NovelToon NovelToon
Nikah Paksa

Nikah Paksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa / Suami ideal
Popularitas:4.7k
Nilai: 5
Nama Author: echa wartuti

"Apa-apaan ini?" teriak Alexa.

"Nikah sama gue!" perintah Niko.

"Gak mau!" tolak Alexa.

"Lo nolak siap-siap gue hancurin karier lo!" ancam Niko.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon echa wartuti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sampai Di Swiss

Jika Nicholas meminta untuk tidak membawa apapun pasti itulah yang terjadi. Mereka benar-benar tidak membawa apapun. Hanya pakaian yang melekat di tubuh mereka. Rupanya Nicholas sudah mempersiapkan segalanya. Satu baju ganti untuk mereka sudah disiapkan di dalam pesawat sebelum mereka mendarat. Ketika sampai di Swiss yang mereka lakukan setelah itu adalah belanja.

Sudah berpuluh-puluh jam Alexa dan Nicholas berada di dalam pesawat pribadi yang membawa mereka ke Swiss. Rasa lelah sudah sangat terasa di tubuh mereka, terutama Alexa.

"Kapan kita sampai, Nick," rengek Alexa.

"Tunggu sebentar lagi," balas Nicholas.

Beberapa saat kemudian seorang awak kabin memberitahukan pada mereka jika pesawat akan segera mendarat.

"Akhirnya sampai juga," ucap Alexa diikuti hembuskan napas lega setelah pesawat itu berhenti.

"Pakailah ini!" Nicholas melempar pakaian hangat ke wajah Alexa.

"Lo gak bisa apa bersikap sedikit manis padaku?" desis Alexa.

"Jangan mengkhayal yang berlebihan," cibir Nicholas.

Alexa memakai pakaian hangatnya sebelum beranjak dari kursi, menyusul Nicholas. Di luar pesawat sudah ada beberapa orang yang menyambut kedatangan mereka. Keduanya lantas masuk ke mobil, duduk di bangku pemimpin belakang.

"Setelah ini kita akan berbelanja, 'kan?" tanya Alexa memastikan.

"Lo yakin gak akan merasa lelah setelah duduk di dalam pesawat selama berpuluh-puluh jam?" tanya Nicholas.

"Rasa lelah gue hilang tapi melihat kota ini," jawab Alexa. "Please ... kita langsung berkeliling kota sekarang juga. Kumohon. “Please ... please."

Nicholas tidak menjawab dengan kata-katanya, melainkan menganggukkan kepalanya untuk merespon perkataan

"Yey, lo yang terbaik." Nicholas memberikan satu kecupan di pipi Nicholas tidak peduli pada orang lain yang sedang mengemudi.

Itulah Alexa selalu saja bersikap apa adanya.

"Tapi gak gratis." Nicholas meraih dagu Alexa, membuat tawa Alexa pudar. Namun setelah itu membisikan sesuatu di telinga Nicholas. "Nanti malam main aku yang gerak."

Nicholas terkekeh, kemudian menoleh ke arah Alexa membuat hidung mereka bersentuhan. "Yakin bisa nanganin gue?"

Alexa mengerucutkan bibirnya sebal, sekalipun tidak bisa Alexa akan berusaha.

Nicholas lantas memerintahkan pada supir untuk membawa mereka ke salah satu pusat perbelanjaan di kota itu. Tidak lama mobil berhenti tepat di depan sebuah pusat perbelanjaan di kota Zurich. Alexa turun dari mobil dibantu oleh Nicholas. Kemudian masuk ke pusat perbelanjaan dengan tangan yang mereka satukan.

"Jangan jauh-jauh dari gue. Lo ilang gue yang repot," bisik Nicholas.

Alexa mendengkus, ucapan Nicholas bagai duri yang menusuk telinganya.

"Kalau gue ilang itu bagus buat gue. Gue bisa mencari pria kaya lainnya di sini," balas Alexa.

"Berani?" Hanya satu kata, tetapi banyak ancaman di dalamnya.

"Siapa takut," tantang Alexa.

Nicholas menghentikan langkahnya begitu juga dengan Alexa, mengubah posisi menjadi saling berhadapan. Ekspresi wajah Nicholas menjadi tidak bersahabat. Nicholas kemudian mensejajarkan mulutnya dengan telinga Alexa

"Lo yakin bisa menemukan pria selain gue yang bisa bikin lo nangis keenakan di bawah gue?" Nicholas lantas mencuri satu kecupan di bibir Alexa.

Apa Nicholas berani menciumnya di depan umum?

"Nick —"

"Sudah diam! Jika berani bicara seperti itu lagi, i will kill you." Nicholas menukas ujaran Alexa dengan menatapnya tajamnya. "Lo milik gue, ngerti!"

"Lakukan saja jika kamu punya nyali," tantan Alexa

"Nantangin." Nicholas menyentuh dagu Alexa mengangkatnya ke atas untuk melihat keangkuhan dalam diri wanitanya.

Nicholas lantas menarik pinggang untuk mempersempit jarak di antara mereka, membuat pandangan mereka bertemu pada satu titik yang sama. Tangan Nicholas bergerak menyelipkan rambut Alexa ke belakang telinganya.

"Mau apa?" Nada bicara Alexa begitu gugup karena Nicholas makin mendekatkan wajahnya.

Nicholas tidak menjawab pertanyaan tetapi justru mencuri ciuman di bibir Alexa. Wanita itu sangat terkejut dengan tindakan yang dilakukan oleh suaminya. Wajah bersemu merah saat mendengar sorakan dan tepuk tangan dari orang-orang di sekitarnya.

