NovelToon NovelToon
Mimpi Anak Desa

Mimpi Anak Desa

Status: sedang berlangsung
Genre:Sistem / Mengubah Takdir
Popularitas:2.2k
Nilai: 5
Nama Author: Pria_Misterius

"Mimpi Anak Desa"

Anggara Al-fikri, pemuda berbakat dari desa kecil di Malang, mendapat kesempatan emas untuk mewujudkan mimpinya menjadi pemain profesional. setelah mencuri perhatian pelatih selama seleksi di Borussia Dormound II, Angga berkembang pesat dengan bantuan sistem misterius yang meningkatkan kemampuan fisik dan teknik yang diatas rata-rata. di tengah persaingan ketat dan berbagai tantangan, Angga memimpin timnya juara liga remaja jerman dan mencatak prestasi luar biasa, namun perjalanan Angga masih baru dimulai, karena ia kini harus membuktikan kemampuanya dipanggung yang lebih besar_liga profesioanal.
"mimpi anak desa" adalah kisah perjuangan seorang remaja Indonesia dalam meraih kejayaan didunia sepak bola internasional.

novel ini tidak menganut jadwal dan regulasi liga eropa secara menyeluruh, demi perkembangan jalan cerita, jadi mohon dimengerti bila ada jadwal melenceng jauh, seperti liga champion, piala AFF, dan kualifikasi piala dunia 😂🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pria_Misterius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 Fokus Dan Tekad

jeda paruh musim Liga 3 musim pertama akhirnya tiba.

Setelah pertandingan melawan 1860 Munchen yang bermain imbang, para pemain Borussia Dortmund U17 mendapatkan waktu untuk beristirahat.

Suasana di tim sedikit berubah setelah pertandingan terakhir. Meski tidak kalah, hasil imbang tersebut terasa sebagai peluang yang terlewatkan.

Namun, Borussia Dortmund U17 tetap kokoh dipundak klasemen dengan 49 poin, tanpa kekalahan sepanjang paruh musim pertama.

Di ruang ganti, setelah pertandingan melawan 1860 Munchen, suasana cukup santai. Para pemain bercanda dan mulai merencanakan liburan mereka, banyak yang berencana pulang ke rumah untuk bertemu keluarga, ada juga yang merencanakan perjalanan ke luar negeri untuk menikmati liburan musim dingin.

Pelatih datang dan semua pemain mulai diam dan mendengarkan apa yang akan disampaikan oleh pelatih Roger.

"Baik, dengan semuanya, kita sudah menjalani banyak pertandingan yang melelahkan di paruh musim pertama ini." Roger menjeda kata-katanya dan melihat semua pemainnya.

Pelatih mengambil nafas dan melanjutkan. "Kalian sudah bermain sangat bagus, terima kasih untuk itu, kami akan memberikan waktu kalian untuk berlibur. Tapi dengan satu syarat, kalian harus menjaga pola makan dan jauhi dunia hiburan, jika ada yang melanggar..........!"

Dengan tatapan mengintimidasi, pelatih menatap para pemain-pemain yang biasanya membuat ulah. "Kalian akan mendapatkan latihan neraka dariku, baiklah itu saja, sekarang ayo kembali."

Para pemain bernafas lega setelah kepergian pelatih. Sven mendekati Angga, dia ingin mengajaknya untuk berlibur bersama.

" Ngga, kamu mau ikut liburan ke Mallorca bersama kami?" tanya Sven Kruger penyerang tim yang menjadi salah satu teman dekat Angga.

Angga tersenyum kecil dan menggeleng, "tidak, Sven. Aku rasa aku akan tetap berada di sini. Aku ingin terus berlatih."

Sven mengkerutkan kening, "berlatih? Kita baru saja menjalani banyak pertandingan yang melelahkan, kau perlu istirahat Ngga."

"Aku tahu, tapi ini kesempatan bagiku untuk meningkatkan kemampuanku lebih jauh. Aku ingin pulang ke Indonesia sebagai juara bukan sekedar pemain yang baik." jawab Angga dengan tekad yang kuat dimatanya.

Sven menepuk bahu Angga, "Kau memang gila, Angga. Tapi aku salut dengan dedikasimu, semoga sukses, dan kalau berubah pikiran, kau tahu dimana mencariku."

Angga hanya tertawa pelan dan sambil melihat rekan-rekan nya perlahan keluar dari ruang ganti. Dia tahu bahwa jeda ini adalah waktu yang berharga, dan dia ingin memanfaatkannya sebaik mungkin."

......................

Sore itu, setelah semua orang berkemas dan siap untuk pergi, Angga kembali ke kamarnya di asrama klub. Tempat itu terasa lebih sepi, dia duduk di atas ranjang, menatap langit-langit kamar. Perlahan dia membuka sistem yang telah menjadi bagian penting dari hidupnya selama ini.

