Perjalanan Cinta Alwi yang harus terhalang oleh restu dari orang tua Bunga yang merupakan anak dari pensiunan tentara.
Semenjak ayahnya meninggal, Kehidupan Alwi sangat penuh dengan ujian karena dia harus merawat ibunya yang sedang dalam keadaan sakit dan harus berobat jalan. Dia tak bisa melanjutkan kuliah karena biaya.
Alwi hanya bekerja sebagai seorang office boy di salah satu kantor.
Dia harus bisa mencari uang untuk kehidupannya sehari-hari, biaya berobat ibunya, dan juga menabung untuk mimpi pernikahannya dengan Bunga..
Dibalik susahnya Alwi, ada sosok perempuan cantik bernama Salma yang setiap hari mengurus Ibu Alwi yang sedang sakit dengan sangat tulus, hingga suatu hari ibunya ingin sekali Alwi mempunyai perasaan kepada Salma karena ibu nya tau kisah cinta Alwi dan Bunga takkan bisa di satukan.
Apakah Alwi akan memiliki Bunga yang dia anggap sebagai cinta sejati ?, atau Salma yang semakin hari semakin menunjukkan ketulusan cintanya.
mari ikuti kisahnya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tresna Agung Gumelar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bunga Nekad Menghampiri Alwi
Sore pun tiba.
Sekitar pukul 17:00 Alwi pulang dari tempat kerjanya.
Kantornya ini berada di lantai 5 di salah satu gedung mewah di pusat kota. Dan saat ini dia sedang berada di dalam lift menuju lantai dasar yang langsung menuju ke arah parkiran motor.
Setelah sampai di basement, Alwi kini menuju ke arah sepeda motornya kemudian langsung memakai helm yang iya taruh di atas spion.
Saat Alwi memakai helmnya tiba-tiba saja ada sosok perempuan yang langsung memeluk Alwi dari belakang. Ternyata itu adalah Bunga.
Bunga langsung begitu saja memeluk Alwi dari belakang dan langsung menangis tersedu-sedu.
"Alwi. Aku gamau kamu pergii!!"
Disini Alwi kembali membuka helmnya dan menaruhnya kembali di atas spion motor. Dia langsung menenangkan Bunga yang terus saja menangis.
"Bunga. Udahhh. Malu disini kan banyak orang"
"Aku ga perduli. Aku cuma gamau kamu pergi"
"Yaudah kita jangan bahas disini ya, gak enak dilihat orang, yaudah kamu naik kita bicara ditempat lain aja ya"
Bunga hanya bisa menganggukkan kepalanya dan menuruti kemauan Alwi untuk bicara di tempat lain.
"Yaudah kamu jangan nangis, tenang yaa"
"Iya Alwi"
Akhirnya Alwi membonceng Bunga dan pergi... Diperjalanan, Bunga tak pernah mau lepas untuk memeluk Alwi, dia selalu menyenderkan kepalanya di punggung Alwi, karena mungkin dia sangat takut sekali untuk kehilangan Alwi.
Dan singkat cerita Alwi mengajak Bunga ke sebuah Cafe yang gak jauh dari kantornya. Alwi langsung memesankan minum dan mengajak Bunga untuk duduk di salah satu meja cafe. Dan kini mereka duduk berdampingan.
"Kamu kenapa gak kasih kabar dulu Bunga kalau mau ketemu aku?, bukannya kamu gaboleh nemuin aku lagi?"
"Aku sengaja, aku pengen ketemu kamu Wi, aku gamau hubungan kita jadi berubah, aku ingin hubungan kita baik-baik aja, kamu jangan pergi ya sayang kita berjuang sama-sama"
"Hmmm. Bunga, Sebenarnya aku juga gamau jauh dari kamu, tapi kalau keadaanya seperti ini mana mungkin aku sanggup, kesempatan saja sudah gak ada buat aku"
"Kamu bohong Wi, katanya kita bakalan berjuang sama-sama, tapi kamu udah nyerah begitu aja, kamu udah gak sayang ya sama aku?. Apa memang kamu udah rela aku dijodohkan dengan orang lain?"
"Maksud aku gak gitu Bunga. Mana rela sih aku ngeliat kamu sampai sama orang lain, perasaan aku gak akan berubah sama kamu, tapi kalau waktunya harus sekarang aku benar-benar gak siap, aku cuma manusia biasa, semuanya butuh proses Bunga bukannya aku gamau berusaha"
"Aku mau ko Wi nungguin kamu sampai kapanpun juga. Kamu gak perlu khawatir, aku pasti setia ko nungguin kamu,"
"Aku percaya kalau kamu pasti setia sampai kapanpun sama aku. Tapi papa kamu Bunga, kamu tau sendiri kan?"
