NovelToon NovelToon
JODOH DARI KAKEK BUYUT

JODOH DARI KAKEK BUYUT

Status: tamat
Genre:Tamat / BTS / Blackpink / Wanita Karir / EXO
Popularitas:10.3k
Nilai: 5
Nama Author: timio

Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜

Happy reading 💜

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masih Bukan Aku

Jenny terlihat sibuk membuat minuman, ia mencampur semua bahan yang diinginkannya. Malam itu dingin, bukannya meracik minuman hangat, ia sibuk membuat minuman dingin. Cappucino float pesanannya tepat berada disampingnya, meski sudah meleleh ia tetap meminumnya karena memang sesuka itu.

Rony dan yang lainnya sibuk membuat makanan dan menata meja, sementara Sharon dan Nadia sibuk memanggang daging. Direktur mereka sudah tidur duluan di tenda khusus yang sengaja ia bawa, lebih mirip camping. Sat... set... sat... set... semuanya terhidang dimeja.

"kalian duluan ya, ntar aku nyusul." seru Jenny masuk ke dalam tenda.

Sepeninggal Jenny personil teamnya auto kasak-kusuk, bukan menggosipkan, lebih ke arah ciye ciye iri iri gitu. Nyesekkk.

"Pak Arsen bener-bener ketemu pawangnya ya." seru Sharon.

"Iya, bucin full. Ngga kayak yang dulu itu, iiihh... illfell gua.", balas Nadia seorang menggigil.

" Huss... congor lu tuh hati-hati ada mba Jenny. Nanti dia denger", lirih Rony, Nadia segera menutup mulutnya.

"Tapi emang pak Arsen berubah kan semenjak ada mba Jenny, ngga setelan kanebo kering lagi, udah mencair tuh gunung es, bucin bangettt... kapan gua begitu ya, punya yang kayak gitu, lah sekalinya pacaran gua ketemunya buaya rawa terus, kalo ngga kucing mesum aduhh..... ", ringis Sharon.

"Kebanyakan dosa lu Sye.. Ahahahh.." ledek Nadia.

" Lu mau ga dibucinin gua?" tanya Rony nyengir kuda.

" Ouugahh lahir batin gua... ", semprot Sharon, Nadia ikut tertawa melihat kelakuan dua sahabatnya itu.

"Untung aja pak Arsen dateng, tadi siang gua ngeliat cowo ngeliatin mba Jenny terus dari jauh." timpal Sharon.

"Lu liat juga?", tanya Nadia.

"Ya liat dong, cakep anjir, mirip Diyo EXO hehehe", timpal Sharon.

"Giliran yang cakep aja...", ledek Rony.

" Lu juga ntar kalo liat cewe bening dikit napas lu ngga teratur." semprot Nadia.

"Tapi siapa ya tuh cowo ngeliatin Mba Jenn begitu amat. Hmm... bodo ah. Mba Jenny ngapain ya didalem..", timpal Sharon dengan ekpresi aneh.

"Makanya nikah lu... ", seru Rony sambil melahap dagingnya.

🌼🌼🌼

Sementara didalam tenda, Jenny melihat suaminya tertidur pulas mungkin kelelahan menyetir. Direktur tampan tapi dingin, yang akhir-akhir ini terasa sangat hangat. Jenny membenarkan selimut Arsen dan mengusap rambutnya.

"Lu ngapain sih suami nyusulin gua kesini, kecapean kan lu... ", dumel Jenny lirih.

Grepp...

Arsen menariknya tiba-tiba dan kini Jenny berada di pelukannya.

"Kaget anjir... ", pekik Jenny.

"Emang ngga boleh nyusulin istri?," tanya Arsen yang masih menutup mata.

"Gua itu kesini buat nenangin diri, pengen haha hihi dengan cara gua sendiri, gua juga punya temen yang otaknya masih se frekuensi sama gua, gua berharap banget bisa healing biar cuma sebentar. Lah itu anak rupanya panitia logistik malah nongol duluan, elu nya malah dateng, rusak kan rencana gua." repet Jenny.

"Jenn... "

"Hmmm?"

"Bisa ngga lu lupain dia aja?", lugas Arsen.

"Ngga bisa, kalo bisa semudah itu ya udah gua lakuin dari dulu, buat apa gua cape cape insomnia, kepikiran, sampe gua OD obat tidur.", jelas Jenny.

"Gua boleh egois ngga sih?", tanya Arsen akhirnya.

"Lu kenapa sih, Sen?"

"Ayo bener-bener menikah Jenn, ayo lupain perjanjian kita 6 bulan yang lalu. Gua udah sayang sama lu, gua nyaman sama lu, biar pun lu modelan begal nyasar gini, kadang kayak batu sungai, dinginnya minta ampun, gua tetep sayang kok.

Gua overthinking kalo lu pulang telat, cemas kalo lu ga di deket gua, itu alasan gua ngebut kesini. Ngga tahu dimulainya kapan, yang jelas waktu lu nangisin cowo lain dipelukan gua, itu sakitnya luar dalem Jenn. Gua sayang lu, banget.", jujur Arsen.

