Tak pernah terbayangkan sebelumnya oleh Maxime Keano, bahwa dia akan menikahi seorang gadis yang masih SMA.
"Barang siapa yang bisa menemukan kalungku. Jika orang itu adalah laki-laki, maka aku akan memberikan apapun yang dia inginkan. Tapi jika orang itu adalah perempuan, maka aku akan menikahkan dia dengan cucuku." Ucap sang nenek.
Tak lama kemudian, datang seorang gadis remaja berusia 18 yang yang bernama Rachel. Dia adalah seorang siswi SMA yang magang sebagai OB di perusahaan Keano Group, Rachel berhasil menemukan kalung sang nenek tanpa mengetahui sayembara tersebut.
"Ingat, pernikahan kita hanya sementara. Setelah nenekku benar-benar sehat, kita akan berpisah. Seumur hidup aku tidak pernah bermimpi menikah dengan seorang bocah sepertimu." Maxime Keano.
"Kamu pikir aku ingin menikah dengan pria arogan dan menyebalkan sepertimu? Menikah denganmu seperti musibah untukku." Rachel Calista.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DF_14, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 28
"Kamu harus pilih. Menikah denganku atau aku akan menyerahkan kamu ke rentenir tua itu!" Maxime memberikan pilihan kepada Rachel, dengan tatapan dinginnya.
Rachel tercengang mendengarnya, dia bagaikan memakan buah simalakama, maju mundur kena. Bagi Rachel, Engkong Achoi dan Maxime Keano, kedua pria itu sama-sama mengerikan.
"Ta-tapi..."
Maxime tidak memberikan kesempatan kepada Rachel untuk protes. "Aku tidak butuh penolakan kamu. Aku sudah melunasi hutang ayahmu. Itu artinya mulai hari ini kamu menjadi milikku dan kamu harus mengikuti apapun yang aku suruh."
Walaupun Maxime jauh lebih muda, lebih tampan, lebih kaya, dan lebih segalanya dari Engkong Achoi. Tapi sebenarnya pria itu jauh lebih mengerikan dari rentenir bau tanah itu. Tapi tetap saja, Rachel pun tidak ingin memilih keduanya.
"Mana bisa begitu? Aku tidak meminta kamu untuk menolong aku. Kalau tahu begini aku tidak perlu ditolong olehmu." Protes Rachel.
Maxime menonyor kepala Rachel, "Kalau aku tidak menolongmu, mungkin kamu sudah dibawa oleh si tua bangka itu. Apa kamu mau?"
"Tapi..."
Maxime tidak mempedulikan protes dari Rachel, dia memandangi mobil milik Boy yang baru tiba disana. Rupanya Maxime menyuruh Boy untuk membawa empat orang pelayan wanita, untuk mengurus Rachel.
"Tolong kalian permak dia. Setidaknya dia harus kelihatan sedikit cantik!" Suruh Maxime kepada empat pelayan wanita yang baru keluar mobil.
Rachel mencoba untuk berontak ketika keempat pelayan wanita itu berusaha untuk membawanya masuk ke dalam mobil. Apakah Maxime ingin menculiknya?
"Tu-tunggu dulu. Kamu bawa aku kemana?" Protes Rachel.
Tapi Rachel tidak memiliki tenaga untuk melawan, sehingga keempat pelayan wanita itu berhasil membawa Rachel masuk ke dalam mobil.
...****************...
"Nona Rachel habis melakukan body spa, Tuan. Dan sekarang dia sedang di dandani." Lapor Boy kepada Maxime yang sedang sibuk dengan ponselnya sambil duduk bertumpang kaki di atas kursi. Saat ini mereka sedang berada di salon.
Mulai sekarang Boy akan memanggil Rachel dengan panggilan Nona, karena sebentar lagi Rachel akan menjadi istri dari sang tuan muda.
Maxime pun menganggukan kepalanya. Kemudian dia bertanya kepada Boy. "Apa kamu sudah mempersiapkan pakaian pengantin untuknya?"
Maxime tidak ingin buang-buang waktu. Hari ini dia harus menikah dengan Rachel, walaupun sebenarnya sangat berat untuknya. Dia tidak bisa membayangkan bagaimana hari-harinya hidup bersama dengan Rachel yang selalu membuatnya naik darah.
"Sudah, tuan."
