menceritakan tentang seorang gadis yang menyimpan hati pada seorang anak laki laki yang saat kecil dia jumpai. Hingga besar pun,gadis kecil itu masih mencintai laki laki itu.
gadis itu bermimpi ingin menjadi pasangan hidup si laki laki itu,dan yah impian nya terwujud kan. Namun sayang tuhan mempersatukan nya dengan cara yang salah,gadis itu menikah bukan karena cinta melainkan karena kesalahan satu malam.
akankah pernikahan mereka bisa bahagia? atau berakhir dengan nestapa karena hubungan yang mereka jalani berawal dari sebuah kesalahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon h.alwiah putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 18.drama pagi hari
"jangan,jangan sentuh saya. J-jangan pergi kamu pergi...."Isak tangis zea menghentikan niat Arkhana untuk memarahinya.
"Ze..."panggil Arkhana berusaha mendekat.
"Pergi...jangan sentuh aku,siapa kamu pergi,kotor aku kotor pergi kamu."zea malah semakin histeris.
Zea masih memiliki trauma,setiap malam dia tak bisa tidur dan setiap bangun tidur dia akan selalu ingat dengan kejadian malam itu.
Sehingga saat tadi melihat Arkhana tidur di samping nya seolah kejadian malam itu benar benar terjadi lagi pada zea.
Ya,kemarin mungkin dia sudah mulai dekat dengan Arkhana,mulai bisa berinteraksi dengan Arkhana, walaupun memang harus sekuat tenaga menahan ketakutan nya.
Dan pagi ini,saat melihat Arkhana tertidur di samping nya membuat trauma zea semakin besar.
Arkhana kembali mendekat ke arah zea,dia memegang pundak zea yang bergetar. "Ze,ini saya tenang yah. Kamu kenapa?"tanya Arkhana.
"Tolong jangan sentuh aku,aku gak mau. Jangan paksa aku..."zea masih terus saja menangis membuat hati Arkhana rasanya nyeri.
Apa memang benar perkataan ibunya dulu jika zea memiliki trauma karena kejadian malam itu? Sungguh jika benar Arkhana sangat sangat merasa bersalah.
Lambat laun zea mendongakkan kepalanya, terlihat Arkhana tersenyum ke arah nya. Namun senyuman itu malah di balas tatapan tajam tak lama kemudian tatapan itu berubah menjadi menyedihkan.
"Kamu, pergi jangan sentuh aku. Aku gak mau pergi,kamu keterlaluan kamu buat aku kotor pergi."zea memukul mukul dada bidang Arkhana.
Arkhana membiarkan zea melampiaskan nya,tak lama dia pun menggenggam tangan zea yang terus memukul dadanya.
"Hei,sadar. Iya ini saya tapi saya gak akan melakukan itu lagi okey,saya sudah bertanggung jawab jangan takut,jangan panik yah,saya sudah menjadi suami kamu."ucap Arkhana dengan lembut.
Zea terdiam sesaat,dengan air mata yang masih terus mengalir. Dia perlahan lahan mengembalikan kembali kesadaran nya, tubuhnya yang tadi bergetar ketakutan pun kini sudah berangsur membaik.
Arkhana menangkupkan kedua pipi zea lalu mengelusnya. "Tenang yah,okey maafin saya udah membuat kamu kayak gini. I'am so sorry."Arkhana berucap dengan sangat lembut.
Tak ada tatapan tajam,tatapan dingin maupun datar yang di perlihatkan oleh Arkhana. Dia memberikan tatapan penuh teduh dan perhatian, suaranya pun melembut membuat hati zea terasa tenang.
Arkhana perlahan mendekatkan wajah nya ke wajah zea l, membuat zea refleks memejamkan matanya dan...
Cup
Arkhana mengecup kening zea dengan lembut dan lumayan lama, kemudian Arkhana pun langsung membawa zea kedalam pelukannya.
Arkhana memberikan pelukan yang penuh kehangatan dan menenangkan,zea rasanya aman dan nyaman berada di pelukan Arkhana.
Pelukan yang seperti inilah yang zea inginkan disaat dirinya rapuh.
Cukup lama mereka saling berpelukan, hingga Arkhana pun melepasnya. Lalu mengusap pipi zea yang masih tersisa air mata.
"Udah sadar hemm?"tanya Arkhana di balas anggukan oleh zea.
"Maaf..."lirih zea.