Jenny yang masih dipelukannya bukannya tergugah, malah Plakkkk..... satu pukulan agak kuat tepat di jidat Arsen.

" Aohh... sakit yaang...", kesal Arsen.

" Stop... ngga usah confess confessan lu. Yang yang... apa sih. Bangun lu bangun. Ayo keluar, kayaknya lu lagi laper, makanya rese." keluar dari tenda.

Sepeninggal Jenny, Arsen bahkan belum mengubah posisinya, seolah masih memeluk sesuatu tapi gadis itu sudah pergi saja. Ia mati kutu. Tidak habis pikir Jenny akan meresponnya seperti itu. Ia sudah merangkai kata sebanyak dan seindah mungkin selama 4 jam ia berkendara tapi belum selesai ia melafalkan semuanya, sang istri malah memukul dan meninggalkannya.

" Kenapa gua bisa lupa dia cewe gila?", Arsen menggaruk-garus kepalanya.

"Arsen udah tidur dari tadi, aku ngga tega bangunin, kayaknya dia skip malam malam tuh.", seru Jenny dari luar tenda.

" Nah.. sekarang lu mau bikin gua kelaperan? Liat aja lu... ", kesalnya dari pergi keluar.

🌼🌼🌼

Sang direktur aka V kw super, keluar dari tenda yang bermuatan 2 orang itu dan meliuk-liuk kan badannya, sembari stretching melemaskan otot punggungnya. Semua orang yang berada disana mengalihkan perhatian kepadanya, diam-diam sang nona muda berbisik dalam hati, " Kakek buyut, dulu amalan mu apa? Kok bisa suamiku seganteng ini?"

" Woah... Taehyung dengan kearifan lokal." desah Nadia dengan ekspresi lucu.

"Iya lu bener, Nad." tambah Sharon.

" Dan saya pawangnya.", seru Jenny dengan menadah wajahnya sendiri.

" Iya mba Jenn, iyaa.... pawang ngga tuh.", balas Sharon, diikuti tawa renyah Nadia dan Rony.

Masih kesal dengan jawaban ogah-ogahan sang istri tadi, Arsen berniat membuat istrinya itu illfeel.

" Sayang... aku laper...", serunya tiba-tiba menghambur memeluk Jenny dari belakang dan mencium pucuk kepala istrinya itu. Sudah jelas ketiga karyawan Arsen yang lain agak syok, dan baper, ternyata kanebo kering itu sudah berubah jadi gula kapas yang kena air, meleleh gaisss.

"Lu ngapain anjir, jangan bikin gua geli..", lirih Jenny berbisik.

"Biarin, siapa suruh lu nolak gua." jawab Arsen berbisik dan cupp mencium pipi Jenny. Ketiga karyawannya itu pun makin lebar senyumnya dan mendehem pelan.

"Ayo kita duduk, aku siapin dulu kalo kamu laper.", seru Jenny bergerak buru-buru menghempas tangan Arsen yang melingkar diperutnya.

Jenny menyediakan space kosong, piring, dan yang lainnya untuk Arsen. Untuk pertama kalinya Arsen duduk semeja dengan karyawannya, dan itu memberi efek pada situasi meja yang tadinya riuh, cerah, ceria, berubah jadi hening, dan dingin seperti tebing kutub. Jenny melihat kiri dan kanan, semuanya makan dan minum dengan canggung.

" Sayang, aku makan di tenda aja kalo gitu.", seru Arsen.

"Nggak, makan disini aja bareng aku. Ngga usah peduliin kami ya yeorobun, makan minum kayak tadi, ngga apa apa, biar aku yang urus suamiku ini. Ok.", Jenny pun melanjutkan memanggang daging.

Tidak lama berselang suasana meja kembali riuh dengan tingkah ketiga orang yang berkelakuan agak random itu. Sesekali Arsen ikut nimbrung menertawai tingkah mereka. Jenny sibuk memotong daging dan memanggangnya untuk Arsen. Ditengah suasana yang menyenangkan itu Arsen sibuk dengan perasaanya melihat wanita yang disampingnya, sibuk bersyukur.

"Kakek buyut, terima kasih sudah mengirimiku istri seperti dia. Dia baik, cantik, dan aku benar-benar jatuh kepadanya. Kakek Wijaya, terima kasih sudah melahirkan keturunan seindah ini. Semampuku, setangguh ku, akan aku cintai dan jaga dia." batinnya.

Disisi lain tepatnya di sudut tak terlihat, seseorang memandang sendu, hatinya sakit sekali.

Jonathan 💔

.

.

.

Tbc ... 💜

1
Jessica aja
lumayan bagus
Timio: thank you 💜
total 1 replies
Wijaya Ronny
Luar biasa semakin kesini ceritanya semakin kesono/Drool/
Timio: Tengkiyu, pantengin terus yaaa 💜💜💜
Timio: thank you 💜💜
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!