seorang gadis remaja yang lemah lembut, di pertemukan dengan seorang pria yang sangat kejam dan sangat kasar.
siapa sangka gadis ini bisa mengubah segalanya.
dan kenapa bisa...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dilla Mustari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 Dela merasa sial
"ini mungkin berat buat kamu nak dan pasti kamu sudah mengetahui nya di kantor."
"tentang apa itu Ayah.?" "ini tentang perusahaan nak, perusahaan hampir bangkrut kan nak."
"ternyata ayah sudah tahu, maaf kan aku Yah.. Sengaja tidak memberitahu kepada soal ini, Dela takut kalau ayah mengetahui ini ayah akan syok."
"Ayah mengerti tentang kekhawatiran kamu nak."
"Ayah tidak usah khawatir tentang perusahaan. Dela akan berusaha mengembalikan nya lagi Yah." pak William hanya mengangguk dan." kalau begitu istirahat lah nak." "ayah juga istirahat dan jaga kesehatan ayah."
Pak William melangkah kaki untuk ke luar dari kamar Dela. Setelah pak William keluar kamar. Dela membersihkan diri dulu baru melanjutkan aktivitas nya lagi. Setelah itu Dela menghampiri Tika, untuk mengetahui perkembangan informasi mengenai Dita dan ibunya itu.
"bagaimana apa ada perkembangan mengenai mereka berdua.?"
"belum nona, orang-orang kita masih mencari nya."
"huff ke mana mereka bersembunyi. Kenapa sulit sekali mengetahui keberadaan nya orang itu."
"nona terakhir orang-orang suruhan kita mengatakan bahwa mereka berada di pusat perbelanjaan siang tadi, dan saat itulah orang-orang kita kehilangan jejak."
"mmm, apakah mereka di lindungi oleh orang hebat sehingga keberadaannya tidak terdeteksi sama kita."
"bisa jadi nona." "beritahu yang lain harus berhati-hati, mungkin mereka mengelabui kita, dan kemungkinan juga mereka berdua masih bersembunyi. Karena dia tahu bahwa kita akan mencarinya.."
Dela keluar kamar Tika dan masuk kembali ke kamarnya. " aku harus menyelesaikan satu persatu masalah ini. Termasuk perusahaan ini."
********
Sudah berapa kali dara menghubungi Dela, tapi tidak ada jawaban. " kenapa tidak menjawab telepon ku ke mana dia. Apa dia lupa lagi kalau hari ini ada jadwal meeting."
Salah satu petinggi perusahaan tersebut sudah beberapa kali menanyakan keberadaan ibu bosnya itu. Setelah beberapa menit orang yang di tunggu-tunggu akhirnya datang juga. "kemana aja sih Bu bos, sudah puluhan kali aku menghubungi Bu bos tapi tidak ada jawaban sama sekali." "sorry dara..aku."
Dara langsung saja menarik Dela ke ruangan meeting tersebut. "maafkan aku karena hari ini terlambat dan kita mulai saja meeting nya.
Setelah meeting kurang lebih dua jam lamanya, Dela masuk ke ruangan nya untuk mengistirahatkan tubuhnya baru bertemu lagi dengan kliennya. Dela baru saja menyandarkan bahunya di tempat duduk nya. Sudah ada lagi yang mengetuk pintu ruangan nya itu. "masuk...." dara membuka pintu tersebut dan memberikan berkas di atas meja depan Dela. "Bu bos berkas ini perlu tandatangan Bu bos segera."
Dela melihat berkas itu sambil membacanya, dan setelah itu baru di tandatangani. Dela memberikannya kembali berkas itu kepada dara. "Bu bos apa mau minum sesuatu.? "hmm bawa kan aku segelas kopi saja. "baik Bu bos." sambil berjalan keluar ruangan itu.
Lima menit kemudian dara sudah kembali dengan dua gelas kopi di tangan nya. " ini Bu bos kopinya. "thanks ya dara. Jam berapa baru ketemu dengan klien itu.? "jam satu Bu bos." sambil dara meminum minuman nya.
******
tepat jam satu Dela dan dara sudah ada di restoran tersebut. "hmm ternyata mereka belum datang. Sudah ada di mana mereka dara."
"mereka dalam perjalanan menuju kemari Bu bos."
