Kirana seorang gadis yang tertukar saat bayi di sebuah Rumah sakit. Dia berakhir di panti asuhan yang akhirnya di temukan keluarganya dan di bawa kembali ke Rumah keluarga kandungan nya. namun Karena keluarga lebih mencintai gadis yang palsu, akhirnya dia tak di anggap . usaha dia untuk mendapat cinta dari keluarga ternyata Sia- sia. dan akhirnya diapun mati menggantikan sang Kakak yang hampir terbakar di dalam mobil . Namun ternyata semua pengorbanan nya sia- sia belaka . saat dia mendengar sang Kakak tertua berkata.
"Kau tidak apa- apa Leo..."
"Tidak kak...tapi Kirana ada di dalam mobil..." jawab kakak kedua.
"Tidak masalah , lebih baik dia mati dari pada jadi beban kita...asalkan bukan Jeni yang di sana..." ucap sang Kakak tertu. mendengar ucapan tadi. hati Kirana bagai di tikam belati.
"Begitu hinakah hidupku Tuhan... andai kau beri aku kesempatan untuk hidup lagi. tak akan kusia- siakan hidupku untuk mendapatkan kasih sayang mereka. Dan Tuhan maha adil. dia di lahirkan kembal
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KORBAN PENGEROYOKAN .
Setelah kepergian Jimi. Alex yang tinggal Sendirian menjadi termenung memikirkan masalah ini . Mengapa mereka tidak bisa Menemukan gadis itu. Sebesar apa kota ini...hanya seorang gadis Muda mereka tidak bisa Menemukan nya , mengapa sulit bagi mereka Menemukan dia. Siapa Sebenarnya gadis ini..? Hanya saja Alex tidak tahu, Siapa yang sedang dia hadapi. Siapa yang sedang dia Cari . Mereka tidak tahu kalau mereka sedang berhadapan dengan Ak si pemimpin Heker Nomer satu di hampir seluruh Negara- Negara berkembang. Wanita yang tidak pernah mau menunjukkan jati dirinya . jadi bayangkan saja. apakah mereka bisa dengan Mudah Menemukan data diri gadis itu. Apakah bisa mereka mencari keberadaan nya Kalau Ak tidak ingin menemui dia. atau mereka tidak bertemu tatap muka tanpa sengaja . Tak akan pernah bisa mereka menemukan Kirana . Akhirnya Alex melanjutkan pekerjaannya. Dan saat hari sudah semakin sore, Dia bangun dari tempat duduknya dan Ternyata Jimi mengetuk pintu.
"Masuk..." ucapnya.
Perlahan Jimi masuk kedalam ruang kerja sang Bo's.
"Apakah kita ke tempat Nenek Bo's...?" tanya Jimi.
"Tentu...apakah Kau mau menerima Kemarahan Nenek...?" kata Alex.
"Tidak..." jawab Jimi dengan cepat.
Mereka segera keluar dari ruang kerja Alex. dan saat mereka sampai di lantai bawah , terlihat Sam telah menunggu di atas Mobil sang pemilik perusahaan . Saat sang Bo's masuk bersama Jimi kedalam Mobil mewah nya, Sam langsung menjalankan Mobilnya. Mereka pergi menuju rumah sakit Bastian Hospital . (BH)
Keesokan harinya, Kirana segera keluar dari Apartemennya . Sebab dia takut Emi sudah menunggu dia di bawah. Dan benas saja , saat dia keluar dari gerbang Apartemen, Dia melihat Emi telah menunggu Dia tidak terlalu jauh dari gerbang .
"Sudah lama...!" Tanya Kirana sambil Membuka Pintu Mobil .
"Tidak ..aku baru saja datang Kok... Ayo pergi... " ucap Emi.
Kirana segera masuk kedalam Mobil milik Emi. Ketika mereka sampai di Sekolah, ternyata sudah banyak murid yang datang. Waktu masuk masih Ada 30 menit lagi. Namun mereka telah banyak yang datang . Kirana dan Emi segera masuk kedalam ruang kelas. Dan di dalam Kelas, ternyata Hanyu dan Wang Seng telah datang.
" Tumben Kau sudah datang...?" Tanya Kirana pada Hanyu yang terlihat sedang Belajar.
