pak RT pinjamkan, sedangkan nayla memakai kebaya milik bu RT dulu saat menikah dengan pak RT.
Sedangkan syahid pak RT dan bu RT sendiri yang akan menjadi wali, itu semua atas pemintaan bu RT yang meminta langsung pada syahid. Dan syahid pun tidak keberatan.
" mbak nayla, bapak minta nomer orang tua kamu, bapak akan menelponnya agar mereka datang kemari." Ucap pak RT, nayla yang sedang menangis menunduk pun menegakkan kepalanya.
" nggak, aku nggak mau sampai mamah dan papah tau." Ucap nayla, menolak memberikan nomer orang tuanya.
" masak pak RT tidak tau orang tuanya, orang tua gadis itu orang terkaya di negara kita." Ucap orang bayaran adik nayla. Membuat nayla heran.
" maksudnya.?" Ucap pak RT yang tidak mengerti maksud orang itu.
" Prabu Admajaya." Ucap orang itu, membuat pak RT kaget begitu juga mereka yang mendengarnya.
" maksud bapak, prabu Admajaya yang terkenal itu, dan mukanya sering keluar di majalah itu.?" Tanya bu RT, orang itu hanya mengangguk.
" baiklah, saya akan mencoba menghubunginya walaupun tidak akan mudah." Ucap pak RT yang ternyata sudah memiliki nomer papah nayla.
" saya mohon pak jangan hubungi mereka." Ucap nayla, namun pak RT tidak mengindahkannya, sedangkan syahid yang ada di sampingnya menatap nayla kasihan. Namun dia hanya diam.
Samapi lima kali pak RT mencoba menghubungi papah nayla, namun belum terjawab, dan saat mencoba untu yang ke enam kalinya, panggilan pun di jawab.
" siapa ini." Tanya pak prabu singkat jelas dan dingin, membuat pak RT yang mendengar menelan ludahnya.
" maaf jika saya mengganggu waktu anda, tapi sekarang saya membutuhkan anda sebagai wali untuk putri anda." Ucap pak RT, membuat pak prabu kaget.
" apa maksud anda, dan putri saya yang mana.?" Tanya pak prabu.
" putri anda yang bernama nayla, dia sedang ada di KUA, dia akan segera di nikahkan, karna putri anda ketahuan sedang berbuat mesum di kampung saya, lebih baik anda langsung datang kemari untuk lebih jelas." Jawab pak RT menjelaskan pada pak prabu. Pak prabu kaget karna tidak menyangka jika putrinya akan berbuat hal menjijikkan seperti itu.
Pak RT pun segera mematikan panggilan karna tidak mendengar suara pak prabu lagi, dan pak RT juga langsung mengirim lokasi di mana mereka sekarang pada pak prabu.
" mah, mamah." Teriak pak prabu memanggil istrinya.
" apa sih pah teriak teriak segala, sudah kaya di hutan aja." Ucap istri pak prabu yang bernama Ningrum.
Ningrum Admajaya, wanita berhijab walaupun sudah memiliki 2 anak namun wajah dan tubuhnya masih terlihat sangat muda.
" nayla mah, dia akan di nikahkan, ayo kita harus kesana sekarang, papah tidak mau sampai putri kita mendapat laki laki yang tidak tepat dengan apa yang papah mau." Ucap pak prabu membuat bu ningrum kaget mendengarnya.
" APA.. Kenapa bisa nayla akan di nikahkan pah.?" Ucap bu ningrum.
" papah juga nggak tau mah, kata tadi orang yang menghubungi papah, nayla ketahuan sedang berbuat mesum." Jawab pak prabu.
" nggak, nggak, mamah tau sifat nayla, dia tidak akan melakukan hal menjijikkan seperti itu." Ucap bu ningrum.
" ayo lebih baik kita kesana langsung." Ucap pak prabu, bu ningrum pun mengangguk dan dia segera mengambil tas yang ada di kamarnya sedangkan pak prabu sendiri menunggu di mobil.
Mereka pun langsung menuju lokasi yang sudah pak RT kirimkan, ternyata tidak jauh dan hanya memakan waktu hanya setengah jam lebih.
Mereka langsung turun saat sudah sampai di titik lokasi, dan mereka bisa melihat keramaian yang ada di depan KUA.
" siapa mereka, apa mungkin mereka orang tua gadis itu.?" Ucap salah satu ibu ibu yang melihat kedatangan pak prabu dan bu ningrum.
