‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Hanya hitungan menit, angga langsung menemukan posisi ale terakhir.
Angga mengambil foto plat nomor kendaraan yang di kendarai ale. Sebuah sepeda motor gede yang angga tau itu sudah tidak ada lagi edisi baru nya, alias motor yang sudah tidak di produksi lagi. Motor lama yang terlihat masih seperti baru.
"Sepertinya nona alexandra bukan orang sembarangan.." gumam angga dalam hati nya saat sudah keluar dari ruangan cctv. Bagaimana tidak berpikir seperti itu, motor gede yang di gunakan ale tadi adalah edisi terbatas dan hanya di produksi tidak lebih dari 500 unit di seluruh dunia. Dulu saja harga nya mencapai ratusan juta dan hanya orang orang tertentu yang bisa memiliki kendaraan tersebut.
🌼Di lain tempat..
Setelah menempuh perjalanan kurang dari satu jam, akhirnya motor yang di kendarai ale sudah tiba di rumah yang dulu menjadi tempat nya untuk pulang.
Kedatangan ale langsung di sambut oleh pria tua yang masih ale kenali sampai sekarang.
"Non evelyn..." ucap pria itu dengan mata berkaca kaca.
"Pak guntur.." ale langsung berhambur ke pelukan pria tua itu.
"Non evelyn kemana saja, hiks hiks.." tanpa sadar air mata itu langsung jatuh di kedua belah pipi pria tersebut
Ale perlahan melepaskan pelukan nya. "Pak guntur apa kabar ??" tanya alexandra pada supir pribadi nya.
Ya, pria tersebut adalah supir pribadi alexandra dan mommy nya dulu. Namun sejak mommy nya meninggal otomatis pak guntur hanya mengantar jemput ale seorang.
"Saya baik non. Non evelyn bagaimana ? Kemana saja selama ini ? Kenapa tidak pernah pulang, non ??" tanya pak guntur dengan wajah yang masih bersedih
Sejak ale pergi saat telah lulus sekolah dasar beberapa tahun lalu, sejak itu pula lah pak guntur tidak pernah lagi melihat anak majikan nya tersebut. Bahkan saat ale kembali tiga tahun lalu, pak guntur yang tentu nya tidak di undang di pesta ulang tahun Vanya pun tidak mengetahui bahwa alexandra saat itu sudah pulang.
Ale tersenyum, "Aku baru pulang dari luar negeri, pak. Mungkin aku terlalu betah tinggal disana jadi lupa pulang, hehe.." ucap ale seraya menyengir kuda,
Melihat ale yang tersenyum pun seketika pak guntur ikut tertawa. Pria itu tidak menyangka, gadis kecil yang dulu di jaga nya sekarang sudah besar dan tumbuh dengan sangat baik.ahi n
"Bi Rahmi ada di dalam kan, pak ?? Bagaimana ya kabar bi rahmi, aku jadi kangen.." ucap ale menanyakan kabar wanita yang tidak lain adalah istri dari pak guntur yang bekerja sebagai asisten rumah tangga di rumah tuan zack sejak ale belum lahir.
Pak guntur kembali terlihat murung..
Ale menautkan kedua alisnya, "Kenapa pak, ko sedih lagi ??" tanya ale
"Bi rahmi sudah tidak bekerja di sini lagi, non."
"HAH ??"
Pak guntur mengangguk, "Bi rahmi di pecat oleh nyonya sofi beberapa tahun lalu, non.."
"APA ??" kembali ale terkejut, dia tidak menyangka wanita gila itu berani memecat bi rahmi yang selama ini sudah mengabdi di rumah nya bersama dengan sang suami, pak guntur
Pak guntur menunduk sedih, jujur saja sejak istri nya itu tidak lagi bekerja, pak guntur menjadi sangat kesulitan memenuhi kebutuhan rumah tangga. Apalagi anak anak mereka yang berjumlah empat orang harus terhenti pendidikan nya hanya sampai sekolah menengah atas. Awalnya pak guntur dan bi rahmi memiliki mimpi untuk menyekolahkan kesemua anak mereka sampai ke jenjang perguruan tinggi, namun apa daya mimpi mereka terhenti saat nyonya sofi memecat bi rahmi dengan tidak hormat bahkan tanpa pesangon.
Ale mengusap bahu pak guntur pelan,
"Bapak tidak usah bersedih lagi, mulai besok bi rahmi akan kembali bekerja di rumah ini lagi dan bi rahmi akan mendapatkan pesangon yang seharusnya bi rahmi dapatkan beberapa tahun lalu."