Jangan Salahkan Aku Jika Ku Berubah
Inilah Dela seorang gadis remaja yang masih duduk di bangku SMA. Dela adalah gadis penurut dan gadis lemah lembut. Dela harus menuruti semua keinginan orang tuanya termasuk menikah dengan pria dewasa yang sangat kejam.
Di kediaman Dela ayah dan ibu tirinya membicarakan semuanya untuk menikahkan Dela dengan pria tersebut. Agar perusahaan tidak diambil oleh pria tersebut.
"ayah biarkan saja Dela menikah dengan pria itu supaya perusahaan ayah tidak di ambil alih oleh nya."
"bu... Ayah kasihan pada Dela dia masih sekolah kenapa buka Dita saja yang menggantikan Dela."
"tidak bisa yah.. Dita beda dengan Dela, Dita itu punya impian nya sendiri dan sedangkan Dela apa ayah."
"dari kamu saja Bu.. Ayah Cape harus bagaimana pikir semua ini."
"begitu dong Yah.. "
Ayah Dela langsung saja menuju ke kamarnya, tanpa mengatakan apapun lagi.
Beberapa saat kemudian
Dela sudah pulang dari sekolah tapi, langsung saja ibunya memanggilnya lagi.
"Dela kamu ke sini dulu.."
"iya Bu.. Ada apa..?"
"Dela kamu harus mau menikah dengan pria yang mau mengambil alih perusahaan ayah mu."
"tapi Bu.. Dela kah masih sekolah kenapa buka kakak Dita saja."
"kamu jangan membantah ibu yah.kamu harus mau apa pun itu dan kalau kamu tidak mau awas aja."
Sambil menunjuk Dela dengan sangat marah. Dan Dela langsung saja berlari menuju kamar nya dan menutup pintu kamarnya.
"kenapa harus aku coba yang harus menikah dengan nya, aku kan masih sekolah aku juga punya impian dan cita-cita dan kenapa ibu jahat sekali sama aku."
di kamar lain, ayah Dela menerima telpon dari seseorang tersebut.
"hallo.... Bagaimana dengan tawaran saya kemarin."
"hallo pak.. Tapi maaf anak saya masih sekolah apakah ada cara lain...?"
"tidak bisa, jika kamu tidak setuju maka siap siap saja perusahaan akan menjadi milikku..
Si penelpon langsung saja mematikan telpon secara sepihak.
"bagaimana ini apakah aku harus menerima persyaratannya."
Ayah Dela mondar-mandir sambil mengacak-acak rambutnya. Pintu kamar tiba tiba terbuka dan ternyata yang membuka pintu ialah istri nya sendiri.
"kenapa kamu seperti itu, apa ada masalah."
"Bu... Ayah pusing mikirin ini dia tetap saja mau jadikan istrinya salah satu anak kami."
"biarkan saja ayah.Lagian Dela juga mau kok menikah sama pria itu."
"tapi bu Dela itu masih sekolah kasih dia."
"kamu lebih kasihan yang anak kamu itu atau perusahaan kita Yah..?"
"aku akan bicarakan sama Dela apa dia mau atau tidaknya."
Ayah Dela langsung saja menemui Dela di kamarnya.
Tok..tok..tok... Ayah Dela mengetuk pintu kamar Dela. Tidak lama kemudian pintu kamar tersebut sudah di buka oleh Dela. Ayah Dela langsung saja masuk ke kamarnya Dela.
"nak apa kamu baik baik saja."
"iya ayah.. Dela baik baik saja."
"apakah kamu mau bantuin ayah nak.. Untuk menyelamatkan perusahaan ayah.."
"apa pun itu ayah.. Saya akan usahakan semampuku."
"apakah kamu mau menikah dengan pria yang mau ambil perusahaan ayah.."
"demi kebaikan keluarga kita ayah saya akan bersedia."
"terimakasih nak dan maafin ayah.."
"tidak perlu berterima kasih ayah ini juga demi kebaikan kami semua, tapi dengan satu syarat ayah Dela mau selesai kan sekolah Dela."
Ayah Dela hanya mengangguk dan senyum hanya terpaksa.