"Kamu gausah pedulikan papa aku, kamu fokus sama aku aja Wi, aku disini aku gak akan pernah pergi"
Bunga terus saja memohon kepada Alwi.
"Gabisa gitu sayang, aku juga butuh restu dari papa kamu, yaudah gini aja ya, mulai sekarang mending kita gausah ketemu dulu sampai semua suasananya menjadi tenang."
"Hmmm"
"Dengerin aku, aku gak akan kemana-mana, kalau aku udah siap aku juga pasti ko sama kamu lagi, kalau papa kamu tau kita ketemu lagi seperti ini yang ada kita gak akan ketemu lagi selamanya, jadi aku mohon ya kamu juga harus ngerti Bunga kenapa aku menjauh dari kamu"
"Tapi aku takut"
"Udah jangan dulu takut, bukannya aku gamau ketemu sama kamu lagi, aku kangen ko, aku gabisa bohong, aku juga gamau Bunga kehilangan kamu.. Gamau"
Alwi pun Menjadi menangis dan langsung memeluk Bunga. Kini Bunga mulai mengerti apa yang sedang dirasakan oleh Alwi.
"Maafin Papa aku ya Wi, udah jangan nangis"
"Aku takut Bunga. Aku takut pada akhirnya kita benar-benar gabisa bersama lagi"
"Enggak sayang enggak, kita pasti sama-sama kok aku yakin. Aku janji bakal nungguin kamu, aku percaya ko sama kamu karena cuma kamu Wi yang bisa buat aku bahagia sampai saat ini. Udah ya sayang jangan sedih, aku mau ko nurutin apa yang kamu bilang tadi"
Kini Alwi berbicara sambil membelai rambut Bunga
"Bunga, Kalau memang pada akhirnya kita gak bisa bersama, kamu jaga diri baik-baik ya sayang, kamu tak akan terganti Bunga di hati aku, kamu ini wanita tulus dan bisa terima aku apa adanya selama ini, aku gak mungkin menemukan wanita sepertimu lagi, kalaupun ada pasti itu sangatlah sulit"
"Enggak sayang, itu semua gak akan terjadi, aku gamau peduli sama omongan itu, karena pada akhirnya kita akan sama-sama, aku yakin"
"Kamu ini ya selalu aja ngotot aja dari dulu, aku bakal selalu berusaha Bunga, tapi kalau misalnya kita gabisa bersama aku bakal ikhlas ko insyAallah asalkan suamimu nanti bisa bahagiain kamu, aku pasti ikut bahagia disini"
"Kamu ngomong apa sih Wi ah, udah jangan bicara gitu lagi ya. Aku bakal selalu disini nungguin kamu, kamu ini yang akan jadi suami aku nanti gak akan pernah ada yang lain. Aku jamin!!"
"Hmm"
"Udah ya jangan dibahas lagi, tapi kalau misalnya kita gak ketemu dulu aku masih bisa kan hubungin kamu via telfon?. Jangan tadi sama kemarin aku dicuekin aja, aku khawatir tau Wi sama kamu"
"Iya deh , aku kan takut Bunga. Kalau aku ladenin aku takutnya bener-bener gabisa lagi nemuin dan kabarin kamu lagi lewat apapun"
"Hmm penakut dasar, awas kalo sampe ilang lagi ya, aku bakal cari kemanapun kamu pergi"
"Iya maaf, tapi nanti aku gabisa anter kamu pulang dulu yaa!"
"Iya aku faham ko biar aku pulang sendiri aja"
"Oke deh. Bunga, kamu udah makan belum?"
"Belum, sengaja aku belum makan dari siang biar sore ini aku laper terus disuapin sama kamu"
"Ko dari siang sih belum makannya? Aneh banget"
"Biarin, biar ada yang khawatir sekarang. Soalnya gak ada yang merhatiin aku sih hari ini, gak ada yang nyuruh makan, gak ada yang semangatin aku kerja, gak ada yang bilang selamat pagi, selamat tidur apalagi gak ada"
"Hmmm kamu ini, gaboleh gitu lah, ayo sekarang makan yaa aku pesenin, kamu mau makan apa?"
"Hmmm. Apa aja, tapi disuapin"
"Hmmm mulai keluar manja nya, yaudah kamu tunggu disini ya aku pesenin dulu"
"Hehe. Iya sayang"
Singkat cerita akhirnya mereka pun makan bersama disana. Dan Alwi menyuapi Bunga yang memang sangat manja sore ini.
"Besok-besok jangan nunda makan lagi ya, apaan sih gak suka aku ah kamu kaya gitu"
"Iya Alwi maaf, lagian dari semalem mulutku gak enak kalo makan"
"Lah ini biasa aja juga, malah lebar banget mangapnya, laper kan pasti?"
