Kimberly adalah seorang pengantin yang memasuki altar pernikahannya, namun terkejut di atas altar itu sudah ada adik angkatnya bersama calon suaminya yang telah bertukar cincin.
"Maafkan Aku, aku sudah salah. Akulah yang merayu Kak Ramon sampai akhirnya aku hamil 1 bulan dan,, dann,,, terpaksa hari ini kami,,," ucapan adik angkat Kimberly yang menggantikannya menikah, sungguh di luar dugaan!
Ternyata selama ini, semua orang telah menipunya!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Ingin menukar Saham
Steven dan sang istri sedang berada di sebuah restoran, makan siang bersama.
"Aku sudah menyelidiki awesome entertainment, mereka mengelola artis-artisnya dengan baik. Selain itu, ada beberapa artis dari awesome entertainment yang memiliki peluang untuk sukses, Namun sepertinya awesome entertainment hanya berfokus pada kesuksesan Berlian saja, hal itu menutup kesempatan bagi artis-artis lainnya untuk berkembang. Jika mereka lebih adil dan lebih merata mengembangkan sumber daya setiap artis yang mereka miliki, aku yakin mereka bisa menjadi agensi yang paling sukses di antara semuanya," ucap Steven sambil menikmati makanannya.
Kimberly mengangguk, "Aku juga berpikir demikian, Aku telah bertemu dengan beberapa di antara mereka dan mereka juga memiliki pribadi yang baik. Sekarang kau membahas masalah ini, apakah kau berniat untuk memperlihatkan saham 45% itu dan mengambil bagian di awesome entertainment?" Tanya Kimberly.
"Tentu saja itu peluang yang bagus, selama ini perusahaan kita tidak pernah menyentuh bidang entertainment, semua itu untuk melindungi setiap anggota keluarga yang tidak menyukai hal hal berbau entertainment. Tapi aku melihat perkembangan dunia entertainment saat ini sangat pesat, bahkan untuk mempengaruhi konsumen membeli produk-produk yang dimiliki oleh setiap perusahaan, akan sangat cepat jika menggunakan jasa dari orang-orang terkenal seperti mereka. Ini juga peluang bisnis yang bagus di masa depan, jika kau bisa melakukannya dan mampu menahannya, maka aku akan mengatur saham 45% itu untukmu," ucap Steven.
"Aku akan mempercayai keputusan suamiku," kata Kimberly yang masih selama ini tidak berharap apapun dari keluarganya, tetapi karena ini adalah hadiah pemberian dari kakeknya, dia mungkin memang harus menggunakannya.
"Saat ini mereka sedang dilanda sedikit masalah dari beberapa film yang dihentikan syutingnya karena mendapat respon negatif dari masyarakat, mereka pasti sedang pusing juga mengenai masalah itu," ucap Steven.
"Mereka pasti sedang mencari dana," kata Kimberly sedikit acuh.
Drriing....!
Drrriing...!
Tiba-tiba ponsel Kimberly berdering membuat Kimberly meraih ponsel di sampingnya dan mendapati sebuah panggilan telepon dari nomor tak dikenal.
"Siapa?" Tanya Steven saat melihat ekspresi sang istri.
"Tidak tahu," jawab Kimberly memperlihatkan ponselnya pada sang suami.
"Berikan padaku," ucap Steven mengambil ponsel dari tangan istrinya lalu mengangkat panggilan telepon itu tanpa berbicara terlebih dahulu.
Dari seberang telepon, suara perempuan terdengar, "Ayo kita bertemu, Aku punya sesuatu yang begitu penting untuk dibicarakan denganmu! Cafe Muda dalam 1 jam lagi!" Tegas perempuan dari seberang telepon sebelum panggilan telepon itu diakhiri secara sepihak.
Karena volume telepon yang cukup keras, maka Kimberly bisa mendengar suara perempuan itu dan dia jelas yakin bahwa itu adalah suara Mesila.
"Itu nenekku, entah apa yang hendak dia bicarakan," kata Kimberly kembali menikmati makanan di piringnya.
