NovelToon NovelToon
Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Regresi: Psikopat Membalas Dendam

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Crazy Rich/Konglomerat / Cinta Paksa / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi / Penyelamat
Popularitas:46.5k
Nilai: 5
Nama Author: KOHAPU

Istri yang dimanfaatkan olehnya telah tiada, meninggal dalam pelukannya. Wanita berwajah rusak yang tidak pernah lelah menunggunya.

"Bangun Foline..." gumamnya, tidak pernah mengijinkan pemakaman sang istri. Memeluk jenazah yang berada dalam peti mati dalam kamarnya.

Pemuda keji, yang menampik rasa kasih dari istrinya. Menghancurkan keluarganya, hanya demi ambisinya untuk memiliki segalanya.

"Sayang...jika aku dapat mengulangi waktu, aku tidak akan membiarkanmu menangis, tidak akan membiarkan jarimu tergores..." gumamnya hendak mengakhiri hidupnya. Kala bahkan tidak ada lagi rasa kasih dari keluarganya.

*
Namun, ada yang aneh. Otto Celdric tidak meninggal. Matanya terbuka mengamati ruangan, dirinya kembali ke masa 12 tahun lalu.

Mencari keberadaan istrinya, melindungi keluarganya, itulah yang akan dilakukan psikopat itu kali ini.

Menginjak tubuh orang-orang yang akan menghancurkan keluarganya.

"Kalian tidak ingin bermain lagi denganku?"

"Aaggh!"

"Adios!"

Dor!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KOHAPU, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kebetulan Lewat

Setiap tahun baru mereka akan merayakannya bersama. Membeli kue tingkat yang begitu tinggi, merayakan hari ulang tahun bersamaan.

Zhou telah memesan untuk tahun baru kali ini. Air matanya mengalir, anak-anak yang begitu manis, memeluk dirinya penuh cinta.

Tangannya gemetar mencoba untuk tenang. Benar-benar kalut saat ini. Dari kejauhan bau asap tercium, cahaya terlihat, kilatan api yang begitu tinggi.

"Mereka akan selamat..." gumamnya.

Hingga kala mobilnya terhenti, matanya menelisik ke arah sekitar hanya ada awak media dan 8 unit kendaraan pemadam kebakaran.

Seluruh ruangan dipenuhi api...

Brak!

Bagian atap dimana tempat anak-anak tertidur ambruk.

"Hidan!" Teriaknya menitikan air matanya. Hendak berlari ke dalam, namun salah seorang anggota pemadam menghentikannya."Kita akan ke taman hiburan...aku janji saat mendapatkan bonus tahun baru..." gumamnya dengan kaki yang lemas, terduduk hanya melihat segalanya.

Tidak hanya dirinya beberapa orang yang tinggal di dekat tempat tersebut hanya dapat melihat panti asuhan terlalap api menitikkan air matanya.

Anak-anak yang begitu cantik dan baik bagaikan malaikat. Pemadam kebakaran memang datang, namun karena terlambat dihubungi oleh warga sekitar api sudah terlanjur membesar. Menyebar ke seluruh bangunan.

Zhou tidak dapat berfikir jernih, menyadari ambulance yang masih terparkir. Tidak ada seorang anak pun yang berdiri atau diselamatkan.

Hanya isakan yang terdengar, menyadari rumahnya yang hangat telah lenyap. Bersama dengan tawa saudaranya.

"Aneh! Kenapa tidak ada yang dapat keluar. Panti asuhan bukannya memilliki banyak pintu masuk."

"Pemadam kebakaran juga, seharusnya dihubungi oleh pengurus. Tapi seperti tidak ada yang menghubungi."

"Aku mendengar teriakkan minta tolong, tapi apinya sudah besar. Karena itu aku menghubungi pemadam kebakaran."

"Apa mereka terkurung?"

"Tidak mungkin ada yang sengaja mengurung mereka."

"Tapi jika benar, orang itu sudah seperti iblis."

Pembicaraan tiga orang di belakang Zhou. Membuat pemuda itu terdiam, teriakan terdengar? Itu artinya mereka dapat saja melarikan diri. Mengapa mereka berakhir mati?

Suara tawa terdengar dalam tangisannya. Tubuh-tubuh kecil adik-adiknya mungkin telah habis. Apa kesalahan mereka? Banyak tanda tanya dalam benaknya. Pemuda yang tidak memiliki tujuan hidup lagi.

"Hidan... Angel...Simon..." Tatapan kosong, mengetahui bagaimana para iblis itu dapat begitu kejam.