"Beda lah kalo sekarang, kan makannya sama orang yang aku cinta"
"Hmm. Yaudah makan aja nih cinta aku, terus makanannya buat aku aja ya"
"Ih jangan lah, aku kan beneran laper tau hmmm"
"Dasar perut laper masih aja gengsi sama diri sendiri, tapi habis ini kamu langsung pulang ya biar gak ada yang curiga dirumah"
"Hmm iya aku langsung pulang deh kan demi kamu, tapi nanti malem telfon aku sebelum tidur ya"
"Iya deh iya, biar ada yang ngucapin selamat tidur kan?"
"Hehe tau ajaa ah"
"Cerewet dasar"
"Biarin"
Singkat cerita setelah dari kafe, Alwi langsung memesankan taksi online untuk Bunga pulang kerumahnya, sambil menunggu merekapun mengobrol cukup serius..
"Alwi, kita kapan ketemu lagi?, aku gamau lama-lama!!"
"Ya sabar Bunga, aku juga gak tau kapan, yang penting kan kita bisa saling ngabarin, sabar ya sayang"
"Hmmm. Terus rencana kamu apa setelah ini?"
"Mungkin Minggu depan aku mulai mau kuliah lagi soalnya Ibu juga sudah bisa berhenti untuk terapi dan berobat, ya mudah-mudahan aja aku juga bisa cari kerjaan yang lebih baik lagi sambil kuliah"
"Oh, Aku doain ya sayang semoga kamu terus dikasih kemudahan, aku yakin suatu hari nanti kamu bakalan berhasil dengan semua cita-cita kamu "
"Aamiin. Tapi cita-cita aku yang paling penting sih bisa bahagiain Ibu sama kamu suatu hari nanti, maafin aku ya Bunga aku belum bisa penuhi semua keinginan kamu"
"Kamu sama sekali gak salah ko Wi gausah minta maaf, dalam setiap hubungan kan harus selalu ada pengertian dan support, nah aku usahain akan selalu seperti itu biar kamu juga semangat terus ngejalaninnya, yang jelas aku bakal selalu nungguin kamu"
"Terimakasih ya sayang, kamu memang selalu yang terbaik buat aku"
"Iya dong, pokoknya Bunga hanya untuk Alwi selamanya"
"Gombal ah emmm"
Alwi becanda sambil mencubit pipinya Bunga..
"Ih beneran tau hmmm"
"Iya iya beneran"
Sampai pada akhirnya mobil yang Alwi pesan untuk Bunga datang. Dan mereka dari situ langsung berpisah, sudah tak ada kesedihan lagi diantara mereka karena pertemuan sore ini sedikit menenangkan hati mereka.
Tanpa sepengetahuan mereka berdua, Sebenarnya ada sosok pria misterius yang mengikuti mereka secara sembunyi-sembunyi semenjak Bunga menghampiri Alwi ke kantornya, Pria itu mengikuti juga memantau Alwi dan Bunga sampai mereka berpisah di kafe tersebut.
Setelah Bunga pergi, Alwi juga langsung pulang menjalankan motornya, tapi sebelum sampai rumah dia sempat mampir dulu ke sebuah kios buah dan membelikan beberapa buah-buahan untuk ibunya.
Saat Alwi sampai dirumah dia langsung disambut oleh ibunya.
"Aduuh kesayangan Ibu udah pulang"
Alwi langsung Salim kepada ibunya dan masuk kedalam rumah sambil memberikan kantong plastik yang berisi buah-buahan.
"Iya Bu, nih ada Buah-buahan buat Ibu, dihabisin yaa!"
"Kamu kan belum gajian Wi? Banyak banget lagi"
"Tadi aku dikasih tip sama Bu Laras, katanya sih buat Ibu, dia juga nyuruh Alwi buat beli buah-buahan, jadi deh Alwi beliin ini buat Ibu"
"Ko bisa tau dia?"
"Panjang ah Bu ceritanya, tapi Bu Laras itu baik loh Bu, malahan Alwi mau ditawarin kerjaan, katanya sih ada lowongan kerjaan di tempat suaminya di bagian engineering, ya mudah-mudahan aja Bu ada rezeki buat Alwi disana"
"Ya Allah, Aamiin, ibu pasti doain kamu Nak. Yaudah nanti bilangin makasih ya buat Bu Laras dari Ibu"
"Iya besok Alwi bilangin Bu"
"Yaudah kamu mandi dulu gih, udah ibu masakin air hangat tuh"
"Ah Ibu, padahal gausah air hangat juga"
"Gapapa ah orang cuma air hangat doang. Habis mandi nanti kita makan bereng yaa sayang"
"Oke Bu siap"
mungkinkah aku meminta,,
kisah kita selamanya,,,
tak terlintas dalam benakku, bila hariku tanpamu,,
Sabar ya Wi, semua itu ujian
aku mampir Thor, semangat🔥
kenalin aku author baru nih🤗
/Smug/