"Apa yang lo lakukan?" Alexa mendorong dada Nicholas menciptakan jarak di antara meraka.

"Jangan nantangin jika lo takut sama gue." Nicholas mengusap bekas ciumannya di bibir Alexa.

"Lo nyebelin!" maki Alexa. "Gue gak mau ngomong sama lo." Alexa membuang pandangannya ke arah lain.

"Sudahlah, ayo cepat kita belanja saja." Nicholas menarik tangan Alexa membawanya untuk mengelilingi pusat perbelanjaan itu.

Nicholas tidak melepas genggaman tangan Alexa, ia tidak bohong takut wanitanya hilang. Sambil melangkah Nicholas melirik Alexa. Wajah wanita itu masih terlihat kesal.

Tanpa sadar sudut bibir Nicholas tertarik ke atas membentuk sebuah senyuman. Ekspresi wajah kesal Alexa selalu menjadi favoritnya.

"Berhentilah merasa kesal," ucap Nicholas.

"Lo peduli apa?" tanya Alexa ketus.

"Gue gak akan bujuk lo untuk yang kedua kalinya. Lo boleh belanja sepuas lo," bujuk Nicholas.

Raut kesal di wajah Nicholas sirna, tergantikan oleh keceriaannya.

"Lo serius? Gue boleh belanja sesuka hati gue?" tanya untuk memastikan dirinya tidak salah mendengar.

“Hmmmm," gumam Nicholas.

"Lo yang bayar, 'kan?" tanya Alexa.

"Hmmm." Nicholas bergumam lagi.

"Kalau begitu, ayo." Alexa menarik lengan Nicholas menuju salah satu tokoh fashion di pusat perbelanjaan itu.

Puas berbelanja meraka memutuskan untuk makan malam di sebuah restoran yang menjual makan khas Swiss. Kedua masuk ke dalam restauran dan duduk saling berhadapan. Nicholas mengangkat salah satu tangannya untuk memanggil seorang pelayan.

"Lo mau pesan apa?" tanya Nicholas.

"Apa saja yang peting jangan yang berlemak. Gue lagi diet," jawab Alexa.

"Siapa yang suruh lo diet?" Nicholas nampak tidak suka mendengar kata diet yang keluar dari mulut Alexa.

"Berat badan gue naik satu kilo, Nick," rengek Alexa. "Gue harus jaga pola makan. Kalau tidak berat badan gue bertambah."

"Lo pikir gue peduli. Gue gak suka lo diet. Tubuh udah kurus kaya gitu masih mau diet," omel Nicholas.

Alexa mencondongkan tubuhnya ke depan, "lo emang gak keberatan kalau gue gendut?" tanya Alexa.

"Cerewet." Nicholas menyentil kaning Alexa. "Makan apapun yang lo mau."

"Kebiasaan deh." Alexa memberengut sambil mengusap-usap keningnya.

Nicholas memutar bola matanya malas. Pada akhirnya Nicholas tidak bertanya lagi pada Alexa, ia memesan beberapa menu makanan dan minuman untuk mereka.

Sambil menunggu makanan yang mereka pesan, keduanya mengobrol seperti pasangan normal pada umumnya. Tidak saling mengejek ataupun menyindir.

"Tempat ini sangat bagus," ucap Alexa. "Lo sering ke sini?"

“Hanya beberapa kali dan itu pun urusan pekerjaan,” jawab Nicholas.

Alexa manggut-manggut merespon perkataan Nicholas.

Obrolan mereka terpaksa berhenti saat dua orang pelayan datang membawa makanan yang mereka pesan.

“Ayo kita makan,” seru Alexa.

Nicholas hanya tersenyum tipis menanggapi seruan wanitanya.

Alexa makan dengan begitu lahap, seperti tidak makan selama beberapa hari. Nicholas yang melihat itu terkekeh.

"Pelan-pelan makannya. Makanannya tidak akan lari." Tangan Nicholas terulur ke wajah Alexa, membuang sisa makanan yang ada di sudut bibir Alexa dengan ibu jarinya.

Alexa terdiam sesaat, merasa tersentuh oleh sikap manis Nicholas. Tidak ingin terperdaya lebih lama Alexa menepis tangan Nicholas, memilih mengusap sudut bibirnya sendiri.

"Gue udah kenyang," ucap Alexa.

"Mau belanja lagi?" tawar Nicholas.

Alexa menggeleng, "aku sudah sangat lelah. Aku ingin beristirahat.

"Yakin tidak ada lagi yang ingin lo beli?" tanya Nicholas.

“Tidak, ini sudah cukup banyak." Alexa menunjukan 10 paper bag yang ada di samping mereka.

"Baiklah, ayo." Nicholas lebih dulu membayar tagihan makanan mereka. Setelah itu membawa sebagian belanjaan meraka.

1
Upi Raswan
jangan jangaaaaan....Ada yg sepemikiran?
nicholas yang ngelakuin itu ke Alexa, dan dia baru tahu setelah sekian lama,, makanya dia ada bersama Alexa sekarang
sella surya amanda
lanjut kak
Maricha: siap Kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Maricha: siap kak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
Upi Raswan
kalian berdua gak nyadar kalo saling suka, bentar lagi buciiin deeeh
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Upi Raswan
ada yang mulai kepincut Kayaknya
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
Maricha: siap Kakak
total 1 replies
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
sella surya amanda
lanjut kak/S
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!