Bukan Ini Yang Kumau
Arkhana zavian Mahendra,seorang laki laki tampan seperti layaknya artis Korea,tak hanya tampan namun isi dompetnya pun tak perlu di ragukan lagi.
Keturunan konglomerat, kekayaan nya tak akan habis tujuh turunan tujuh tanjakan,dan tujuh jalanan. Dia adalah seorang CEO dari perusahaan mahakarya gruf yang berjalan di bidang industri entertainment.
Di umurnya yang sudah akan menginjak kepala tiga kini pun masih belum mendapatkan pasangan, jangankan menikah dekat dengan seorang wanita saja tidak ada.
Ehh ralat,lebih tepatnya banyak wanita yang ingin bersama dan berusaha mendekati Arkhana,namun belum ada satupun wanita yang mampu meruntuhkan benteng pertahanan Arkhana dan menduduki singgasana di dalam hatinya.
Tentu karena umurnya yang sudah matang itu,setiap kumpul bersama dengan keluarganya pasti akan di tanyakan.
Kapan menikah? Apakah sudah ada wanita ?sudah punya pacar? Kapan mau di ajak kesini? Inget umur udah tua masa mau jadi bujangan tua.
Ahh pasti saja dia selalu mendapatkan pertanyaan itu, hingga telinganya pun sudah kebal dengan ucapan ucapan seperti itu.
Ingin dirinya mencopot semua mulut yang berkata seperti itu,jika saja yang berkata seperti itu adalah orang lain mungkin Arkhana akan membuat perhitungan.
Namun berhubung yang berkata seperti itu adalah keluarga nya,jadi apa boleh buat. Mau membuat perhitungan yang ada Arkhana yang di coret dari daftar waris keluarga.
"Apa kamu gak ngiler liat sepupu kamu udah pada nikah,tuh dia aja yang baru dua tujuh taun udah nikah masa kamu terus di langkahin arka."ucap Anita,selaku ibu Arkhana.
Saat ini mereka sedang berada di acara pernikahan sepupu Arkhana. Anita menunjuk ke arah kedua pengantin yang berada di atas pelaminan.
"Emang nya orang hamil ngiler."ucap Arkhana datar.
"Kamu itu arka bisa aja jawabnya,pusing mommy mikirin kamu yang gak kunjung punya pasangan. Apa perlu mommy sendiri yang turun tangan mencarikan wanita untuk mu."kesal anita.
"Tanggung mom mending langsung di jodohin aja,lama kalau nunggu Abang nyari cewek yang ada nanti Aryan duluan yang nikah."ucap Aryan,adik dari Arkhana.
Aryan Aldebaran Mahendra, berbeda dengan kakanya yang anti wanita,Aryan justru playboy kelas kakap.
Wajahnya tak jauh beda dengan Arkhana,sama sama tampan namun ya lebih unggul Arkhana.
Arkhana pun langsung menatap tajam ke arah adiknya,dia tak ingin di langkahi. Sudah beberapa kali dia berkata jika tak ingin di langkahi,jika Aryan ingin menikah maka harus Arkhana dulu yang menikah.
"Dilangkahin gak mau,giliran di suruh nyari cewek malah ogah."cibir Aryan.
"Diem kamu, emangnya kamu mau nikah sama siapa. Cewek dimana mana,pilih salah satunya bukan malah di embat semua."ucap Arkhana lalu pergi dari tempat adik dan juga mommy nya.
Anita pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua tingkah anaknya.
***
"Kasih dua minuman ini ke pengantin itu yah, mereka tadi bilang haus pengen minum."ucap seorang wanita memberikan dua minuman keatas nampan pelayan.
"Baik nona."ucap pelayan itu.
Kedua wanita itupun tersenyum, sembari melihat pelayan berjalan ke arah kedua pengantin untuk memberikan minuman itu.
Namun di pertengahan jalan, Arkhana menghentikan langkah pelayan itu tanpa berkata apapun dia langsung mengambil salah satu minuman itu dan meminum nya hingga habis tak tersisa.
