Nina Mahesa permpuan Solehah terpaksa menikah dengan laki-laki bernama Aldi Kurniawan.
laki-laki yang tampan kaya namun jauh dari agama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon sumi hulwah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Perasaan ku
Pagi hari setelah shalat subuh dan tilawah sebentar, Nina mengawali aktivitas nya kembali, kegiatan untuk yang pertama kali setelah beberapa hari menjadi istri seorang Aldi Kurniawan yaitu beranjak pergi ke dapur untuk membuat sarapan pagi,
Biasanya selama bekerja Nina tidak berkutat di dapur, ia selalu mendampingi Vika, dari bangun tidur, memastikan untuk shalat subuh,dan mempersiapkan apa-apa yang di perlukan untuk sekolah,
Urusan masak-memasak di serahkan ada Bu Tuti dan beberapa art lain.
Tapi tidak untuk kali ini, wanita itu begitu semangat menuju dapur bahkan punya tekad untuk hari ini dan seterusnya ia akan berusaha menyiapkan semua kebutuhan Vika, mungkin bentuk dari tanggung jawab sebagai kakak ipar, yah itung-itung buat latihan juga, sebelum benar-benar melayani suami anehnya.
" Mau masak apa Bu, biar saya bantu?" Ucap Nina lembut
Wanita paruh baya itu kaget mendengar suara yang tiba-tiba menyapa, bahkan sayur yang sedang ia petik berhamburan ke udara.
" Nyo-nyonya!" Sapa Bu Tuti terbata-bata
" Maaf Bu, nggak bermaksud ngagetin!"
Nina kembali berucap dengan tak enak hati
" Ya, tidak apa-apa nyonya, hari ini saya mau masak tumis kangkung dan ayam kecap
Nina manggut-manggut menanggapi kata-kata Bu Tuti, tangan nya sudah aktif ikut memetik sayuran hijau tersebut.
Keduanya hening, sibuk dengan aktivitas masing-masing.
" Permisi nyonya!" Ucap seorang laki-laki yang sudah menghampiri Nina di dapur
Kedua perempuan itu langsung menoleh ke sumber suara
" Loh, pak Aji, sepagi ini sudah masuk kerja!" Tanya Nina dengan heran, jam di dinding dapur masih menunjukkan pukul 06.30
" Sebenarnya belum, saya hanya mau menyampaikan pesan dari tuan Aldi!"
Nina mengerutkan keningnya, tampak jelas kebingungan di wajah teduh nya
Pesan apa lagi, baru beberapa hari, sudah kangen gitu? Nina bermonolog
" Ini nyonya!" Laki-laki paruh baya itu, menyerahkan amplop merah jambu sambil senyum-senyum
Wanita yang sudah berstatus istri dari tuanya itu menerima amplop pemberian dari sang suami dengan menggaruk-garuk kepala yang tidak gatal
" Nyonya, seperti nya bingung?" Tanya pak Aji melihat reaksi Nina yang diam saja
" Hehe... Sedikit pak, soalnya tidak biasa nya tuan Aldi kasih surat beginian, eh maksud ku pake amplop bentuk hati warnanya merah jambu lagi!" Wanita itu memaksa kan diri tersenyum, sebenarnya dalam hati sangat malu karena secara tidak langsung menjadi bahan ejekan pegawai-pegawai yang bekerja di rumah itu.
" Mungkin tuan Aldi lagi menggambarkan isi hatinya saat ini, yang sedang berbunga-bunga nyonya,?" Sahut Bu Tuti dengan tersenyum
" Ada apa kak?" Tanya Vika tiba-tiba
Sebenarnya ia tadi hendak ke kamar Nina, cuman mendengar ada ribut-ribut di dapur, jadi ia melangkahkan kakinya ke sana.
Tanpa sengaja Vika melihat amplop bentuk hati yang ada di atas meja
" Ini apa?" Tanya Vika, tangannya hendak mengambil barang tersebut, namun di larang oleh pak Aji
" Itu surat dari tuan Aldi, untuk nyonya Nina? Jawab laki-laki paruh baya itu dengan sopan
Vika terbelalak mendengar ucapan pak Aji, ia menatap laki-laki di samping nya seolah meminta penjelasan
" Non, tau sendiri bukan, mereka pengantin baru, jadi wajarlah berkirim surat, apa lagi Mereka saling berjauhan kaya gini!"
Ucap pak Aji mencoba menjelaskan
Vika hanya mengangguk-angguk menanggapi ucapan pak aji, fokusnya kini pada perempuan yang mendapat surat dari sang kakak
" Ck wanita itu malah asyik memasak,tanpa mempedulikan amplop itu!" Gerutu Vika lirih
Gadis itu menghampiri Nina yang sedang menumis kangkung
" Kak suratnya nggak di baca?" Tanyanya kesal
Vika merasa tidak terima dengan sikap Nina terhadap sang kakak yang begitu datar dan biasa aja, ya walau sudah di ceritakan tentang pernikahan mereka yang dadakan dan sedikit terpaksa, Vika berharap paling tidak ada manis-manisnya sedikit gitu, biar di lihat enak!
" Oh itu, nanti saja lah, kakak lagi tanggung nih!"
