NovelToon NovelToon
Rahasia Gadis Cupu

Rahasia Gadis Cupu

Status: tamat
Genre:Tamat / Identitas Tersembunyi
Popularitas:4.7M
Nilai: 4.8
Nama Author: Nike Julianti

Seorang Gadis Yatim Piatu, yang memiliki 1 kakak laki-laki dan 1 adik perempuan.

Namun memiliki banyak rahasia, yang hanya si ketahui oleh kakak dan adiknya. Bahkan ia juga menyembunyikan identitas dirinya, dengan berpenampilan culun. Menyembunyikan kemampuannya, yang ternyata membuat seorang pria takjub.

Dwi panggilannya, ia juga menyembunyikan warna berbeda di kedua matanya.

Bagaimana kisahnya?? Suka-suka kalian ajaaaa.... 😁😁😁

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nike Julianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Usaha Evan

"Terima kasih" Dwi mengangguk, seraya mengelap dahinya yang berkeringat.

Fadil menyudahi Aksi rekam merekamnya, ia pun mendekati Evan dan Dwi.

"Wahhh... Ternyata kamu nona Dwi, kamu keren sekali tadi." puji Fadil, tadi ia memang tidak terlalu memperhatikan. Dwi hanya mengangguk, tanpa mengucapkan apa pun.

"Tuan, kita apakan orang-orang ini?" tanya Fadil

"Panggil polisi, tapi bawa ketua mereka. Kita interogasi sendiri di markas, aku yakin ini semua di sengaja. Ada yang mau bermain-main denganku" jawab Evan

"Kurasa salah satu saingan kita tuan, apalagi kita baru saja berhasil mendapatkan tender dari perusahaan xxx." Evan mengangguk setuju, Fadil segera menghubungi anak buahnya terlebih dahulu, setelah 10 menit. Anak buah Fadil datang dan membawa orang yang di panggil boss, lalu Fadil menghubungi polisi.

"Kalau begitu aku pamit" ucap Dwi, seraya menegakkan tubuh dan hendak melangkah.

Reflek Evan mengulurkan tangan dan menggenggam pergelangan tangan Dwi, membuat Dwi menghentikan gerakannya.

Dwi menatap dingin Evan, lalu melihat ke arah pergelangan tangannya. Evan langsung melepaskan tangan Dwi dan menggaruk leher belakangnya, yang tidak gatal.

"M-maaf.. Aku sudah lancang, tapi t-terima kasih sudah menolong kami." Dwi mengangguk dan melanjutkan langkahnya.

Evan menghembuskan nafas kasar, bagaimana caranya ia mendekati Dwi. Gadis yang sangat dingin, bahkan lebih dingin darinya. Baru kali ini, ia dibuat mati kutu oleh seorang perempuan.

"Tuan, semua sudah selesai." ucap Fadil

"Baiklah, ayo kita pulang." jawab Evan, Fadil mengangguk.

Mereka pun segera naik ke mobil, Fadil segera menjalankan mobil tersebut dan meninggalkan polisi yang tengah sibuk menggelandang para penjahat.

Fadil sudah memberikan kartu nama, untuk kelanjutan kasus penyerangan tersebut. Karena waktu sudah terlalu malam, sehingga Fadil ijin undur diri dan ia akan hadir esok sebagai saksi.

Lagi-lagi Evan menghembuskan nafasnya, ia menatap ke arah jendela.

"Apa tuan mulai tertarik dengan nona Dwi?" tanya Fadil, yang melihat tuannya gelisah sejak tadi.

"Apa?? Tidak mungkin, jangan asal membuat persepsi sendiri kamu Dil." jawab Evan mengelak, Fadil mengangguk.

"Jadi saya salah, baiklah. Kalau begitu saya bisa mendekati nona Dwi, saya mengaguminya. Saat melihat nona Dwi, melawan para penjahat tadi. Sudah di pastikan bila nona Dwi, bukanlah perempuan biasa. Bahkan, saya juga susah mengaguminya sejak nona Dwi masih bekerja di perusahaan kita. Caranya bekerja dan menyelesaikan masalah, sangatlah cekatan." ucap Fadil memancing reaksi Evan

"JANGAN MACAM-MACAM DIL, HANYA AKU YANG BOLEH MENDEKATI NYA!!!" ucap Evan penuh penekanan

"Baik tuan, akhirnya anda mengakuinya."