"Aku ingin mendapat Nilai bagus. Agar Kau mau menjadi guruku..." Ucap Hanyu dengan tenang tanpa melihat Kirana.
"Baik...aku akan menemani mu bermain Game. Tapi jika Nilaimu bagus , kalau tidak jangan harap..." Ucap Kirana dengan tenang.
"Pasti... Aku pasti akan mendapat Nilai baik Kali ini..." Ucap Hanyu.
"Bagus. Semangat...!" Ucap Kirana memberi semangat Hanyu. Lalu Dia berjalan kearah Wang Seng Yang sedang Belajar.
"Kau belum Belajar...?" Tanya Kirana .
"Sudah.. Tapi tidak yakin. " jawab Wang Seng.
"Kalau sudah Belajar yakinlah Kau bisa.." Ucap Kirana memberi semangat,
"Semoga...Trimakasih Ran..." Ucap Wang Seng.
"Bagaimana...Kau tidak lagi meminum obat itu kan...?" Tanya Kirana.
"Semula aku sudah tidak Memakai nya .. tapi kakak tiriku curiga padaku . Dia berkata pada Ayah kalau aku tidak meminum pil itu lagi. Ayah menjadi marah. .Tentu saja aku mengatakan pada Ayah Kalau aku meminum obat itu. Tapi mereka tidak percaya. Akhirnya aku meminum obat itu di depan mereka ..." ucap Wang Seng dengan wajah sedih . Tentu saja Shen Yue kaget mendengar ucapan Wang Seng. Memang demi tidak di curigai, Kirana mengembalikan Sisa pil yang dia ambil untuk penelitian pada Wang Seng.
" Sudah berapa Kali Kau meminum obat itu...?" ucapnya prihatin.
"Tiga atau empat Kali di Depan mereka Ran.. Aku terpaksa meminumnya saat mereka memaksaku. " ucap Wang Seng.
"Dasar keluargamu keluarga jahat. dan sekarang aku yakin Kakak tirimu lah yang menukar pil itu. Untung Hanya empat butir yang kau minum. Nanti pulang Sekolah Kau ikut aku ke apartemenku. Nanti pil itu akan aku ganti dengan Pil yang asli.setelah itu Kau bisa meminumnya seperti biasa. Tapi Kau harus mendapatkan pengobatan dulu..." Ucap Kirana dengan nada kesal.
"Baik aku akan ikut ke tempatmu.." Ucap Wang Seng. Dan bertepatan saat itu guru datang membawa Soal. Semua buku dan tas harus di taruh di depan kelas. Setelah anak- anak Kembali ke bangku mereka, ujian di mulai. Dan saat soal di bagikan, Kirana dengan tenang membaca soal di lebar soal. Ada 70 soal yang harus mereka Kerjakan. Saat membaca soal , Kirana Merasa bosan Sebab soal itu sangat Muda. Pelajaran Kimia yang Kirana anggap yang paling Muda. Setelah menunggu agak lama, Dia mulai menulis jawabannya. Hanya dalam waktu tidak sampai 30 Menit Dia sudah selesai mengerjakan soal itu. Dia segera mengumpulkannya. Dan kembali ke tempat duduk nya untuk tidur. Dan itu dia lakukan di Setiap mata Pelajaran. Namun para murid hanya menatap kearah nya dengan kesal. Mereka hanya bisa mengolok Kirana. Namun mereka tidak tahu kalau jawaban yang ditulis Kirana bernilai sempurna. Dan perbuatan Kirana itu berlanjut Sampai hari terakhir ujian. Dan hari ini Adalah hari terakhir ujian. Setelah menaruh Jawaban dan Soal, Kirana segera mengambil Tasnya dan keluar Dari kelasnya . ketika melewati Emi Kirana berbisik.
"Aku pulang dulu ya.. Ada sesuatu yang harus aku selesai kan..." Ucapnya.
Emi hanya menggangguk dan tersenyum. Kirana segera keluar kelas . Dia harus segera pulang Karena tadi saat ulangan Ada pesan kalau Bos Dion ingin Berbicara dengannya. Dengan cepat Dia segera keluar dari halaman Sekolah dan saat melalui pintu gerbang, Kirana bertemu dengan menjaga gerbang yang memang akrab dengannya.
