Hidup penuh penderitaan sedari kecil, itu sudah makanan sehari-hari Leticia, gadis imut berumur duapuluh tiga tahun.
Karena hutang kedua orang tua angkatnya, Letisia terpaksa dinikahkan pada seorang Ceo arogan, yang kabarnya seorang playboy kelas kakap.
Damian Jhonson, Ceo yang terkenal arogan sangat membenci pernikahan yang tidak diinginkannya.
Dan, terpaksa menikahi Leticia karena desakan Ibunya untuk segera menikah.
Di karenakan usia Damian yang dikatakan tidak muda lagi, tiga puluh enam tahun.
Damian yang tidak mau terikat dengan pernikahan, berencana akan menjadikan Leticia sebagai pembantu dirumahnya.
Dan membuat perjanjian nikah kontrak pada Leticia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 22.
Damian setiap masuk kedalam kamarnya jadi merasa muak, melihat keadaan kamarnya tersebut.
Dia berencana akan mengganti semua yang ada didalam kamarnya tersebut.
Tempat tidur itu, dia ingin membuangnya.
Mengingat perkataan Leticia tadi, mengatakan kalau dia sangat menjijikkan.
Damian menjadi kesal, diacak-acak nya rambutnya dengan jengkel.
Dia tidak ingin dikatakan Leticia pria menjijikkan, bagaimana dia akan mengubah itu semua.
Damian jadi stres sendiri memikirkan tingkahnya selama ini begitu mudahnya meniduri beberapa wanita.
Kenapa! kenapa! Damian kembali mengacak rambutnya frustasi.
Damian tidak tahu kenapa perasaannya jadi berubah setelah memperhatikan betapa sedihnya tubuh mungil istri kecilnya yang selalu ditindasnya.
Dia jadi tidak senang kalau Leticia mengatakan dia tidak ingin disentuh oleh tangannya yang menjijikkan.
Damian meninju tembok kamarnya.
Biku tangannya pun lecet, dan mengeluarkan darah.
Setelah merasakan sakit, barulah perasaan Damian agak sedikit tenang.
Diapun pergi mandi membersihkan dirinya.
Karena sekarang dia tidak begitu suka berlama-lama di kamarnya, Damian buru-buru memakai pakaiannya.
Dia ingin cepat-cepat keluar dari kamarnya.
Sementara itu Leticia sudah bisa menenangkan dirinya, dia perlahan bangkit dari duduknya.
Membersihkan tempat tidurnya yang berantakan dibuat oleh Damian.
Leticia tidak akan memaafkan Damian kalau mencoba menyentuh nya lagi.
Dengan langkah terpaksa Leticia harus pergi melayani Damian untuk sarapan.
Langkahnya berat keluar dari paviliun.
Bibi Lina membantu Leticia membawakan makanan ke meja makan.
Tanpa sepengetahuan Damian, Bibi Lina membantu Leticia menyiapkan makanan mereka di atas meja.
Leticia pun duduk diam di kursinya menunggu Damian datang untuk makan.
Tidak lama kemudian Damian masuk kedalam ruang makan.
Damian melihat Leticia sudah menunggu nya, hatinya yang tadi jengkel perlahan mencair begitu melihat Leticia.
Setelah Damian duduk di kursinya, Leticia kemudian segera menyiapkan sarapan Damian.
Mata Damian tidak lepas memperhatikan gerak-gerik Leticia menyiapkan sarapannya tersebut.
Dia ingin memastikan apakah Leticia masih marah padanya.
Damian jadi seperti suami takut istri, ini mungkin karena dia merasa bersalah karena selalu menghukum Leticia tanpa rasa kasihan.
Damian ingat, dia selalu memerintah Leticia sesuka hatinya.
Banyak kesalahan yang tanpa sengaja dibuat Leticia, membuat Damian membenci Leticia, dan selalu ingin menghukum Leticia lagi dan lagi.
Karena waktu itu, Damian merasa kesal harus menikah untuk memenuhi keinginan Ibunya, dan kesal karena lelaki yang mempunyai hutang tidak sanggup membayar hutangnya.
Dan memberikan Leticia menjadi pelunas hutang.
Itu membuat Damian semakin emosi dan tidak suka dengan Leticia.
Tetapi kalau diingatnya lagi, dia juga merasa heran saat pertama kali melihat Leticia.
Dia mau saja menerima persyaratan yang diberikan Ayah angkat Leticia padanya.
Menjadikan Leticia untuk jadi pembantu dirumahnya tanpa bayaran, sampai hutang Ayah angkatnya lunas.
Mungkin perlu beberapa tahun menjadi pembantu, setelah itu baru mengusir Leticia dari rumahnya karena tidak diperlukan lagi.
Damian membuat surat kontrak agar Leticia tidak bisa berbuat apapun, dan tidak bisa untuk melarikan diri.
Damian selalu membuat Leticia melakukan pekerjaan kasar, harus membersihkan taman dan membantu di kebun.
Damian mempunyai kebun dibelakang Mansion, ada berbagai macam sayuran dan buah ditanam di sana.
Semenjak Leticia membantu mengurusi kebun dan taman, semuanya terlihat subur dan terawat dengan baik.
Damian melihat tangan Leticia, ada beberapa bekas luka di sana.
Tanpa sadar Damian menelan ludahnya merasa bersalah.
Tangan kecil itu mengerjakan pekerjaan kasar dan berat, tentu saja akan terluka.
Damian memejamkan matanya sejenak, menenangkan perasaannya yang tiba-tiba begitu sedih melihat tangan Leticia yang memiliki bekas luka, dia semakin bersalah melihat itu semua.
"Silahkan Tuan" terdengar suara Leticia memberitahukan, bahwa Damian sudah bisa mulai sarapan.
Damian tersadar kembali, dengan perasaan campur aduk Damian mulai memakan sarapannya.
Bersambung.....