Rania, dua puluh tahun memiliki paras yang cantik yang menurun dari Mama nya. kehidupan nya berubah sejak kedua orang tuanya meninggal dalam sebuah kecelakaan yang membuat nya menjadi seorang yatim piatu disaat usianya menginjak empat belas tahun.
Dan lebih parah nya Rania dipaksa menikah oleh bibi nya dengan seorang pria lumpuh yang telah beristri.
Raka pria berusia tiga puluh tahun setelah selamat dari kecelakaan mengakibatkan kaki nya lumpuh sementara. setelah kaki nya lumpuh pria itu mendapat kenyataan pahit, istrinya berselingkuh dengan beberapa laki laki.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon senja ardani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Aroma ikan bakar dengan nasi hangat bertabur bawah goreng membuat sajian itu terlihat sangat mengoda, ditambah dengan sambal kemangi.
Rania sudah tidak sabar untuk menyantap nya.
Satu suapan masuk ke dalam mulut nya.
Sedang Evand masih menatap makanan itu, ia sebenarnya sangat ingin menyantap makanan itu, karena dari aromanya saja sudah begitu mengoda.
Tapi Evand ragu akan kebersihan makanan itu.
"Ayo dimakan nanti kalau sudah dingin gak enak"
Akhirnya Evand menyuap kan sesendok nasi ke mulut nya.
Teryata Evand sangat lahap menyantap makanan itu , Rania yang melihat nya hanya tersenyum.
"Gila, baru kali ini aku makan rasa nya seenak ini"
Rania semakin tersenyum mendengar ucapan Evand, membuat Evand semakin jatuh hati padanya.
"Makanan di pingir jalan dengan tenda sederhana itu tidak selalu buruk" ujar Rania.
" Harusnya ini masuk ke kelas restoran berbintang. sahut Evand masih dengan mulut penuh makanan.
Seketika Rania menjadi teringat dekat Restoran peninggalan mama nya yang digadai kan oleh Raka, yang tak lain adalah suaminya sendiri.
Saat keduanya tengah menikmati makanan, tiba tiba datang seorang pengemis dengan pakaian yang terlihat lusuh dan membawa anaknya dalam gendongan nya.
Rania mengulurkan uang selembar warna biru pada pengemis itu.
"Ini kebanyakan nak"
"Sudah tidak papa, pakai lah uang itu buat untuk membeli kebutuhan putri mu"
Evand merasa tertampar oleh apa yang baru baru saja ia lihat.
Ia lalu merogoh kantong celana nya lalu mengulurkan selembar uang yang sama seperti Rania.
"Terima kasih mas, mbak, kalian pasangan yang sangat serasi, yang satu cantik satunya lagi ganteng.
Semoga hubungan kalian selalu langgeng sampai nenek kakek" ucap pengemis itu.
Seketika Rania dan Evand saling pandang.
kedua nya sibuk dengan pikiran nya masing-masing. entah apa yang mereka berdua pikirkan.
Evand terus mengikuti Rania sampai kembali ke butik nya lagi.
"Evand, kamu gak pulang?
"Jadi aku di usir?
Rania tertawa lepas, kecantikan nya begitu terlihat saat wajah itu terlihat begitu bahagia.
Tidak seperti biasanya hari hari nya selalu diselimuti kesedihan.
Evand sangat terpukau melihat kecantikan nya.
" Ya gak sih, cuma mau sampai kapan kamu disini"?
"Sebentar lagi aku pulang"
"Oh ya, apa suami mu sering ke butik ini"
"Eemm.. tau saja tidak" batin Rania.
"Dia kan orang nya sibuk" jawab Rania bohong.
"Oh,, makanya istrinya terlihat masih singel"
Rania merasa tersindir dan terlihat bingung, bahkan ia terlihat beberapa kali membenarkannya rambut nya yang sebenarnya sudah rapi.
Evand mengulum senyum.
