Hidup tak selalu sesuai apa yang kita inginkan.Saat uang dijadikan tolak ukur,saudara pun terasa orang lain.Saat kita berada dibawah tak ada yang mau mengakui saudara tapi saat kita punya segalanya semua sanak saudara datang mendekat. "Kau harus sukses nak,biar bisa membeli mulut-mulut yang sudah menghina kita"kata-kata dari ibu masih terngiang sampai sekarang.
Sandra terlahir dari keluarga miskin dan selalu di hina oleh adik ipar sendiri. Mereka selalu menganggap bahwa orang miskin itu tidak pantas bersanding dengan keluarga mereka.
Nasib siapa yang tau,sekarang boleh di hina karna miskin tapi kita tidak akan pernah tau kedepannya seperti apa. Lalu bagaimana nasib Sandra apakah ia bisa membeli mulut - mulut orang yang menghina keluarganya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ima susanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 13
Waktu berjalan sangat cepat.Tak terasa sudah satu bulan aku bekerja di toko pak Toni. Dan hari ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu.
Gemetar tangan ini memegang uang gaji yang begitu banyaknya menurutku. Seumur-umur baru kali ini aku memegang uang sebanyak ini.
"Maaf pak,kok gaji saya ga dipotong ya. Waktu itu saya kan libur satu minggu." Tanya Sandra heran.
"Ga papa nak,anggap aja itu bonus dari bapak." Jawab pak Toni sambil tersenyum.
"Terima kasih banyak pak,saya berjanji akan bekerja lebih rajin lagi. Saya ga mau membuat bapak kecewa." Ujar Sandra semangat.
"Ok! Udah sana layanani pembeli ." Perintah pak Toni.
Puji syukur tak henti-hentinya aku panjatkan atas rezeki yang diberikan. Tak sabar rasanya menanti waktu pulang.Waktu terasa lama berputar.
Akhirnya dentang jam dinding terdengar nyaring menandakan waktu pulang telah tiba. Aku bergegas pulang,tapi sebelumya aku akan membelikan Rima ayam crispy yang sudah lama diidam-idamkan. Senyum bahagia terbit di sudut bibir Sandra.
Satu lagi,sebelum pulang aku mampir ke toko baju untuk sekedar membeli baju baru buat ibu.Terbayang senyum sumingrah ibu dan Rima menyambut kepulanganku.
"Assalamualaikum bu,aku pulang." Sambil mencium tangan perempuan yang telah melahirkanku.
"Waalaikumsalam,tumben pulangnya telat San. Itu kamu bawa apa? "Tanya ibu melihat tentengan ditangan Sandra.
"Hari ini aku gajian bu,ini aku belikan baju baru untuk ibu." Ucap Sandra menyerahkan kantong belanjaan kepada ibunya.
"Alhamdulillah, makasih ya nak. Harusnya kamu ga usah beliin ibu baju baru. Sebaiknya uang itu kamu tabung untuk biaya sekolahan nanti."Ucap ibu haru.
"Sesekali ga papa bu,mumpung ada rezeki." Kekehku.
"Rima mana bu,kok ga keliatan." Tanya Sandra yang tak melihat keberadaan adiknya.
"Tadi ibu suruh melipat baju,mungkin masih dikamar kali San." Jawab ibu.
"Rima....Rima...Rima...Kamu dimana dek,kakak ada sesuatu buat kamu deh." Panggil Sandra.
"Aku dikamar kak,tunggu sebentar."Jawab Rima dari arah kamar.Tak lama dia mendekat.
"Ini buat kamu." Sandra menyerahkan sekotak ayam crispy yang tadi ia beli untuk adik dan ibunya.
"Asik kakak bawa ayam krispy. "Sorak Rima bahagia ia bergegas menyiapkan nasi untuk makan malam kami bertiga. Betapa bahagianya melihat adiknya makan dengan sangat lahap.
Selesai makan,aku dan ibu sejenak berbincang-bincang.
"Gimana penjualan tanah ibu yang kemaren?" Tanya Sandra.
"Alhamdulillah yang beli udah setuju,Insya senen besok uangnya ditransfer katanya. Semua ibu serahkan sama bibimu." Ujar ibu.
"Emang tanahnya laku berapa bu?" Tanya Sandra penasaran.
"Delapan puluh lima juta bersihnya,semua surat menyurat semuanya ditanggung pembeli."Jawab ibu.
"Alhamdulillah ya bu. Uangnya mau dipake buat apa bu?" Tanya Sandra.
"Rencana ibu uang itu untuk mengambil ijazah kamu yang masih ditahan sekolah. Ibu juga mau adek mu sekolah. Sisanya buat renovasi atap rumah yang bocor biar kalau hujan kita bisa tidur nyenyak dan kalau masih ada sisanya buat tambah modal usaha kecil-kecilan ."Urai ibu menjelaskan.
"Moga terwujud ya bu,aamiin." Sandra memeluk ibunya sekilas.
"Udah malam besok kamu kan kerja,ibu rencananya besok mulai dagang. Lebih baik kita tidur biar ga kesiangan."Ujar ibu merebahkan badannya.
Sandra bergegas merebahkan tubuhnya disamping ibu dan Rima adiknya,menarik selimuti menutupi tubuhnya hingga sebatas bahu.
Tak lama hanya deru nafas terdengar. Suara binatang malam sahut sahutan menambah kesunyian. Sandra dan ibunya mulai memasuki dunia mimpi.
...****************...
Terimaksih buat pembaca setia karya - karya aku. Terimaksih like dan komennya,tanpa kakak2 semua aku bukanlah siapa2 dan tidak akan mungkin sampai di titik ini. 😊😘😍🙏
Tinggalkan jejak dengan memencet tombol like dan komen yang banyak agar Author semangat menulis bab selanjutnya😊😘😍🙏
jangan lupa mampir di karya yang lain" kakak kandunganku racun rumah tanggaku " Terjebak pesona kakak Ipar " Aku juga bisa cantik " Cinta yang Salah, dan luka itu masih Ada.
Sekarang dada Yb Bener mama Nya siapa/Hey//Facepalm/