Ibu kandung Amora menikah dengan seseorang yang usianya jauh lebih muda dibanding dirinya.Dari pernikahan tersebut membawa kebahagiaan baginya namun tidak dengan putri sematawayangnya.Amora merupakan putri tunggal dari pasangan Felicia dan Ferdian.Ferdian meninggal dalam kecelakaan tunggal saat pergi keluar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.
Awal petaka dimulai saat Felicia pergi ke luar kota untuk melakukan perjalanan bisnis.Athur ayah angkat Amora yang diam-diam mencintai Amora berusaha melecehkan Amora disaat dia dan Amora hanya hanya berdua saja dirumah.
Namun Berung kebusukan athur terbongkar dan seseorang datang menyelamatkan Amora dari kebejadan ayah tirinya.
Dari kejadian tersebut Amora berakhir dipersunting oleh laki-laki yang menyelamatkan yang notabennya adalah bos Amora di kantor.
bagaimana kelanjutan ceritanya?
Ikuti kisah Amora, disini akan ada ketegangan,air mata, pengorbanan dan menguras banyak emosi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atha Diyuta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 8 Sandiwara athur
Malam berlalu dengan cepat, Felicia sudah lebih dulu menjemput alam mimpi.Bahkan suara dengkurannya terdengar memekakan telinga bagi athur.
" Kalau bukan karena harta mana mau aku menikahi wanita ini,ngorok badan kaya kudanil.Menyebalkan,untung saja anaknya cantik sayang dia terlalu sombong." gumam athur.
Athur teringat akan rencana yang sudah ia susun,setelah memastikan Felicia tidak akan bangun lagi.Athur lantas turun dari ranjang dan keluar dari kamar.
Atur berjalan mengendap-endap saat pergi kek amar Amora.
Emmmpuuuach.
Athur mencium kunci kamar Amora yang sudah ada digenggamnya.
Setelah sampai di atas athur lantas mencoba mencoba membuka pintu kamar Amora dengan kunci yang ia ambil tanpa sepengetahuan Amora dan Felicia.
Klak
Klek
" Sial!" umpat athur.
Berulang kali athur mencoba,namun lagi-lagi tetap saja gagal. Mata athur tiba-tiba berbinar kala ia menemukan cara untuk membuka pintu kamar tersebut tanpa merusaknya.
Klek
" Yez!" athur bersorak dalam hati atas keberhasilanny. Ayah tiri Amora itu lantas masuk tanpa bersuara dan mengunci kembali pintunnya dengan hati-hati.
Ayah tiri Amora meneguk ludahnya kasar kala melihat Amora yang meringkuk diatas tempat tidur tanpa selimut,ia hanya mengenakan celana tidur panjang dan tanktop.
" Sudah aku duga miliknya sangat besar."lirih Athur kala melihat dua bukit amora menyembul bahkan belahannya sangat terlihat dengan jelas membuat sijalu terbangun seketika.
Empptttthhhhh
Amora menggeliat namun saat tak sengaja ia membuka mata samar-samar melihat seseorang yang berdiri tak jauh dari tempat tidurnya.
Plaaap
Blaam
Amora bangkit dan refleks menarik selimut untuk menutupi bagian dadanya.
" Sedang apa kamu di sini? Ba-bagaima kamu bisa masuk?" tubuh Amora bergetar hebat apa lagi tatapan athur penuh nafsu saat menatap dirinya.
" Sayang ayolah layani aku malam ini saja,aku janji tidak akan memintanya lagi.Tubuhmu sangat indah dan aku sungguh sangat tergoda,aku sangat ingin mencicipi sebentar saja." ucap athur sembari terus melangkah mendekati Amora.
Amora meraih piyamanya dan memakainya dengan cepat,bahkan saking cepatnya Amora sampai tak sadar jika tidak mengikatnya dengan baik tali piyama tersebut.
" Keluar kamu!" titah Amora.
