Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 28 Ini Tagihan Kesepakatan.
Kelly menuruni anak tangga yang pagi-pagi seperti ini sudah tampil rapi, dengan menggunakan dress berwarna krim yang panjangnya satu jengkal di atas mata kaki dengan belahan yang terdapat di bagian depan dress tersebut. Seperti biasa Kelly yang sudah nyaman tidak menggunakan kacamata yang tampil begitu anggun dan sangat cantik, dress lengan panjang itu sangat cocok dengan tatanan rambutnya yang diikat di bagian tengah.
"Kamu mau ke mana Kelly?" Tanya nenek yang ada di ruang tamu bersama dengan Monica.
"Kelly ada keperluan sebentar untuk keluar," jawab Kelly.
"Kamu sendirian?" Tanya nenek.
"Iya, Nek! Kelly akan menaiki taksi," jawab Kelly.
"Kalau begitu kamu hati-hati dan jangan pulang malam-malam," ucap nenek memberikan pesan. Kelly menganggukkan kepala dan tiba-tiba melihat ke arah Monica yang sejak di hanya diam saja membolak-balikkan majalah.
Monica yang merasa diperhatikan mengangkat kepalanya heran melihat anaknya itu yang tiba-tiba saja mengadahkan tangannya.
"Ponselku!" pinta Kelly yang memang harus mendapatkan ponselnya kembali.
Monica tampak acuh dan kembali melihat majalah tersebut yang tidak ingin memberikan ponsel itu.
"Bagaimana aku menghubungi orang-orang yang ada di rumah ini, jika aku tidak memiliki alat komunikasi!" ucap Kelly
"Monica, untuk apalagi kamu menahan ponsel Kelly. Berikan kepadanya," sahut Nenek.
Monica yang tampak kesal dengan membuang nafas berat ke depan dan langsung mengambil ponsel itu dan memberikan secara terpaksa kepada Kelly.
"Terima kasih, Ma!" ucap Kelly tersenyum.
"Nenek, Kelly pergi dulu!" ucap Kelly yang kembali pamitan dan Nenek hanya menganggukkan kepala.
"Aku sangat senang melihat anak itu sekarang lebih mau berbaur dan tidak hanya berdiam diri saja di rumah. Dia seperti gadis pada umumnya," ucap Nenek yang justru sangat senang dengan Kelly yang keluar rumah.
Tetapi justru itu membuat Monica sangat kesal seolah bonekanya sudah tidak bisa dikendalikan lagi.
*****
Taxi yang di tumpangi Kelly yang berhenti di depan Hotel Himalaya. Kelly menarik nafas panjang dengan perlahan ke depan saat turun dari taxi.
"Mungkin saja dia berada di sini?" batin Kelly dengan menduga-duga.
Kelly melanjutkan melangkahkan kakinya yang memasuki hotel tersebut. Memasuki lift dan berjalan di koridor Hotel sampai dia berada di depan salah satu kamar. Kamar itu tak lain adalah kamar yang pernah dia masuki. Kamar Farand.
Saat tangan kecil itu ingin menekan bel yang tiba-tiba saja pintu terbuka. Laki-laki tampan menggunakan kemeja putih dengan raut wajahnya yang dingin sudah muncul di hadapannya.
Farand mungkin bertanya-tanya dengan kehadiran Kelly yang tiba-tiba saja di depan kamarnya. Kelly juga terlihat begitu gugup, setelah hampir lebih dari 2 minggu mereka tidak bertemu dan hanya saling melihat di acara pernikahan Kelly dan sekarang Kelly memberanikan diri untuk bertemu dengan pria itu.
"Kau!" ucap Farand.
"Ma-maaf. Jika aku mengganggumu!" ucap Kelly dengan menelan salivanya yang tatapan mata melihat kesana kemari yang tidak berani menatap Farand.
"Kamu sepertinya sedang sibuk, aku akan menemuimu lain kali!" ucap Kelly dengan menundukkan kepala dan langsung berlalu dari hadapan Farand, baru saja ingin melangkah namun lengannya sudah dipegang oleh Farand.
"Kamu ingin bertemu denganku?" tanya Farand. Membuat Kelly menganggukkan kepala pelan.
"Kalau begitu masuklah!" ajak Farand.
"Apa kamu tidak sibuk dan bukankah kamu ingin pergi?" tanya Kelly.
"Jika aku sudah menyuruhmu masuk, berarti aku tidak ingin ke mana-mana," sahut Farand yang melepas pegangan tangan itu.
Lalu Farand bergeser yang memberikan ruang untuk Kelly masuk ke dalam. Kelly yang terlihat semakin gugup yang akhirnya masuk ke dalam kamar tersebut melewati Farand dan Farand menutup pintu kamar.