Vika mengerucutkan bibirnya, ia duduk di kursi dapur sambil menunggu Nina selesai memasak.
Aku jadi kasihan sama kak Aldi, baru merasakan jatuh cinta sama permpuan tapi malah dapat model kaya kak Nina yang kaku dan datar, nggak ada lembut-lembut nya lagi sama laki-laki, yang bikin ngenes lagi, kak Aldi malah langsung jadikan dia istri, aku juga nggak nyangka kak Nina ternyata punya kepribadian ganda, dengan aku dia begitu lembut dan perhatian, tapi justru berbanding terbalik sikapnya dengan kak Aldi padahal status sudah menjadi suami
" Kamu kenapa?" Tanya Nina saat mendapati Vika terdiam, permpuan itu pun menghampiri dan duduk di sampingnya.
Sebelumnya pak Aji sudah berpamitan pergi, sementara Bu Tuti melanjutkan pekerjaannya yang lain, sehingga di dapur tinggal mereka berdua.
" Kak, sebenarnya kakak ada perasaan nggak sih, dengan kakak ku?
Terus kenapa mau aja di ajakin nikah?
Bukankah menikah tanpa rasa cinta akan hambar dan aneh yah?" Tiba-tiba Vika memberondong pertanyaan pada kakak iparnya
Nina melongo, matanya membulat sempurna menatap Vika,ia begitu heran dan terkejut mendapati pertanyaan dari adik iparnya
" Ke...kenapa, tanya seperti itu?"tanyanya dengan terbata
" Ya pengin tahu aja!"
" Kamu sudah mandi?" Tanya Nina mencoba mengalihkan pembicaraan
Vika hanya geleng-geleng kepala
" Jawab dulu pertanyaan ku kak?"
" Kamu yakin pengin tahu, perasaan kakak?"
Vika hanya menjawab dengan anggukan
" Cepetan cerita kak!" Vika menekankan kata itu dengan tegasnya
Nina menghela nafas panjang, melihat Vika yang sudah seperti kakak nya kalau sudah marah
" Kakak belum ada perasaan apa pun ke kakakmu?
Kenapa?
-Karena kakak belum tahu, motif kakakmu kenapa tiba-tiba menikahi kakak
-terus pernikahan itu di lakukan dengan siri,
Ya memang sudah sah secara agama, tapi belum di akui oleh negara
Kakak takut, dengan nikah siri ini, kakak mu akan dengan mudah meninggalkan kakak, makannya untuk jaga-jaga aku tidak akan mencoba-coba memberi perasaan apapun ke kakak mu!
Ya walau pada akhirnya nanti aku akan sakit hati, mana kala kakak mu akan memilih wanita yang lebih baik dari ku di luar sana sementara Kaka sudah menaruh hati padanya!" ada setetes air mata yang jatuh tanpa Vika ketahui
" Kakak kok tega sih segitunya?" Ungkap Vika emosi
" Suatu saat kau akan paham, dengan apa yang ku lakukan, karena kau lah yang akan menjadi saksi perjalan rumah tangga kakakmu dengan ku!"
Nina menyudahi perbincangan nya dengan Vika, ia meninggalkan gadis itu sendirian sementara Nina pergi menaiki anak tangga menuju kamar.
Maafkan kakak Vik, bukannya kakak tega melakukan ini semua pada kakak mu, tapi karena kakak terlalu malu dan takut
Malu karena tidak sepadan, dan takut jika di kecewakan.
Coba kita lihat 2 bulan ini yah, mudah-mudahan ada kabar baik di dalamnya, salah satunya mas Aldi mengurus pernikahan ini ke kantor urusan agama, sebelum itu terjadi aku benar-benar harus bisa menahan rasa, supaya tidak jatuh cinta dengan mas Aldi.
Nina mencoba membuka amplop bentuk hati itu, tidak biasanya ada rasa deg degan menghampiri hatinya.
To: istri Solehah ku
Assalamu'alaikum warahmatullah...
Istri ku apa kabarnya?
Aku tidak menyangka surat yang ke tiga yang ku berikan ini, aku sudah menikahi mu
Rasa-rasanya seperti mimpi, baru beberapa hari nggak ketemu aku udah kangen aja nih!
Beri aku nomer telpon mu, biar kita bisa video call, sebenarnya aku sih bisa saja minta ke Aji, tapi untuk kali ini, aku ingin kamu yang langsung memberikan nomor telepon mu pada ku, suamimu
Oh ia, aku mau kasih tahu, dan aku ucapin terima kasih juga untuk pelajaran yang akhir-akhir ini kamu berikan
Ternyata shalat berjamaah di masjid buat hati tenang dan adem yah, apa lagi kalau di tambah baca Al-Qur'an, rasanya aku tidak bisa ungkapan dengan kata-kata
Karena mu aku bisa merasakan hal semacam ini...
Wassalamu'alaikum warahmatullah...
Suami mu.
"Minta nomor telepon gimana cara ngasihnya, orang aku aja nggak punya nomer telpon mu!" Ucap Nina bersungut-sungut
Ia memijat pelipisnya yang tiba-tiba pening
" Haduh.... Rumah tangga macam apa ini?"
Bersambung
Jangan lupa like dan komentar nya....