Abel adalah gadis desa yang sudah lama merantau di kota, siapa sangka ia terkena musibah di culik saat membantu mempersiapkan pernikahan temannya. Sedangkan Tomi dia seorang pria yang kaya raya di kota tetapi ia sangat dingin terhadap wanita, ia pernah melihat Abel di sebuah cafe dan tertarik padanya. Siapa sangka karena tragedi penculikan itu mempertemukan mereka, akankah Tomi bisa bersama dengan gadis yang bisa membuatnya tertarik itu?kalau pun bisa bersama akankah hubungannya bertahan lama karena status sosial mereka yang berbeda.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ani fatmawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18
Di saat Abel, Siska dan Apri yang sedang menuju lokasi gedung pernikahan mereka tidak menyadari bahwa ada yang mengikutinya, mereka adalah anak buah Radit yang sudah berhasil menemukan Abel dengan bantuan No plat mobil yang tertulis di belakang foto.
Di jalan yang sepi, Tiba-tiba mobil Apri di hadang oleh sebuah mobil dan keluar beberapa orang yang menggunakan penutup wajah lalu menyuruh untuk membukakan pintu mobil dengan ancaman pistol. Apri yang panik pun membuka pintu mobil, saat mobil terbuka salah satu dari mereka mendekati Abel dan menyekapnya lalu membawanya ke dalam mobil penculik.
Apri dan Siska tidak bisa berbuat apa-apa bahkan melawan mereka pun tidak bisa, mereka hanya bisa menangis dan memanggil nama"Abel".
"Gimana nih Sis, apa yang harus kita lakukan? Abel di culik Sis".Kata Apri dengan panik
Siska pun hanya bisa menangis.
" HP Sis, mana HP?kita harus lapor penculikan ini ke polisi".Ucap Apri
Kemudian Apri dan Siska melaporkan penculikan Abel ke polisi. Di mobil Abel yang terikat dan mulut tertutup bertanya-tanya apa yang terjadi dan tidak tahu siapa mereka dan apa tujuan mereka menculiknya. Abel hanya bisa meneteskan air mata dan berdoa meminta keajaiban dari Tuhan untuk mengirimkan seseorang untuk menolongnya.
Sesampainya di sebuah gedung tua, Abel di bawa masuk oleh mereka. Abel yang ketakutan pun berteriak sekeras mungkin, lalu mengikatnya di atas kursi. Lalu datang seorang pria dan menyuruhnya untuk melepaskan lakban di mulut Abel.
Radit yang melihat kecantikan Abel pun mulai tertarik dengannya, "Pantas saja Tomi menyimpan foto mu, kamu terlihat manis, cantik dan juga menarik. Pasti Tomi tergila-gila pada mu".Ucap Radit
" Siapa kalian, dan siapa itu Tomi. Aku tidak mengenalinya".Kata Abel
Radit pun tertawa mendengar perkataan Abel.
"Kamu jangan berbohong padaku, apa kamu melindunginya".Ucap Radit
" Apa yang kalian bicarakan, kalian mungkin salah orang".Jawab Abel lantang
"Tidak mungkin, lihat ini kamu pasti mengenalnya".Kata Radit sambil memperlihatkan foto Tomi
" Ini pasti salah paham, aku tidak mengenalinya bahkan belum pernah bertemu dengannya. Jadi tolong lepaskan aku".Ucap Abel sambil memohon
"Kamu masih ingin berbohong".Kata Radit sambil mengancam Abel
Abel yang ketakutan pun hanya menggelengkan kepalanya sambil menangis. Lalu Radit menghubungi Tomi untuk memberitahu siapa yang sedang bersamanya.
Saat ponsel terhubung" Halo Tomi, teman lamaku bagaimana kabarmu".
"Siapa ini".Tanya Tomi
" Ha ha ha,,, sambil tertawa"Sudah bertahun-tahun kita tidak saling bicara, mungkin kamu lupa. Masih ingat dengan orang yang bernama Radit? ".
" Ada apa kau menghubungi ku, apa yang kamu inginkan? ".
..." Bagaimana kalau ku alihkan ke sambungan video ...
cal, lalu lihat siapa yang sedang bersamaku".
Lalu Radit mengarahkan ke Abel, Tomi sangat kaget karena gadis yang di carinya bersama Radit. Tomi yang melihat Abel menangis dan tangan terikat pun tak tega, "Tolong selamatkan".Kata Abel
" Bagaimana, apa kamu suka dengan kejutan ku".Ucap Radit
"Kamu nggak waras, dia tidak ada urusannya dengan masalah kita jadi tolong lepasin dia".
Radit yang tidak perduli dan akan melakukan apa saja agar bisa menjatuhkan Tomi. Radit pun hanya tertawa
" Kamu ingin aku lepasin dia, jangan harap. Jika kau berani, datanglah ke sini dan selamatkan dia atau aku akan melakukan sesuatu padanya".
