Bijak dalam membaca🙏🏻😌🤣
Terlalu banyak adegan bercinta🐣
Sebelumnya perkenalkan, gue adalah Juan mahasiswa tingkat akhir salah satu kampus swasta.. Kota yang gue tinggali ini berada di Jawa Barat, tetapi kota tersebut menggunakan bahasa jawa pada mayoritas masyarakat nya..
Cerita ini tentang kehidupan gue selama ngekos...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps 23
Pukul 14.30
Kami berdua beranjak dari mall itu.
Di dalam mobil..
"Mau kemana lagi nih?" tanya gue
"Hmm kemana yaa.. Eh kamu jadi kan nemenin aku ke hotel?" sahut nya
"Iya boleh. Kan aku udah bilang bakal nemenin kamu kemana aja, ke pelaminan juga boleh" goda gue
"iihhh maunyaaaa " dia mencubit - cubit pipi gue dengan lembut
"Jadi ke hotel nih?" tanya gue lagi
"Iya yokk" jawaban nya sambil menunjukan ekspresi gemesin dia
Gue melajukan mobil Misel menuju hotel bintang 3 yang dia maksud.
Sesampainya di parkiran hotel, kami berdua turun lalu dia langsung merangkul lengan kanan gue.
Dia menarik gue menuju meja resepsionis, gue yang gak tau harus bersikap apa hanya mengikuti langkah dia aja.
Sesampainya di meja resepsionis.
"Mba.. Aku mau check-in atas nama Michelle Stephanie Gunawan blablablabla" ucapnya kepada wanita cantik yang ada di meja resepsionis itu
"Baik kak.. Boleh saya minta ktp nya?" jawab wanita itu dengan ramah
"Loh eh???? Kok dia malah check in????" tanya gue dalam hati
Jujur.. Pikiran gue udah kemana-mana saat itu. Pikiran bingung, kotor dan lainnya menjadi satu. Tapi gue gak berani menanyakan kenapa dia malah check-in, takut jadinya kami berdua malah berdebat di depan meja resepsionis lalu membuat Misel malu, Karena ada pengunjung lain juga di sebelah kami yang sedang dilayani oleh mbak-mbak resepsionis satunya jadi langsung gue urungkan niat itu.
Misel kembali menarik lengan gue menuju lobby ketika dia sudah mendapatkan kunci kamar nya.Sesampainya di lift dia memencet lantai 5, barulah disitu gue berani menanyakan..
"Eh kok kamu malah check-in??" tanya gue
"Iya emang kenapa?" jawabnya santai
"Lah kan tadi katanya kamu cuma mau lihat-lihat hotel nya doang??" protes gue
"Kan aku mau lihat kamarnya bagus apa nggak, kalo ternyata gak nyaman kan kasian sepupu aku" jawabnya
"Tapi kan sayang uang ka--" protes gue lagi tapi langsung dipotong oleh Misel
"Sssssstttttt diem. Tinggal ikut aja coba!" ucapnya yang agak kesel
"Hmm iya deh iya.. Maaf ya" gue mengalah
Dia memeluk lengan gue makin erat hingga lift terbuka lalu kita langsung menuju kamar yang dipesan nya,
Kami berdua masuk kamar itu dengan lengan gue masih dipeluk oleh Misel..
Untuk gambaran kamar nya, yah seperti kamar-kamar hotel pada umumnya.. Terdapat kasur yang cukup untuk 2 orang, tv led, kamar mandi dan lain-lain. Di kamar itu juga terdapat balkon kecil yang mungkin digunakan jika pemilik kamar ingin merokok.
Gue duduk di pinggir kasur menghadap tv sedangkan Misel duduk di sebelah gue.
"Jadi.. Kita ngapain nih? Kamu mau sekalian istirahat di sini?" tanya gue sambil menoleh ke arahnya
"Iya.. Aku mau mandi dulu yaaa.. Mwaahh" Misel mencium bibir gue lalu melepaskan pelukan tangan nya
"Ohh yaudah deh.. Aku nonton tv disini ya"
"Okeee jangan kemana-mana yaaa mwahh" dia mencium bibir gue lalu beranjak ke kamar mandi sedangkan gue masih di pinggir kasur sambil menyalakan tv
"Buseeett dah.. Gue bakal ngent°tin Misel sekarang nih?? Fix sih ini apalagi kalo gak ngent°t" lanjut pikiran gue
Setelah 15 menitan dia keluar kamar mandi hanya menggunakan handuk yang dililitkan nya di dada hingga paha dia.