"kalau begitu ayah pergi dulu. Jaga dirimu baik-baik nak."
Dela hanya bisa menarik napas dan Dela hanya bertanya tanya kepada dirinya sendiri. Kenapa aku yang harus di korbankan.
Keesokan harinya sekertaris pria tersebut datang ke Diaman Dela untuk menanyakan tentang kepastian bos nya tersebut.
Ayah Dela menyambut kedatangan tamunya tersebut, Dengan senyum bahagia.
"selamat datang di kediaman kami tuan. Mari dan silahkan duduk."
Orang tersebut hanya mengangguk dan mengikuti ayah Dela duduk.
"terima kasih tuan dan maksud kedatangan aku kesini hanya untuk memastikan tentang keinginan bos kami dan mempercepat pernikahan ini."
"tapi tuan anak kami masih sekolah biarkan dulu dia menyelesaikan sekolah baru mengadakan pernikahan."
"tidak bisa tuan karna bos kami agar secepatnya dilaksanakan pernikahan walaupun hanya rahasia saja dan anak tuan juga bisa lanjut sekolahnya juga."
"kalau begitu terserah tuan saja bagaimana bagusnya."
"ok... Besok acara pernikahannya dan kami sudah mengurus semuanya. Dan ingat ketika besok gagal maka kami tidak akan mengampuni lagi dan langsung mengambil alih perusahaan mu itu."
"baik lah tuan. Semua rencana besok aku pastikan berjalan lancar."
"bagus kalau begitu."
sekertaris pria tersebut langsung saja meninggalkan rumah ayah Dela tanpa mengatakan apa pun lagi.
Setalah orang tersebut pergi tiba-tiba ibu tiri Dela datang dan mengatakan..
"siapa orang itu Yah.."
"itu orang suruhan pria yang mau mengambil perusahaan kita."
"kenapa sepagi ini yang dia bicarakan...?"
"dia ingin mempercepat pernikahannya.."
"apa... "
"iya.. mereka ingin menikah besok dan Meraka juga sudah mempersiapkan semuanya."
"bagus kalau mereka sudah mempersiapkan semuanya. Jadi dia tetap ingin menikah dengan Dela walau Dela masih sekolah.."
"iya benar. Dan aku juga setuju kalau dia menikahi Dela dan perusahaan kita masih aman di tangan kita.
"iya Yah."
"kalau begitu aku akan memberitahukan Dela tentang ini."
Ayah Dela berdiri dan berjalan menuju kamar Dela. ayah Dela belum mengetuk pintunya, tapi pintu tersebut telah terbuka.
"Ayah tumben ayah kemari."
"iya nak. Ada hal penting yang ingin Ayah sampaikan ke kamu."
"kalau begitu kita cerita aja di dalam kamar Yah."
Ayah Dela mengikuti Dela masuk ke kamar. Dan ayah Dela langsung saja duduk di kursi dekat meja belajar Dela sambil mengatakan.
"Nak orang suruhan pria itu datang kemari tadi, dia mengatakan besok kamu dan dia akan menikah."
"kenapa cepat sekali Yah. Kan Dela juga masih sekolah, apakah dia tidak bisa menunggu beberapa bulan lagi.."
"dia tidak mau nak, biar pun kamu menikah besok dan kamu juga bisa melanjutkan sekolahmu."
Dela hanya menarik napas dalam-dalam dan Dela tidak tau harus mengatakan apa lagi.
"kalau begitu ayah pergi dulu."
Sambil melangkah keluar dari kamar Dela.
Ibu dan kakak tiri Dela senang karena Dela menikah dengan orang yang sangat kejam itu. Dan mereka berdua ingin sekali menguasai hak Dela sesungguhnya.
"baguslah Buk kalau Dela menikah dan dia pergi dari rumah ini."
"iya dong nak Dita Ibu juga sangat senang sekali kita tidak bersusah payah untuk menyingkirkan dia."
"Dita juga Buk."
Mereka berdua tertawa mereka kira sudah berhasil menyingkirkan Dela dari kehidupan nya dan bisa menikmati hak nya Dela.
Di dalam kamar Dela hanya bisa menangis dan pasrah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments