NovelToon NovelToon
The Warrior Queen

The Warrior Queen

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Romansa / Fantasi Wanita
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Imelda Savitri

Setelah di hianati oleh rekan yang sangat dipercaya nya. Katrina mati mengenaskan ditembak oleh rekan sekaligus orang yang ia cintai. Namun ia mendapatkan kesempatan kedua, dimana ia bertransmigrasi dalam raga seorang Duchess yang gila cinta dan haus akan perhatian sang Duke membuatnya terpaksa hidup di dalam raga tipe wanita yang sangat ia benci.

Author mencoba membuat cerita bertema Transmigrasi seperti ini. Author harap para readers menyukainya. Terima kasih dan selamat membaca

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Imelda Savitri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

07

Setelah Katrina selesai mandi dan memakai gaun sendiri, gaun lama milik Luxio yang punya warna tidak mencolok dari gaunnya yang sering di gunakan. Katrina tampak berpikir keras mengenai mengapa ia tidak pernah melihat pelayan atau pekerja lainnya selain Simon disini? Mungkin karena ini adalah kediaman tempat pengasingan, maka Duchess Luxio dihukum dengan tidak diperbolehkan membawa banyak pelayan dan harus melakukan semuanya sendiri? Tadi saja ketika ia mandi, yang membawakan air mandi itu adalah Simon, jujur Katrina merasa kasihan juga melihat Simon yang harus bekerja keras di usianya yang sudah tua.

Pintu mendadak diketuk oleh seseorang. "Masuklah" Ucap Katrina dan barulah Simon masuk ke dalam dengan membawa barang-barang yang sempat Katrina pinta tadi. "Nyonya. Sarapan telah tersaji di ruang makan" Ucap Simon yang dibalas anggukan oleh Katrina. Lalu ia pamit undur diri.

Katrina turun kebawah memasuki ruang makan, dimana sudah banyak makanan yang tertata rapi di meja besar itu. Saat Katrina mulai duduk, matanya memicing waktu menyadari keberadaan tiga anak kembar yang saat itu tengah mengintipnya dari balik dinding tidak jauh dari meja makan.

"Bisakah kalian berhenti mengintip seperti seorang penguntit di situ? Dan kemarilah jika kalian lapar" Ketiga anak itu pun keluar dari tempat persembunyiannya lalu berjalan mendekati meja makan. Anak kecil yang perempuan dan laki-laki yang selalu terlihat tenang itu berjalan dengan cepat lalu duduk di kursi meja makan. Sementara yang tempramental itu masih nampak enggan duduk di kursi. "Apa lagi kali ini? Kalau kau tidak segera naik dan makan maka aku  tidak  akan memberikan mu makanan lain lagi jika di meja sudah habis" Ucap Katrina membuat anak itu naik juga dan duduk di kursi.

.

.

.

Beberapa saat makanan yang tersaji di meja makan itu habis tak bersisa. Anak perempuan dan laki-laki kalem itu mengucapkan terima kasih dengan tuls ke Katrina, sementara anak tempramental itu masih enggan menerima kebaikannya dan langsung pergi berlalu meninggalkan Katrina dan kedua saudara kembarnya.

Katrina berjalan kembali ke kamar nya berniat membuatkan satu atau dua pasang baju untuk ketiga anak itu. Bagaimana pun mereka sekarang sudah menjadi tanggung jawab Katrina. Disaat ia hendak mengangkat kakinya memijak tangga, ia tak sengaja melihat meja yang di atasnya ada taplak meja berwarna putih dengan bahan yang tebal dan bagus bila diubah menjadi baju. Ia langsung mengambil tamplak meja itu dan barulah naik ke atas tangga untuk membuat baju.

Di dalam kamar, Katrina sudah mengumpulkan beberapa kain yang ia temukan di dalam kamar ini serta gaun-gaun milik Duchess yang tidak mungkin akan ia pakai. Untungnya saat Katrina pernah mendapatkan tugas praktek membuat pakaian saat belajar mapel prakarya saat ia masih duduk di bangku SMA. Lalu katrina mulai memotong beberapa gaun milik Duchess.

"Simon, panggilkan ketiga anak itu?" Perintah Katrina yang langsung di tanggapi Simon. Bagaimana pun, ia harus mengukur tubuh ketiga anak itu. Beberapa saat pintu diketuk oleh Simon dan ketiga anak itupun masuk ke dalam ketika di perbolehkan Katrina.

Ekpresi wajah mereka tampak ketakutan apalagi ketika melihat Katrina yang berbalik sambil memegang sebuah gunting yang tajam, membuat mereka menatap Katrina dengan tatapan horor. Katrina mendekat dan hendak mengukur tubuh anak laki-laki yang kalem dan tiba-tiba saja reaksi tidak terduga darinya membuat Katrina terkejut. Anak itu tampak memasang pertahanan dengan menaruh kedua lengannya di depan wajahnya lalu mundur perlahan dengan tubuh gemetar ketakutan.

"Hei tenanglah, aku hanya ingin mengukur tubuh mu" Ucap Katrina dengan lembut, melihat ketakutan yang di lontarkan anak itu berhasil membuat dada Katrina berdenyut nyeri. Setelah melihat anak itu tenang, Katrina pun bisa mulai mengukur tubuh anak itu.

Lalu ia mulai mengukur tubuh anak kecil yang perempuan dan setelah itu barulah ia menjauh dan mulai menggunting kain sesuai ukuran tubuh mereka. "Kenapa kau tidak mengukurku juga?" Tanya anak laki-laki yang tempramental itu masih dengan suara lantang ketika bicara.