Kedua wanita itu melototkan matanya,kala melihat Arkhana meminum minuman itu.
"Maaf tuan itu buat kedua pengantin."ucap pelayan sembari menunduk.
"Ambil lagi minuman yang lain,apa susahnya kan."ucap Arkhana datar.
"Tante bagaimana ini."ucap seorang wanita yang lebih muda dari wanita di sampingnya.
"Aduh gimana,Tante juga gak tau harus gimana."kedua wanita itu panik berdua.
Mereka terus mengawasi pergerakan Arkhana. Beberapa menit awal memang tampak biasa saja namun berjalan menit ke sepuluh Arkhana merasakan hal berbeda di dalam tubuhnya.
Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya,keringat mulai membasahi dahinya. Arkhana yang sedang mengobrol dengan keluarga nya pun mulai merasa tak nyaman.
"Arkha kamu kenapa?"tanya ayahnya.
"Kayaknya Arkha kurang enak badan yah, Arkha ke kamar dulu mau istirahat."pamit Arkha tanpa berkata apapun dia langsung meninggalkan mereka.
Di sepanjang jalan Arkhana merasakan hal yang aneh pada tubuhnya,panas,pusing, Arkhana berjalan sempoyongan bahkan setengah sadar.
***
"Ahhh seger banget."ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari dalam kamar mandinya,baru saja dia menyelesaikan ritual mandi nya.
Wanita yang masih terbalut handuk itu tak langsung memakai baju nya,dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.
Dia tersenyum miris kala melihat nama kontak ayah dan ibunya tak ada satupun pesan yang dikirim mereka. Tak ada pertanyaan mengapa anak mereka belum pulang padahal sudah larut malam.
Berbeda dengan kebanyakan anak di luar yang akan risih jika di tanya atau di telpon oleh orang tuanya saat belum pulang,dia malah kebalikannya.
Dia ingin, bahkan sangat ingin ayah nya bertanya atau mencarinya mengapa dia belum pulang ke rumah,sudah makan atau belum,dan yang lainnya.
Sayang,itu hanya khayalan nya saja, karena pada kenyataannya dia tak pernah mendapatkan pesan dan perhatian itu.
Walaupun tak ada pesan yang menanyakan keberadaan nya,namun dia mengirimkan pesan pada ayah nya dan ibu sambungnya jika ia tak akan pulang.
Dia berkata menginap di rumah temannya, padahal saat ini dia berada di hotel. Karena terlalu lelah habis kerja lembur,dan jarak antara tempat kerja dan rumahnya jauh. Apalagi besok dia harus berangkat pagi pagi.
Jadi dia memutuskan untuk menginap di hotel saja.
Saat sedang melamun tiba tiba pintu kamar hotelnya di ketuk dengan keras,bukan ketuk lebih ke di gedor.
"Siapa sih gak sopan banget."ucap nya kesal.
Dia pun membungkus badanya dengan selimut karena dia masih belum menggunakan pakaian apapun kecuali handuk.
Saat membuka pintu,tiba tiba seorang laki laki langsung memeluk nya hingga dia pun mundur beberapa langkah.
"Woy siapa Lo."ucapnya berusaha melepaskan pelukan laki laki itu.
"Ahh tolong saya, badan saya sangat panas. Saya tak kuat."laki laki itu langsung melepaskan jas berwarna hitam dari tubuhnya.
Lalu mulai melepaskan kancing kemejanya. Wanita itu pun langsung panik kala melihat apa yang di lakukan oleh laki laki itu.
"Apa yang Lo lakuin hah, pergi sana."ucapnya mencoba mendorong laki laki itu.
"Lo lagi mabok yah,plis sadar pergi dari sini."dirinya mulai panik,kala sadar jika laki laki di hadapannya itu saat ini sudah setengah sadar entah karena pengaruh alkohol ataupun obat lain.
Namun jika alkohol dia tak merasakan bau alkohol di badan laki laki itu,dan dia
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 24 Episodes
Comments