"Lo Non Kirana Kok sudah keluar...apa sudah selesai ujiannya...?" Kata Pria paruh baya itu.
"Sudah pak..." jawab Kirana.
" Waah.. Non Kirana sekarang lebih pintar dan ceriah daripada hari- hari lalu...Bapak ikut Senang melihat nya..." Ucapnya.
"Sebab sekarang Kirana sadar pak, kalau hidup tidak boleh di sia- siakan hanya untuk mengejar sesuatu yang mustahil..." Jawab Kirana.
"Benar Non.. Kalau memang sesuatu itu tidak berguna untuk kita , untuk apa kita berusaha mengejar nya. Pasrahkan saja pada yang Kuasa. Kita berusaha mendapatkan sesuatu yang memang pantas kita dapatkan ..." Ucap pak Deo si satpam atau penjaga Sekolah .
"Seratus untuk pak Deo. Ya sudah pak , Rana pulang dulu.. selamat siang pak Deo..." Ucap Kirana sambil berlalu dari sana.
"Siang Non..." Jawab Pria paruh baya itu.
Terlihat pak Deo menatap Kirana sambil berkata pelan.
"Kenapa hari- hari ini Non Kirana lebih ceriah dari Pada hari- hari lalu. Dia terlihat lebih Segar dan ceriah walaupun sekarang sering terlihat berwajah dingin. Dan sepertinya dia keluar dari rumah nya. Biasanya dia naik Mobil bersama Nona Jeni. Malah aku melihat dia dua Kali bertengkar dengan keluarganya Karena di Ajak pulang... " pak Deo hanya bisa geleng kepala sambil memperhatikan Kirana.
Sedang kan Kirana sendiri berjalan menyusuri trotoar menuju kearah rumah nya. Namun saat hampir sampai di Apartemennya, Kirana melihat beberapa orang sedang menghajar Anak kecil yang terlihat sudah sangat lemah. Kirana terkejut saat melihat Kilatan benda Tajam di tangan salah satu dari mereka. Sepertinya pria itu ingin menusuk anak kecil yang umurnya antara tuju atau delapan tahun itu . Anak itu terlihat sangat menyedihkan. luka di tangan dan wajahnya sudah banyak. apalagi luka lebam. Melihat itu Kirana berlari dengan sekuat tenaga. Dan
BUUGK.
Dia menendang pria yang ingin menusuk anak kecil itu. Di lanjutkan
Buugk,... Buugk.., Buugk...
Kaki Kirana dengan Indah melayang menghantam Beberapa orang yang mengelilingi Anak kecil yang sudah terluka dan lebam sana sini. Setelah itu Kirana berdiri di depan anak itu.
"Memalukan... Kalian. berlima memukuli seorang anak kecil apa kalian tidak malu dengan wajah kalian yang sudah berkumis..." Ucap Kirana dengan wajah marah.
"Kau...Siapa Kau..jangan ikut campur urusan kami...!" Seru salah satu dari mereka dengan marah.
"Aku tidak akan ikut campur urusan kalian jika yang kalian Hajar sesuai dengan umur Tua kalian. Tapi kalian tidak tahu malu....Kalian yang sudah berumur , Mengeroyok anak kecil yang umur nya paling banter Delapan tahun.. apakah kalian tidak Malu..?" Ucap Kirana dingin.
"Brengsek...sok sekali Kau...Kau belum tahu Siapa kami ha...!" Teriak salah Satu dari mereka.
"Apa perduliku Siapa kalian, yang aku tahu kalian menghajar anak ini..kalian itu pengecut...." Ucap Kirana sinis .
"Kau mau Cari mati ya...!" Teriak pria itu lagi.
"Siapa yang Cari mati bang... Aku malah ingin menghajar para pria Yang tidak punya otak..." Ucap Kirana dengan wajah sinis .
"Dasar A****g Kurap Kau tidak tahu diri. Teman- teman...bunuh dulu gadis brengsek ini...!" Teriaknya marah. Maka seketika lima orang itu Menyerang Kirana dengan serempak . Namun dengan tenang Kirana menghadapi mereka. Hanya dalam sekejap saja kelimanya dapat di Kalah kan. Ada yang Pingsan dan Ada yang babak Belur. Setelah memanggil Polisi, untuk membawa mereka . Kirana mendekati anak remaja itu. Yang terlihat sudah babak Belur di Hajar mereka. wajah nya sangat Pucat. Ada darah di Mulut nya sepertinya dia hampir pingsan .