"Jika mereka mati apa kalian akan dapat hidup kembali?" Tanya Zhou dalam hatinya."Tidak...tapi akan menyenangkan memberikan hadiah kepala mereka."

Tatapan mata begitu kosong, menertawakan kebodohannya. Menertawakan dunia ini, bagaimana dirinya berusaha untuk melihat senyuman mereka. Namun, Tuhan berakhir mengambil mereka dengan jalan yang begitu menyakitkan.

Jika Tuhan dapat begitu keji... bagaimana dengan manusia sepertinya?

"Aku akan mempersembahkan kepala mereka sebagai hadiah..." Kalimat yang tersimpan, sebuah tatapan mata antusias, penuh kegilaan.

Diinjak atasannya, memberi hormat pada orang yang memiliki kekuasaan, tidak membeli benda-benda yang diinginkannya hanya untuk melihat senyuman adik-adiknya. Anak-anak yang mati dalam rasa sakit.

Bagaimana malaikat ini menjatuhkan dirinya ke neraka. Jika dunia ini tidak adil, maka dirinya akan menjadi keadilan untuk adik-adiknya.

***

"Hentikan!" Teriak Eric kala sekitar 30 orang anak ini berlarian dalam villa sewaannya."Aku berikan coklat..."

Anak-anak yang mendekat antusias, berebut coklat. Benar-benar tidak ada yang nakal atau bertengkar. Senyuman yang mengembang begitu manis dari anak-anak berbagai ras ini.

"Du... duduk! Jangan berlari! Jika jatuh dari tangga kalian bisa mati." Eric memijit pelipisnya sendiri bagaimana bisa delapan orang pengurus panti ini begitu sabar.

Bukan panti asuhan yang besar, hanya panti asuhan kecil dibiayai oleh donatur dan sebuah yayasan amal.

"Terimakasih." Ucap Dillen (salah seorang pengurus).

"Aku hanya kebetulan lewat!" Alasan yang dibuat Eric.

Beberapa petugas kepolisian masih berada di villa tempat orang-orang dari panti asuhan kini. Ada alasan tersendiri dari segalanya, mengapa pemadam kebakaran bungkam tentang orang-orang panti yang selamat.

Ini dimulai dari kala asap menyebar ke seluruh bangunan.

***

Beberapa jam lalu_

Eric terdiam dalam mobilnya, pemuda yang benar-benar memikirkan segalanya. Jika menyelamatkan anak-anak dari panti asuhan, maka orang keempat tidak akan muncul.

Tapi jika dibiarkan... menelan ludahnya, apa dirinya akan dibenci oleh Foline yang begitu menginginkan seorang anak?

Atau, seperti apa yang dikatakan orang aneh (peramal) tujuannya mengulang waktu adalah melindungi. Ada banyak pertanyaan dalam diri Eric. Sesuatu yang tidak sesuai dengan logikanya.

Hingga orang-orang yang hendak membakar panti terlihat. Mengunci seluruh tempat, mungkin juga memutuskan jalur komunikasi, agar orang-orang di panti asuhan tidak dapat menghubungi pemadam kebakaran.

Kala orang-orang itu pergi maka asap terlihat.

"Tolong!" Teriak orang-orang di dalam sana, diselingi tangisan anak-anak.

"Ah! Sial! Masa bodoh orang keempat!" Umpat Eric, keluar dari mobilnya. Tapi hanya sejenak, wajahnya tersenyum memikirkan jalan lain. Bagaikan segalanya adalah papan caturnya.

Sementara di dalam panti, pengurus membimbing anak-anak untuk keluar. Menggendong balita yang berusia 3 tahun, terbatuk-batuk."Jangan menangis, ikuti kakak maka kita akan selamat! Jangan menyebar! Saling berpegangan tangan!"

Jalan keluar pertama terkunci, mencoba melalui pintu lain. Tapi percuma saja, hasil yang sama. Apa ada orang yang mencoba membunuh mereka?

Entahlah, tangisan anak-anak yang ketakutan semakin pilu. Sambungan telepon tidak berfungsi, ada seseorang yang menggunting kabel.

Hanya berdoa dalam ketakutan, asap tebal menbuat apapun tidak terlihat. Memeluk anak-anak ini.

"Tuhan...tidak apa-apa jika aku mati. Tapi biarkan anak-anak ini selamat." Doa Dillen dalam hati memeluk anak yang paling muda.

Asap tebal menbuat dirinya terbatuk-batuk, jarak pandang semakin mengecil.

