Sebuah surga impian yang baru saja dibangun terpaksa hancur karena kehadiran orang ketiga. Nadia Mustika Wijayanto harus menelan kenyataan pahit jika sang suami pulang dengan membawa seorang wanita yang merupakan madunya. Pernikahan yang dia kira sebagai surga, nyatanya berubah menjadi neraka. Nadia yang sedari awal tidak ingin dipoligami memutuskan untuk bercerai daripada harus berbagi hati dan suami.
Mengasingkan diri ke luar negeri dengan alasan ingin melanjutkan pendidikan menjadi pilihan Nadia setelah perceraian. Hingga akhirnya dia bertemu dengan sahabat lamanya tanpa sengaja. Devano Kazim Ravendra, pria dengan senyum lembut yang bisa membuatnya tertawa lepas setelah sekian lama.
***
" Terima kasih sudah menghancurkan surga yang aku impikan, Mas " ~ Nadia Mustika Wijayanto.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
21. Sahabat Lama
" Sorry, I didn't mean it " ucap pria itu dengan suara yang penuh penyesalan.
Nadia langsung mendongakkan kepalanya dan melihat pria yang menabrak dirinya. Tangan pria itu masih terulur untuk membantunya tetapi Nadia tidak bisa menerima uluran tangan itu karena mereka bukan muhrim yang tidak bisa bersentuhan sembarangan.
" It's okay, no problem " jawab Nadia tersenyum dan mengerti.
Sebisa mungkin Nadia bangkit sendiri walaupun masih terasa sangat sakit, hingga pria itu menarik tangannya kembali karena bantuannya tidak di terima.
" Maaf, bukan maksudku untuk tidak menerima bantuanmu, tapi aku tidak bisa menyentuh tanganmu " ucap Nadia takut pria itu tersinggung hingga lupa jika sudah menggunakan bahasa Indonesia.
" Tidak apa-apa, aku paham " jawab pria itu yang membuat Nadia terkejut.
Sontak saja Nadia langsung menatap pria itu yang ternyata mengerti ucapannya dan bisa berbahasa Indonesia dengan sangat fasih. Wajahnya memang sedikit bule, tetapi tidak terlalu terlihat seperti orang Indonesia juga.
" Kamu orang Indonesia? " tanya Nadia pada pria itu.
" Iya, aku orang Indonesia " jawab pria itu tersenyum.
Nadia terus menatap wajah pria yang sepertinya tidak asing di matanya, begitu juga sebaliknya. Walaupun sedikit ragu, tetapi Nadia merasa seperti pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya.
" Wajahmu seperti tidak asing, apa kita pergi bertemu sebelumnya? " tanya pria yang belum diketahui namanya itu pada Nadia.
" Tidak tahu, tapi mungkin saja. Mungkin saat di Indonesia, karena hari ini adalah hari pertamaku di Inggris " jawab Nadia yang juga berusaha mengingat-ingatnya.
Keduanya tampak berpikir sembari terus menatap wajah masing-masing dan coba mengingat-ingat mungkin saja pernah bertemu sebelumnya. Hingga beberapa detik kemudian, pria itu seperti mengingat sesuatu dan langsung membuka dompetnya untuk mengambil sesuatu.
" Apa kamu yang ada dalam foto ini? Apa kamu Nadia Mustika Wijayanto? " tanya pria itu menunjukkan sebuah foto kecil.
Di foto itu, terlihat dua anak remaja laki-laki dan perempuan yang tersenyum karena baru saja merayakan kelulusan sekolah mereka dari sekolah dasar. Nadia tentu saja sangat mengetahui siapa yang ada di sana karena itu adalah dirinya dan sahabat lamanya.
Nadia menutup mulutnya tidak percaya dan menatap foto serta pria itu dengan bergantian. Jika diperhatikan lagi, sahabat lamanya itu adalah pria yang berdiri di hadapannya saat ini. Sama sekali Nadia tidak menyangka akan dipertemukan lagi dengan sahabatnya setelah sekitar 12 tahun tidak pernah bertemu.
Pasalnya, Devan yang awalnya tinggal di Indonesia bersama kakeknya tiba-tiba pindah ke luar negeri karena mengikuti kedua orang tuanya. Terakhir mereka bertemu adalah di hari kelulusan itu saat Devan berpamitan karena keesokan harinya sahabatnya itu harus pergi.
" Devan? " ucap Nadia memastikan walaupun sudah yakin.
Devan pun menganggukkan kepalanya dan tersenyum. " Iya Nadia, aku Devan " jawab Devan.
Pria itu pun tidak menyangka akan bertemu kembali dengan sahabatnya secara tidak sengaja seperti ini. Jujur saja, dia merasa sangat senang karena memang berharap untuk bertemu dengan Nadia lagi.