" Tidak sayang,ayo lah jangan naif kamu juga pasti menginginkan ini kan?" tanya athur.
" Keluar atau aku teriak sekarang juga!" ancam Amora.
Bruuuk
Atur melompat naik keatas tempat tidur Amora dan dengan tergesa-gesa melepaskan pakaiannya.Athur tampak polos dan hanya menyisakan celana boxer yang terlihat sesak di bagian depannya karena sijalu sudah mengacung sempurna.
" Bajingan kamu athur! pergi!" teriak amora.
Amora turun dan mundur perlahan untuk menjauhi athur namun sayangnya Athur lebih gesit dan dia bisa meraih tangan Amora dengan cepat.
greep
" Lepasin!" Amora terus memberontak dan berteriak.
" Sssttttt! Diamlah sayang jangan membuat keributan dimalam hari,nanti bundamu bangun.Jadilah anak baik dan patuhlah dengan ayah.Ayah tidak akan menyakitimu,ayah justru akan memberikan kamu kenikmatan yang tidak pernah bisa kamu bayangkan sebelumnya,kamu akan melayang bagaikan di atas awan dan kamu akan merasakan kenikmatan surga dunia." ucap athur.
Cuuiiih
" Menjijikan, ternyata tak hanya sikapmu yang menjijikan, mulutmu sama menjijikanny." Amora meludahi wajah athur hingga basah.
Namun bukannya marah athur justru menghirup dalam-dalam aroma air liur dari putri tirinya.
" Ludahmu bahkan sangat wangi anakku tersayang." Ucap atur.
" Jangan sentuh saya!" Sentak Amora kala tangan atur hendak menyentuh wajahnya.
" Huuuum harum sekali tubuhmu cantik." athur mengendus leher jenjang Amora membuat tangan Amora mengepal dengan erat.
Amora sudah tidak bisa berbuat apapun lagi lantaran tubuhnya di desak dan dihimpit ke dinding.
Atur semakin mendekat dan mendesak,kini tubuh keduanya tak berjarak.Hanya ada pakaian amora yang menjadi pembatas kulit mereka.
Amora bisa merasakan dengan jelas kejantanan atur yang sudah sangat keras dibawah sana.
" Tuhan bantu aku,kenapa bunda tidak menolongku.Hiks, jangan -jangan dia sudah menyakiti bunda." Sesaat Amora merasakan sesak dalam dadanya.
Ia hawatir akan keselamatan ibunya.Amora membayangkan hal-hal buruk sudah terjadi pada wanita yang melahirkannya.Nalamun hal itu justru membuat athur merasa mendapatkan kesempatan untuk melancarkan aksinya.
Greeep
" Tolong!" teriak Amora saat athur sudah memeluknya dengar erat.
" Lepaskan aku bangsat! Lepaskan aku dari tubuh kotormu!" Teriak Amora namun sama sekali tak dihiraukan oleh athur.
" Tolong! Tolong!" teriak Amora berharap Felicia mendengar teriakannya.
Blaaam
" Amora!" mata Felicia terbuka saat samar-samar mendengar teriakan dari kamar putrinya.
" Bunda tolong!" teriak Amora sekali lagi.
" Astaga! Apa yang terjadi dengan anak itu!" Felicia gegas bangun dan turun dari ranjangnya.
Saking paniknya Felicia sampai tidak sadar jika suaminya tidak ada disampingnya.
" Amora,Amora ada apa nak ada apa?" teriak Felicia setelah sampai didepan kamar putrinya.
" Bunda tolong!" teriak Amora dengan kuat.
Mendengar suara Felicia,athur lantas melepaskan pelukannya dan lompat dari balkon agar istrinya tak melihat keberadaannya.
" Ck,sial!" geram athur sambil melompat.
" Amora! Buka pintunya nak,buka!" teriak Felicia dengan panik.