"Dek Kita Kerumahnya sakit ya...Ayo aku antar. Kau masih kuat dan bisa berdiri kan..? Ayo aku Bantu..." Kata Kirana lembut.
"Baik kak..." Ucap Pria Muda itu lemah . Dengan Bantuan Kirana anak itu berjalan keluar dari gang . untung saja saat mereka keluar dari gang, Ada taksi yang bisa membawa mereka Kerumahnya sakit. Dan bertepatan dengan itu, Mobil polisi datang setelah memberi tahu mereka dan polisi melihat si Korban, Kirana segera membawa anak itu ke rumah sakit. Mereka memilih rumah sakit terdekat yaitu Rumah sakit keluarga Bastian .Dengan di Bantu Kirana , Anak remaja itu di bawa masuk kedalam rumah sakit. Dan segera Beberapa orang dengan membawa Brangkar membawa anak itu keruang IGD. Saat berada di atas Brangkar, anak itu pingsan .Sambil menunggu anak itu di tolong. Kirana menunggu di pojokan ruang IGD dan sangat kebetulan sekali Alex berkunjung ke tempat sang Nenek. Jalan menuju ruang Inap sang Nenek melalui ruang IGD. Namun Karena tempat Kirana duduk terhalang tembok pemisah , Alex tidak melihat kalau gadis yang sedang dia Cari berada di tempat itu. Sedangkan Kirana sendiri terlihat sedang menekuni IPednya untuk memberi tahukan sang Bo's kalau dia masih berada di rumah sakit Karena menolong orang . Sang Bos memaklumi dan akan berbicara nanti malam saja. Tak berapa lama terlihat Dokter yang menangani anak itu telah keluar.
"Dokter bagaimana dengan anak itu...?" Kata Kirana.
" Dia mengalami pemukulan Yang sangat berat, dan ada tukang rusuknya yang patah cukup parah..." Ucap sang Dokter. Kirana ingat kalau anak itu sangat kesulitan berdiri. Dan wajahnya sangat pucat . Tapi dia tidak menyangka kalau dia menahan rasa sakit di dadanya.
"Tapi bisa di tolong kan dokter..?"tanya Kirana lagi.
"Harus melakukan operasi Dek...tapi bukan dirimu kan Yang melakukan penganiayaan itu..?" Ucap Sang Dokter.
"Bukanlah Dok..." jawab Kirana
"Maaf...aku Fikir Kau yang menganiaya dia...." jawab Sang Dokter.
"Yeee...bukanlah Dok...memang Saya punya tampang preman....Saya tadi melihat dia di keroyok lima pria dewasa Saat Saya lewat. ." ucap Kirana menjelaskan .
"Maaf...sekali lagi maaf Nona..." kata sang Dokter yang terlihat di Name tag nya bernama Dokter Canyu.
"Kalau Saya yang menganiaya , untuk apa Saya membawa Dia ke rumah sakit...lalu bagaimana dengan Operasi dia Dok... lagian saya juga tidak tahu keluarga dia Dok.." kata Kirana.
"Waah..bagaimana ini...kalau kita menunda sangat berbahaya untuk nyawanya . Walau begitu resiko Operasi ini sangat besar bahayanya. kami tidak bisa melakukan nya. Andai Ada keluarganya Mereka bisa meminta Dokter Leo untuk mengoperasi Dia. tapi belum tentu Dokter Leo mau...." Ucap Sang Dokter.
"Maksud Dokter...?" Tanya Kirana .
"Kami tidak berani melakukan nya. Kalaupun kami melakukan nya, keberhasilannya mungkin hanya 50 %..." jawab Dokter itu.
"Tunggu... Saya akan mencoba memanggil seseorang.. " Kirana langsung mengambil Ponselnya. Dengan cepat dia mengetik dan mengirimkan pesan pada Dokter Bram.
*Ak....: Kalau Kau ingin aku memaafkanmu dan kita berteman lagi datang keruang IGD sekarang juga. Aku tunggu dalam waktu 10 menit . Dan bilang pada Dokter yang bersamaku, kalau Kau yang akan melakukan operasi dan aku sebagai wakilmu...* tulis Kirana.