Gue yang melihat dia habis mandi hanya menggunakan handuk itu sungguh terpana bahkan sampai menelen ludah..
Dia tersenyum lalu mendekati gue. Tak disangka, dia ternyata naik dan duduk dipangkuan gue. Kini muka kami berdua saling berhadapan dekat banget.
"Gimana? Udah seger?" tanya gue
Tapi dia langsung memeluk dan menaruh kepalanya di dada gue tanpa menjawab pertanyaan gue tadi.
"Kenapa Sel?" ucap ku lembut sambil membalas pelukan dia dengan pelukan hangat.
"Juan.. Aku mau ngomong sesuatu.. Aku udah gak kuat lagi mau ngomong ini ke kamu"
Degg... "Dia mau ngomongin apaan nih?" pikir gue
"Iya boleh.. silahkan kamu mau ngomong apa aja aku dengerin kok" jawab gue lalu mengusap-usap punggung nya
"Juan. Aku tuh sayang banget sama kamu.. Bahkan udah lama aku memiliki perasaan ini ke kamu. Awalnya aku takut, tapi makin lama kamu menunjukkan rasa sayang juga ke aku. Aku nyaman banget deket kamu, aku juga merasa aman ketika bersama kamu.
Terbukti dari semua yang pernah kamu lakuin ke aku, kamu selalu melindungi kehormatan aku walaupun kamu memiliki banyak kesempatan tapi kamu tidak melakukan itu, dan itu bikin rasa sayang aku makin tinggi.. Aku gamau gini terus. Aku gamau hanya jadi temen kos kamu terus.. Aku mau kamu jadi kekasih aku dan selalu menemani aku kapanpun dan dimanapun.
Kamu itu adalah sosok pria yang benar-benar aku dambakan selama ini.. Kamu.. Kamu mau gak jadi kekasih aku?" paparnya yang masih diperlukan gue lalu diakhiri dengan Misel menembak gue
Gue kaget bukan main tentunya karena baru pertama kali ini ditembak oleh seorang wanita. Dia tidak malu mengungkapkan seluruh isi hati nya lewat perkataan nya itu. Apalagi wanita tersebut adalah panlok yang udah jadi impian gue sejak sma..
Gue mencoba menenangkan jantung yang berdebar gak kira-kira ini. Setelah gue rasa cukup tenang, gue lepas pelukan nya lalu ambil kepala dia untuk menghadap ke gue.
Gue pandangi dia sambil tetap kedua telapak tangan gue di muka nya. Terlihat ada air mata di pipi nya, ternyata dia tadi menangis di pelukan. Gue usap air matanya, lalu cubit manja hidungnya.
"Misel.. Kamu tau cinta pada pandangan pertama? Aku itu udah suka sama kamu saat kita pertama kali bertemu di kosan. Kamu ingat? Kamu langsung duduk disebelah aku yang lagi main gitar padahal kita berdua baru kenal.. Disitu aku berdebar banget karena orang yang aku suka pada pandangan pertama malah duduk di sebelah aku tanpa canggung.. Dari situ rasa suka aku berubah jadi rasa sayang ke kamu hingga saat ini. Iyaa.. Aku pasti mau jadi kekasih kamu" ucap gue sambil mengelus-elus pipinya dengan ibu jari
Dia tersenyum bahagia dengan jawaban gue.
"Makasih Juan. Berarti mulai sekarang aku boleh panggil kamu sayang lagi nih?" ucapnya manja
"Iya boleh sayang.." jawab gue lalu mencium keningnya
Dia kembali memeluk dengan erat..
"Sumpah aku bahagia banget hari ini... Udah seharian sama kamu, terus sekarang malah bisa resmi menjalin hubungan dengan kamu.. Aaahhh bahagia bangeeeetttt" ucapnya sedikit teriak.
"Iya sayang... Aku juga bahagia kok" sahut gue sambil membalas pelukan dia dengan penuh kasih sayang"