"It's okey,gih sana ke kamar mandi,pasti semua orang sudah menunggu kita diluar."titah Arkhana.
Zea pun mengangguk lalu berjalan ke arah kamar mandi, Arkhana memandang tubuh zea sampai benar benar masuk kamar mandi.
Ada sakit tersendiri kala tadi mendengar Isak tangis zea,setrauma itukah zea? Apakah zea seperti ini setiap harinya? Jika memang iya,lalu siapa yang menenangkan nya? Apakah zea mendekap lukanya sendirian?
Pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan di kepala Arkhana. Memikirkan nya saja membuat hati dan pikiran Arkhana tak tenang.
Setelah zea selesai bersih bersih kini giliran Arkhana. Mereka berdua pun siap siap, karena hari ini mereka akan langsung pulang ke rumah.
Mereka melewatkan sarapan nya karena drama pagi tadi, sedangkan keluarga yang lain sudah menunggu di luar mereka akan pulang bersama sama.
"Pak,kita langsung pulang ke rumah bapak?"tanya zea setelah terjadi keheningan antara mereka.
Arkhana pun membalas dengan anggukan kepala. "boleh ke rumah ayah aku dulu gak? Aku belum packing barang barang yang mau dibawa."
"Gak usah baw barang barang kamu,mami sudah membeli semua keperluan kamu dan semua sudah ada di rumah saya."
Zea pun mengangguk,pantas saja beberapa hari yang lalu Anita bertanya tentang skincare apa yang sering di gunakan zea,dan apa saja yang zea sukai.
"Tapi saya mau bawa barang barang saya yang sekiranya penting aja pak."pinta zea.
"Hemm baiklah."
Mereka pun keluar dari dalam kamar hotel. "Mam,kita mau ke rumah ayah Ardan dulu. Ada barang yang harus zea ambil."ucap Arkhana.
"Hemm baiklah,jangan lama lama yah."
Mereka berdua pun hanya mengangguk membalas perkataan Anita.
"Ze,Abang gue ganas yah malam tadi mainnya sampai Lo nangis gitu."ucap Aryan yang malah salah fokus dengan wajah zea.
Walaupun tadi zea sempat menutupi sembab nya karena menangis tapi tetap saja terlihat.
"Hah?"zea tak mengerti dengan ucapan Aryan.
Semua orang pun langsung menatap ke arah zea. "mata Lo ze sampai bengkak gitu,pasti Abang gue main nya kasar yah sampai Lo nangis sampai sembab gitu matanya."ucap Aryan.
Semua yang berada disana pun langsung terkekeh, sedangkan zea dan Arkhana hanya bisa tersenyum canggung.
"Kamu ini arkha,tidak bisakah menahan nya sebentar saja. Zea pasti kemarin kecapean mana sampai kamu gempur semalaman sampai dia nangis gitu. Ingat ze itu sedang hamil,kalau terjadi sesuatu dengan anak kalian bagaimana."omel Anita.
"Pantas saja kalian tidak ikut sarapan kesiangan karena semalam bergadang toh."kini giliran Felix yang menimpali.
"Lain kali jangan seperti itu Arkha,benar apa kata mami kamu. Jika istri kamu sedang kecapean jangan melakukan nya,tahan saja sebentar. Jangan terlalu sering juga melakukan itu, istri mu sedang hamil muda takut terjadi sesuatu."ujar Hendra.
"Heem."Arkhana hanya menjawab dengan deheman.
"Bukan hahem hahem kamu itu,dengerin nasihat dari orang tua. Kasihan mantu mami sampai sembab nangis kayak gini,bilang aja yah kalau semisal Arkhana melakukan sesuatu atau buat kamu gak nyaman biar mami kasih hukuman."ucap Anita lembut sembari mengelus kepala zea.
Zea pun hanya bisa tersenyum canggung lalu menganggukan kepalanya. Sedangkan Arkhana dia hanya bisa menghela nafasnya.
"Hah, jangankan main sampai tengah malam,satu ronde saja enggak."gumam Arkhana dalam hatinya.
Setelah percakapan itu, mereka pun masuk kedalam mobil masing masing dan pulang ke rumah masing masing juga.
Setelah mengambil barang barang zea, keduanya pun langsung pergi ke rumah kediaman keluarga Mahendra.
Tadi zea juga sempat mengantarkan mommy dan Daddy nya ke bandar, karena memang orang tuanya itu sedang banyak kerjaan sehingga tak bisa lama lama berada di Indonesia.
semangat author💪