NovelToon NovelToon
ALEXANDRIA CEGILKU

ALEXANDRIA CEGILKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / BTS / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Trauma masa lalu
Popularitas:939
Nilai: 5
Nama Author: story_Mawarmerah

"Berhenti deket-deket gue! Tinggalin gue sendiri, kehadiran lo cuma buat gue lebih repot!" ~ Lengkara

"Aku gak akan berhenti buat janji yang aku miliki, sekuat apapun kamu ngehindar dan ngusir aku, aku tau kalo itu cara kamu buat lindungi aku!"

###

Alexandria Shada Jazlyn ditarik kerumah Brawijaya dan bertemu dengan sosok pmuda introvert bernama Lengkara Kafka Brawijaya.
Kehadiran Alexandria yang memiliki sikap riang pada akhirnya membuat hidup Lengkara dipenuhi warna.
Kendati Lengkara kerap menampik kehadiran Alexandria, namun pada kenyataanya Lengkara membutuhkan sosok Alexandria.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon story_Mawarmerah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Jangan Bohong, Lengkara!

Lengka, aku bahagia”

Shada membenturkan tubuhnya pada ranjang Queen size di kamarnya ini, Ia sudah membersihkan tubuhnya pula selepas melakukan sarapan pagi bersama Lengkara.

“Apa aku terlalu berlebihan?” cicit Shada kala ingatannya tertarik lagi pada kejadian di UKS bersama Lengkara.

Saat dengan jelas Lengkara menemani dirinya semalaman di UKS  karena keadaan Shada, sampai Lengkara rela tidur di kursi tungggal untuk tetap menemaninya. Shada bangkit dan menyandarkan punggungnya pada head bord ranjang.

Mencoba menapak memori apa saja yang sempat terjadi antara dirinya dan Lengkara sejauh ini. kedua sudut bibir Shada tertarik begitu lebar, bohong jika Shada tidak merasakan sesuatu seakan bergerak di dalam perutnya sekarang.

Seperti ada kupu-kupu berterbangan dan membuat perasaan Shada tidak keruan.

Shada mencondongkan tubuhnya pada nakas disamping ranjang, lalu satu tangannya membuka laci dimana hal pertama yang bisa Shada lihat adalah sapu tangan berwarna biru cerah milik Lengkara.

“Kamu masih punya hutang penjelasan sama aku, Lengkara!” Shada memainkan kain itu ditangannya, mengingat kembali saat-saat Lengkara memberikan kain serta memasangkannya langsung ditangan Shada dengan sampul mati sebagai symbol pengikat yang Shada percayai.

Mungkin bagi sebagian orang itu memang hanya sebuah sampul ikatan tak berarti, tapi tidak untuk Shada yang mana pernah menegaskan arti dari sampul mati pada Lengkara, lalu dengan tanpa ada angin dan hujan Lengkara memberikan sapu tangannya pada Shada.

Jadi tak heran jika Shada yang notabene tau karakteristik Lengkara cukup percaya diri dan spontan menaruh harapan pada pemuda itu.

“Apa aku coba tanyain lagi?” Shada masih mencicit, setelahnya Shada beranjak menuruni ranjang “Iya, aku gak bisa kayak gini aja, Lengkara harus kasih aku kejelasan terkait semua ini!”

Dengan sedikit antusias Shada berjalan keluar kamarnya. Melihat kamar Lengkara tertutup rapat Shada melangkah dan mengetuk pintunya.

“Lengka,,, Lengkaraa..” Shada mengetuk  namun setelah beberapa lama kamar Lengkara tidak juga terbuka.

Shada menempelkan kupingnya pada pintu. mencari tau apa Lengkara masih terjaga atau sudah masuk ke dalam mimpinya.

“Gak ada suaranya?” Shada masih di posisi menempelkan telinga san ,mengetuk pintu Lengkara.

“Shada sayang lagi apa?”

Bukan main Shada tertohok , gadis itu mundur dari pintu sembari memeggangi dadanya. “Bu,Bunda disini?” Shada terlihat serba salah, ia sudah lebih dari terciduk rasanya. Beruntung yang menciduknya bukan Merian.