Dela hanya mengangguk saja sambil berdiri. "mau kemana Bu bos." "mau ke toilet sebentar." Dela berjalan menuju ke toilet.
Setelah Dela dari toilet Dela tidak sengaja menabrak seorang laki-laki. "maaf-maaf pak saya tidak sengaja."
orang tersebut hanya tersenyum ke arah Dela. dan tidak mendengar apa yang di katakan Dela. Dela mengulanginya lagi.. "i..iya aku yang minta maaf.. ."
Dela menarik napas nya, " kalau begitu aku pergi dulu." tangan Dela di pegang oleh laki-laki tersebut." kamu jangan pergi dulu kita kenalan dulu bagaimana."
"jangan macam-macam yah pak."Dela melepas kan tangan nya di pegang oleh laki-laki tersebut dan meninggalkan nya tanpa mengatakan apapun lagi.
"kenapa mukanya kayak gitu Bu bos."
"aku kesel dara, aku tidak sengaja tabrak orang itu, sudah minta maaf, malah pegang tangan aku lagi."
"Bu bos kenal orang nya. "aku tidak kenal dia lah."..
beberapa menit kemudian orang yang mereka tunggu sudah datang. "maaf telah menunggu lama."
"tidak apa-apa pak." mereka berempat sedang membicarakan tentang kerja sama mereka. Jam dua empat puluh lima menit akhirnya mereka berempat telah selesai meeting nya. Mereka masing-masing kembali lagi ke kantor nya.
******
Dita dan ibunya jika mereka akan keluar rumah, mereka selalu menyamar sehingga orang-orang suruhan Dela tidak mengetahui dan tidak mengenalnya. "Bu kita bisa terus-terusan seperti ini, aku capek Bu."
"bagaimana lagi kita, orang-orang itu pasti mencari kita. Kita tidak ada pilihan lagi Dita."
Dita langsung saja masuk ke kamarnya tanpa mengatakan apa-apa lagi.
Di tempat lain Dela berjalan pulang menuju ke mobilnya, tiba-tiba ponsel nya berbunyi. Dela segara saja mengangkat telepon nya. "hello Ma..."kamu kenapa tidak pernah telepon Mama lagi dan sekarang kamu di mana itu."
"maaf Mah.. Dela sibuk banget, dan Dela masih di kantor Mah. Bagaimana kabar mama dan papa..?"
"Alhamdulillah Mama dan Papa baik-baik saja nak."
"syukurlah kalau begitu. Oh iya Mah Dela tutup teleponnya dulu ya soalnya Dela udah mau pulang ini."
"Ya udah hati-hati.."
di dalam mobil Dela mengemudikan mobilnya dengan pelan-pelan. "aku cari makan dulu baru pulang kali ya."
Dela memasuki salah satu restoran yang terkenal di kotanya. Setelah Dela memesan makanan nya, Dela melihat rombongan Alvin masuk ke restoran ini juga. tidak butuh waktu lama pesanan Dela sudah datang, Dela menyantap makanan nya dengan lahap. Untung tidak ada yang memperhatikan cara makan Dela.
Dela beranjak dari tempat duduk nya untuk ke toilet sebentar, dalam perjalanan menuju toilet Dela di tabrak oleh seseorang yang tak lain adalah Alvin. "aduh, kalau hati-hati pak, untung saya tidak jatuh loh pak."
orang tersebut melihat ke arah Dela. "kamu. "kamu apa, kamu yang nabrak tidak ada rasa bersalah nya lagi." . "berani nya salahkan aku, kamu sendiri kenapa jalan di situ."
"ini nih orang tidak waras, kamu yang nabrak aku yah.pak Alvin yang terhormat.
Dela pergi begitu saja tanpa melihat nya lagi. "kenapa hari ini aku sial Mulu sih." untung makanan Dela sudah habis tinggal Ambi tasnya dan setelah membayar nya Dela langsung saja menuju mobilnya. Dan meninggalkan restoran tersebut.
dalam perjalanan Dela mengumpat terus sampai tiba di apartemen nya. "awas aja kamu aku aku cincang kamu yah." sambil membuka pintu apartemen nya itu. dan menutup nya kembali. Dela melempar tasnya ke sofa karena kesal..
******