"Mas, aku hamil." ujar Bella menemui laki-laki berperawakan tampan itu di kantornya. Laki-laki yang malam itu menghabiskan waktu bersama Bella.
"Hamil? yakin itu anak saya?" tanyanya dengan sinis sambil menatap Bella dengan tajam.
"Iya Mas, ini anak kamu." jawab Bella apa adanya.
"Bagaimana bisa saya percaya itu ajak saya, sedangkan di malam itu kamu saja tidak berdarah sama sekali!!" ujarnya tanpa perasaan.
DEG...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Indah Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 06
SALAH KAMAR MEMBAWA BAYI
06
"Ya Allah, Nak. Kenapa baru sekarang kamu mengatakannya? Kenapa tidak sejak awal?" Meska menghapus air matanya karena tak sanggup mendengar kabar dari putrinya itu. Ibu mana yang rela anaknya hamil di luar pernikahan. Ibu mana yang tidak akan kecewa dan sedih anaknya membawa kabar yang bahkan tak akan ada satupun ibu yang menginginkannya.
"Maaf ... maaf ... maaf ... maaf." Hanya kata-kata itu yang terucap dari mulut Bella. Dalam hal ini dirinya yang salah, dirinya yang lalai dalam menjaga kesuciannya.
Meska memeluk erat tubuh putrinya, mengusap dengan lembut punggung putrinya yang terisak dalam pelukanya. "Kamu tidak perlu minta maaf, Bel. Mungkin ini semua ujian buat kita dan ini juga salah ibu karena sudah lalai dalam menjaga kamu dan mendidik kamu," Meska menghapus air mata yang membanjiri wajah sang putri.
Bella menggelengkan kepalanya beberapa kali karena apa yang diucapkan oleh Meska bukanlah salah wanita tersebut. Tapi salah dirinya sendiri yang tak mengindahkan ucapan sang ibu.
"Semua ini bukan salah Ibu, tapi salahku sendiri. Salahku yang tidak mau mendengarkan ucapan Ibu dan salahku yang tidak mau mendengarkan firasat Ibu waktu itu. Maafkan aku yang sudah membuat Ibu kecewa, bahkan Ayah pun sudah kubuat kecewa." ujar Bella dengan lirih bahkan cegukan dari tangisnya pun sudah semakin kencang.
"Ini bukan salah kamu, tapi ini adalah ujian buat kamu dan juga keluarga kita. Kamu tidak perlu menangis, Nak. Ibu akan selalu ada untuk kamu bahkan Ayah dan Abang kamu pun pasti akan selalu ada untuk kamu." ujar Meska menghapus air mata anaknya.
Jujur saja dirinya tidak bisa marah meskipun anaknya itu sudah melempar kotoran kepadanya. Tak akan ada orang yang bisa merangkul putrinya diluaran sana, seperti dirinya dan juga sang suami. Karena hanya dirinya dan suaminya yang akan menutupi atau melengkapi kekurangan sang putri untuk saat ini. Mungkin di luar sana jika seorang anak melakukan hal kotor seperti itu sudah diusir tetapi baginya salah putrinya itu adalah salah dirinya juga, karena dalam hal ini dia juga salah yang tidak bisa tegas dalam menjaga atau mendidik putrinya.
"Andaikan saja waktu itu aku mendengarkan Ibu, pasti semua ini tidak akan terjadi kepadaku dan andaikan saja aku mengatakan yang sesungguhnya pada pulang saat aku pulang pagi itu. Maafkan aku, Bu. maaf aku yang tidak berkata jujur kepada Ibu karena saat itu aku hanya takut Ibu akan marah atau bahkan sampai mengusirku dari rumah karena, sudah melakukan hal kotor seperti itu. Maafkan aku," Air mata Bela semakin deras karena mengingat semua yang terjadi dua bulan yang lalu. Hanya sebuah andaian yang takkan pernah kembali seperti semula.
"Sudahlah kamu tidak perlu mengingat hal-hal yang sudah terjadi dan yang sekarang kamu harus fokus kepada kandungan kamu karena anak di dalam kandungan kamu itu tidak salah sama sekali. Jadi kamu tak perlu lagi sedih karena jika kamu sedih kasihan anak yang di dalam perut kamu Bel, dia juga ikutan sedih karena ibunya juga sedih." ujar Meska menenangkan anaknya itu.
"Terima kasih Bu, terima kasih sudah ada untukku meskipun aku sudah melakukan hal kotor bahkan sampai menghasilkan anak di dalam perutku. Dimana harusnya Ibu marah bahkan mencaci maki-ku karena perbuatan buruk yang sudah aku lakukan. Terima kasih karena Ibu sudah memberikan ku semangat bahkan memberikan dukungan meskipun dalam hal ini aku memiliki salah yang besar kepada Ibu,"
"Sudahlah Bel, lupakan yang sudah terjadi. Saat ini kamu istirahatlah, ibu akan pergi keluar untuk membeli alat tes kehamilan di apotek. Jika pun hasilnya nanti positif kamu harus senang karena Allah percaya kamu sanggup menjalani ujian yang saat ini terjadi." ujar Meska lembut yang di balas angukkan kepala oleh Bella.
TBC