"Aku tidak mau mengukur tubuh seorang bocah yang selalu marah dan berteriak seperti mu" Jawab Katrina dengan ketus. "K-kau!" Telunjuknya menunjuk Katrina. "Apa ibu akan membuatkan kami pakaian?" Celetuk anak perempuan dengan mata berbinar. "Ya, aku akan membuatkan kalian pakaian yang indah. Ups, maksudku kalian berdua saja" Jawab Katrina sembari melirik ke arah anak yang tempramental itu.

"Hhngg! Itu pasti akan menjadi baju yang jelek. Aku tidak butuh baju jelek seperti itu" Dengusnya. "Oh begitu? Baiklah" Balas Katrina. "Huh~ padahal aku ingin membuatkan kalian semua pakaian yang hangat dan indah. Lihatlah kain ini, bukankah akan terlihat sangat indah bila dijadikan sebuah pakaian?" Ucap Katrina berbicara pada kedua anak kecuali anak yang tempramental itu.

"Semuanya akan menjadi jelek bila disentuh oleh tangan dari wanita jahat sepertimu!" Sahutnya. Katrina diam-diam terkikik melihat tingkah anak tempramental itu yang sejak tadi sebenarnya Katrina sadari jika ia diam-diam melirik kain yang Katrina bilang tadi.

"Sebaiknya kalian duduk di sana daripada berdiri seperti patung. Ini akan memakan waktu cukup lama" Seru Katrina menunjuk ranjangnya sebab dalam kamar itu tidak ada kursi ataupun sofa untuk duduk selain kasur yang ada di ranjang. Lalu ketiga anak itu langsung menurut dan duduk disana.

.

.

Beberapa saat kemudian tiga pasang baju berwarna putih dan celana panjang berwarna biru tua sudah jadi dan siap dipakai. Katrina mendekat ke arah ranjang dan fokus memandangi ketiga anak kembar itu yang ternyata tengah tertidur di kasur. Hati Katrina menghangat waktu menatap wajah mereka yang tidur dengan damai. Serta perasaan sedih yang ikut masuk ke dalam hatinya ketika melihat kondisi ketiga anak Luxio yang memperihatinkan.

Mereka bertiga benar-benar kurus, pipi mereka terlihat tirus, padahal mereka ini akan terlihat sangat lucu jika saja mereka sedikit berisi. Belum lagi luka-luka goresan yang ada di telapak tangan dan pergelangan tangan mereka. Perlahan-lahan tangan Katrina menggusar rambut anak yang tempramental itu, dan disaat itulah ia melihat tanda bekas luka seperti sayatan yang berada tepat di ujung sebelah kiri dahi nya.

Katrina tebak, anak tempramental itu pasti adalah anak pertama yang selalu melindungi kedua adiknya dari amukan ibu kandungnya sendiri. Itulah mengapa ia terlihat paling membenci ibunya diantara mereka bertiga. Gaya bahasa dan pikirannya juga sedikit dewasa dari anak-anak seumurannya. Padahal mereka baru berumur 4 tahun, tapi mereka sudah hidup menderita seperti ini. Sungguh, Katrina sangat bersyukur bahwa ialah yang mendapatkan kesempatan hidup di dunia ini dan jiwanya yang terjebak di raga ibu mereka. Katrina benar-benar akan membahagiakan mereka bertiga layaknya anak nya sendiri, mulai saat ini ketiga anak ini tidak boleh menderita lagi karena mereka sudah lama menderita dan berhak untuk bahagia.

1
ika yanti naibaho
semangat kak
Lucy: iya, makasih /Determined/
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
Orang Awam
chapter 1 aja udah asik gimana chapter selanjutnya
Lucy: asik banget😁
total 1 replies
Lyvia
henry belajar gombalin ibunya 🤣🤣
Rina Nurvitasari
ceritanya bagus keren dan seru👍👍👍
Lucy: Terima kasih banyak kak/Smile/
total 1 replies
ika yanti naibaho
Luar biasa
Lucy: terimakasih sudah baca kak
total 1 replies
Sribundanya Gifran
lanjut
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Medeia
aku selalu baca dengan perasaan, sampai ikut terbawa suasana
Lucy: makasih udah baca kak/Smile/
total 1 replies
Yuni Alyssa
semoga duke melihat dengan mata sendiri kelicikan selirnya wkwkwk
Sribundanya Gifran
lanjut
Vivi❄️❄️
biarkan saja si dulu menyadari kebenaran yg sebenarnya tuh mata nya buta banget ga bisa lihat salah n benar
ga selidiki lebih dulu ke akar2 nya ujung2 nya percaya sama ulet Keket si selir tuhh
kalau sudah tahu kebenarannya nah nyeseeelllll alamatnya 😂😂😂
Lucy: Duke kena penyakit mata
eh gak sih, tapi hati nya yg kena penyakit mata
total 1 replies
Rina Yuli
yang ada lu yang diguna-guna ama selir lu duke
Lyvia
kau akan menyesal duke tlah menyia2kan anak n istrimu hnya krna mmbela selir licikmu
Sribundanya Gifran
ke kerajaaan tetanggga aja
lanjut thor
Lyvia
bagus bget ceritanya 😍
Lucy: Terima kasih kakak🥰
total 1 replies
Lyvia
lagi thor 😄
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Yuni Alyssa
duke bodoh ga bs liat yg licik siapa 😏😏😏
semoga menyesal nanti nya ... dan menyesal pun ga ada gunanya .... mamam tuh selir sampah ...
Lucy: menyesal banget/Facepalm/
total 1 replies
Yuni Alyssa
ayo karina kamu pasti bisa sukses .... dan dpt jodoh yg lebih baik lg .... anak2mu pasti jadi anak yg luar biasa .... ah duke macam sampah bgtu biarkan saja 😂😂🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!