berkali-kali tertipu, sehingga membuat mereka terbiasa dengan hal tersebut,
karena sering kali kena tipu,Aya dan Jaka pun memulai bisnis mereka hingga akhirnya mereka pun bisa membedakan mana penipu dan mana orang yang benar-benar tulus,
mari baca novel pertama aku,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri cobain 347, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
mulai berjualan bakso
Hari ini Jaka bertugas untuk pergi ke pasar, sementara Aya bersiap-siap untuk membuka kembali warung milik nya.
"Aya, ayah pulang."
Ujar Jaka yang membawa barang-barang yang sudah dibelinya dipasar.
"Iya, sebentar yah, aku turunin dulu Nunu."
Ujar Aya yang langsung keluar dari kamar nya.
"Ini barang yang sudah kamu pesan, silahkan di cek kembali juragan."
Ujar Jaka yang tersenyum pada Aya.
Aya pun hanya membalas senyuman Jaka, dan langsung mengecek barang pembelian Jaka.
Semua barang sudah siap untuk mulai Aya buat.
Bakso pertama kali nya Aya, meskipun sebenarnya Aya sendiri bingung, karena belum pernah membuat bakso.
"Aya, kamu bisa tidak, seperti nya kamu kerepotan."
Ujar Jaka yang bertanya pada Aya.
"Sedikit yah, mungkin karena belum terbiasa saja."
Jawab Aya yang masih membuat bakso pertama kali nya.
Waktu pun terus berjalan, akhirnya bakso pertama Aya sudah siap dihidangkan.
"Ayah, coba dulu resep ku, sepertinya ada yang kurang."
Ujar Aya yang menyuruh Jaka mencoba bakso pertama kali nya.
"Hmmmm, lumayan jika untuk pemula seperti kamu,hanya kurang di sambal saja Aya.''
Ujar Jaka yang menilai masakan Aya.
"Aduh, masih saja kurang, padahal aku sudah membuat nya sesuai dengan resep."
Jawab Aya yang memegang kepalanya sendiri.
Jaka pun langsung mengambil bahan untuk membuat sambal, dan Jaka benar-benar membuat sambal dengan resep nya sendiri.
"Sekarang kamu coba sambal yang ini."
Ujar Jaka yang langsung menyuruh Aya untuk mencoba nya.
"Kenapa lebih enak sambal buatan kamu ayah."
Ujar Aya yang mencoba sambal buatan tangan Jaka.
"Ya iyalah, masa ya iya dong, makanya suka jajan, jadi tau rasanya gimana?."
Jawab Jaka yang tersenyum pada Aya.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul Sebelas siang, belum ada satupun orang yang membeli bakso Aya.
"Sekarang sudah ada bakso teh?."
Ujar pak Sahrul langganan Aya yang sudah lama sekali tidak datang.
"Ya ampun, kirain siapa pak?."
Jawab Aya yang kaget saat melihat pak Saya Sahrul yang datang kembali ke warung nya.
" Pak Sahrul, apa nongkrong di sini udah lama?."
Tanya salah satu dari teman nya yang ikut datang ke warung Aya.
"Sudah lama banget, karena sekarang pindah kantor saja, jadi baru kesini lagi."
Jawab pak Sahrul yang menjawab pertanyaan dari salah satu teman nya.
"Enak juga, mana komplit pula."
Ujar salah satu teman pak Sahrul lagi.
pak Sahrul datang bersama dengan ke empat orang teman nya, mereka pun memesan apa yang mereka ingin beli diwarung Aya.
"Bakso dua, batagor tiga, sama minum nya kita mau coba es campur."
Ujar pak I
Sahrul yang langsung memesan makanan yang dijual oleh Aya.
"Baik pak, tunggu sebentar, biar saya buat kan terlebih dahulu."
Jawab Aya yang langsung membuat bakso dan es campur yang mulai dia jual.
Awalnya Aya merasa kerepotan, tentu saja karena baru pertama kali nya, untung saja pelanggan setia tidak pernah komplain dengan Aya yang masih kaku dalam meracik bumbu untuk bakso nya.
"Silahkan di coba pak, maaf jika ada yang kurang, soalnya ini hari pertama saya jualan bakso."
Ujar Aya yang memberikan pesanan pak Sahrul dan teman temannya.
"Enak teh, ternyata bisa juga buat bakso."
Jawab pak Sahrul yang menjawab pertanyaan dari Aya.
Entah benar atau tidak, Aya sendiri juga belum tau rasa yang pas orang-orang yang suka makan di sana, setidaknya, Aya sudah mencoba yang terbaik untuk penjualan nya.
Akhirnya, beberapa orang pun mulai berdatangan, membuat Aya semakin kerepotan.
"Mau tutup jam berapa Aya?."
Tanya Jaka yang sudah melihat Aya yang kelelahan.
"Masih banyak yang beli, mungkin kita akan tutup malam."
Jawab Aya yang langsung bersemangat kembali.
"Ya elah Aya, biasannya juga tutup jam sepuluh,ini udah mau jam satu malam loh."
Ujar Jaka yang memberi tau pada Aya.
"Sabar, sebentar lagi juga beres-beres, nunggu yang beli pada bubar."
Jawab Aya yang masih menunggu para pembeli yang belum sempat bayar.
Waktu pun terus berjalan, bukan nya bubar,
para pembeli justru semakin banyak yang datang bergantian.
Akhirnya, jam satu malam, bakso Aya habis terjual, walaupun sebenarnya,masih banyak para pembeli yang datang.
Bagaimana kah, kelanjutan dari kisah Aya dan Jaka?,
Kita lanjut kan kembali di bab berikutnya.