"Manusia tidak dapat dikalahkan selama ia masih percaya kepada dirinya sendiri"
Arya masih benar-benar tak percaya jika ia harus terseret ke dalam dunia berandal. Ia hanya ingin menjalankan kehidupannya dengan tenang dan damai di kota barunya.
Suatu hari ia mendapat masalah dengan salah satu pentolan Geng "Mandala" yang terkenal di sekolahnya. Namun karena bantuan dari seseorang, ia berhasil mengatasi pentolan Mandala yang mengakibatkan ia malah menjadi buronan kelompok-kelompok yang lebih besar. Lagi-lagi orang tersebut membantunya mengatasi gangster tersebut, merasa berhutang budi, ia akhirnya mengemban misi balas budi pada pemuda yang menolongnya membereskan permasalahan berandal di kota dan mengasah ilmu bela dirinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryuu Ajaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 : Impas
...Flashback......
...Suasana rapat berlangsung khidmat dengan penjelasan yang diberikan oleh Rey pada Yudha dan kawan-kawannya. Yudha begitu puas dengan penjelasan Rey yang menyeluruh....
..."Untuk penyerangan, sebaiknya kapan??" Seru Yudha....
..."Untuk saran dariku ketua, sebaiknya kita melakukan penyerangan di sekolah mereka, Sekolah Rakyat Houshen" Pemuda keriting yang sedari tadi diam kini bersuara....
...Ia bernama Farel Harditya Martin, pangkatnya adalah wakil ketua Mandala, jadi secara harfiah dia adalah orang kedua di kelompok Mandala....
..."Tunggu, sekolah??" Yudha terkesiap....
..."Benar ketua, sudah berkali-kali kita melakukan sweeping namun tak ada hasil" Sahut Farel....
..."Itu karena mereka selalu sembunyi seperti cacing yang takut. Jika serangan kita lakukan di Sekolah Houshen, mereka tak punya tempat untuk bersembunyi dan waktu untuk menyusun pertahanan" Tambahnya....
...Rey takjub mendengar rencana dari orang ini, karena ia bisa memberi saran yang penangkalnya belum terfikirkan oleh Rey....
..."Tunggu, sekolah?? bodoh sekali dia, bukankah yang namanya sekolah ada guru dan satpam yang akan menjaga murid-muridnya" Fikir Rey....
..."Lantas, bagaimana cara kita menyingkirkan guru-guru mereka??" Tukas Rey....
...Farel hanya menyeringai usai Rey melayangkan pertanyaan tersebut. Menampakkan wajah licik dan kejinya yang tersembunyi oleh wajah dinginnya....
..."Oleh karena itu, rencana ini hanya bisa dilakukan minggu ini. Secepatnya"...
..."Minggu ini, seluruh guru di sektor timur akan menghadiri acar di pusat Shouran untuk mengikuti pelatihan bukan. Dan Sekolah Houshen adalah salah satu sekolah yang tidak meliburkan siswanya walaupun guru-guru mereka akan keluar" Pungkas Farel panjang lebar....
..."Sialan, benar apa yang diucapkannya... kalau begini, siswa yang tak tahu apa-apa juga akan terdampak" Gumam Rey....
...Dari semua orang yang ada di ruangan tersebut hanya Rey lah yang tampak gusar, berbeda dengan yang lain....
... Wajah mereka menunjukkan raut wajah penuh kelicikan, merasa sudah mendapat timing yang pas untuk menghancurkan Empat Pilar....
..."Rencanamu boleh juga... Namun kelompok penyerang kita hanya berjumlah kurang dari 60 orang, sedangkan divisi cadangan benar-benar tak bisa digunakan" Sergah Yudha....
..."Tak perlu memakai divisi payah itu ketua. jika hanya mencari empat orang, cukup bawa banyak-banyak siswa SMA Shouten ke Houshen" Timpal Farel....
..."Maksudmu??"...
..."Bilang saja pada siswa Shouten yang tak termasuk kelompok mandala jika serangan yang kita lakukan murni sebagai siswa SMA Shouten, bukan kelompok Mandala yang melakukan serangan"...
..."Jadi saya yakin, banyak yang akan bergabung untuk ikut menyerang. Itu sudah cukup untuk menambal kekurangan personil" Tutupnya....
...Yudha hanya terkekeh mendengar penuturan wakilnya, kenapa bisa dia tak terpikirkan rencana seperti itu....
..."Baik baik, bilang ke semua pelajar laki-laki untuk ikut tanpa terkecuali. Yang tidak ikut akan mendapat hukuman, bakar semangat mereka seolah sekolah kita yang melakukan serangan, bukan Mandala!!" Seru Yudha....
..."Untuk hari... bagaimana kalau kamis, setidaknya masih ada dua hari untuk bersiap-siap" Usul Bastian....
...Yudha hanya mengangguk kecil dan memerintahkan mereka semua untuk bubar, termasuk Rey yang segera melenggang menuju tempat sepi untuk menghubungi ketuanya....