Melihat gelagat itu Liliana tak pelak mendekat pula pada Shada yang masih berdiri di depan pintu kamar Lengkara.

“Shada cari Lengka?”

Shada mengangguk “Iya bunda, tapi Shada ketuk-ketuk pintu pintu Lengkaranya gak ada nyaut!”

“Iya gak bakal nyaut karena Lengkara lagi di ruangan nenek, Lengka dipanggil nenek tadi!”

“Di panggil nenek?”

Liliana mengangguk, secara bersamaan dari ujung koridor Lengkara berjalan dan nampak sedikit tersentak pula melihat Shada dan Liliana berada di depan kamarnya, Lengkara bahkan sampai berhenti melangkah sejenak.

“Ohh itu Lengkara…” ucap Liliana membuat Lengkara kembali maju melanjutkan langkahnya.

Liliana menatap Shada di sisinya, terlihat bagaimana pendar gadis itu menatap Lengkara sontak Liliana mundur “Yaudah bunda duluan yah!”

“Bunda mau kemana?”

“Udah,, good luck!”

Shada tersenyum mendengar itu, Liliana memang selalu pintar menempatkan dirinya. Sampai Liliana beranjak digantikan Lengkara yang berjalan mendekat padanya, Shada masih dengan tatapan yang sama.

“Lengka aku mau bicara_”

“Gue ngantuk, sorry!”

Bukan hanya menyela perkataan Shada, Lengkara bahkan melewati Shada begitu saja. Tapi kali ini rasanya Shada sudah tidak mau bersabar lagi, ia butuh penjelasan lebih dari Lengkara.

Maka, tatkala Lengkara hendak menutup pintu kamarnya, di detik yang sama Shada menahan itu, bahkan Shada mendorong dan memaksa masuk kedalam kamar Lengkara.

“Shad gue mau tidur!”

“Aku tau, tapi setelah kamu jelasin satu hal sama aku”

“Maksud lo?”

“Ini!” Shada mengangkat sapu tangannya di hadapan Lengkara. Pemuda itu sempat-sempatnya menatap sapu tangan dan melempar iris setelahnya.

Hal yang membuat Shada kembali menyimpan keanehan terhadap Lengkara.

“Jelasin sama aku apa maksud kamu kasih sapu tangan ini sama aku?”

“Itu cuma sapu tangan Shad, jangan melebih-lebihkan!”

“Melebih-lebihkan kamu bilang?” ulang Shada seraya  menatap Lengkara yang enggan menatap dirinya balik. Shada menarik satu sudut bibirnya.

“Kamu bilang aku melebih-lebihkan waktu kamu sendiri yang tanpa angin dan ujan kasih sapu tangan kamu dibandara waktu itu! Lengkara bahkan kamu yang melebih-lebihkan iketin ini di tangan aku pake sampul mati!”

“Terus mau lo apa?”

“Mau aku kamu jujur dan jelasin semuanya!”

Lengkara terdiam sejenak, kemudian ia tersenyum setelahnya. Tapi senyuman itu lebih mirip seperti sebuah senyum ledekan yang ia berikan pada Shada.

“Gue Cuma ngiketin itu terus apa yang harus diperjelas, Shad itu Cuma iketan asal!”

“Jangan bohong Lengka! Aku bukan cewek bodoh dan begitu juga kamu! Kamu tau apa arti sampul itu buat aku, terus kamu kasih semua itu sama aku. Sekarang kamu jelasin alasan kamu terkait semua itu!”

Suara Shada sudah terdengar melirih, bohong jika ia tidak mati-matian menahan diri dan rasa malunya pada Lengkara dengan semua ucapan absrudnya. Tapi Entah kenapa Shada cukup yakin jika Lengkara memiliki tujuan lain dengan tanpa angin dan apapun memberikan sapu tangan miliknya pada Shada.

“Seperti apa yang udah pernah aku bilang buat sampul mati yang memiliki arti penguncian, apa kamu minta aku buat tetep nunggun kamu? apa kamu minta aku buat disisi kamu, Lengka..?”

Wajah Shada sudah cukup me-merah, ia jelas-jelas memberanikan diri dan meredam rasa malunya untuk menerobos pembicaraan lebih intens bersama Lengkara.