[ Status ]

Nama : Anggara Al-fikri

Umur : 17 tahun

Tinggi : 179 cm

Berat : 72 kg

Kecakapan kaki kiri/kanan : 66/100

Atribut teknik

Passing : 74

Dribbling : 64

Shooting : 80

Shot accuracy : 70

Heading : 65

Atribut fisik

Kekuatan : 78

Kecepatan : 80

Stamina : 76

Serangan : 73

Kharisma : 60

Inventori :

Boost recovery stamina

( skil yang dimiliki )

Dribble ala Ronaldinho (lv4)

Kecepatan ala Thierry Hendry (lv4)

Tendangan jarak jauh ala Frank Lampard (lv3)

Visi permainan ala Inzaghi (lv3)

Sundulan ala Gerd Muller (lv2)

Tembakan bebas ala David Beckham (lv3)

Leadership Aura (lv2)

Negosiator (lv1)

Visi permainan ala Pirlo (lv1)

Sistem telah memberikan banyak keuntungan bagi Angga. Kemampuannya berkembang pesat dan dia menjadi pemain semakin diperhitungkan.

Namun, meski begitu, dia merasa masih ada banyak ruang untuk terus berkembang. Paruh musim kedua Liga 3 Jerman akan lebih menantang, dan Borussia Dortmund U17 membutuhkan dia dalam kondisi terbaik untuk meraih gelar juara.

"Masih ada banyak yang harus kuperbaiki," gumam Angga sambil memandang layar sistem.

Di dalam hati, dia tahu bahwa waktunya untuk benar-benar menunjukkan kemampuan belum tiba. Kemenangan besar masih menunggunya, dan dia ingin memastikan bahwa ketika saat itu tiba, dia sudah siap.

......................

Di tengah malam yang tenang, Angga mengambil ponselnya dan memutuskan menghubungi keluarganya di Indonesia. Sudah beberapa minggu sejak terakhir kali dia menghubungi mereka, ia merindukan suara orang tua dan adik nya.

"Hallo" suara lembut diseberang telepon terdengar.

"Hallo, bu!" Angga tersenyum lebar begitu mendengar suara ibunya.

"Angga, bagaimana kabarmu di Jerman, nak?" suara lembut ibunya terdengar penuh ke khawatiran.

"Baik, bu. Kami baru saja menyelesaikan paruh pertama musim ini, kami masih di puncak klasemen." jawabnya dengan bangga.

"Syukurlah, kami di sini selalu mendoakanmu, Nak. Kapan kamu pulang? Apa kamu akan pulang saat libur musim ini?"

Angga terdiam sejenak, dia menghela nafas dalam-dalam, lalu berkata. " Maaf bu, aku belum bisa pulang, bu. Aku ingin memastikan Borussia Dortmund U17 jadi juara terlebih dahulu. Setelah itu, baru akan pulang dengan kepala tegak."

Ibunya terdiam sejenak, lalu terdengar tawa kecil di ujung telpon. "Kamu memang anak keras kepala, Angga. Tapi kami mendukung apapun keputusanmu, tetap jaga kesehatan ya, nak."

"Iya, bu. Titip salam buat bapak dan adik, aku akan pulang kalau sudah membawa trofi untuk kita." kata Angga mantap.

Setelah beberapa saat berbicara, Angga menutup telepon. Ia merasa lebih lega setelah mendengar suara ibunya. Baginya, kemenangan bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk keluarganya yang selalu mendukungnya dari jauh.

......................

Di tengah jeda musim, Angga menjalani rutinitas yang berbeda dari rekan-rekan nya. Sementara mereka menikmati liburan, Angga tetap tinggal di asrama dan berlatih setiap hari.

Dia fokus pada peningkatan fisiknya, terutama kecepatan, dribble, passing, dan akurasi tendangan. Setiap pagi, dia menjalani latihan kebugaran, diikuti dengan latihan teknik di lapangan.

Dia menggunakan waktu jeda ini untuk beradaptasi dengan kemampuan baru yang ia peroleh.

Di sudut ruangan gedung bertingkat tiga yang menghadap langsung ke fasilitas latihan, ada seseorang yang selalu memperhatikan Angga saat berlatih mandiri. Dia terkesan dengan kegigihan dan semangat yang ditunjukan oleh Angga, dia adalah pelatih utama Roger.

"Anak ini, kerja keras dan bakatnya tidak boleh di sia-sia kan, aku harus memperkenalkan nya dengan agen yang bisa membantu nya berkembang dengan lebih baik."

Di malam hari, Angga sering membuka sistem untuk melihat perkembangan dirinya. Dia mengecek statistik, merencakan latihan, dan mempelajari teknik. Berbagai misi dan hadiah dari sistem telah memperkuat motivasinya untuk terus maju.

......................

Hari-hari berlalu dengan cepat, Angga merasa semakin siap menghadapi paruh kedua musim Liga 3 Jerman. Borussia Dortmund U17 sudah berada di jalur yang benar, dan dia ingin memastikan bahwa timnya tidak tergelincir di sisa pertandingan.

"Aku akan kembali lebih kuat," gumamnya pada dirinya sendiri sambil menatap langit malam dari jendela kamarnya. Dengan tekad yang membara, Angga menatap masa depan, dia tahu bahwa jalan kejayaan masih panjang, tetapi dia siap menempuhnya.

Ketemu lagi di bab 16 para warga.......

_see you

1
WS
kaya pernah baca di fizo dah
Hiu Kali
empat gol kok hatrick tor..
Hiu Kali
wuaah..sop ilernya keren.. gass 10rb kata nya thor..
Lauric Fc: hehehe....siap bos
terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Hiu Kali
semangat tor..momentumnya pas..moga bisa terus mengalir idenya..
Lauric Fc: siap pak, terima kasih atas dukungannya
total 1 replies
Lauric Fc
okee
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!