NovelToon NovelToon
Penyesalan Sang Suami Jahanam

Penyesalan Sang Suami Jahanam

Status: sedang berlangsung
Genre:Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Permainan Kematian
Popularitas:4.8k
Nilai: 5
Nama Author: Lyoralina

Semua yang masih bersama memang pasti seakan tiada artinya. Penyesalan akan terasakan ketika apa yang biasa bersama sudah HILANG.
Andrian menyesali segala perbuatannya yang sudah menyiksa Lasya, istrinya. Sampai akhir dia di sadarkan, jika penyelamat dia saat kecelakaan adalah Lasya bukan Bianka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyoralina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 25

Lasya sudah sangat menyiapkan diri dengan sangat baik. Dia menunduk mengamati piyama tipis yang sengaja di pakai olehnya. Tak lupa, dia juga sudah mengirimkan pesan kepada suaminya agar langsung ke kamar.

Terlihat jam sudah mengarah ke angka 8. Lasya dag dig dug. Hatinya berdebar bukan main.

" Huh... tenang Lasya, ini tugas mu. Ini tugas seorang istri."

Berulang kali dia menarik dan membuang nafas. Demi meraih ketenangan di hatinya.

CEKLEK..

Lasya menatap arah suara.

Dia terdiam ketika melihat Andrian sudah pulang. Sama seperti Lasya, Andrian berdiam mematung di sana tanpa ekspresi apa-apa.

Tatapan mereka berdua saling beradu.

Malu, Lasya sedikit merasa malu ketika Andrian terus menatapnya tanpa berkedip sama sekali.

Dia menunduk, menyelipkan surai rambutnya ke belakang telinga.

" Mas.."

Sebuah senyuman dia kembangkan di wajahnya. Dia berjalan mendekat dan menyentuh lengan Andrian.

" Sini biar aku saja yang bawain tas mu."

Lasya merebut tas ini. Dia meletakkannya ke meja lalu kembali meraih lengan Andrian.

" Kamu mandi dulu gih. Aku sudah siapkan airnya."

" Kamu menyiapkan ini semua." Kata Andrian dingin.

Lasya dengan malu-malu mengangguki.

Andrian dengan kasar meraih dagu Lasya.

" Kamu sangat merindukan sentuhan ku, iya!" Ucapnya dengan tangan yang masih mengapit rahang kecil Lasya.

" Mas, aku hanya mau berusaha menyenangkan mu saja."

Alis sebelah Andrian terangkat. " Kamu mau menyenangkan ku!"

Lasya mengangguk.

" Baik. Tunggu aku. Aku akan menuntut ucapan mu. Sampai kamu gagal menyenangkan ku, jangan harap aku sudi menyentuh mu lagi."

Andrian menghempaskan pegangannya di rahang Lasya begitu saja. Dia lalu pergi ke arah kamar mandi.

Lasya mengusap area dagu nya. Ini tidak terlalu sakit tapi sedikit terasa.

Lasya menunggu suaminya mandi. Dia menunggu dengan setia sembari mendudukkan dirinya di pinggiran ranjang. Tangannya saling meremat satu sama lain. Jangan tanyakan lagi betapa groginya dia. Walau ini malam ke dua kalinya, tapi malam pertama itu dia di gempur oleh Andrian sampai tak sadarkan diri, jadi dia tidak mengingat apa-apa. Hanya rasa sakit saat selaput per4wannya robek yang dia rasakan.

Lima belas menit...

Dua puluh menit...

Lasya terus menunggu Andrian yang tak kunjung selesai. Dia berkali-kali menatap ke arah pintu kamar mandi. Terus bertanya-tanya kenapa Andrian belum selesai juga.

Suara pintu akhirnya terdengar terbuka.

Lasya langsung berdiri saat Andrian berdiri di depannya dengan hanya lilitan handuk yang berada di pinggang.

" Kamu sudah selesai mas."

Andrian sama sekali tak menjawab. Dia malah menatap Lasya dengan tatapan intens tapi terasa tajam dan dingin.

" Mas..."

" Argh..."

Lasya kaget saat tiba-tiba Andrian menarik tangannya, membawanya keluar dari kamar.

" Mas, kita mau kemana? Kita seharusnya ada di kamar." Ucapnya sembari langkah kaki yang terus mengikuti kemanapun Andrian menariknya.

Langkah mereka terus bergerak menuju lantai satu. Lasya bertanya-tanya dalam hatinya, kenapa Andrian membawanya kesini. Di tambah lagi dia menariknya ke arah kamar yang paling ujung

Andrian membuka pintu.

Tubuh Lasya sudah di tarik ke sana.

Lasya tercengang melihat apa yang di depan matanya. Semua ini, alat-alat ini sama sekali tidak pernah dia sangka.

" Mas, ka-kamu kenapa bawa aku kesini."

Lasya tergugup. Dia memegangi pergelangannya yang panas sembari netra melihat alat-alat aneh di kamar ini.

" Kamu tahu kan alat apa ini. Aku sangat yakin kamu tahu."

Lasya langsung menelan ludahnya kasar. Dia tidak bodoh, dia tahu alat-alat ini untuk apa. Dia pernah melihat dari salah satu beranda aku sosialnya.

" Bukannya kamu bilang mau buat aku senang."

