Hiks... hiks... hiks..."
"Ayah...! Bunda..!"
"Kenapa, kenapa ayah dan bunda begitu cepat pergi. Kenapa ayah dan bunda tidak mengajak Raya pergi juga, Raya sendirian sekarang hiks... hiks... hiks...!" Seorang gadis menangisi makam bunda dan ayahnya yang baru saja di makamkan siang tadi.
"Bunda... Raya di usir dari rumah kita, maafin raya bunda yang gak bisa mempertahankan rumah itu."
ingin tahu bagaimana kisah Raya selanjutnya???
Ayo lanjut baca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kerumah Raya dan penyekapan
Setelah beberapa saat kemudian mereka sampai di rumah Raya, saat melihat rumah Raya ketiga teman raya sangat kagum karena rumah itu berbeda dari yang lainya, bukan karena mewah tapi karena bentuk yang berbeda.
"Ini rumah mu Raya, sangat berbeda aku suka melihatnya" ucap Lexa kagum
"Iya terima kasih, ayo masuk" ucap Raya mengajak semua masuk, yang lain pun mengikuti Raya masuk rumahnya.
"Silahkan masuk" ucap Jeslin
Mereka pun masuk rumah Raya,
"Kalian duduk dulu ya, aku mau bersih bersih dulu" ucap Raya.
"Iya pergilah, kau sudah sangat lengket " ucap Adele dan Lexa, setelah itu Raya pun naik ke lantai atas dimana kamarnya berada di ikuti Jeslin.
"Kalian merasa tidak jika Raya sepertinya bukan gadis biasa saja, karena ternyata dia memiliki banyak penjagaan" ucap Oden
"Kau tau dari mana?" tanya Adele
"Aku mengerti bahasa yang mereka gunakan, karena ibu ku dan saudara ku juga dari negara yang sama dengan Raya, jadi aku sangat tau arti dari ucapanya" jawab Oden
"Oh begitu, memang nya apa yang di katakan mereka?" tanya Lexa
"Kak Neo tadi saat menelpon pada orang orang yang menjaga Raya dari kejauhan, kenapa tidak ada yang melaporkan kepadanya, karena jika ketiga om dari Raya tau raya di sakiti orang lain mereka pasti dapat masalah. Dari yang aku tangkap, jika kak Neo dan kak Jeslin bukanlah kakak Raya tapi mereka adalah bodyguard Raya" ucap Oden
"Oh begitu, pantas saja mereka menunggui Raya sampai pulang sekolah" ucap Lexa
"Aku sangat tertarik dengan kak Jeslin, di terlihat sangat keren" ucap Adele dan itu mendapat tatapan dari Lexa dan Oden dengan tatapan tajam
Mengerti maksud tatapan sahabatnya Adele pun menjelaskan dengan kesal
"Plak.. Plak..." Adele memukul lengan Oden dan Lexa
"Aduhhh..sakit" ucap Oden dan Lexa
"Itu karena kalian berpikir bodoh, maksud mu bukan suka dan kagum karena cinta, tapi aku kagum dia wanita bisa menjadi bodyguard, pasti dia pintar ilmu bela diri nya, aku ingin belajar" ucap Adele
"Oh begitu, yang jelas dong kalau bicara" ucap Lexa
"Maaf ya lama, ayo ikut aku ketempat belajar agar kalian bisa mengerjakan tugas, eh tapi tunggu apa kalian sudah meminta izin pada orang tua kalian, takutnya mereka khawatir" ucap Raya
"Tenang saja kami sudah mengabari awalnya tidak percaya tapi setelah kami jelaskan mereka akhirnya mengizinkan" ucap Lexa
"Bagus jika begitu ayo" ajak Raya dan mereka pun naik ke lantai atas.
mereka bertiga mengikuti Raya, dan mereka sangat suka dengan suasana rumah raya yang sangat nyaman, saat sampai di ruang paling ujung dan sangat tenang terdapat pintu besar saat di buka di dalamnya membuat ketiga teman raya shock.
"Raya kita di perpustakaan, kau memiliki nya, ini sangat besar, tapi pasti ini semua buku kedokteran ya?" tanya Lexa
"Tidak ini semua buku pelajaran kok tidak hanya kedokteran. Ayo masuk carilah buku yang akan kalian perlukan, aku juga akan mencari buku yang aku perlukan" ucap Raya maju menuju rak buku di ikuti ketiga temannya.
"Lihat bukanya buku ini sangat sulit di cari, kita sudah mencari ke semua perpustakaan dan toko buku tapi tidak kita temukan dan lihat di sini ada" ucap Adele antusias.
