NovelToon NovelToon
Tentang Dia

Tentang Dia

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Cintapertama
Popularitas:1.1k
Nilai: 5
Nama Author: Lissaju Liantie

Rumah tangga yang telah aku bangun selama dua tahun dengan penuh perjuangan, mulai dari restu dan segala aspek lainnya dan pada akhirnya runtuh dalam sekejap mata. Aku yang salah atau mungkin dia yang terlalu labil dalam menyelesaikan prahara ini? berjuang kembali? bagaimana mungkin hubungan yang telah putus terbina ulang dalam penuh kasih. Berpaling? aku tidak mampu, segalanya telah habis di dia. Lalu aku harus bagaimana? menerima yang datang dengan penuh ketulusan atau kembali dalam rasa yang setengah mati ini? aku hancur dalam cintanya, segala hal tentang dia membuat aku hancur berantakan...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lissaju Liantie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab_018 Obat sakit kepala

"Saya yang seharusnya minta maaf, dok. Maaf banget." Pinta Fiona dan langsung menundukkan kepalanya, sesaat setelah menyadari bahwa orang yang menabraknya merupakan dokter di rumah sakit yang akan menjadi tempat magangnya saat ini.

"Nggak apa-apa, karena emang aku yang salah." Jelas Dariel.

"Kebetulan banget ketemu kamu disini, setelah 'asar tolong ke ruangan saya." Pinta Sean.

"Baik pak, kalau gitu saya permisi. Dan buat kalian semua selamat datang di rumah sakit ini, semoga kita semua bisa bekerja sama dengan baik ke depannya." Ucap Dariel dengan senyuman dan lekas kembali ke pekerjaannya.

"Terima kasih banyak dok!" Ucap Fiona dan beberapa orang lainnya dengan memamerkan senyuman ramah.

"Kalian lihat-lihat saja dulu keadaan rumah sakit kami, boleh ke ruangan mana pun kok, asal jangan ke ruangan operasi yang sedang berlangsung!" Canda Sean di ujung penjelasannya membuat semuanya tertawa santai melepas ketegangan yang ada.

"Setelah 'asar langsung berkumpul ke ruangan saya, nikmati waktu kalian, saya permisi!" Lanjut Sean dengan senyuman manis.

"Terima kasih banyak pak Direktur!" Ucap Kenzie yang terlihat bak komandan dari pasukan tersebut.

Sean hanya membalasnya dengan senyuman lalu segera kembali ke ruang kerjanya dengan membiarkan para koas dan residen melakukan pengenalan dengan lingkungan yang ada.

"Oya kita mencar, lagi pula tidak tidak punya banyak waktu untuk berkeliling, nanti bisa kita bahas di group hasil keliling-keliling kita." Jelas Kaivan.

"Ide Kaivan boleh juga tuh, ya udah ayo kita mencar dan nanti langsung ngumpul di depan ruangan pak direktur." Jelas Kenzie.

"Baiklah..." Jawab Hawa lalu merangkul Clara untuk ikut bersamanya, keduanya langsung meluncur kearah IGD.

Zulfan dan Syakeel memutuskan untuk ke ruangan radiologi, sedang si kembar yang tak lain adalah Abyan dan Alina memutuskan untuk ke jalur menuju ruang ICU, Fiona dan Kenzie menuju kearah utara tepatnya kebagian ruang operasi dan Kaivan memutuskan bagian Ortopedi tujuan utamanya. Sesuai kesepakatan mereka mulai mencar untuk melihat-lihat lingkungan rumah sakit.

Kaivan terus menelusuri setiap sudut ruang demi ruangan Ortopedi, memperhatikannya dengan begitu seksama, pelan-pelan Kaivan terus melangkah hingga ia berakhir di bagian Saraf.

"Apa yang sedang dia lakukan?" Tanya Kaivan pada dirinya sendiri dengan rasa heran yang berkecamuk di dalam dirinya.

Lama berdiam diri namun akhirnya Kaivan memutuskan untuk mendekat saat mendapati sosok yang sejak tadi ia perhatikan kini mulai terlihat begitu mencurigakan gerak-geriknya.

Tangan kanan Kaivan langsung menarik kasar tangan wanita tersebut yang sejak tadi terlihat sibuk membuka pintu ruangan tersebut dengan beberapa kunci yang ada di tangannya, namun setelah berulang kali mencoba hasilnya tetap saja nol, pintu tersebut sama sekali tidak dapat di buka.

"Apaan sih?" Tanya Deria dengan nada kasar karena dia mulai bersikap kasar lebih dulu pada dirinya.

"Apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu sedang mencoba membobol ruangan dokter? Siapa kamus sebenarnya? Pencuri?" Tanya Kaivan yang bahkan langsung menggenggam erat kedua tangan Deria dengan tangan kekar miliknya.

"Ciiih! Lepas!" Pinta Deria dengan suara lantang.

"Aku tidak akan membiarkan aksi mu berjalan mulus, aku akan menyeret mu ke ruang keamanan." Tegas Kaivan.