"Kau akan menemuinya?" Tanya Steven.
"Apa kau menemaniku?" Kimberly balik bertanya.
"Tentu," ucap Steven.
Maka 1 jam Setelah itu, mereka berangkat ke cafe Muda, tiba di cafe langsung berpisah dengan Kimberly memasuki cafe lewat pintu depan dan sang suami memasuki cafe lewat pintu samping.
Begitu masuk, Kimberly langsung melihat sang nenek telah menunggunya di sudut ruangan, sepertinya sengaja dipilih untuk pembicaraan yang tenang.
Kimberly pun langsung melangkahkan kakinya menuju sang nenek, saat ini dia masih merasa begitu tenang namun setelah dia duduk di kursi yang ada di depan Mesila, perasaan aneh perlahan-lahan muncul.
Dia selalu tidak senang dengan neneknya ini, seorang perempuan yang selalu merasa berkuasa di rumah, dan apapun yang dikatakannya harus dituruti oleh semua orang.
Mesila yang selalu membela Berlian juga selalu memojokkan Kimberly selama ini.
"Kau terlihat sehat ya...." Mesila berbicara dengan suara mengejek, "karena kau sudah menikah dengan seorang luar negeri dan hidup dengan nyaman di sana selama 3 tahun ini, kau menjadi terlihat lebih segar," ucap mesila ditutup sebuah senyum ejekan.
Wajah Kimberly tetap datar, menyembunyikan emosi dalam dirinya, "langsung ke intinya saja, tidak perlu berputar-putar," ucap Kimberly.
"Heh,,, inilah kenapa aku sangat tidak menyukaimu! Sikapmu yang buruk ini sama sekali tidak pernah ada pada Berlian! Sejak Berlian masuk ke kediaman keluarga Genandra, dia tidak pernah melakukan kesalahan apapun di rumah kami, selalu menuruti perkataan semua orang dewasa yang berbicara dengannya. Sifatnya begitu lembut, tidak pernah memiliki niat buruk pada siapapun! Tidak sepertimu yang selalu menjahatinya, selalu bersikap kasar dan tidak mau diatur! Segera tanda tangani ini!" Ucap sang nenek akhirnya menyerahkan sebuah dokumen yang sebelumnya telah dipersiapkan oleh perempuan tua itu.
Kimberly mengerutkan keningnya mengambil dokumen di hadapannya dan membaca isinya.
Itu adalah sebuah dokumen yang menyatakan penyerahan saham 15% itu pada Berlian.
"Jangan khawatir, saham itu akan ditukar dengan ini," Mesila menunjukkan sebuah dokumen lain.
Itu adalah dokumen pemindahan properti sebuah apartemen bernilai 5 juta dolar yang terletak di paris.
"Bukankah bagus kalau kau menukarnya dengan apartemen di luar negeri? Suamimu pasti akan menyukainya bukan?" Ucap Mesila masih dengan sebuah senyuman mengejek di wajahnya, sangat yakin bahwa Kimberly pasti mau menukarnya karena apartemen di Paris itu sangatlah sulit untuk didapatkan, dan jika dijual kembali dalam beberapa tahun kedepannya, harganya mungkin akan meroket sampai beberapa kali lipat.
Tetapi Kimberly malah tersenyum konyol, "Kenapa kau begitu yakin aku akan setuju menukarnya? Saham 15% itu sangat besar, aku bukan orang bodoh yang akan menukarnya begitu saja. Lagi pula selain manfaatnya, Aku juga ingin melihat kalian terus menderita memikirkan saham senilai 15% itu ada di tanganku, Aku bahkan berpikir untuk menggunakannya melawan kalian yang--"
"Jallang!" Mesila menyela ucapan Kimberly sambil memukul meja dengan pelan, berusaha tidak menarik perhatian orang-orang di tempat itu.
Emosi menggerogoti seluruh pikirannya.
sampai anak kandung pun ga ada arti nya sama sekali....
kalahkan rasa trauma itu...
kamu harus bahagia..