Untung saja saat itu Dokter Bram Ada di ruangannya. Dan masih Ada Beberapa pasien yang harus dia tangani. Saat Ada pesan masuk, Dia cepat mengambil Ponselnya. Takut terjadi sesuatu seperti yang pernah terjadi pada Ak. Dan benar saja. Ada pesan dari Ak. Saat melihat pesan itu. Dia segera meminta pasien menunggu. Dan dia terlihat menulis pesan untuk seseorang, tak lama dia berlari keluar ruangannya . dan berpesan pada asisten barunya.
"Tunggu dokter Lanlan. Dia akan menggantikanku..." ucapnya .
Lalu dia segera berlari menuju Ruang IGD. Ketika sampai di sana dengan nafas masih memburu, dia melihat dokter Canyu sedang Berbicara dengan seorang gadis cantik berseragam Sekolah SMA. Dan saat melihat gadis itu, terlihat gadis itu tersenyum sangat manis padanya . Melihat senyuman itu, Hampir saja dia melupakan apa tujuan dia datang ke sana.
"Dokter Bram. Anda datang kemari...? Ada perlu...?" tanya Dokter Canyu .
"Dokter...apakah Ada pasien yang Perlu melakukan operasi ...?" Tanya Dokter Bram.
"Lo...Kok Dokter Bram tahu...?" Tanya Dokter Canyu.
" Ada seseorang yang meminta pertolongan Saya. Jadi di mana dia. Dan mana keluarga nya...?" Tanya Dokter Bram.
"Ini...gadis ini yang membawa si pasien kemari. Ada tulang rusuk yang patah. Dan sangat sulit untuk melakukan operasi..." Ucap Dokter Canyu sambil menunjuk Pada Kirana. Tentu saja Dokter Bram kaget bukan main. Sebab Yang memberi tahu Dia tadi Ak. Dia menatap Kirana dengan wajah tak percaya. Apakah gadis muda ini Ak..." Batin Dokter Bram.
"Dokter aku yang meminta tolong Padamu.." Ucap Kirana. Hampir saja Dokter Bram jatuh terduduk. Jika saja dia tak cepat memegang Pilar yang Ada di sebelah nya.
"Dokter. ..Kau tidak Apa- Apa kan...!" Tanya Dokter Canyu.
"Tidak, aku tidak apa- apa...boleh aku melihat keadaan pasien...?" Tanya Dokter Bram. Tanpa sepengetahuan Dokter Canyu , Kirana kembali menulis.
*Ak...: Usahakan aku bisa masuk dengan mu...* tulis nya.
Mendengar pesan masuk, Dokter Bram mengambil Ponselnya. Dan melihat pesan itu. Dia menatap Kirana . dan gadis itu mengangguk pelan. Akhirnya dia berjalan masuk kedalam ruang IGD. Dan saat melihat anak Muda itu. Dia kaget. Ternyata anak itu dalam keadaan terluka parah . badan nya lebam dan penuh luka. Setelah melihat semua itu, Dia berkata pada Dokter Canyu.
"Aku akan mengoperasi dia..." Ucapnya. Dokter Canyu kaget mendengar ucapan Dokter Bram
"Bram... keadaan anak ini beresiko...?" Ucap Dokter Canyu.
"Tidak masalah. Akan aku coba..." Ucap Dokter Bram.
Siapa yang tidak tahu Ak. Dan dia disini akan mendapatkan Pelajaran dari dokter si tangan malaikat itu . semua itu Adalah jodoh dia mendapat kan Pelajaran dari Dokter jenius yang ternyata Adalah seorang gadis muda . Mereka segera keluar. Dan saat di luar mereka melihat Kirana sedang Berbicara dengan dua orang Polisi . Melihat mereka keluar Polisi memberi hormat.
"Ini Ada apa pak...?" Tanya Dokter Canyu.
"Oo...ini masalah anak yang di keroyok preman jalanan Dok..." Ucap Pak Polisi.
"Oo..apakah anak yang Ada di dalam itu Korban pengeroyokan Preman ...?" Tanya Dokter Canyu.
"Benar Dokter pelakunya sudah kami tangkap dengan Bantuan Nona Kirana.. " jawab pak Polisi .