Cklek
Bruuuk
" Bunda hiks hiks!" Amora terisak dipelukan ibunya.
Felicia dapat merasakan tubuh Amora yang bergetar hebat dan tangannya sedingin es.Keringat bercucuran dari dahi Amora.
" Katakan sayang kamu kenapa,bunda mendengarmu berteriak kamu kenapa sayang Hem?" Tanya Felicia.
" Huaaaaaaa." tangis Amora pecah dipelukan ibunya.
Antara sedih dan bingung Amora tidak bisa mengatakan apapun.D
" Bagaimana ini,apa bunda akan percaya jika aku mengatakan kalau suaminya berusaha melecehkan ku barusan." batin Amora.
" Ada apa,kenapa tadi aku seprti mendengar teriakan Amora?" tanya athur yang entah bagaimana caranya sudah bisa kembali masuk dan sudah terlihat rapih kembali dengan wajah yang terlihat seperti belum terjadi apa-apa diantar mereka berdua.
" Ayah tadi dimana,kenapa tidak ada dikamar?" tanya Felicia yang baru teringat jika tadi athur tidak ada di sampingnya.
" Pas bunda bangun ayah lagi dikamar mandi buang air kecil.Ayah denger teriakan Amora jadi ayah langsung keluar dan ternyata bunda sudah ada dicsini? Ada apa nak,apa ada yang menggumu,atau kamu mimpi buruk Hem?" Tanya athur.
Tangan Amora mengepal dengan kencang,matanya merah dengan dada naik turun.
" Rupanya bajingan ini pandai bersandiwara,rasanya percuma saja jika aku bicara sama bunda.Bajingan ini pasti akan membela diri dan bunda akan lebih mendengarkan apa yang bajingan ini katakan." Batin Amora.
" Hei nak kenapa diam?" tanya Felicia.
" Aku tidak apa-apa bund,bunda kembalilah kekamar bunda bawa sekalian laki-laki itu dari sini." ucap Amora dengan nada bicara yang terdengar kasar.
plak
" Cukup Amora! Kamu berteriak tengah malam membuat kegaduhan,tapi disaat kami menghawatirkanmu, justru kamu bersikap seperti ini? Sungguh Amora,bunda tidak menyangka jika kamu seburuk ini." geram Felicia.
" Keluar aku bilang!" teriak Amora.
" Ayo sayang kita keluar,nyesel aku bangun dan datang kesini.Anak tidak tau diri,bunda kecewa sama kamu Amora." ucap Felicia sebelum pergi.
Athur lantas menggandeng tangan Felicia dan pergi meninggalkan kamar Amora namun saat diambang pintu athur menghentikan langkahnya dan menoleh kebelakang dengan senyum tersungging dibibirnya.
" Bajingan!" lirih Amora.
" Untuk apa berhenti sayang." tanya Felicia.
" Kamu tidak seharusnya marah kepadanya,aku hawatir dia sedang ketakutan.Apa perlu aku berjaga didepan kamarnya." Ucap athur namun masih bisa didengar oleh Amora.
Amora gegas menuju kearah pintu dan melempar pintu kamarnya dengan sangat keras tak perduli atur dan Felicia masih berdiri di depannya.
Sepanjang malam Amora sama sekali tak bisa memejamkan matanya,hingga pagi menjelang Amora tidak tidur.
Jam 6 pagi Amora mandi agar tubuhnya terasa segar setelah mandi Amora gegas pergi ke kantor sebelum Felicia dan atur keluar dari kamarnya.
Kurang lebih 20 menit Amora sudah sampai dikantor dan dia cepat-cepat masuk keruangannya.
Karena semalaman tidak tidur,Amora merasakan mengantuk yang luar biasa hingga ia tidur dengan kepala tersadar dimeja kerjanya.
Cklek
" Selamat pagi am..."
Damar menggantung ucapannya saat melihat Amora yang tidur dengan wajah damai.
