JANDA BUKAN, SEORANG ISTRI PUN BUKAN!
Ayubi mengira ia adalah seorang Janda ditinggal mati selama 6 tahun ini, ternyata ia bukan lah seorang janda karena suaminya masih hidup.
Sayangnya, suami Ayubi menggunakan identitas dari kembaran suaminya. Suami dari Ayubi menjadi pengganti suami untuk wanita lain selama ini.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rere ernie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29. Aku Nggak Sudi Mengakuinya Kakak.
Hari itu juga Candra membantu Kezia pindahan dari rumah keluarga Abimanyu, barang-barang akan dikirim setelahnya. Kezia hanya membawa satu koper, ia sedang dalam perjalanan ke rumah orang tuanya bersama Candra yang menyetiri mobil.
Keysa masih berada di rumah bersama Abimanyu, hari itu Abimanyu akan bersama Keysa sebelum mereka akhirnya berpisah rumah.
Di dalam mobil, Candra dan Kezia saling diam karena rasa canggung setelah perbincangan di rumah tadi.
"Zia... tentang ucapan mu tadi, kamu bercanda kan?" Candra memulai obrolan daripada mobil sunyi dan malah semakin terasa canggung.
Kezia tersenyum tipis, "Kamu pikir aku serius? Ya, bercanda lah! Aku hanya nggak ingin Abimanyu dan Ayubi cemas dengan keadaanku, aku ingin mereka membiarkanku keluar dari rumah. Candra... nggak semudah itu aku melupakan Abidzar! Lagian, kamu juga masih menyukai Ayubi kan. Aku tau dari tatapan matamu pada nya, jadi nggak usah menyangkal!"
"Fiuhhh... aku pikir kamu serius tadi! Soalnya sesuai perkataan mu barusan, aku masih harus menyingkirkan perasaan suka ku pada Ayubi. Aku nggak ingin kita dekat, tapi hatiku atau hatimu masih terpaut pada masa lalu."
Kezia terkekeh, "Kau benar, tapi..."
"Tapi?"
"Jodoh kan nggak ada yang tau, Tuhan maha membolak balikkan hati manusia! Kita nggak tahu, tiba-tiba besok kamu malah nyatain cinta sama aku, Dra. Kayak dulu itu loh...!" goda Kezia.
"Ck! Dulu... kamu menolakku dengan alasan ingin melanjutkan S2 ke luar negeri. Taunya, kamu malah kepincut Abidzar dan menikah nggak lama setelah kalian pacaran! Duh...! Kalo inget pernah patah hati waktu ditolak sama kamu, berasa ingin nyemplungin kamu ke laut aja! Kamu pasti tenggelam, kan nggak bisa berenang!" Candra malah balik menggodai Kezia.
"Gile bener pembalasan nya!" Keiza geleng-geleng kepala seraya terkekeh.
"Hehe.... but, kita masih bisa berteman kan?"
"Kalo nggak berteman, mau jadi musuh?" Kezia malah balik bertanya.
Keduanya saling menatap sekilas, sebelum akhirnya Candra kembali fokus mengendarai mobil.
Keduanya tiba-tiba tertawa terbahak-bahak, merasa lucu dengan keadaan mereka yang seperti remaja lagi.
.
.
Sementara di kediaman Abimanyu, untungnya Keysa sangat dekat dengan Pria itu. Saat terbangun dari tidur, Keysa sama sekali tidak menanyakan keberadaan Kezia.
Setelah mandi dan disuapi oleh Ayubi, Keysa mulai mau berbagi dengan Azkia. Gadis kecil yang sudah yatim itu, mulai tertawa saat bercanda bersama Abimanyu dan Azkia.
"Kia! Ambil boneka Key di kamar yuk!" ajak Keysa.
