Janetta, gadis empat puluh tahun, berkarier sebagai auditor di lembaga pemerintahan. Bertahan tetap single hingga usia empat puluh karena ditinggalkan kekasihnya yang ditentang oleh orang tua Janetta. Pekerjaan yang membawanya mengelilingi Indonesia, sehingga tanpa diduga bertemu kembali dengan mantah kekasihnya yang sudah duda dua kali dan memiliki anak. Pertemuan yang kemudian berlanjut menghadirkan banyak peristiwa tidak menyenangkan bagi Janetta. Mungkinkah cintanya akan bersemi kembali atau rekan kerja yang telah lama menginginkan Janetta yang menjadi pemilik hati Janetta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arneetha.Rya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 33
"Aku ke kamar dulu ya,"ucapku dan dijawab dengan anggukan tanpa menoleh padaku.
Aku masuk ke kamar, bersih-bersih dan beristirahat. Sebelum mataku terlelap, tiba-tiba pintu kamarku diketuk.
Kubuka pintu kamar dan ternyata ibu kost yang muncul di depan kamarku.
"Ada apa ya bu ya?" tanyaku pelan.
"Ibu cuma mau sampaikan kiriman paket untuk nak Janetta,"ucap ibu kost dan menyerahkan sebuah paket berbentuk persegi panjang dibungkus kertas coklat kepadaku.
"Oh, terimakasih, Bu. Dari siapa ya Bu,ya?" tanyaku setelah menerima paket karena tidak ada kertas pengirimnya.
"Teman nak Janetta yang kemarin dulu Ibu anterin menemui nak Janetta itu, lho"
Seketika aku terkejut. Tristan. Mau apa lagi sih dia, batinku.
"Oh iya, baik Bu. Tapi sebentar Ibu, saya mau kasih undangan ke Ibu,"
Aku bergegas ke dalam kamar, meletakkan paket dari Trisan dan menyambar sebuah undangan.
"Ibu, saya akan menikah minggu depan, saya harap ibu bisa hadir di acara pernikahan saya," ucapku sembari menyerahkan undangan kepada ibu kost.
"Wahh, selamat ya nak Janetta. Ibu pasti hadir nanti. Sehat-sehat dan lancar semua persiapan ya," ucap ibu kost dengan senyum lebar lalu pamit berlalu turun ke lantai satu.
Aku masuk kembali ke kamar dan melihat paket itu. Aku tidak ingin membukanya tapi aku penasaran dengan isinya. Tidak ada petunjuk apa-apa di pembungkusnya. Aku tidak yakin ini apa. Bentuknya lebih mirip ke kotak krayon anak sekolah. Perlahan kubuka kertas pembungkus, maka terlihatlah sebuah kotak dengan gambar coklat di atasnya. Kubuka kotak tersebut dan benar ada coklat mini dengan berbagai bentuk di dalamnya. Diatas coklat-coklat tersebut ada amplop berwarna pink. Kubuka amplop tersebut dan kutemukan selembar kertas terlipat dan sebuah foto di dalamnya. Aku terkesiap melihat foto itu. Cepat-cepat kubuka kertas surat berlipat itu dan mulai membacanya.
Hai Janetta
Aku tahu kalau kamu akan segera menikah dengan rekan kerjamu. Aku memang pernah melakukan hal yang tak baik padamu. Tapi aku sungguh menyesali dan ingin sekali kamu memaafkan aku. Aku tahu itu tidak mudah bagimu. Karenanya aku ingin membantumu dari jauh.
Rachel adalah keponakanku. Kondisinya sekarang tidak stabil karena calon suamimu. Aku percaya kamu tidak tahu apa-apa mengenai penyebab Rachel menjadi depresi seperti itu. Demikian juga dengan kami keluarganya. Rachel tidak mau bercerita apa-apa dan hanya menangis sepanjang waktu. Rachel yang aku tahu sejak masih kanak-kanak adalah orang yang ceria dan penuh semangat. Adalah anak yang rajin sholat dan berprestasi di sekolah. Kami sama sekali tidak menyangka Rachel bisa jadi begini hanya karena seorang pria. Dia cantik, pintar dan punya pekerjaan yang baik, sayangnya dia tidak bertemu dengan lelaki yang baik.
Begitu aku tahu ternyata yang menjadi calon istri lelaki itu adalah kamu, emosiku langsung naik. Aku tidak rela kamu menjadi korban berikutnya. Jane, aku tidak bermaksud memfitnah lelaki itu tanpa bukti. Maka aku bersusah payah memperoleh foto yang ada di surat ini dari temanku yang merupakan pemilik club malam.
Jane, calon suamimu bukan orang baik dan biasa-biasa seperti yang kamu lihat dalam keseharian. Aku harap surat ini belum terlambat kamu terima, karena aku tidak tahu tanggal pernikahanmu. Aku ingin sekali menjauhkanmu dari lelaki itu. Mungkin sebenci-bencinya aku pada Antonio, aku lebih rela kamu memilih dia daripada Reyvan brengsek itu.
Satu hal yang kamu harus tahu juga, Jane, aku melakukan ini karena aku sudah jatuh cinta padamu sejak kita bertemu di Samosir. Kamu benar-benar perempuan yang sesuai dalam kriteria doaku dalam mencari calon istri. Tapi begitu mengetahui kalau kamu adalah mantan kekasih Antonio, aku marah dan kesal, mengapa harus bersinggungan lagi dengan lelaki itu. Apalagi aku melihat masih ada benih-benih cinta di antara kalian. Aku kesal hingga melakukan kesalahan. Aku mohon maaf, Jane.
Dan kuharap kamu segera bertindak dan membatalkan pernikahanmu dengan Reyvan.
Tristan
P.S. Semoga coklat ini bisa membantu kamu berpikir dengan bijaksana.
Aku terduduk di kasur sembari memandang foto itu, Reyvan dikelilingi tiga perempuan berpakaian minim dengan alkohol di tangannya. Ketiga perempuan itu nyaris bugil dan tangan mereka ada di pipi, dada dan paha Reyvan. Aku seperti kehilangan ruh melihat foto itu. Inikah sisi lain Reyvan yang tidak kuketahui? Hatiku menolak mempercayainya. Tidak mungkin Reyvan seperti itu. Dia sangat baik, sangat lembut dan sangat pria didepanku. Aku yakin foto ini hasil editan dan ada-ada dari Tristan saja untuk.menggangu rencana pernikahanku dengan Reyvan. Jahat benar dia.
Kuhempaskan surat dan foto itu ke meja riasku dan aku berbaring berusaha tidur. Namun mataku tak kunjung terpejam. Apa yang harus aku lakukan untuk membuktikan tuduhan Tristan tidak benar. Tidak mungkin aku langsung melabrak Reyvan dan mempertanyakan kepadanya. Sudah pasti dia akan menghindar.