" wah bukannya dia prabu Admajaya, pemilik Admajaya Company." Ucap salah satu dari mereka yang mengenali muka pak prabu.
Sedangkan pak prabu dan bu ningrum tidak mengindahkan ucapan mereka. Mereka terus berjalan untuk melihat putrinya.
" mamah, papah." Ucap nayla segera berlari memeluk bu ningrum.
" mah, pah, tolong, aku nggak mau di nikahkan." Ucap nayla lagi sambil memeluk bu ningrum.
Pak RT dan bu RT kaget tenyata memang benar jika orang tua nayla adalah orang terkaya di negara, dan mereka pun segera menyambut pak prabu dan bu ningrum.
" terima kasih tuan prabu dan nyonya sudah hadir." Ucap pak RT.
" siapa bapak.?" Tanya pak prabu.
" saya RT dan saya sekaligus yang akan menjadi wali dari mempelai pria." Jawab oak RT menunjuk syahid yang hanya duduk memperhatikan mereka.
Pandangan oak prabu dan bu ningrum menatap syahid, mereka kaget saat melihat wajah syahid yang seperti tidak asing di mata mereka.
Pak prabu melangkah mendekati syahid, begitu juga dengan bu ningrum, dia melepaskan pelukannya pada nayla, membuat mereka yang melihat menjadi bingung.
" nama kamu siapa.?" Tanya pak prabu, setelah sampai di hadapan syahid. Syahid berdiri dan mencium takzim tangan mereka berdua sebelum menjawab.
" Syahid Al Bakir pak, bu." Jawab syahid membuat mereka tambah kaget.
" apa kamu putra mayang.?" Tanya bu ningrum. Syahid mengangguk. Membuat bu ningrum kaget dan reflek menutup mulutnya.
" papah setuju jika kamu menikah dengan dia." Ucap pak prabu membuat nayla yang ada di belakangnya kaget tidak percaya.
" mamah juga setuju." Ucap bu ningrum ikut menimpali. Membuat nayla yang ingin protes mengurungkan niatnya.
" apa kalian kenal sama orang tua saya.?" Tanya syahid, yang menyadari keanehan. Sedangkan pak RT dan istrinya merasa senang mendengar ucapan mereka yang menyetujui pernikahan.
" kita sangat kenal dengan orang tua kamu, nanti ceritakan setelah ada di rumah." Jawab pak prabu, syahid pun hanya mengangguk.
" pah, mah, kalian serius setuju aku nikah sama laki laki kampungan ini.?" Ucap nayla.
" jaga ucapan kamu, papah tidak pernah mengajarkan kamu merendahkan orang..!!" Ucap pak prabu sedikit meninggikan suaranya, membuat nayla langsung terdiam.
" bagaimana ini jadinya, saya ada urusan lain setelah ini." Ucap penghulu yang kesal melihat drama mereka, tatapan mereka pun langsung mengarah ke sumber suara.
" baiklah, kalian berdua duduk." Ucap pak prabu menyuruh syahid dan nayla duduk di depan penghulu. Mereka pun menurut, dan duduk di hadapan penghulu.
" mas syahid sudah siap, rileks jangan tegang seperti itu." Ucap penghulu yang melihat syahid merasa tegang.
" maaf, baik pak saya siap." Jawab syahid menarik nafas dalam dan mengeluarkan kembali dengan pelan.
" Bismillahirahmanirahim ya, Syahid Al bakir bin Bayu Saputra . Ankahtuka wa zawwajtuka makhtubataka binta Putri Ana alal mahri ballyum hallan." ucap penghulu.
Syahid menarik nafas dalam sebelum menjawab.
" Qobiltu nikahaha wa tazwijaha alal mahril madzkuur wa radhiitu bihi, wallahu waliyyu taufiq."
" bagaimana saksi.?" Ucap pak penghulu.
" sah." Jawab mereka bersama.
Dan mereka mengucap hamdalah setelahnya.
Bu ningrum yang melihat nayla hanya diam saja menjadi kesal dan dia segera berkata.
" cium dong sayang tangan suami kamu." Ucap bu ningrum menggoda nayla.
nayla terlihat ragu namun dengan terpaksa dia mencium takzim tangan syahid karna melihat tatapan tajam pak prabu.
Syahid pun segera mencium kening nayla namun yang membuat nayla membeku saat syahid membacakan doa terlebih dulu sebelum mencium keningnya.
Bersambung...