"Apa jangan jangan suamimu itu memang tidak perhatian"? tanya Evand
" Dia hanya sibuk saja, tau sendiri kan seorang Raka"
Tiba-tiba beberapa orang pembeli datang, dengan telaten dan ramah Rania melayani pelanggan tersebut.
Hal itu membuat Evand bisa menikmati wajah cantik Rania, beberapa kali ia juga mengambil foto gadis itu yang tengah asik melayani pembeli.
Setelah pembeli itu keluar dari butik, Rania kembali menghampiri Evand yang masih betah duduk di sofa itu
"Apa pegawai mu cuma satu"? tanya Evand penasaran.
" Sebenarnya ada dua, cuma hari ini dia jadwal off"
"Kenapa kamu gak cari pegawai lagi, minimal tiga jadi kalau satu off masih ada dua pegawai. kamu juga jadi gak harus capek kerja lagi setelah dari rumah sakit"
"Aku pikir kalau terlalu banyak pegawai takutnya aku gak bisa bayar gaji nya"
Evand semakin heran, kenapa bisa istri seorang Raka Bimantara kesusahan dalam masalah uang.
"Apa aku boleh membantu?
" Maksud mu?
"Eeeemmmmm,,,,
Evand ragu untuk menyampaikan nya, ia takut Rania akan tersinggung.
" Kamu mau membantu apa? tanya Rania yang melihat expresi Evand yang terlihat bingung.
"Aku bisa meminjami modal kalau kamu mau, modal itu bisa kamu pakai untuk menambah model baru fi butik mu ini. dan kamu bisa mengembalikan nya kapan pun tidak harus cepat.
"Terima kasih untuk tawaran nya, tapi untuk saat ini tidak dulu.
Aku mau lihat dulu prospek kedepan nya gimana, karena butik ini sudah tidak seramai dulu.
Tapi jika butik ini bisa rame lagi, sepertinya aku bisa menerima tawaran mu"
Bagai mendapat angin segar untuk Evand, jika Rania menerima usulan nya itu artinya ia bisa lebih dekat dengan nya dan berpeluang untuk merebut hati nya Dari Raka sahabat nya itu.
Pria itu tidak perduli jika harus bersaing dengan teman nya itu.
Tiba-tiba Evand mendapat panggilan telepon.
"Ah,, sial". umpat Evand.
"Rania aku permisi dulu ya?
" Oh iya, makasih ya sudah mau mampir ke butik ku dan jangan lupa bantu promosi "
"Siap" pasti aku bantu"
"Aku permisi dulu, kapan kapan aku aku mau mampir kesini lagi"
Waktu sudah hampir larut, Rania masih berada di butik nya bersama pegawai nya.
Entah kenapa ia merasa engan untuk pulang sejak kejadian itu , ia sengaja tidak ingin pulang.
Ia sudah pasrah dengan apa pun yang akan dia Terima jika Raka marah karena tau dirinya tidak pulang.
Justru itu kesempatan untuk Rania agar Raka segera mengusirnya dari rumah nya, atau lebih baik lagi jika dia membuang nya.
Rania akan merasa sangat bebas
"Buat apa juga aku pulang kalau dirumah aku selalu di salah kan, mendingan juga aku gak pulang. toh nyonya Gea saja pergi beberapa hari gak pulang dia cuek cuek aja" gumam Rania dalam hati.
Sementara itu tanpa sepengetahuan Rania, beberapa orang suruhan Raka yang sedari tadi pagi terus mengikutinya tengah mengirim pesan pada majikan nya itu.
Pria itu melapor apa saja kegiatan Rania seharian ini tak lupa pria itu juga menyertakan beberapa foto dan juga video pada tuanya itu.
Rania sama sekali tidak mengetahui jika aktivitas nya terus dipantau oleh orang suruhan suaminya. karet pengawal itu memang tidak di ijinkan terlalu dekan dengan Rania, dan juga di suruh mengawasi setiap orang yang sedang dengan nya dan juga dekat dengan nya.
😀😀😀❤❤❤❤
jadi ini ga bawa2 agama tertentu klo menurut aq ya.. maaf klo salah🙏
Respati kalah sat set nya