"Dillen! Apa yang harus kita lakukan?" Tanya mengurusnya lain. Memecahkan kaca jendela? Tapi teralis yang dipasang kepala panti 6 bulan lalu dengan alasan keamanan membuat mereka tidak dapat keluar.

"Tenangkan anak-anak." Jawab Dillen menitikkan air matanya, mengetahui ini mungkin penghujung hidup mereka.

Anak-anak yang berkumpul bersama pengurus panti. Tidak ada jalan keluar sama sekali. Hanya tangisan...

"Kakak..." Angel sesekali terbatuk-batuk.

Hidan memegang tangannya."Kak Zhou akan datang menyelamatkan kita..."

Api semakin membesar dari sudut belakang panti. Bagaikan menunggu kematian dalam tangisan.

Hingga, suara kapak terdengar, pintu kayu roboh.

"Kalian sedang main masak-masakan? Jika tidak, cepat keluar!" Eric terbatuk-batuk, setelah membuka kunci gembok, serta menjebol pintu menggunakan kapak.

Anak-anak yang keluar berhamburan, benar-benar berlari dalam pekatnya asap. Berpegangan tangan dikoordinir pengurus panti. Tidak seorang pun tersisa, semuanya berhasil keluar, karena orang gila yang kini bingung memikirkan untuk membawa total 38 orang ini.

"Terimakasih!" Dillen menunduk beberapa kali. Sama seperti pengurus panti lainnya.

"Terimakasih sudah menyelamatkan kami!"

"Kami berhutang nyawa padamu!"

"Kamu orang baik!"

Ucap para pengurus panti.

"Jangan berterimakasih! Aku hanya kebetulan sedang lewat. Dan satu lagi! Aku bukan orang baik. Aku hanya kebetulan lewat!" Eric menghela napas berkali-kali.

"Malaikat!" Angel memeluknya.

Diikuti dengan anak-anak lainnya.

"Paman seperti malaikat!"

"Terimakasih paman malaikat!"

Kalimat yang diucapkan anak-anak itu membuat Eric tidak dapat berkata-kata.

"Jangan panggil aku malaikat. Aku hanya iblis yang sedang bermain-main." Jawab Eric, tapi anak-anak ini tidak mendengarkannya.

"Malaikat!" Teriak mereka tidak bisa diam. Penuh senyuman, begitu menempel pada pemuda ini.

1
Ainisha_Shanti
syukur lah semuanya selamat
Ayu Octaviany
akhirnya... syukurlah anak" panti selamat,...
yesi yuniar
eric.... aku padamu 😍😍😍
walaupun kamu iblis tapi hatimu malaikat 👍
RahaYulia
apa dijaman ini blm ada hp bahkan yg cinitnit sekalipun tak ada????
RahaYulia
eri.......c kmu iblis yg suka mnolong kaaan... ayo berubah jd ultraman sejenak
setelahnya kmu akn pnya tmn yg sgt berterima kasih seumur hidupnya
azalea_lea
love banyak banyak eric ❤❤❤❤❤
Inah Ilham
Foline nanti pasti bahagia banget langsung dapat anak 30 biji 😄😄
Ufi Yani
huuhhh lega, kirain anak2 trbkr smua....
Nur Wahyuni
syukurlah eric ternyata menolong mereka semua... giliran memancing si Zhou datang ini mah..
༄༅⃟𝐐🏡Dena🌹
cerita mu amazing ka thor, kok pikiran ku ga nyampek kesana 🤣🤣🤣
Senjaa💞
terimakasih eric...km sdh menyelamatkan anak2 tdk berdosa ini...eric aku padamu😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘😘
yesi yuniar
eric.. demi bertemu teman barumu kamu harus menyelamatkan mereka dari kebakaran !!!!
Senjaa💞
eric..km sdh menolong mereka kan,iya kan??????
Nur Wahyuni
dasar kakek jahat.. masa iya mereka mati semua... eric apa kau gak menolong mereka...
Eka suci
Erik kamu mantau paman harimau ompong kan, seorang kepala panti koleksi nya katana, mau berteman dgn Zhou yg mukanya saja ngga tau jadi kudu main dulu sama paman Bily
Me mbaca
OOO ini alasan Zhou membunuh Billy, pantes aja marah.
evi
lanjut dikit bingits
Ayu Octaviany
mudah"n ada yg nolongin anak" panti. semoga aja anak" panti di tolongin ma Erik. menegangkan... di tggu up nya thor
Yani Setyani
Bermainnya eric mah di luar nurul
😁😁😁😁😁
riiina
selalu ditunggu.... selalu merasa kurang meski sudah rutin updatenya...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!