..."Rencana busuk seperti itu, tetap tak akan bisa menghancurkan kami!!"...
...****************...
...Note : Ilustrasi Suasana malam Houshen...
...Suasana menjelang malam, lampu jalanan mulai menyala mengusir gelap yang datang. Rentetan pengendara datang dan pergi silih berganti di depan bangunan megah tersebut....
...Ngengg!!......
...Sebuah kendaraan roda dua berhenti tepat di depan bangunan itu. Pemilik motor tersebut segera beranjak dari motornya, memanggil sang penunggu rumah untuk segera keluar....
..."Kau sudah datang... Kevin, Melvin" Seseorang terlihat tengah menutup kembali pagar usai ia keluar....
..."Iya Fian, seperti yang diperintahkan oleh Kapten, sehabis maghrib kita harus sudah di gedung" Sahut Kevin....
...Pemilik rumah tersebut adalah Fian, wakil Ryan. Usai menutup pagar, ia segera menuntun sepeda motornya keluar dari garasi rumah....
... Mereka segera melenggang pergi dari rumah Fian menuju Gedung pemuda seperti kesepakatan di awal....
..."Sebenarnya apa yang ingin disampaikan ketua sehingga seluruh perwira sampai dikumpulkan seperti ini??" Tanya Melvin yang tengah membonceng kakaknya....
..."Aku tak tahu, tapi sepertinya ini adalah hal yang penting" Timpal Kevin yang tengah fokus mengemudi....
..."Ku harap takkan terjadi apa-apa dalam waktu dekat"...
...****************...
...Note : Ilustrasi Rumah Paman Arya...
...Sebuah rumah berpagar beton dengan taman kecil di sepanjang jalan masuknya, membius siapapun yang melihatnya. Perpaduan antara asrinya taman bunga dan bangunan rumah yang nampak antik tetapi tetap kokoh....
...Brumm!!...
...Sebuah kendaraan bermotor berhenti di pinggiran jalan depan rumah, sang pemilik menekan tombol yang ada di gerbang untuk memanggil si pemilik rumah....
...Tak berselang lama seorang pemuda dengan sweater membuka gerbang rumahnya dengan wajah berseri-seri....
..."terimakasih sudah menjemputku bang leon" sapa Arya dengan senyum tersimpul....
..."Santai, ayo" Jawab Leon seadanya....
...Arya segera duduk diatas motor, Leon segera memacu kendaraannya menyusuri jalanan aspal yang tampak mulus....
..."Jadi kenapa kita harus ke gedung pemuda??" Arya masih bertanya-tanya pada keputusan Leon yang mengajaknya ke gedung pemuda....
..."Lihat saja nanti" Leon menambah kecepatan kendaraannya....
..."Huftt... Baiklah"...
..."Aku yakin ini ada kaitannya dengan langkah yang akan ditempuh oleh Mandala"...
...****************...
...Gedung Pemuda adalah bangunan besar dan kosong yang memang digunakan oleh umum, pengelolanya adalah ayah Ariz sehingga mereka bisa menggunakan bangunan tersebut sesuka hati....
...Nampak disana beberapa pemuda tengah asyik berbincang, tengah duduk dengan santai di bangku kondangan tersebut....
...Brumm!!...
...Dua buah kendaraan roda 2 berhenti di depan bangunan, dan pemiliknya segera memarkirkannya bersama motor rekan-rekannya di lahan parkir....
...Merekalah Kevin, Melvin dan Alfian yang baru saja sampai. Mereka segera menjabat satu persatu tangan dari mereka yang hadir duluan....
...Tak berselang lama Leon menyusul bersama dengan satu orang pemuda yang tak asing di mata mereka....
..."Arya??"...
...Leon menyalami mereka satu persatu bersama Arya yang juga tampak kebingungan....
...Leon memposisikan diri duduk di samping Ryan, diikuti Arya yang masih mencerna keadaan sekitarnya....
..."Lama sekali kau, kemana dulu??" Tanya Ryan....
..."Aku menjemput Arya terlebih dahulu, ngomong-ngomong mana yang lain??" Timpal Leon....
..."Aku tak tahu"...
..."Mungkin masih di perjalanan, Ian juga otw kok" Ariz menyahut....
...Leon hanya mengangguk, sementara Arya masih mengedarkan pandangannya pada gedung tersebut. Mengamati apa saja benda-benda yang ada dalam bangunan tersebut....
...Di sisi kanannya terdapat alat untuk melatih fisik, di sisi kiri terdapat rak lemari besar yang isinya adalah samsak dan matras....
...Di depan mereka semua terdapat petak yang meninggi yang sering digunakan oleh seseorang untuk berbicara didepan umum....
..."Luas sekali area ini, kalau tidak diisi dengan lemari dan alat-alat tersebut mungkin bisa menampung 500 orang lebih" Gumam Arya....
...Brumm!!...
...Tak berapa lama, datang Ian diikuti rombongan Shinigami yang memang di undang oleh Leon secara khusus. Sembilan orang berjalan secara beriringan memasuki gedung pemuda tersebut....
