Tak pernah satu kali pun terlintas dalam kepala seorang Adelia Martha Richard untuk menikah di usia muda, apalagi statusnya yang masih seorang pelajar. Namun semua itu terjadi karena sebuah kesalahpahaman yang melibatkan dirinya dan seorang siswa yang sering membuat onar dan masalah di sekolahnya, yaitu Ansel Jonathan Gevariel. Keduanya dipaksa untuk menikah dan menjalani pernikahan rahasia hingga hari kelulusan.
Pernikahan itu menarik masuk Adelia ke dalam kehidupan Ansel yang ternyata sangat rumit. Banyak sekali hal yang baru gadis itu ketahui di balik diri Ansel yang selama ini terkenal sebagai berandal dan pembuat onar.
***
" Demi apapun, aku tidak sudi menjadi istri dari pembuat onar seperti dia " ~ Adelia.
" Dan aku juga tidak sudi memiliki istri sepertimu, gadis yang sangat cerewet dan ceroboh " ~ Ansel.
***
IG: gadis_taurus15
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Taurus, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
15. Gara-Gara Kamu ~ Adelia
Ansel dan Adelia berjalan beriringan menuruni tangga untuk menuju ruang makan. Pasangan pengantin baru itu sudah ditunggu oleh anggota keluarga yang lain untuk sarapan bersama. Dengan mengenakan pakaiannya milik kakak iparnya yang ternyata sangat pas di tubuhnya, Ansel melangkah kakinya dengan cukup percaya diri. Walaupun ada perasaan gugup karena ini adalah hari pertamanya menjadi menantu di keluarga Richard.
" Nah, itu Ansel dan Adelia. Ayo kalian cepat duduk dan kita sarapan bersama " ucap Mommy Yeni saat melihat kedatangan putri dan menantunya.
" Iya Mom " jawab Adelia mempercepat langkahnya menuju kursinya.
Di belakangnya, Ansel segera mengikuti istri itu dan mendudukkan tubuhnya di samping sang istri. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Ansel akan merasakan makan bersama dengan orang-orang yang dianggap keluarga. Dia yang seperti anak terbuang di keluarganya tentu jarang sekali melakukan hal yang sangat sederhana seperti ini.
Ada sedikit perasaan iri di hatinya melihat begitu hangatnya keluarga yang dimiliki oleh Adelia. Keluarga seperti inilah yang diimpikannya sedari kecil, tetapi sayangnya tidak bisa didapatkan dari ayahnya. Hanya tekanan dan cacian yang diberikan oleh Papa Carlos, terlebih lagi setelah Ansel menyadari jika yang menjadi ibu sambungnya adalah wanita jelmaan iblis.
" Seandainya Mama masih ada, mungkin aku akan merasakan hal seperti ini setiap harinya " batin Ansel yang sangat merindukan sosok ibunya.
Meskipun sang ibu pergi untuk selama-lamanya sebelum dirinya mengerti apa-apa, tetapi Opa Indra dan Oma Sita selalu memberitahu serta menceritakan tentang ibunya. Hal itu juga yang membuat Ansel merasa sangat dekat dan menyayangi ibunya melebihi apapun. Dia mulai memberontak di saat mulai mengerti tentang semuanya, bahkan di saat ayahnya ingin dirinya menganggap Mama Sisil seperti ibu kandungnya.
.
.
.
" Ansel, kenapa diam saja? Kenapa tidak makan? " tanya Oma Rita melihat Ansel yang hanya diam saja.
" Ah, tidak apa-apa, Oma " jawab Ansel yang baru tersadar.
" Mommy ambilkan makanannya ya. Istrimu itu tidak bisa diharapkan, dia saja terkadang makan masih ambilkan oleh Daddy atau Mommy " ucap Mommy Yeni yang sangat paham sifat putrinya yang manja itu.
Mungkin perlahan-lahan nanti Mommy Yeni akan mulai menasehati dan mengajari putrinya itu menjadi seorang istri yang baik. Lagipula, untuk saat ini mereka tidak bisa menuntut dan memaksa untuk melakukan semua tugas seorang istri karena sepertinya Adelia pun belum bisa menerima pernikahan itu.
" Tidak perlu, Mommy. Aku bisa mengambilnya sendiri " tolak Ansel yang merasa tidak enak.
" Mommy, apa sih? Lagipula, dia tidak minta untuk diambilkan makanan dan dia juga sudah cukup dewasa untuk mengambil makanan sendiri " ucap Adelia yang tidak terima.