"Jangan macam-macam denganku, jika kau menyentuh dia sedikitpun aku tak akan pernah melepaskan mu hidup-hidup".
" Baiklah, ku tunggu kedatangan mu dan ingat jangan ada polisi".Ancam Radit
Tomi yang sudah emosi dan tidak bisa berfikir dengan tenang langsung pergi ke lokasi yang sudah Radit kirim. Lalu menyalakan mobilnya pergi tanpa ada persiapan apa pun bahkan Tomi tidak memberitahu Riko dan anak buahnya. Yang dipikirkan hanya keselamatan Abel.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup lama, akhirnya sampai dan sengaja memarkirkan mobilnya agak jauh agar Radit dan anak buahnya tidak mengetahui kedatangannya. Tomi yang tidak punya persiapan pun harus berfikir, karena Tomi sendirian dan anak buah Radit berjumlah banyak. Berfikir bagaimana caranya untuk masuk tanpa di ketahui oleh Radit dan anak buahnya.
Tomi pun mengecoh anak buah Radit yang sedang berjaga di luar pintu, rencana pun berhasil. Lalu masuk dengan hati-hati,Tomi melihat sekitar dan melihat gadis yang terduduk lemas dengan tangan terikat yang di kelilingi penjaga. Tomi harus menunggu sejenak tidak boleh gegabah atau nyawa dirinya dan Abel akan jadi taruhannya.
Tomi bersembunyi dan menunggu waktu yang tepat, Tomi mendengar percakapan salah satu anak buah Tomi"Semua aman, di luar juga aman belum ada pergerakan apa pun".Yang artinya mereka belum tahu kedatangan Tomi.
Tomi yang masih bersembunyi sambil melihat ke arah Abel. Abel yang merasa putus asa,pasrah akan keadaan. Lalu teringat akan ibunya, Teman-teman nya Abel takut kalau tidak akan bisa bertemu dengan mereka lagi apa ini akhir dari hidupnya. Banyak sekali pertanyaan yang terlintas di pikirannya.
Tiba-tiba suara HP Tomi berbunyi, dan membuat Tomi kaget dan segera mematikan hpnya, suara HP Tomi sudah terdengar oleh anak buah Radit.
"Suara HP siapa itu".Karena merasa bukan HP milik mereka yang berbunyi mereka yang curiga pun berpencar untuk mencari sumber suara itu. Penjaga yang berada di dekat Abel pun berkurang, lalu Tomi memanfaatkan kesempatan itu untuk menolong Abel.
" Buukk ".Tomi memukul penjaga sampai pingsan lalu melepaskan ikatan Abel dan menyuruhnya untuk diam.
Setelah melepaskan ikatan Abel, Tomi membawa Abel keluar. Tapi belum sampat keluar anak buah Radit melihatnya, lalu Tomi dan Abel lari.
Anak buah Radit pun mengejarnya, tapi di depan Radit dan anak buahnya menghadangnya.
"Plok plok plok.. Aku akui keberanian mu, bahkan berhasil masuk tanpa di ketahui oleh ku. Tapi sepertinya pelarian kalian akan sia-sia".Kata Radit
Anak buah Radit yang sudah mengepungnya, Tomi pun siap siaga untuk melindungi Abel. Lalu menyuruhnya untuk mundur. Terjadilah pertempuran antara Tomi dan anak buah Tomi, Tomi pun unggul dan berhasil mengalahkan anak buah Radit. Radit yang marah pun turun tangan sendiri kembali menyerang Tomi, awalnya Tomi masih bisa menghindar tapi karena sudah kelelahan Tomi tidak bisa menghindari pukulan Radit, pukulan demi pukulan Radit arahkan ke Tomi. Lalu Radit mengarahkan pisau ke Tomi dan mengenai bahu Tomi, Tomi pun terjatuh tak berdaya. Abel yang melihat pun hanya bisa berteriak ketakutan.
Sambil menghampiri Tomi, dan menggoyangkan tubuh Tomi untuk segera bangun dan membuka matanya. Tomi yang melihat wajah Abel, air mata Abel dan teriakan Abel pun mencoba bangkit di sisa tenaga yang ia miliki.
Melihat ada pisau di bawah Abel pun tanpa berfikir panjang mengambilnya dan mencoba untuk menyerang Radit. Radit yang melihat serangan Abel pun menahan pisau dengan tangannya, Abel dengan sekuat tenaga mendorong pisau nya yang berhasil membuat salah satu mata Radit terkena goresan pisau yang membuat Radit kesakitan dan tidak bisa melihat.
Lalu Abel memanfaatkannya dengan membawa Tomi pergi jauh dari tempat itu.