Melihat pengkhianatan sang kekasih bersama dengan adiknya sendiri, membuat Sienna begitu terpukul. SIenna dikhianati oleh dua orang sekaligus, dan karena merasa begitu patah hati, Sienna memutuskan untuk pergi ke bar, bermaksud untuk melupakan rasa sakitnya. Tapi siapa sangka, datang ke club itu, justru mempertemukan Sienna dengan penguasa bisnis, Devano ALexanders, lelaki yang dingin dan misterius. Pertemuan itu membawa Sienna dan Devan pada malam panjang yang tidak pernah dilupakan oleh keduanya.
Pertemuan antara Sienna dan Devan, yang sama-sama memiliki sisi rapuh antara keduanya, membuat cerita ini menjadi penuh dramatis dan romantis. Pada akhirnya, pengkhianatan yang Sienna alami, mengantarkan Sienna menemukan cinta sejatinya, meskipun tidak mudah namun perjalanan cintanya wajib dibaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ny.prast, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Keraguan
Pada saat ini, Devan sedang mengantarkan Sienna pulang, bersama dengan Felix juga, selama perjalanan Felix nampak diam dan menyimak obrolan dua orang di kursi belakang.
"Sienna, terimakasih banyak, berkat bantuan kamu, aku bisa melihat senyuman bahagia orang tua ku, karena aku tidak salah pilih membawa pasangan," ucap Devan tulus.
"Tidak masalah Devan, aku juga senang bisa diterima dengan baik oleh orang tua kamu, mereka sangat menyenangkan. Terimakasih karena sudah mengajak ku bertemu dengan mereka," ucap Sienna.
"Melihat tanggapan orang tua ku, aku yakin orang tua ku sangat menerima kamu, bahkan papa ku, lelaki yang aku tahu sangbat irit bicara saja, bisa berkata lembut dengan kamu, Sie," perkataan Devan memang benar, selama ini Devan menganal ayahnya yang selalu saja bersikap dingin dan berkata seperlunya, dari sini sudah tahu kan Devan banyak mewarisi sikap dari siapa?
"Benarkah, aku pikir pak Shandiego adalah orang humble," ujar Sienna.
"Itu bukan sikap papa ku. Papa, hanya akan bersikap baik dan hangat kepada mama, hanya itu," ucap Devan, membuat Sienna paham, kalau sepertinya Shandiego adalah sosok lelaki yang setia.
"Berarti, kesetiaan pak Shandiego tidak perlu diragukan," ucap Sienna seraya tersenyum kecil.
"Iya, sayangnya kesetiaannya belum diturunkan kepada anaknya, hanya sikap dinginnya dan irit bicara saja," gumam Felix.
"Ah aku lupa, sepertinya kesamaan tuan Shandiego juga ada satu lagi, yaitu hanya bisa bersikap manis di depan wanita yang dicintainya," batin Felix seraya diam-diam tertawa kecil.
"Felix, apa yang kau tertawakan?" Devan yhang melihat Felix tertawa pun menjadi sinis, Devan pikir Felix tengah menertawakan Devan diam-diam.
"Ah tidak Tuan, saya hanya ihngat film yang barusan saya tonton," kilah Felix menutupi.
"Benarkah?" tanya Devan masih menatap Felix dengan curiga.
"Benar Tuan, anda tidak percaya? Mau iktu nonton nanti bersama ku?" tanya Felix menantang, karena dirinya sudah yakin jawaban apa yang akan Devan keluarkan.
"Tidak," tolak Devan, sesuai dengan dugaan Felix. "Mengemudi yang benar," ucap Devan memberikan peringatan.
"Baik Tuan," jawab Felix.
Tidak terasa, karena lamanya mengobrol, mobil yang membawa Devan dan juga Sienna, sampai juga di depan rumah milik Sienna.
"Sienna, apakah perlu aku menemui ayah mu juga?" tanya Devan, sebab Devan cukup khawatir kalau Sienna mendapatkan masalah karena hal ini.
"Tidak perlu Devan, aku sudah mengatakan dan meyakinan kepada papa, jadi kamu tidak perlu risau. Justru, jika kamu menemui papa ku, aku yang khawatir kalau papa ku akan curiga," ujar Sienna.
"Baiklah, sekali lagi terimakasih Sienna, untuk malam ini," ucap Devano, dirinya merasa apa yang Sienna lakukan malam ini, adalah hal besar, padahal ini sudah sesuai perjanjian yang mereka sepakati bersama.
"Devan, ini sudah menjadi bagian perjanjian di kerja sama kita, aku membantu mu, dan kamu juga akan membantu ku, jadi kita impas," perkataan Sienna, seolah menyadarkan Devan, bahwa malam ini, semua yang mereka berdua tampilkan kepada orang tua Devan, adalah kebohongan.
"Sudah malam, besok kita bekerja, jadi aku masuk ke dalam dulu, ya?" pamit Sienna.