"Hm... baguslah. Kamu hubungi Omaku. Kami akan segera menikah, secara tertutup. Karena Rachel masih sekolah, tidak boleh ada yang tahu bahwa kami sudah menikah. Karena itulah Oma harus cepat sembuh dan segera kembali ke Indonesia."
Boy menganggukkan kepalanya dengan patuh. "Baik, Tuan."
Setelah berkata seperti itu Maxime sibuk kembali dengan ponselnya. Rupanya sebelum Maxime datang menemui Rachel, dia lebih dulu pergi menemui Elsa. Maxime ingin menceritakan yang sejujurnya tentang neneknya yang sakit dan neneknya menginginkan Maxime menikah dengan seorang gadis SMA.
Tentu saja awalnya Elsa sangat keberatan, padahal awalnya niat dia mendekati Maxime karena disuruh oleh Alvin. Tapi entah mengapa dia sangat merasa cemburu. Dia tidak rela jika Maxime menikah dengan perempuan lain. Tapi dari pada dia bertengkar dengan Maxime yang nantinya akan membuat mereka putus. Elsa terpaksa menyetujuinya, dengan syarat Maxime tidak boleh menyentuh Rachel selama mereka menikah. Rencananya Maxime hanya akan menikah dengan Rachel selama 6 bulan. Yang penting Maxime sudah melaksanakan janji Omanya, agar Nenek Margaretha cepat sembuh.
Beep...
Beep...
Beep...
Ponselnya Maxime berdering, rupanya dia mendapatkan balasan pesan dari Elsa.
[Sebenarnya hati aku sangat terluka. Tapi demi kesehatan Oma kamu, aku terpaksa harus mengizinkannya. Tapi ingat, hanya 6 bulan dan aku gak rela kalau sampai kamu menyentuhnya!]
Elsa sama sekali tidak tahu bahwa seorang gadis yang akan Maxime nikahi adalah Rachel. Walaupun Rachel dan Elsa tidak saling mengenal satu sama lain, Elsa hanya pernah melihat wajah dan mendengar namanya saja karena Alvin pernah memperlihatkan foto Rachel kepadanya, saat Alvin mengatakan ingin menebus kesalahannya kepada gadis itu karena gara-gara Alvin, ayahnya Rachel meninggal. Saat itu sebenarnya Elsa sangat keberatan. Tapi dia tahu kepribadian Alvin seperti apa. Alvin sama sekali tidak berniat meminta persetujuan darinya, diizinkan atau tidak, Alvin pasti akan melakukan apapun yang dia kehendaki.
Maxime ingin membalas pesan dari Elsa, akan tetapi dia dikejutkan dengan suara Boy.
"Tuan, bagaimana penampilan Nona Rachel? Apa ada yang kurang?" Tanya Boy kepada Maxime.
Maxime yang sedang sibuk dengan ponselnya, dia pun segera mendongakkan kepalanya untuk melihat penampilan Rachel yang telah dipermak dan mengenakkan pakaian pengantin.
Terlihat Rachel yang sedang berusaha untuk memberontak, karena kedua tangannya sedang dipegang erat oleh para pelayan wanita, agar Rachel tidak kabur. Selama Rachel melakukan body spa dan perawatan yang lainnya, gadis itu terus melakukan pemberontakan dan berusaha untuk kabur.
"Lepas! Kenapa aku harus memakai pakaian seperti ini?" Protes Rachel sambil berusaha untuk menarik tangannya dari genggaman para pelayan wanita itu.
Pluuk...
Maxime tidak sengaja menjatuhkan ponselnya ketika dia sedang mendongakkan kepalanya, melihat penampilan Rachel. Pria itu nampak terperangah. Apakah matanya sedang bermasalah, mengapa si bocah itu terlihat sangat cantik?
pak Alvin husss sana keluar ngapain diem disana ntar kamu kebakaran wkwkwk
Siswa pembully di skors harusnya,masukkan lembaga peninggkatan akhlak.
Rasain dehh anda bapak kepsek yang terhormat, anda harus mempertanggungjawabkan kesalahan anda karena banyak kesalahan yang sudah anda lakukan: berbuat tidak adil, menerima suap dan bersikap semena mena terhadap rakyat jelita , siap2 kehilangan pekerjaan yang sudah anda perjuangkan selama ini ,
Uang adalah hal yang lucu, makanya bisa membuat orang menjadi lebih baik, tetapi juga bisa membuatmu menjadi buruk...
semangat Max,bela gih istri bocah mu... tunjukan kekuasaan mu di depan Alvin...