“Lengka… apa kamu suka_”

“Shada lo kayaknya udah terlalu ngelantur! Lebih baik lo cari cowok juga sana!”

“Maksud kamu?”

“Iya, lo baiknya cari cowok juga kayak gue yang udah dapetin cewek gue juga!”

Kini, Lengkara mulai menatap Shada di hadapannya, pemuda itu menarik kedua sudut bibirnya  lalu mengusap pucuk kepala Shada.

“Gue udah punya seseorang dihati gue, Shada! Dia cantik dan gue suka sama semua hal yang ada di diri dia!”

Jagan tanya bagaimana raut wajah Shada setelah Lengkara mengatakan demikian. Bukankah secara tidak langsung jika Lengkara menegaskan apabila ia menolak Shada dan memutus semua asumsi terkait pemberian sapu tangan serta sampul yang sempat Lengkara berikan pada Shada

Rasanya Shada benar-benar terpatahkan oleh ucapan Lengkara. Ada gores pilu setelah mendengar ucapan itu hingga tak terasa Shada menitikan air matanya yang sudah menumpuk sedari tadi ia tahan.

“Jadi kamu?”

“Iya… gue udah di miliki orang lain dan gue harap lo juga mulai cari cowok yang lo suka! Shad lo harus bahagia juga dan mulai kehidupan diri lo sendiri. Lo mau kan berhenti dan  mulai cari kebahagiaan elo?”

Shada mundur, ia menggeleng menatap Lengkara yang tengah menatapinya dalam pendar rumit. Bahkan sudut mata Lengkara pun sama berairnya sekarang.

“Kamu bohong kan Lengka? Kamu bohong soal perempuan itu?”

“Shada!”

“Terus siapa? Mana dia? Kamu bohong kan Lengka? Kamu bohong?”

Di detik yang sama Shada berbalik, ia menyeka air matanya yang mengalir tanpa permisi kemudian berlalu begitu saja, meninggalkan Lengkara yang diam dengan pendar rumitnya. Jelasnya Lengkara tidak bodoh untuk mengartikan semua ekspresi Shada jika gadis itu memiliki harapan padanya.

Lengkara memejam. dikepalanya benar-benar seperti ada benang kusut yang coba ia rapihkan tapi semakin ia mencari jalan, justru Lengkara semakin terjebak dalam kepelikan.

“Dia satu-satunya gadis yang pantas buat

kamu Lengka! Ini kesempatan buat kamu, Nenek harap kamu mau bekerja sama dan coba jalanin semuanya sama dia! Ini demi kebaikan Brawijaya dan kamu sendiri tentunya!”

Rasanya suara itu masih begitu terngiang-ngiang ditelinga Lengkara, tubuhnya bergetar dan di detik yang sama Lengkara menjatuhkan tubuhnya juga. Apalagi saat dari pintu kamarnya yang terbuka ini Lengkara mendengar samar-samar suara gaung tangis yang tengah dikeluarkan Shada di kamarnya.

Yah.. Shada menangis begitu hebat, sedari dulu kehidupannya sudah  cukup diatur oleh orang lain yang berbesar hati merangkulnya, tapi siapa mengira jika bukan hanya kehidupanya saja, melainkan juga hati Shada seakan ikut dipermainkan.

********

Shada keluar dari kendaraan diparkiran kampus, di ikuti Lengkara yang ikut keluar, dan  pemuda itu berjalan lebih dulu tanpa menghiraukan Shada. Membuat hembusan nafas Shada terdengar meluruh tapi Shada tidak bisa berbuat banyak selain hanya patuh pada ketetapan Merian sebagai timbal balik dirinya.

“Shada!”

Teriakan itu keluar dari Elang diujung sana yang memarkirkan kendaraannya pula. Shada yang hendak berlari pada Lengkara sontak mengurungkan niatannya, gadis itu menoleh kearah jarum jam dua.

“Ka Elang..” lirih Shada tersenyum sebagai aksen sopan pada Elang.

“Diam disana!” ucap Elang kembali mengintruksi.

Hal yang membuat Lengkara menghentikan langkahnya seketika, ia berbalik dan mengerutkan keningnya melihat Shada tersenyum di dekati Elangga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!