DEG

'SIAL, PANDAI SEKALI DIA MEMANCING KU " gumam Evan dalam hati, dengan kesalnya

"Butuh bantuan?" tanya Fadil

"Tau apa kamu, mengenai urusan mendekati perempuan?" tanya Evan

"Tentu saya tau, karena saya saat ini susah bertunangan." jawab Fadil santai

"APA?! jangan main-main kamu Dil, bagaimana mungkin kamu bertunangan tanpa memberitahukan aku?" tanya Evan terkejut

"Baru bertunangan, rencananya saya akan memberitahu tuan saat akan menikah nanti." jawab Fadil

"Ck... Katakan sebulan sebelum, beritahukan saja apa yang kamu butuhkan. Dan aku yakin, kamu tidak akan mengatakannya. Jadi, masalah gedung dan bulan madu biar jadi urusanku." ucap Evan

"Tapi tuan...

" Tak ada penolakan" potong Evan cepat

"Baiklah, terima kasih tuan." Evan mengangguk

"Jadi.... Apa tuan butuh bantuan?" tanya Fadil lagi

"Hmm.. Besok kita bicarakan lagi, aku juga akan meminta tolong pada ibu. Ibu sudah dekat dengannya, setidaknya ibu bisa sering mengajak Dwi untuk ke rumah." Fadil tersenyum, rupanya nyonya besar sudah melakukan pendekatan terlebih dahulu.

.

.

"Bangun Ca, kakak ga akan bisa gendong kamu." ucap Dwi, seraya menggoyangkan tubuh Aca.

"Hoaamm.. Sudah sampai kak??" tanya Aca dengan suara khas bangun tidurnya, seraya menggeliatkan tubuh.

"Hmm.. Ayo" Dengan mata yang masih mengantuk dan berjalan gontai, Dwi yang melihatnya. Langsung menuntun langkah sang adik, ia mengantarkan Aca sampai masuk kamar dan berbaring.

"Apa kamu tidak akan membersihkan tubuhmu terlebih dahulu??" tanya Dwi

"Besok saja kak, mata Aca sudah tidak bisa di kondisikan lagi." jawab Aca, yang langsung terlelap.

Dwi menggelengkan kepalanya, ia mencium kening sang adik sebelum keluar dari kamarnya.

.

Dwi masuk ke kamar mandi, untuk membersihkan tubuhnya. Untung ia sedang datang bulan, jadi tak masalah ia melewatkan kewajibannya hari ini.

Ia yang merasa sangat lelah, setelah mengganti baju. Ia pun merebahkan tubuhnya, tiba-tiba sekelebat bayangan saat Evan memegang pinggang dan mengangkat tubuhnya lewat.

"Haishhh.... Lupakan lupakan, itu dalam kondisi darurat." gumam Dwi, yang langsung memejamkan matanya.

.

.

Waktu pun berlalu, dua bulan setelah kejadian Dwi menolong Evan. Dan selama itu juga, Evan gencar mendekati Dwi.

Bukan Dwi tak menyadarinya, hanya saja ada dengan Evan?? Kenapa dia tiba-tiba mendekatinya?? Apa karena Evan, berniat mencari pelampiasan atas sakit hatinya karena hubungan dengan kekasihnya telah kandas??

Rupanya Dwi salah paham, padahal Evan benar-benar menaruh hati pada gadis es itu.

Evan yang suka tiba-tiba datang ke perusahaan tempat Dwi bekerja, tanpa tau siapa pemilik perusahaan tersebut. Datang ke rumahnya, dengan alasan rindu.

To The point sekali, pria ini.

Kiriman bunga bahkan tak pernah absen setiap harinya, Evan juga mengirim kue kesukaan Dwi.

"Kak, kak Evan benar-benar jatuh hati sama kakak." ucap Aca, kini ia ada di ruangan Dwi.

Meta yang mendengar ucapan Aca, menyetujui hal tersebut.

"Kakak juga sudah bilang seperti itu, sama kakak kamu. Tapi kakakmu kekeh, bila ia hanya dijadikan pelarian. Padahal sudah jelas-jelas, ada cinta di setiap kali pak Evan menatap kakakmu. Entah kakakmu pura-pura bodoh atau memang bodoh." ucap Meta, yang langsung mendapatkan lemparan pulpen.