"Sebenarnya kamu ini siapa sih? Kamu tidak kenal aku?" Tanya Deria yang terlihat mulai kesal dengan perlakuan Kaivan, ia bahkan berusaha menarik tangannya dari cengkraman Kaivan.

Setelah tiga kali percobaan akhirnya kedua tangan Deria terlepas.

"Tidak penting siapa kamu! Karena perbuatan kamu itu jauh lebih penting saat ini! Kamu sengaja kan ingin membobol ruangan ini? Jawab!" Tegas Kaivan.

"Kamu benar-benar tidak mengenali aku?" Tanya Deria frustasi setelah memperhatikan dirinya yang ternyata tidak sedang memakai jas kedokteran ataupun tanda pengenal di lehernya.

"Ikut aku ke ruangan keamana!" Tegas ya dan kali ini langsung menyeret Deria ikut bersamanya.

"Kaivan..." Panggil Hawa saat melihat Kaivan melintasi ruang IGD.

"Siapa dia? Mau dibawa kemana?" Tanya Clara.

"Dia pencuri, aku akan membawanya ke ruang keamana." Tegas Kaivan kekeh.

"Pencuri? Siapa yang kalian maksud dengan pencuri?" Tanya Rizki.

"Wanita ini!" Jawab Kaivan dengan sedikit menarik Deria agar lebih mudah di lihat oleh Rizki.

Rizki yang melihat wajah Deria yang terlihat begiti kesal dan bete membuat Rizki tertawa lepas, ia bahkan tidak bisa menghentikan tawanya saat semua mata tertuju pada dirinya.

"Biar aku jelaskan! Apa kalian koas dan rasiden baru di rumah sakit ini?" Tanya Rizki memastikan.

"Iya mas!" Jawab Clara.

"Kalian tau siapa wanita yang kalian tuduh sebagai pencuri ini?" Tanya Rizki yang sontak membuat semuanya saling menatap satu sama lain dengan rasa heran dan penasaran.

"Tidak..." Jawab Hawa polos.

"Beliau adalah dokter Akayana Deria, dokter spesialis saraf di rumah sakit ini." Penjelasan Rizki seketika membuat ketiganya kaget tak ketulungan.

Rizki bahkan dengan cepat melepaskan tangannya dari tangan Deria, ia membentang jarak dengan bergeser beberapa langkah menjauh dari Deria.

"Maafkan aku dok, aku benar-benar minta maaf. Maaf atas kesalah pahaman yang telah aku buat, tolong maafkan kelancangan saya dok!" Pinta  Kaivan dengan kepala tertunduk.

"Sepertinya aku salah bawa kunci Riz, bisa tolong ambilkan kunci cadangan ruangan saya?" Tanya Deria.

"Siap dokter Ria, aku akan segera membawakannya, jadi tunggu lah sebentar." Pinta Rizki hang segera meluncur.

"Dan untuk kamu, siapa nama mu?" Tanya Deria dengan menatap sosok Kaivan dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.

"Kaivan, Dok!" Jawanya tegas.

"Lain kali cari tau dengan baik baru memvonis orang lain, siapapun itu." Nasihat Deria lalu pergi begitu saja.

Kepergian Deria membuat Kaivan akhirnya bisa bernapas dengan lega, lututnya terasa begitu lemah dan jemari tangannya terlihat gemetar hebat.

"Tenanglah..." Pinta Hawa mencoba menghibur keadaan Kaivan yang larut dalam lamunan tak jelasnya.

"Huuuuf! Mampus aku!" Tegas Kaivan pada dirinya sendiri.

"Jangan berpikir terlalu jauh, lagi pula dokter tadi sama sekali tidak terlihat seperti pemarah dia juga maklum kenapa bisa terjadi salah paham, kan dia cuma mengenakan baju bebas ya wajar jika kita mengira bahwa dia itu pencuri." Jelas Clara.

Penjelasan Clara justru semakin membuat Kaivan merasa serba salah.

"Semoga saja dia buka pamong ku!" Ucap Kaivan penuh harap.

~~

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tanya Anand dengan suara agak kasar dan sedikit lantang.

Anand yang baru saja selesai melakukan operasi di ruang sebelahnya malah gagal fokus saat melewati ruangan operasi tersebut karena dia mendapati dua orang di dalamnya yang terlihat sedang mengamati seluruh isi ruangan operasi.

"Maaf dok!" Pinta Fiona.

"Apa kalian berdoa koas baru?" Tanya Anand yang masih betah berdiri diambang pintu sana.

"Iya dok, kami hanya mau lihat-lihat saja." Jelas Kenzie.

"Nama kalian?" Tanya Anand dengan nada acuh tak acuh.

"Kenzie" "Fiona" Jawab keduanya secara bergantian.

"Obat sakit kepala ku akhirnya datang, hufffff!" Cetus Anand lalu berlalu begitu saja membuat Fiona dan Kenzie kebingungan namun keduanya segera keluar dari sana.

~~

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!