"Nona...apakah anda bisa ikut kami ke kantor Polisi...?" Tanya Pak Polisi selanjutnya .
"Saya akan datang ke kantor bapak tapi setelah Saya menyelesaikan urusan di sini pak..." Kata Shen Yue.
"Baiklah Saya akan menunggu kedatangan anda..." Ucap sang bapak Polisi. Setelah memberikan alamat kantor mereka, kedua Polisi segera pergi. Dan Shen Yue segera berkata.
"Bagaimana Dok...apakah teman Saya bisa segera di operasi. Biar semua biaya Saya yang menanggungnya..." Ucap Kirana.
"Bisa, bisa nona . Karena Dokter Bram yang akan melakukan Operasinya.." ucap Dokter Canyu.
"Benar...aku yang akan mengoperasi teman anda . Agar tidak Menjadi masalah , Saya meminta anda untuk ikut Melihat Saya bekerja..." Ucap Dokter Bram yang membuat Dokter Canyu kaget.
"Dokter Bram mana mungkin Nona Kirana ikut masuk kedalam ruang Operasi...itu menyalahi aturan..." Ucap Dokter Canyu.
"Aku takut akan terjadi sesuatu dan aku di salahkan. Bagaimana Nona...apakah Kau bisa ikut masuk...?" Kata Dokter Bram.
"Baik...Saya akan menjadi saksi kalau anda di salah kan." ucap Kirana. Akhirnya Dengan perasaan heran, Dokter Canyu menyetujui persoalan itu. Dia juga ingin masuk kedalam ruang Operasi, namun dengan segala Cara, Dokter Bram menolak. Akhirnya Pasien segera di bawa ke ruang Operasi.
Dokter Bram dan Kirana yang sudah menstirilkan tubuhnya dan telah memakai baju Operasi masuk kedalam ruangan bersama dengan dua perawat yang membantu dalam Operasi. Dan setelah Di dalam ruangan, terlihat Kirana mulai bekerja. Dua perawat Yang Ada di dalam terlihat tercengang saat melihat ternyata bukan Dokter Bram yang melakukan Operasi itu . tapi gadis Cantik yang katanya hanya sebagai pengamat saja.Namun Kirana kaget. Saat dia mengoperasi anak remaja itu , Dia melihat Ada benjokan tumor cukup besar di dekat jantung pasien . Dan jika tidak hati- hati dalam mengangkat Tumor tersebut. Nyawa pasien taruhannya. Apakah ini yang di maksud Dokter tadi. Yang tak mau melakukan Operasi. Dokter Bram Pun tahu itu.
"Ak... apakah Kau berani mengambil tumor itu..?" Tanya dokter Bram.
"Ini tumor ganas Dok... Akan aku lakukan..." Ucap Kirana. Dokter Bram tahu resiko yang akan terjadi jika operasi itu gagal. Dengan cekatan dan penuh ke hati- hatian Kirana melakukan Operasi memperbaiki Tulang rusuk yang patah Dan mengangkat tumor ganas yang menekan jantung si pasien. Tumor bagai mencengkeram jantung. Melihat kemampuan Kirana dalam bekerja, membuat Dokter Bram ternganga tak percaya. Dia hanya membantu sebagai asisten Kirana. Namun dia juga mendapat Ilmu. Kini dia yakin kalau Gadis cantik di depannya memang benar- benar Ak si tangan Malaikat. Membuat dia bangga Karena bisa melihat kepiawaian Si tangan malaikat dalam bekerja. Dua jam kemudian terlihat Tumor telah di angkat , namun terlihat Kirana dan Dokter Bram masih sibuk. Dan hampir empat jam kemudian Operasi itu telah berhasil. Dan anak remaja itu terselamatkan dari bahaya Kematian .
"Selesai..." Ucap Kirana sambil Membuka sarung tangannya.
"Ak...Kau memang hebat...selamat Ya...tapi Kau mau kan jadi guruku...!" Seru Dokter Bram dengan penuh minat.
"Dokter Kau lupa kita di mana. Dan Kau tak malu Pada para perawat yang melihat mu..." ucap Kirana . Untung saja salah satu Suster keluar untuk mengambil Infus . kalau tidak tambah malulah Dokter Bram . Pria Dewasa dan tampan itu menatap pada Suster yang tersisa yang sedang menatap Kirana dan Dokter Bram dengan tatapan tak percaya.