Azkia mengangguk antusias, ia sangat suka sekali boneka. Kedua anak perempuan itu berlari kecil ke arah kamar Keysa yang sebentar lagi akan menjadi kamar milik Azkia atau kemungkinan tetap menjadi kamar Keysa dan Abimanyu akan memberikan kamar lain untuk putri kandungnya.
"Sus, tolong ikuti anak-anak ke kamar." Pinta Abimanyu.
Baby sitter Keysa mengangguk, lalu beranjak ke kamar untuk menyusul.
Azka sedang anteng membaca buku, bocah yang berusia 6 tahun itu membaca buku dongeng kesukaan nya.
Abimanyu menarik tubuh istrinya ke dalam pelukan, keduanya duduk di atas sofa sementara Azka diatas karpet di lantai. Pria yang telah puasa HS selama 6 tahun itu berbisik di telinga Ayubi. "Sepertinya aku ingin anak laki-laki lagi, biar Azka ada temannya di rumah ini nanti. Mau bikin anaknya sekarang, ya Humaira ku..."
Ayubi tersentak kaget saat Abimanyu menggi g1t daun telinganya, kebetulan Ayubi memang membuka jilbab karena tidak ada pegawai laki-laki di dalam rumah.
"Bang geli! Ahhh..." Ayubi malah tak sengaja mendesah manja ketika sekali lagi Abimanyu malah meng3cup leher Ayubi.
Azka menoleh ke arah mereka, "Mama kenapa, sakit?"
Ayubi menyikut perut suaminya, terpaksa Abimanyu melepas pelukannya dari sang istri dan menjauh seraya meringis pelan. Sakit di perut karena disikut tidak seberapa sakitnya dengan si tongtong yang sudah t3gang di bawah sana.
"Mama gapapa kok sayang." Jawab Ayubi.
Azka lalu menatap Abimanyu, "Jadi benar Paman Abi adalah Papanya Azka dan adek?"
"Iya, Nak. Kalau Papa Abi bukan Papa kalian dan bukan suami Mama... Mama nggak mungkin membuka kerudung dan memperlihatkan rambutnya kan di depan seorang pria yang bukan mahramnya."
Azka sudah dibekali ilmu agama sejak dini oleh Ayubi, jadi ia mengerti jika seorang perempuan harus memakai kerudung untuk menuruti aurat dan jangan sampai terlihat oleh lelaki yang bukan mahram.
Anak itu pun mengangguk, "Lalu, itu artinya... Papa Abi bukan Papa nya adek Keysa? Kan, kami beda Ibu?"
Nah! Abimanyu dan Ayubi saling berpandangan, bagaimana cara menjelaskan nya?
Belum terjawab pertanyaan Azka, bel berbunyi dan pelayan rumah berlari membuka pintu depan. Ayubi menarik kerudung dan gegas memakainya, sebab takut itu adalah tamu pria.
Ternyata itu adalah Tuan Darma serta istrinya, juga Fenita dengan wajah pucat tampak dipapah oleh Tuan Darma.
"Pah, bagaimana keadaan adikku?"
"Perduli apa kau!? Jangan sok perduli, Abimanyu! Kakak ku hanya kak Abidzar, bukan orang lain seperti mu!!" Fenita masih belum bisa menerima Abimanyu.
"Jaga mulutmu! Dia tetap kakakmu! Abimanyu adalah Putraku!" bentak Tuan Darma.
"Cuih! Aku nggak sudi mengakuinya sebagai kakak! Lihat wanita itu! Beraninya wanita seperti dia datang kesini! Usir pergi dia dari sini!"
Fenita mengenali wajah Ayubi dari Bram, saat Tuan Darma mengatakan Bram adalah mantan suami dari Ayubi dan keduanya telah mempunyai anak seketika Fenita cemburu dan membenci Ayubi. Meski Bram bersalah dan berbohong padanya, cinta Fenita tetap masih utuh untuk Bram.
____
Cinta boleh ya dek ya! Bodoh jangan!😫🤪
sehat" authorku...🤗