Memang Adelia diakui jika dirinya masih sangat manja, tetapi tetap saja dia tidak terima sang ibu mengatakannya di depan Ansel. Alasannya tentu saja karena gengsi, bisa-bisa pemuda itu semakin mengejeknya.
" Adelia Sayang, walaupun suamimu tidak memintanya, tetapi kamu sebagai istri harus mengerti. Memang mengambil makanan atau menyiapkan kebutuhan masih bisa dilakukan oleh suamimu sendiri, tetapi alangkah lebih baiknya kamu sebagai istri yang melakukan kewajiban itu. Jangan bicara seperti itu lagi ya, itu tidak sopan, Sayang " ucap Nenek Yosi memberikan pengertian dengan sangat lembut.
" Benar yang dikatakan nenek-mu itu, Sayang, kamu harus menghormati dan melayani suamimu dengan baik " tambah Kakek Yendi mengusap kepala sang cucu yang duduk tepat di sampingnya.
" Baiklah, Kek, Nek, maaf " jawab Adelia menundukkan kepalanya.
Sebenarnya Adelia merasa tidak suka karena dirinya terlihat jelek di depan keluarganya, tetapi yang mereka katakan ada benarnya juga. Adelia cukup mengerti tentang kewajiban seorang istri kepada seorang suami, karena Mommy Yeni sudah memberikan contoh itu setiap harinya. Masalahnya, dia belum siap untuk menjadi seorang istri dan tidak mencintai sosok pria yang menjadi suaminya.
" It's okay, My Princess, lain kali jangan seperti itu lagi ya. Pelan-pelan pasti kamu akan bisa menjadi istri yang baik " ucap Opa Axcel pada cucu perempuannya itu.
" Iya Opa " jawab Adelia menganggukkan kepalanya.
Semua orang tersenyum melihat Adelia yang lebih menurut dibandingkan sebelumnya. Biasanya gadis itu akan selalu memberikan pembelaan jika merasa dirinya sendiri benar.
" Sayang, sekarang ambilkan makanan untuk suamimu, sama seperti yang dilakukan oleh Mommy untuk Daddy " ucap Daddy Leon yang sedari tadi diam saja.
" Iya Dad " jawab Adelia menurut.
Adelia pun segera mengambilkan makanan untuk Ansel dengan sedikit tidak ikhlas. Dia mengambil semua lauk yang tersedia di atas meja makan karena tidak mengetahui apa saja yang disukai oleh suaminya itu.
" Ini " ucap Adelia dengan sedikit ketus memberikan piring berisi makanan itu.
" Terima kasih " sahut Ansel menerima piring itu.
Kedua sudut bibirnya tertarik membentuk sebuah senyuman tipis. Dia menjadi suka melihat wajah Adelia yang selalu kesal dan marah seperti itu, entah kenapa begitu.
" Ini semua gara-gara kamu! " bisik Adelia menyalahkan Ansel.
Seandainya saja Ansel langsung mengambil makanan, maka dirinya tidak perlu dinasehati oleh semua orang. Entah mengapa juga semua orang seperti berada di pihak Ansel dan membela suaminya itu.
" Kenapa gara-gara aku? Sedari tadi aku diam dan tidak melakukan apa-apa " ucap Ansel dengan berbisik juga.
" Diamnya kamu membawa masalah untuk aku, jadi semua ini ya gara-gara kamu " sahut Adelia tetap menyalahkan suaminya itu.
Ansel menghela napasnya panjang, sepertinya memang dirinya selalu salah di mata sang istri. Bahkan saat dirinya menolong Adelia sebanyak dua kali kemarin, dirinya pun tetap disalahkan.
" Ehem, bisa kita mulai sarapannya sekarang? " tanya Daddy Leon yang mengetahui jika Ansel dan Adelia terus berbisik-bisik.
" Bi-bisa, Dad " jawab Ansel cepat.
Setelah itu, mereka semua pun segera memakan sarapan masing-masing dengan tenang. Sebuah momen yang sangat diinginkan Ansel bersama keluarganya, ternyata bisa terwujud setelah menikah dan bersama dengan keluarga mertuanya. Tidak masalah, karena yang terpenting pemuda itu bisa merasakannya.
***
Apakah ada yang sama seperti Ansel? Selalu salah di mata istri atau suaminya?
***
Mohon bantuan vote, like dan komentarnya ya 😊 Terima kasih 😊🙏 Tetap dukung saya ya 😘
Tolong follow akun NT saya " Gadis Taurus " ya 😘
lanjutkan thor.../Good/
lanjuutt thor
voteku padamu thor
biar cemuguutt nulisnya /Ok//Ok//Ok//Ok/