"Iya, istirahatlah." Devan enatap Sienna, sampai Sienna benar-benar masuk ke dalam rumahnya, baru setelah itu Devan meminta Felix melajukan mobilnya untuk pulang.
"Kita ke rumah atau apartement, Tuan?" tanya Felix, pasalnya Devan memang memiliki apartement yang lebih sering dirinya tempati.
"Apartement saja," jawab Devan dengan nada lemas.
"Ada apa dengan Tuan Devan? Baru saja dirinya merasa bahagia, sekarang jadi lesu begini," batin Felix. Dalam diam, Felix mencoba untuk memikirkan, kira-kira hal apa yang membuat Devan tiba-tiba berubah. Selama perjalanan sampai di apartement, Devan terus saja diam, hal itu mambuat Felix khawatir.
"Anda mau sesuatu, Tuan?" tanya Felix.
"Temani aku minum Felix," perkataan Devan langsung dimengerti oleh Felix. Dengan sigap Felix mengambil wine yang tersedia dan menaruhnya di hadapan Devan.
"Ada apa Tuan?" tanya Felix seraya menyerahkan segelas wine.
"Ada yang anda pikirkan?" tanya Felix lagi.
"Entah kenapa, perkataan Sienna soal perjanjian kerja sama itu, membuat aku sedih," ucap Devin setelah dirinya menyesap gelas itu.
"Jadi, karena perkataann terakhir Sienna itu?" batin Felix.
"Memang, dalan perjanjian yang Sienna tanda tangani, aku meminta Sienna menjadi kekasih pura-pura ku, tapi melihat bagaimana orang tua ku, yang menerima Sienna dengan tangan terbuka, membuat aku merasa, seolah aku sudah mempermainkan perasaan mereka, dan perasaan bersalah itu terus menggaggu pikiran ku," ujar Devan, mengatakan kegundahan hatinya saat ini.
"Tuan, boleh saya berpendapat?" tanya Felix meminta izin, dan Devan menganggukan kepalanya, dirinya memang membutuhkan nasihat saat ini. Tapi, Devan juga berharap, kalau kali ini Felix tidak akan memberikan nasihat yang diluar nalarnya.
"Kalau anda bisa menjadikan Sienna, sebagai kekasih anda yang sesungguhnya, bukankah itu akan membuat anda lepas dari rasa bersalah?" ujar Felix.
"Kau benar, tapi aku juga ragu," perkataan Devan kali ini, semakin lemah, tidak seperti beberapa hari lalu, yang begitu yakin akan mememangkan perasaan Sienna.
"Anda ragu, kalau Sienna akan merubah keputusannya?" tebak Felix, dan Devan membenarkan tebakan asisten pribadinya itu.
Felix menghela napasnya. "Tuan, bukankah anda sudah mendengar suara rekaman Sienna, yang mengatakan bahwa dirinya tidak akan ragu untuk membatalkan pernikahannya dengan Alvin," kembali Felix mengingatkan.
"Mungkin, Sienna memang saat ini masih sakit hati dengan pengkhianatan Alvin, tapi dengan orang tua Alvin? Kamu tahu sendiri kan Felix, bagaimana dekatnya Sienna dengan mereka, apakah Sienna akan tega untuk melakukan hal itu?" jelas Devan, rupanya setelah endengar kedekatan Sienna dan keluarga Abraham, membuat fokus Devan terganggu.
"Itu adalah tugas anda Tuan, anda harus bisa meyakinkan Sienna untuk tetap fokus pada tujuan awalnya, buat Sienna tahu bahwa lepas dari keluarganya yang toxic itu, akan membuat Sienna bahagia, dirinya tidak perlu lagi banyak bersandiwara," perkataan Felix menarik perhatian Devan.
"Soal bagaimana sikap orang tua Alvin nantinya, selagi Sienna sudah jatuh hati pada Tuan, dan Tuan terus memberikan dukungan pada Sienna, saya yakin Sienna tidak akan pernah ragu sedikitpun."
"Kenapa, kau sangat yakin bahwa keluarga Sienna toxic?"
ngehaluin perjalanan kisah cinta bang devan dan sienna yg penuh drama,seru,lucu,konyol,bikin emosi paket komplit intriknya 😘😘😘
cemburunya bang devan bikin gemesh athi thorrr 😅😅😅
gemesh pengen q tenggelamin ke laut thorrr🤪😂😂😂
bang devan masih waras dan gak nyakitin sienna dgn olah raga ranjang 😍😍😍
jangan khawatir ya bang karena sienna jodoh masa depanmu 😘😘😘
bang devan jgn di apa"in ya sienna 😅😅😅
mampir absen donk😉😍
boleh donk ikut ngehaluin kisah cinta sienna 🥰🥰
Devano galau 🤭🤭🤭🤭🤭