"Langsung saja karena aku tak punya banyak waktu dan kita tidak perlu berkenalan. Oke, buat aku hamil dan ini uang untukmu!." Sombongnya menyodorkan sejumlah uang yang cukup banyak.
"Kau membeliku?."
"Samuel Dirgawijaya, kau datang ku pastikan kau menerima tawaran ini." Ucap Naura membalas tatapan mata biru Sam.
Harap bijak memilih bacaan!
Dilarang nge-hate karena ini hanya cerita fiksi ya.. Untuk segala kekurangan dalam penulisan harap dimaklumi karena author masih pemula dan masih dalam tahap proses pembelajaran.
Simak kisah selengkapnya.>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla_Nurpasya_Aryany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 9
"Sudah berapa kali melakukan percobaan agar kau bisa hamil?."
Pertanyaan Sam tentunya membuat Naura murka seolah ia sering membeli pria untuk membantu keinginannya itu. "Apa aku terlihat seperti wanita yang begitu! aku melakukannya baru sekarang pertama sekaligus yang terakhir."
Sam tak membalas ucapan Naura ia diam beberapa saat menatap lekat wajah adik dari sahabatnya Novan. "Kau bisa menikah lalu memiliki anak."
"Ini keputusanku yang sampai kapanpun tidak akan pernah melibatkan diri dengan pria!." Singkat Naura.
"Jadi bagaimana? kau setuju?." Lanjut Sam sambil meneguk minuman yang ada di hadapannya.
Naura tak langsung menjawab pikiran wanita itu menerawang kemana-mana, Nesy benar mencarikan pria yang sesuai dengan tipe Naura. Tapi masalahnya di sini Sam sudah beristri dan istrinya itu keponakan Naura sendiri Giselle.
"Sudah ku katakan aku menginginkan pria yang single, Samuel Dirgawijaya kau sudah memiliki istri aku tidak mungkin berada di antara kalian walaupun hanya sebatas membeli jasamu saja!." To the point Naura.
"Aku tak keberatan dan hubunganku dengan Giselle biar jadi urusanku."
Untuk ke sekian kalinya jawaban Sam membuat Naura terkejut, jika Naura menolak pun sudah terlambat karena Sam mengancam. "Oke."
"Oke?." Ulang Sam memastikan.
Sebenarnya ada sedikit keraguan dalam diri Naura menyetujui hal gila ini, namun namanya bukan Naura jika sudah mengambil keputusan ia akan menerima resikonya. "Hmm."
Samuel mengulurkan tangan. "Deal!."
Naura membalasnya. "Deal!."
"Wanita yang berani." Batin Sam menyukai cara bertindak wanita cantik di hadapannya itu.
"Ambil saja uangnya aku tak butuh." Lanjut Sam.
"Kau harus bungkam!." Timpal Naura yang merasa panik jika Sam akan membocorkan kesepakatan mereka berdua.
"Cukup dengan kau menyetujuinya aku akan tetap diam."
Naura menyunggingkan senyum tipis. "Oke, dan jika pun kau mengancam ku, aku juga tak segan mengancam mu!.
Samuel terkekeh Naura benar-benar menarik tidak seperti para wanita yang selama ini Sam temui. Naura menyerahkan kartu tanda pengenal begitu pun dengan Sam.
Mereka saling mengetahui identitas diri masing-masing, dimana Sam mau pun Naura sendiri merupakan pemimpin perusahaan besar yang ada di Indonesia.
"Kapan kita akan melakukannya?." To the point Sam.
Pertanyaan Sam cukup membuat pipi Naura sedikit merona, namun wanita itu tetap tenang dan elegan. "Tidak tahu pasti tapi nanti aku akan menghubungimu."
Samuel tersenyum seperti ada maksud di dalamnya. "Tidak ada salahnya juga kita saling mengenal dulu."
Naura hanya tersenyum sekilas menghindari kecanggungan.
"Jika tidak ada yang perlu dibahas lagi aku pamit ada sesuatu yang harus ku lakukan malam ini." Ujar Sam yang berdiri dari duduknya.
"No problem." Timpal Naura.
Sebelum berlalu Samuel menghampiri Naura, pria tampan itu jongkok mendekati wajah cantik Naura dan berbisik. "Jika percobaan pertama gagal aku tak segan melakukannya sampai berhasil."
Setelahnya Samuel berlalu pergi diikuti Andre, di sana hanya menyisakan Naura yang terdiam akan bisikan Samuel tadi. Naura menghela nafas panjang sambil menepuk-nepuk dadanya pelan, tidak langsung ke inti namun Naura paham apa yang dimaksud Samuel.
Nesy datang menghampiri Naura dan duduk di hadapannya. "Bagaimana nyonya?."
Naura menatap tajam wajah orang kepercayaan sekaligus sahabatnya itu. "Kau tidak salah! tapi asal kau tahu Nes, Samuel suami dari keponakanku Giselle."
"Tuan Andre sendiri bilang ia tidak pernah melakukan hal seperti ini, namun entah kenapa tuan Samuel setuju." Lanjut Nesy. "Kemungkinan ada masalah dalam keluarganya sehingga Sam memutuskan menerima tawaran atau memang takdir sengaja mempertemukan kalian berdua."
"Stop it!." Timpal Naura yang dimana Nesy terkekeh kecil sebelum akhirnya diam kembali karena tatapan tajam Naura menyorotnya.
.
.
Tinggalkan jejaknya ya sebagai dukungan buat othor!🤗
dan Gisel merestuinya biar tidak ada kata talak
buat naura ternyata sangat jelas dampak dari pergaulan bebas di negara atehis
harus nya ngarang cerita boleh
gak harus anak Tampa menikah
ini sungguh bukan adat ketimuran apa yang di katakan oleh para ulama terdahulu terbukti dengan kebenaran nya