Di khianati sang kekasih dengan adik tiri nya membuat Kania memutuskan untuk keluar dari rumah karena dia tidak bisa satu rumah lagi dengan sang adik Tiri dan mantan kekasih nya.
Kania memilih tinggal di kost dan melanjutkan kuliah nya tapi dia justru terlilit hutang sang sahabat, bagaimana cara Nia membayar hutang sang sahabat nya
Yuuk mampir di cerita terjerat cinta Om Duda 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvaro zian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bertengkar
Tak terasa waktu terus berlalu sudah sebulan lebih Nia keluar dari rumah ayah nya membuat Fahmi tiba-tiba merindukan sang mantan kekasih nya itu.
Fahmi duduk sendiri di teras rumah sambil menikmati kopi buatan sang mertua dan rokok di tangan nya, pikiran nya jauh menerawang saat masih bersama Nia,sosok perempuan yang pernah mengisi hari nya itu belakang ini sering muncul di pikiran Fahmi apa efek terlalu rindu atau mungkin saja dia merasa kan jenuh pada Carla yang memiliki sifat terlalu manja dan tidak suka di atur berbeda jauh dengan Nia yang lebih dewasa dan lemah lembut.
Sedangkan Nia sekarang sedang mondar-mandir di dalam kamar nya kebingungan, sudah dua minggu ini dia tidak bertemu Mira bahkan ibu kost mengatakan kalau Mira tidak lagi kost di tempat nya, seluruh pakaian nya sudah dia bawa pada malam hari,Nia berusaha menghubungi Nomor Mira tapi tidak pernah aktif lagi.
Serasa ingin pecah kepala nya memikirkan masalah ini, jatuh tempo pembayaran cicilan Mira sudah dua hari bisa saja bulan ini dia yang membayarkan tapi bulan-bulan berikutnya bagaimana?gaji nya tidak akan cukup jika harus membayar cicilan dan biaya Kost serta hari-hari nya.Nia benar-benar pusing memikirkan masalah ini.
****
"Pak bos manggil kamu Ni" ujar Maya membuat Nia ketakutan, sudah pasti bos nya akan bertanya masalah cicilan pinjaman itu
Nia bangkit dengan rasa enggan, bingung jawaban apa yang harus dia berikan jika tiap bulan menutupi nya otomatis Nia tidak sanggup.
Tak berapa lama Nia keluar dengan wajah cemberut.
"Kenapa?"tanya Maya penasaran
"Mira kabur May"
"Apa?"
"Hmmmm.....aku juga nggak nyangka,dua Minggu lalu masih ngobrol dia bilang adik nya sudah mulai pulih tapi kini malah menghilang bak di telan bumi,mana angsuran pertama lagi udah jatuh tempo" cerita Nia
"Aku bilang juga apa Ni, nggak selamanya orang itu baik"
"Hiks......hiks....aku harus bagaimana May, minta bantuan siapa?"isak Nia membuat Maya kasihan tapi dia juga tidak bisa membantu, secara gaji mereka sama dan kebutuhan mereka juga hampir sama bedanya Maya tinggal bersama keluarga nya.
"Aduh jangan nangis Ni,aku juga bingung nih"
"Coba saja aku dengerin omongan kamu kemarin May,tapi aku hanya berniat baik May malah di salah gunakan oleh Mira"
"Iya aku tau Ni,mau bagaimana lagi nasi sudah jadi bubur lain kali jangan terlalu percaya pada orang lain, terkadang Keluarga sendiri pun bisa jadi musuh dalam selimut Ni" ucap Maya dan di anggukki Nia setuju
***
"Kok pulang nya malam mas?" tanya Carla yang melihat jam sudah pukul 22:00 Wib
"Banyak pekerjaan La" jawab Fahmi meletakkan jas nya ke sembarang arah, tubuh nya serasa lelah seharian bekerja
"Mas,jangan di taruh di situ, kasihan loe sama mama capek beresin kamar kita"
"Kenapa harus mama sih la,kalau untuk urusan kamar aku rasa kamu juga bisa,jangan terlalu bergantung pada mama mu, kapan kamu bisa mandiri!" kesal Fahmi
"Mas,aku ini hamil muda mana bisa bekerja"
"Banyak perempuan di luar sana yang hamil muda la, sembari mengurus suami dam rumah tangga nya mereka juga bekerja sebagai wanita karir tidak ada yang mengeluh"
"Kenapa kamu jadi membanding-bandingkan aku dengan orang lain mas" jawan Carla mulai emosi
"Kamu nya terlalu lebay"
"Mas!!! apa aku salah jika bermanja-manja dengan mama ku sendiri,dia tidak keberatan"
"Tapi aku yang keberatan La, apa-apa di layani mama mu, sampai kopi pun mama mu yang buat" ucap Fahmi mulai protes
"O.....jadi kamu tidak suka buatan mama ku mas, tidak enak begitu??"
"Bukan maksud ku mengatakan tidak enak tapi aku ingin di layani istri ku,buat apa menikah kalau kamu sibuk dengan memanjakan tubuh mu sendiri"
"Mas,aku begini juga untuk kamu,jika dari pagi aku bekerja rumah tangga sampai malam sudah pasti tubuh ku remuk dan tidak akan bisa melayani mu di ranjang"
"Menikah bukan hanya urusan Ranjang la,tapi juga urusan mengurus semua keperluan suami"
"Aku bukan pembuat mas" protes Carla membuat Fahmi kesal
"Terserah kamu, bicara sama kamu selalu saja salah, kamu egois mau menang sendiri tau begini aku tidak mau pulang tadi" ketus Fahmi keluar dari kamar mereka
"Mas!!!" pekik Carla tapi tak di hiraukan Fahmi dia justru pergi ke garasi mobil nya dan menghidupkan kembali mesin mobil lalu pergi.