Andrian mengatakan ini dengan ke dua tangan bersedekap dada. Terlihat sangat santai, namun tatapan matanya sangat tajam dan licik. Lasya sampai bergidik sendiri.

" Ta-tapi kenapa harus dengan alat-alat ini mas. Bukannya biasanya kita nggak makai ini."

Andrian berjalan mendekat. Dia membelai pipi Lasya.

" Siapa yang bilang! Kamu hanya mengenal ku satu malam saja. Sekarang aku akan tunjukkan sisi ku yang lain."

Andrian mencekek leher Lasya pelan. Mendorongnya dan mengarahkannya ke kasur tak se empuk kasur kamar utama.

BRUK..

" ARGH..."

Lasya merintih lirih.

Tangan Andrian berpindah. Dia kini membuat garis di leher Lasya hingga ke bawah. Menyobek piyama ini dengan begitu saja dalam sekali sentakan.

Andrian menatap Lasya seakan lapar. Dia terus mengamati tubuh Lasya, sampai Lasya malu sendiri jadinya.

Tanpa mengatakan apa-apa. Andrian mendekat de jajaran alat-alat aneh ini.

Lasya mengamati.

Terlihat Andrian mengambil penutup mata dan borgol khusus.

Dia berjalan kembali mendekati Lasya. Memakaikan penutup ini ke mata Lasya.

" Mas apa ini mas. Kenapa harus di tutup segala."

Entah kenapa Lasya takut sendiri sekarang.

" Diam! Lakukan saja tugas mu. Kamu harus mengenal ku lebih."

Setelah mengatakan ini. Andrian berganti memasangkan borgol di tangan Lasya. Tak hanya sampai di situ. Rupanya Andrian juga menyambungkan borgolan tangan ini ke borgolan kaki. Membuat Lasya terpaksa tertekuk ke belakang.

" Mas, ini apa lagi mas. Aku tidak bisa lihat apa-apa mas. Sebenarnya apa yang mau kamu lakukan."

Lasya mau menolak, dia ingin memberontak. Berusaha bergerak melepaskan ini.

" Husssttt... diam."

Andrian menempatkan satu jarinya tepat di depan bibir Lasya.

Dia kembali berdiri dan mengambil alat seperti tali dengan bola kecil di bagian tengah depan. Alat ini lalu dia pansangkan sebagai penutup mulut.

" Ehmmp..." Lasya menggelang. Dia ingin mengatakan tidak mau. Tapi Andrian terus memaksa dan memakaikan alat ini.

" Ehmmpptt..."

Suara Lays yang tak jelas terus terdengar. Andrian tak perduli. Dia malah berdiri tegak menatap Lasya dari ujung rambut hingga ujung kepala.

Ini belum cukup. Dia lalu kembali mengambil sebuah alat. Alat ini adalah cambuk.

Dia mengusap cambuk khusus ini dengan seringaian di bibirnya. Dia berjalan mendekat, dan....

CEPLAS...

Satu cambukan dia tepatkan ke pinggang Lasya.

Lasya seketika menekuk tubuhnya. Dia pastinya ingin bersuara, tapi terhalang oleh sumpalan di mulut.

Merasa belum cukup. Andrian membuka nakas. Mengambil sebuah alat vibrator berbentuk layaknya miliknya.

Dia lalu kembali dan membuka ke dua kaki Lasya.

Dia memasangkan alat itu, membiarkan alat jahanam ini bersarang di area istrinya.

Berdiri diam di sana. Dengan tenang Andrian menekan tombol dan menyaksikan istrinya mengelinjang tak karuan di depan matanya.

Dia terus menyaksiakan. Dia juga mengimbuhi cambukan di tubuh Lasya hingga berulang-ulang kali.

" Kamu datang ke tempat ku."

Andrian menelpon Bianka. Gilanya dia masih menyaksikan Lasya yang masih merintih dan menggelinjang tak karuan.

" Ya, datang ke sini. Aku menunggu mu."

Setelah menutup telepon. Dia kembali mendekati ranjang. Menatap Lasya dengan mata yang menyipit. Sangat sengaja dia menyalakan lilin aromaterapi pembangkit gairah. Dia mau melihat Lasya sampai puas.

" Andrian memanggil ku. Jam segini."

Bianka girang bukan main. Dia seketika tersemyum sangat ceria. Tanpa membuang waktu, dia lalu berdandan dengan sangat cantik. Memakai parfum miliknya lalu bergegas berangkat.

" Aku datang Andrian, aku datang!"

1
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich ko ngilang yaa
Tirah Suranti
Ada lanjutannya gak ..ko ngilang yaa
Lyoralina: udah up looo... baca lagi yuk
total 1 replies
Herul anam
huh belum apa " dah bersambung
Tirah Suranti
lanjutan nya mana nich
Lyoralina: udah, sambung yuk... lanjut terus gas pokonya
total 1 replies
minsook123
Langsung kebawa suasana.
Yuuko Ichihara
Hati-hati, kalau terlalu sering baca cerita ini bisa jatuh cinta sama karakternya loh 😆
Lyoralina: utututu🤣
total 1 replies
Eulalia
Selesai baca, aku langsung dapet mood bagus. Terima kasih thor!
Lyoralina: terima kasih kembali syg
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!