" Aku benar-benar tidak menyangka dan tidak percaya kita akan bertemu lagi setelah sekian lama. Apalagi selama 12 tahun ini kita tidak pernah bertukar kabar atau pun mendengar kabar masing-masing. Tapi, aku sangat senang bisa bertemu dengan kamu lagi, Van " ucap Nadia masih tidak percaya.
" Aku juga begitu, Nad. Aku jauh lebih senang bisa bertemu dengan kamu lagi karena memang itu yang aku harapkan. Aku selalu berdoa untuk bisa bertemu dengan kamu dan hari ini Tuhan seperti menjawab doaku " jawab Devan tersenyum.
Selama ini Devan selalu berdoa dan berharap agar bisa dipertemukan kembali dengan sahabat baiknya yang tidak pernah bisa dia lupakan. Setiap hari dia selalu mengingat sosok Nadia, gadis cantik yang menjadi teman pertamanya di sekolah. Hanya foto yang tadi dia tunjukkan itu sebagai kenangan yang selalu disimpannya.
" Kalau begitu kita duduk yuk! Kamu pasti masih merasa sakit dan aku akan mengobati telapak tanganmu yang lecet. Sekali lagi maafkan aku ya, Nad, aku benar-benar tidak sengaja " ucap Devan karena tidak akan nyaman berbicara dengan berdiri seperti ini.
Nadia pun menganggukkan kepalanya. Lalu, mereka menuju bangku yang diduduki oleh Nadia tadi dan mendaratkan tubuh mereka di sana.
" Bersihkan tanganmu dan tutup telapak tanganmu yang lecet dengan plaster ini " ucap Devan memberikan sebotol air mineral dan beberapa buah plaster luka.
Sebenarnya Devan ingin sekali membantu Nadia merawat lukanya tetapi dia menghormati sahabatnya itu yang tidak boleh disentuh oleh sembarang orang selain keluarganya. Devan sudah sangat mengerti itu karena sedari kecil memang sudah begitu dan Nadia juga memberikan pengertian serta alasannya.
" Iya, terima kasih ya " jawab Nadia mengambil air mineral dan plaster luka yang diberikan oleh Devan.
Nadia segera membasuh tangan serta luka kecil di telapak tangannya dengan air mineral itu lalu menutupnya dengan plaster. Walaupun luka kecil, tetapi cukup terasa perih dan sakit.
" Jadi selama ini kamu tinggal dan sekolah di Inggris? " tanya Nadia setelah selesai mengurus lukanya.
" Iya, selama 12 tahun ini aku di Inggris. Awalnya di London bersama kedua orang tuaku, tapi karena aku diterima di Oxford University, jadi aku tinggal sendiri di sini sejak 6 tahun yang lalu " jawab Devan.
" Wah, berarti kita akan belajar di kampus yang sama. Aku juga baru mendapatkan beasiswa dan akan melanjutkan pendidikan magister-ku di Oxford " ucap Nadia yang menjadi antusias.
Nadia tentu merasa senang karena dia sudah memiliki seseorang yang dikenalnya selain Manda dan Chris. Apalagi Devan adalah sahabat lamanya dan dulu mereka sangat dekat, akan lebih mudah jika belajar di tempat yang sama.
" Benarkah? Aku benar-benar tidak percaya dengan semua kebetulan ini " ucap Devan merasa sangat senang.
" Iya, tentu saja benar " jawab Nadia tersenyum.
" Mungkin kita sudah ditakdirkan untuk bertemu lagi dan dekat seperti dulu. Aku merasa sangat senang, Nad, karena kamu adalah sahabat terbaik aku. Selama ini aku tidak pernah memiliki teman atau sahabat seperti kamu, benar-benar kamu satu-satunya " ucap Devan menatap Nadia.
" He'em, kamu benar, Van. Kamu juga sahabat terbaik aku dan kamu juga satu-satunya laki-laki yang dekat dengan aku selain adik-adikku " sahut Nadia.
Memang selama ini Nadia tidak pernah dekat atau memiliki sahabat seorang pria selain Devan. Bukan apa-apa, semua pria yang mencoba mendekatinya selalu memiliki maksud tertentu yang membuatnya tidak nyaman. Hanya Devan yang tulus bersahabat dengannya dan sangat menghormatinya walaupun sebenarnya mereka berbeda keyakinan. Bahkan sikap Devan lebih baik dari pria yang dilahirkan sebagai muslim dan diajarkan Islam sejak kecil, seperti Anwar contohnya. Tidak perlu dijelaskan lagi semua orang sudah mengetahui sifat buruknya yang telah terbongkar.
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