..."Baiklah, sudah lengkap, tutup pintunya" Perintah Leon....
...Usai menutup pintu tersebut, mereka berkumpul dalam posisi melingkar, termasuk Arya yang juga masih kebingungan....
..."Baiklah aku akan memulai pembicaraan malam ini, terkait penyerangan Mandala" Leon membuka percakapan....
..."Aku sudah memerintahkan divisi Shinigami untuk bergerak secara senyap mengintai rencana-rencana mereka"...
..."Oleh karena itu, aku mengundang para perwira dan Divisi Shinigami untuk memberi laporan secara langsung hasil spionase kalian" Pungkas Leon....
...Leon menatap lekat wajah Rey, ia mengangguk memberi isyarat pada Rey....
..."Baiklah, izinkan aku sebagai perwakilan untuk menyampaikan hasilnya, terutama yang menurutku sangat mengejutkan dan terbilang nekat" Ujar Rey....
..."Tunggu... nekat?? apa maksudnya" Ian termangu mendengar penuturan Rey....
..."Begini, memang benar dugaan bahwa mereka sudah merencanakan serangan ke Houshen seperti yang sudah-sudah. Namun kali ini berbeda, mereka berencana menyerang saat kalian berada di sekolah"...
..."Sekolah??"...
...Semua hadirin dibuat tercengang termasuk Arya. Jika Mandala berani senekat itu maka murid yang tak tahu apa-apa juga akan terkena imbasnya....
..."Yang benar saja, ada pak ridwan dan tim keamanan kok. Mereka mana berani" Fian menanggapi....
..."Bukankah mulai tadi pagi, seluruh guru menjalani pelatihan di pusat kota, hanya ada satpam di sekolah kalian" Jelas Rey....
..."Benar, hanya ada mas Tar tadi" Sahut Ariz....
..."Bahkan sekolah lain saja diliburkan karena tidak ada pengajar" Timpal Ryan....
..."Oleh karena itu, mereka memanfaatkan waktu tersebut untuk menyerang kita. Mereka tahu jika serangan langsung ke kota akan menimbulkan korban seperti kemarin" Pungkas Rey....
...Mereka semua hanya mengangguk mendengar penuturan Rey. Jelas rasa was-was menggebu gebu dalam hati mereka. Melakukan serangan ke sekolah adalah ide gila yang hanya dipikirkan oleh seorang pecundang....
..."Apa langkah kita untuk menghadapi rencana mereka??" Ryan memecah keheningan....
...Mereka terdiam kembali, termasuk Rey yang biasanya langsung spontan memberi pendapat dan idenya....
..."Biarkan mereka masuk"...
..."Apa??" Sontak mereka semua menengok ke sumber suara tersebut....
..."Biarkan saja kalau memang mau masuk. itu yang mereka mau kan??" Tukas Arya dengan entengnya....
..."Seekor ular tak akan bisa menangkap tikus yang bersembunyi dalam sarangnya bukan??"...
..."Biarkan mereka masuk, kita akan menghabisi mereka di dalam. Jangan biarkan siapapun lepas" Arya memberi gagasannya....
..."kalau ngomong doang sih gampang, 60 ditambah siswa lain dari SMA Shouten... bisa bisa encok kita ngehadapinnya" Sahut Ian....
..."Sabotase" Leon mengusulkan pendapatnya....
..."kalau dari keterangan Rey, mereka rencananya akan dibagi menjadi beberapa kelompok kan??" Sambung Leon, Rey hanya mengangguk mengiyakan....
..."Benar, dibagi empat... satu memburu orang memburu satu diantara empat pilar" Timpal Rey....
..."Walau dipecah tetep encok juga ni badan" Lagak Ian seperti kakek jompo...
..."Jangan berlagak tidak sanggup deh Ian. Kau yang paling semangat loh jika mendengar kata tarung" Goda Ariz....
..."Aku yakin kalian mampu, para wakil juga akan membantu kalian membereskan kelompok tersebut. Anggota Ashura yang lain juga kalian koordinasikan untuk membantu" Sahut Leon....
...Fian, Kevin dan Melvin hanya manggut manggut seperti burung perkutut....
..."Baiklah jadi rencananya adalah memancing mereka masuk, ingat... kita berempat harus bersembunyi hingga tiba waktunya. Lalu saat mereka lengah, kita habisi mereka" Ian menjelaskan dengan panjang lebar....
..."Lantas bagaimana tugas kami?? sampai kapan kami harus berpura pura berada di pihak Mandala" Rey dan kawan-kawannya tampak bersemangat...
..."Nah, tugas kalian adalah menjaga gerbang sekolah, jangan sampai ada satupun yang keluar dari sekolah" Jelas Leon....
..."Saat itulah waktu yang tepat untuk kalian membuka penyamaran..." Leon tersenyum licik...
..."keculasan hanya bisa dibalas dengan keculasan, dengan ini kita impas"...
...****************...