"Tidak membuat janji untuk bertemu? Apa ada hal yang begitu serius?" tanya Farand yang bersandar di depan pintu dengan kedua tangan yang dilipat di dadanya.
"Aku hanya ingin memastikan. Apa yang terjadi di hari pernikahanku, apa itu kamu yang melakukannya?" tanya Kelly.
"Bukankah kamu pernah mengatakan kepadaku, jika kamu tidak memiliki teman untuk tempat cerita, tidak ada yang tahu apa yang terjadi padamu dan kamu memintaku untuk membantu. Lalu apa mungkin orang lain melakukan hal itu tanpa mengetahui apa yang terjadi?" Farand menimpali pertanyaan itu.
"Aku sudah tahu jika itu pasti kamu yang melakukannya. Aku hanya ingin memastikan saja dan ternyata kamu tidak mengingkari janji kamu. Kamu tetap membentuk," ucap Kelly tersenyum tipis.
"Aku sudah hampir putus asa waktu itu. Saat malam terakhir kita bertemu, tiba-tiba saja kak Tasya mengundang orang tua Rangga untuk makan malam bersama kami, dia mengatasnamakan diriku. Saat itu aku tidak bisa melakukan apa-apa dan tidak memiliki kesempatan untuk menolak pernikahan itu di depan tante Maya,"
"Paginya aku ingin bertemu dengan kamu. Ternyata Mama menahan ku. Aku tidak tahu apa yang direncanakan kak Tasya sampai aku tidak bisa pergi kemana-mana. Aku dikurung dan ponselku di ambil. Aku tidak bisa melakukan apapun menjelang hari pernikahanku sampai saat aku dibawa ke hotel untuk melaksanakan acara pernikahanku. Jadi aku tidak bisa menghubungi kamu!" jelas Kelly yang menyampaikan semua kronologi itu dan padahal Farand tidak bertanya sama sekali kepadanya.
"Aku turut prihatin atas apa yang terjadi dengan ceritamu yang sangat panjang," sahut Farand yang menanggapi dengan singkat.
"Apa kamu mengetahui bahwa aku dikurung?" tanya Kelly.
"Bagaimana mungkin aku tahu kamu di kurung. Tapi aku hanya menduga-duga saja yang pasti kamu mendapatkan masalah yang tidak mengabari ku sama sekali. Aku juga tidak mendapatkan informasi adanya pembatalan pernikahan," jawab Farand.
"Kalau boleh aku tahu. Bagaimana kamu bisa membongkar hubungan Rangga dengan wanita lain yang ternyata bukan hanya dengan kak Tasya?" tanya Kelly dengan penasaran
Dia pikir Rangga adalah laki-laki setia yang hanya mencintai Tasya dan ternyata tontonan yang dipertunjukkan di hari pernikahannya juga membuat dirinya kaget.
"Apa aku juga harus menceritakan kronologinya kepada kamu?" tanya Farand.
"Baiklah! kamu tidak perlu menceritakan apa-apapun. Mungkin itu tidak penting, mau dia memiliki hubungan lain dengan wanita lain selain kak Tasya, itu sekarang bukan menjadi urusanku lagi yang terpenting kamu menepati janji yang telah membantuku di hari pernikahanku dan akhirnya aku tidak terjebak dengan laki-laki itu," sahut Kelly.
Farand menarik nafas panjang dan membuang perlahan ke depan.
"Lalu aku sudah melakukan semua yang aku janjikan kepadamu. Lalu apa kamu juga akan menepati janji kamu?" tanya Farand.
Jantung Kelly berdebar dengan kencang. Ini yang sebenarnya adalah inti dari semuanya, Kelly sudah tahu kedatangannya ke kediaman pria itu pasti ujung-ujungnya akan membahas hal ini. Itu kesepakatan mereka bersama.
Kelly yang terlihat semakin gugup yang kesulitan menelan salivanya dan jantung itu rasanya ingin melompat dari tempatnya saat seketika Farand melangkah mendekatinya yang membuat jantung Kelly semakin panik dan bahkan refleks mundur.
Langkah Farand yang semakin dekat membuat Kelly yang juga semakin mundur dan sialnya tubuhnya tertahan oleh meja yang membuat Kelly sekarang sudah tidak bisa ke mana-mana yang melihat ke kiri dan ke kanan dan sementara Farand yang sekarang sudah tepat berada di depannya.
"Aku rasa dengan kedatangan kamu hari ini untuk menemuiku. Itu pasti sudah berhubungan dengan kesepakatan kita bukan?" tanya Farand dengan suara berat.
Bersambung....