Bukannya marah, Meta malah tertawa dengan reaksi Dwi. Hubungan Meta, Andri, Rusdi dan Dwi semakin dekat, tak ada rasa canggung. Selain karena usianya yang sama, mereka juga memiliki hobi yang sama dalam hal memasak.

"Nanti kalo tiba-tiba pak Evan menjauh dan yak ada kabar sama sekali, baru ngerasa kehilangan. Jangan nyesel loh Wi, kalo tiba-tiba nanti kamu liat dia jalan sama cewek lain." lanjut Andri

"Biarin aja kak, paling nanti mewek sambil tiduran si jalan." ucap Aca tertawa, Dwi mengusap wajah Aca.

"Emangnya kakak anak kecil, yang ngamuk minta di beliin mainan apa." gerutu Dwi, ia mulai resah juga.

Apa yang dikatakan Andri, ternyata mulai mengusik hatinya. Tapi ia menepis perasaan itu, kalo memang Evan benar-benar menyukainya. Pasti masih akan memperjuangkan, tapi kalo sudah mendapatkan wanita lian. Itu artinya, Evan tidak benar-benar tulus mencintainya.

"Hati-hati, terkadang seseorang akan merasa lelah bila effort nya tidak di anggap." ucap Rusdi kemudian, di antara mereka berempat. Memang hanya Rusdi yang sudah berumah tangga, sehingga ia lebih dewasa pembawaannya.

Tiga karyawan baru, memilih istirahat ke kantin.

"Sudahlah, ganti topik. Jadi bagaimana masalah besok, Meta akan di temani oleh siapa saat persentasi di perusahaan xxx?" Keempat orang itu memutar malas bola matanya, selalu seperti ini.

...****************...

Seperti biasa, jangan lupa buat jadiin Favorit!!! Tinggalkan jejak💓

...Happy Reading all...

1
Bayu Setiawan
Lumayan
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak
total 1 replies
Las3_@ina
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Wiwik Retno Eni
Kecewa
ule_keke (IG: ule_keke26): Alhamdulillah, makasih kak udah mampir baca
total 1 replies
Hasanah Sukron
lanjut kak
Roro Rodhiyah
ini salah satu novel yang bisa membawa penbaca ke situasi itu,, dan gak semua novel seperti ini.... aku suka thorr..........👏👏
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Roro Rodhiyah
ok... siap² kmu punya ipar sepertiku yaa😅
Ruk Mini
AQ tuh demen sm tokoh ciwi y strong Thor..jdi semangat ga bikin gondok..best lah pokoknya.. jempol 10 buat kau thorr..tq d tunggu karya2 mu lagi 🙏👍👍👍
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Ida Saputri
lanjut thor
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Betty
ceritanya bagus
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Lilis K. Lumban Gaol
Kecewa
ule_keke (IG: ule_keke26): Alhamdulillah, makasih udah mampir baca kakak🤗
total 1 replies
Betty
debay sehat sll y anteng pinter & jdi kebanggaan orang tua😘😘
ule_keke (IG: ule_keke26): Aamiin🤲
makasih onty🤗🥰
total 1 replies
Rahma zurika
Luar biasa
ule_keke (IG: ule_keke26): makasih kak🤗
total 1 replies
Helen Nirawan
kasian ayu 😭
Helen Nirawan
mulut sampah , brisik 😓
Helen Nirawan
abang ketemu gede ,
Helen Nirawan
si ayu kmn tuh ? klo ada dia bgs tuh suruh ganggu in si cewe obralan tuh , biar gila sekalian
Helen Nirawan
bikin cacat tuh biar rasain
Helen Nirawan
lu evan jgn lebay , dikit2 cembokur , dikit2 cembokur , isshh , kenal.kagak maen cemburu , kira2 klo cemburu jgn ngasal isshh
Helen Nirawan
Hadeuh cewe obralan byk kuman jgn deket2 , klo.ada yg nama ny obat spy brubah jd siluman ksi aj tuh ke cewe obralan , biar jd siluman kecoa 😈😈
Helen Nirawan
neh mulut bau kadal , brisik lu , sono cuci mulut , isshh
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!