"Iya kau benar, ayo cepat kita kerjakan semua tugas kita yang menumpuk itu" ucap Oden
Mereka pun mulai mengerjakan tugas tugas mereka begitu juga Raya. Para pelayan rumah pun sudah menghidangkan banyak cemilan dan minuman.
Di sela pembelajaran Raya melihat, teman temanya seperti kebingungan.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Raya
"Kami merasa bingung dengan materi ini dan ini bagaimana menyelesaikan nya, kami sudah melakukan banyak cara tapi tidak ketemu jawabannya selalu berbeda" keluh ketiganya.
"Apa boleh aku lihat" ucap Raya
"Ya lihat saja kamu sudah pusing" ucap Adele, Raya pun mengambil buku Adele dan melihat nya dengan tenang setelah itu ia mencoret coret sesuatu dan selesai.
"Ini lihat lah" ucap Raya, dengan lesu Adele mengambil buku itu, saat dia melihat betapa terkejutnya ia jika yang mereka anggap sulit itu sudah selesai setelah Raya menyentuhnya sebentar.
"Raya, i-ini sudah se-selesai?" tanya Adele yang membuat Lexa dan Oden yang sedang memejamkan mata pun terbangun
"Apa yang sudah selesai?" tanya Lexa
"Ini masalah kita sudah terpecahkan oleh raya dalam sekejap dak kau tau raya, kami sudah mengulang ini satu bulan ini dan selalu di suruh mengulang oleh dosen" ucap Adele
Oden dan Lexa pun melihat apa yang di tulis Raya, Meraka sangat terkejut dan juga kagum.
"Maukah kau mengajari kami belajar, kau jadi guru kami ya" ucap ketiganya.
"Hem baik, akan aku ajari. Ayo sini begini cara menyelesaikan semua ini" ucap Raya mengajari ketiga temanya.
...----------------...
Sedangkan di posisi papa Wili saat ini sangat marah saat mendengar laporan dari Dego, jika putrinya sudah di usili oleh orang lain.
"Kenapa kau tidak langsung menghukum mereka Dego" ucap papa Wili.
"Maaf tuan, saya sengaja untuk memberi mereka waktu, saya ingin lihat apa yang akan di lakukan gadis itu dan juga ayahnya yang sudah sangat berkuasa di kampung milik anda. Saya juga sudah mencari tau ternyata ayah dari gadis itu sudah banyak berbuat kesalahan serta merugikan murid lain" ucap Dego
"Saya akan memberikan penjagaan lagi untuk nona muda, dan akan menangkap semuanya" ucap Dego
"Baik dan aku ingin mereka semua di tangkap" ucap papa Wili.
"Baik tuan" ucap Dego
"Dokter apa saya sudah bisa melepas alat alat ini, aku merasa tubuhku sudah lebih baik" ucap papa Wili
"Sudah tuan hari ini saya akan melepas semuanya, dan anda hanya perlu rawat jalan saja karena semua sudah baik baik saja" jawab Dokter Orlando
"Bagus jika begitu" ucap papa Wili
*
*
*
Satu minggu berlalu
Saat ini, Raya sedang ada kelas dan kebetulan sekali dosen yang mengajar adalah ayah dari lady,
Saat di kelas Raya di berikan pertanyaan dan selalu di persulit oleh dosen itu, saat raya dengan mudah menjawab dokter itu tidak terima dan menuduh raya yang tidak tidak lalu menyuruh Raya untuk keluar dari kelasnya. Tanpa perlawanan raya pun keluar kelas lalu menuju toilet,
Saat akan keluar dari toilet tiba tiba ada seseorang yang membekap mulut Raya, dan di bawa ke gudang sekolah.
Raya sudah berusaha memberontak tapi tidak bisa karena tubuh Raya yang kecil.
Setelah itu Raya di ikat di sebuah kursi sangat kencang dan mulut yang di lakban.
Saat tau siapa yang melakukan ini raya sangat marah.
"Bagaimana rasanya, enak?, ini akibatnya jika kau menolak ku terus menerus. Kau itu jual mahal" ucap Alex, ya Alex lah yang melakukan itu.
"Sayang kau menginginkan dia?" tanya lady manja
"Oh sayang.... jangan marah, tentu tidak aku hanya ingin bermain dengan nya saja, tapi dia sangat sombong jadi aku ingin menghukum nya, apa kau suka?" ucap Alex yang tidak mau lady marah
"Sangat suka, dia kemarin Sombong sekali dan menantang ku seakan dia pemilik dari kampus ini, aku ingin dia jera dan pergi dari kampus ini" ucap lady.
"Baik lah akan ku berikan keinginan mu" ucap Alex
"Kalian lakukan lah" ucap Alek lagi
Bersambung