"Kau ini... Tidak usah menatap kami seperti itu... Dia memang Dokter Jenius..." Ucap Dokter Bram memarahi.
"Dan kau harus menyimpan masalah ini dari siapapun . Aku tidak ingin Ada orang yang tahu kalau akulah yang telah mengoperasi anak ini. Operasi ini, Dokter Bram lah yang melakukan nya. Kaumengerti kan.." Ucap Kirana.
"Tunggu...Ak itu tidak mungkin... Kau yang melakukannya. Kenapa mesti aku yang mengakuinya...!" Seru Dokter Bram dengan wajah kaget .
"Dokter...mana Ada yang percaya seorang anak Muda yang belum lulus dari bangku SMA melakukan Operasi . apakah Kau Ingin di Tertawa kan semua orang...sudahlah akui saja...dan Tolong Kau tanyakan pada Anak ini. Apakah masih mempunyai orang Tua. Dan Kalau masih Ada panggil mereka. Masalah uang Operasi aku yang membayar. Dan kalau dia tidak punya keluarga bilang saja padaku. Aku akan merawat dia..." Ucap Kirana.
"Uang Operasi apa... Kau yang melakukannya mana bisa aku meminta..." Ucap Dokter Bram. "Tidak masalah... Aku akan pulang setelah menyelesaikan administrasi anak ini. .."Ucap Kirana . Kirana segera melihat kondisi si anak remaja tadi. Kalau dari perawakan anak ini, seperti nya dia bukan anak orang Miskin. Kulit tubuhnya yang putih terlihat Bukan Kulit anak yang kekuarangan uang. Tapi mereka belum tahu Siapa anak ini sebelum dia siuman. Dan kalau menunggu dia siuman. Masih Ada beberapa jam lagi . tentu saja Rumah sakit tidak akan menginjinkan Kirana pergi.
Setelah melihat keadaan anak itu stabil. Kirana segera keluar bersama Dokter Bram. Dan mereka di sambut oleh Dokter Canyu dan satu Dokter lagi yang Ada di sana.
"Bagaimana operasinya Dokter Bram...?" Ucap Dokter Canyu.
"Baik...tumor juga sudah di angkat. Apakah Karena tumor itu Kau tidak berani melakukan nya..?" Kata Dokter Bram.
"Kau bisa melakukan nya...?" Tanya Dokter Canyu tak percaya .
Sedang kan Karina segera berjalan menjauh dari tempat para Dokter yang sedang Berbicara. Dia langsung ke tempat loked pembayaran . dan Dia segera membayar semua biaya rumah sakit untuk anak remaja itu. Karena keadaan anak itu yang baru di operasi, Kirana menaruh anak itu di ruang inap tunggal untuk dua hari. Dan jika anak itu tidak memiliki keluarga, dia akan kembali lagi besok pagi. Setelah itu, dia keluar dari rumah sakit.
Tak berapa lama setelah kepergian Kirana, anak itu di bawa ke ruang Inap yang di pesan Kirana. Namun saat mereka hampir sampai di kamar Inap untuk anak itu, mereka berpapasan dengan Alex yang berjalan bersama asisten dam Sekertarisnya . tanpa Sengaja Jimi melihat wajah si pasien. Betapa terkejutnya Jimi melihat wajah anak yang Ada di atas brangkar rumah sakit.
"Tunggu Suster...!" Seru nya membuat Suster yang membawa anak itu kaget dan berhenti. Begitu juga Alex dan Sam yang berjalan bersama nya.
"Ada apa Jim..?".Tanya Alex.
"Bo's...apakah itu bukan Lion keponakan anda...?" Kata Jimi sambil berjalan kearah brangkar Rumah sakit. Dan saat melihat Anak remaja itu. Dia berseru dengan wajah kaget .
"Bo's...dia memang Lion...tapi wajah dan tubuhnya kenapa...!" Ucap Jimi membuat Alex dan Sam segera mendekati.
Sekian dulu ya...aku lanjut besok lagi.
jangan lupa like, vote dan Komennya aku tunggu.
Bersambung.
hoodie ✅
map ✅
video call ✅
VIP/VVIP ✅
VVIP ✅
biangka ❎
bianca ✅