" Cantik." gumam damar.
Damar kemudian meletakkan tasnya di meja kerjanya dan memindahkan Amora kesofa panjang yang ada diruangannya tanpa membangunkannya.
" Dasar kerbau, bisa-bisanya dia tidak bangun saat diangkat tubuhnya seperti ini.Apa dia tidak tidur semalaman? Mengapa dia tidur sangat nyenyak." Batin damar.
Tok
Tok
Tok
Cklek
" Ada apa?" tanya damar.
" Pak ini ada..."
Sisil menggantung ucapannya saat damar mendorongnya keluar dan menutup pintunya kembali.
" Kembali setelah jam makan siang,jangan ganggu saya jangan biarkan siapapun masuk keruangan saya." Ucap damar.
Sisil mengerutkan keningnya mendengar perintah dari damar namun ia tak bisa berbuat lebih selain menuruti apa yang di perintahkan oleh atasannya itu.
Klek
Klek
Damar mengunci pintu ruangannya agar tidak ada lagi orang yang masuk dan menggangu tidur aura.
Empptttthhhhh
Aura menggeliat dan karena gerakan kakinya tanpa terasa pahanya terlihat dengan jelas membuat damar meneguk ludah dengan kasar.
" Ck,dasar perempuan gila! Bisa-bisanya dia tidur sangat nyenyak diatas sofa,apa dia pikir dia sedang tidur diatas kasur.Untung aku bukan pria mesum,coba kalau aku pria mesum sudah pasti aku menerkamnya saat ini juga." gerutu damar.
Baru saja damar berbalik dan hendak kembali kekursinya.
Debugh
" Pinggangku." pekik Amora saat tubuhnya jatuh kelantai dan pinggangnya membentur lantai.
" Hati-hati." ucap damar.
" Ck,sudah jatuh pak!" sungut Amora.
Sementara damar terkekeh melihat ekspresi wajah Amora yang kesakitan.
" Dasar bos laknat bisa-bisanya dia tertawa padahal aku sedang kesakitan." Batin Amora.
" Mari saya bantu." damar mengulurkan tangannya namun Amora menipisnya dengan cepat.
" Gak perlu." sungut Amora.
" Wah wah baru kali ini ada karyawan yang berani sama saya.Sudah jam kerja malah dipake buat tidur,jatuh ditolongin malah gak mau. Tidak tau terimakasih,mana ada bos sebaik saya yang membiarkan karyawannya tidur di jam kerja."Gumam damar.
" Ma-ma-af pak,ini tidak akan terulang lagi.Tapi,tadi bukannya saya tidur dikursi.Ini kenapa jadi pindah kesofa?" Tanya Amora.
" Bapak pindahin saya?" Tanya Amora lagi.
" Menurut kamu,kamu bisa pindah sendiri dalam keadaan mata terpejam begitu? Atau angin yang membawamu ke sofa?" Tanya damar membuat bibir Amora mengerucut.
Kriiiukkk
Bunyi perut Amora terdengar hingga ketelinga damar.
" Pffftttttt! Kamu lapar?" tanya damar.
" Iya pak!" jawab Amora jujur.
" Ayo ikut!" ajak damar.
" Kemana pak?" tanya Amora.
" Memberikan makan untuk cacing-cacing diperutmu agar tak berisik." Ucap damar.
" Tapi pak saya harus mengerjakan pekerjaan saya." Jawab Amora.
" Disini yang jadi bos saya atau kamu?" tanya damar.
" Bapak!" jawab Amora.
" Kalau begitu ayo ikut saya karna saya anggap ini perintah dan saya tidak suka karyawan saja jadi pembangkang." Jawab damar yang kemudian membuka pintu Amora mau tidak mau mengikutinya dari belakang dengan bibir mengerucut.
Bersambung.....
Abang Daren Amora udah ada yang punya kamu sabar ya 🤭🤭